Apakah Addon Domain Adalah Subdomain? Yuk Ketahui Perbedaannya!
Addon domain adalah salah satu “teknologi” baru dari domain bahwa sebuah hosting bisa memiliki domain tambahan setelah primary domain.
Addon domain adalah domain yang bisa berjumlah dua atau tiga atau bahkan lebih dari yang bisa dimiliki oleh hosting.
Addon domain adalah domain tambahan yang akan mempengaruhi bertambahnya jumlah folder atau direktori baru pada website hosting.
Jika kita sedang membahas addon domain, maka tak akan jauh-jauh dari istilah subdomain.
Perbedaan addon domain dan subdomain dapat dilihat dari apakah kamu bisa membuat banyak website terpisah dari domain utama dengan mudah.
Hal ini berguna untuk mengatur konten dan mengelola kebutuhan bisnis.
Namun, masih banyak yang salah mengira bahwa addon domain adalah subdomain, lho!
Maka dari itu, kamu juga perlu tahu perbedaan addon domain dan subdomain.
Nah, daripada kamu semakin bingung dengan beberapa istilah domain di atas, yuk baca artikel ini yang akan mengupas tuntas dalam mengenal primary domain, addon domain, subdomain, fungsi addon domain, serta perbedaan addon domain dan subdomain.
Pengertian Primary Domain
Sebelum membahas lebih jauh mengenai perbedaan addon domain dan subdomain pada hosting, mari kita bahas sedikit apa itu primary domain.
Primary domain adalah domain utama yang pertama kali di hosting dan diaktifkan pada akun control panel.
Maksudnya, ketika kamu membeli hosting yang satu paket dengan domain, maka domain itu yang dinamakan primary domain.
Primary domain biasanya merupakan nama domain utama yang dipilih untuk mewakili alamat situs web utama.
Jika dalam sebuah hosting website hanya memiliki satu nama domain yang terdaftar, maka itu akan menjadi primary domain.
Namun, website hosting tersebut memiliki beberapa nama domain yang terdaftar, maka pemilik hosting harus memilih salah satu diantara mereka yang akan menjadi primary domain.
Pengertian Addon Domain
Addon domain adalah domain tambahan yang dapat berfungsi penuh layaknya primary domain yang dapat dibuat dalam satu control panel.
Secara teknik, addon domain adalah cara baru dan unik situs web di hosting pada folder baru di akun control panel sehingga kamu dapat hosting beberapa domain dari satu control panel.
Perbedaan addon domain dan subdomain adalah kamu bisa membuat addon domain yang lengkap dengan alamat email, email forwarder, dan lainnya dengan cara yang sama seperti primary domain pada akun hosting.
Addon domain adalah domain tambahan yang dapat kamu hosting di akun yang sama dengan primary domain.
Satu-satunya perbedaan adalah bahwa mereka berbagi resource control panel dan server yang sama.
Mulai dari kapasitas disk, bandwidth, dan lainnya akan dibagi sama rata.
Hanya saja, pengaturan fungsi addon domain dilakukan melalui akun control panel milik primary domain.
Lalu ketika kamu membuat sebuah addon domain, ada tiga hal yang akan terjadi dalam control panel atau direktori website pada web server.
Hal yang dipengaruhi penambahan addon domain adalah terbentuknya folder addon domain pada direktori public_html yang terpisah dengan primary domain.
Selain itu, beberapa akun pada hosting contohnya FTP akan dibuat secara otomatis.
Pada kasus FTP, kaitan primary domain dengan addon domain adalah hanya dengan username yang mana contoh addon domain adalah sebagai berikut:
addondomain@primarydomain.com.
Lalu, apabila pengguna browser mengunjungi sebuah domain website, maka ia tidak dapat mengetahui apakah itu sebuah contoh addon domain atau bukan.
Hal ini dikarenakan addon domain akan bertindak selayaknya independent domain pada browser, tanpa merujuk ke primary domain.
Gambarannya seperti ini, primarydomain.com akan terpisah dari contoh addon domain addondomain.com pada address bar browser pengguna browser.
Fungsi Addon Domain
Banyak pemilik website menggunakan domain addon karena berbagai alasan.
Namun umumnya, fungsi addon domain adalah mengizinkan pembuatan beberapa situs web di bawah beberapa nama domain, tanpa harus mendaftar ke lebih dari satu akun web hosting.
Fungsi addon domain sangat bermanfaat ketika kamu sedang mengoperasikan atau berencana membuat lebih dari satu website yang tidak begitu sibuk sehingga mungkin tidak memerlukan seluruh layanan hosting web untuk dirinya sendiri.
Addon domain adalah bukan sebatas platform hebat untuk hosting beberapa situs web, tetapi juga sebagai bentuk penghematan pengeluaran biaya operasional website.
Pengertian Subdomain
Dalam hirarki DNS (Domain Name System), subdomain adalah domain situs web baru yang merupakan bagian dari domain induk.
Subdomain bekerja sangat mirip dengan addon domain dan sering dibuat untuk memisahkan bagian website yang berbeda.
Padahal perbedaan addon domain dan subdomain adalah subdomain yang dapat membuat beberapa situs web independen yang terpisah, seringkali dibuat tanpa biaya.
Perbedaan addon domain dan subdomain adalah bahwa subdomain dibuat sebagai primary domain dan dilampirkan ke folder baru.
Subdomain tidak mungkin tercipta tanpa adanya domain induk.
Perbedaan addon domain dan subdomain lainnya adalah subdomain berbagi nama dengan domain induk meskipun merupakan situs web yang terpisah.
Sehingga kamu dapat memiliki beberapa subdomain dalam satu domain.
Misalkan nama domain website kamu adalah contohdomain.com, kamu dapat membuat domain baru subdomain seperti namasubdomain.contohdomain.com.
Selain contoh nama subdomain sebelumnya, adapun contoh subdomain lainnya yang sering dijumpai adalah contohdomain.com/namasubdomain.
Kira-kira seperti itu perbedaan addon domain dan subdomain berdasarkan penamaan domain.
Fungsi Subdomain
Perbedaan addon domain dan subdomain juga terletak pada fungsi subdomain itu sendiri.
Subdomain ternyata memiliki beberapa kegunaan yang akan memudahkan hidup pemilik website.
Berikut ini beberapa alasan yang mungkin akan membuatmu ingin belajar cara membuat subdomain.
-
Menguji Website Baru
Perbedaan addon domain dan subdomain berdasarkan fungsi subdomain yang pertama adalah alasan paling umum mengapa web developer membuat subdomain.
Seorang web developer dapat membuat subdomain sebagai domain versi pengujian atau versi betanya domain sebelum domain aslinya ditayangkan.
Developer akan menyusun ulang tata letak website, menguji plugin baru, memperbarui desain, dan melihat seperti apa perubahannya pada subdomain sebelum resmi mempublikasikannya di internet.
-
Mengatur Bagian yang Berbeda dari Website
Subdomain adalah cara terbaik untuk mengatur website tanpa merusak struktur apa pun dari domain website induk.
Bagian tertentu dari website mungkin mendapatkan increased engagement yang memerlukan penanganan khusus pada platform yang berbeda.
Contohnya seperti support.namawebsite.com atau email.namawebsite.com.
Seorang pemilik web mungkin memiliki banyak konten untuk dibagikan dan berpikir bahwa domain utama akan berantakan jika semua konten diletakkan dalam satu domain website.
Sehingga membuat website baru yang masih menjadi milik website induk adalah cara lain untuk mencapai tujuan terbaik demi website yang tertata rapi.
-
Berguna Bagi Industri Online Shop
Perbedaan addon domain dan subdomain berdasarkan fungsi subdomain adalah bahwa subdomain juga sering digunakan untuk membuat toko e-Commerce atau online shop.
Subdomain ini bisa terlihat seperti shop.namawebsite.com.
Berperan dalam industri penjualan, online shop selalu melibatkan pengaturan yang kompleks untuk metode transaksi.
Jadi, perusahaan e-Commerce lebih suka membuat subdomain yang menangani kebutuhan pembeli online dan proses pembayaran mereka.
-
Membuat Website Multibahasa dan Lokasi Khusus
Sekitar 72% pengguna browser melakukan browsing dengan bahasa asli mereka.
Oleh sebab itu, membuat situs web multibahasa telah menjadi prioritas utama bagi bisnis.
Memiliki versi website yang berbeda akan memperluas jangkauan bisnis dan membangun kepercayaan pelanggan.
Pemilik website dapat membuat website multibahasa yang berbeda dari website aslinya dengan membuat subdomain.
Misalnya, website bisnis dapat memiliki subdomain, seperti en.namawebsite.com.
Atau website baru sesuai lokasi pengguna browser, seperti usa.namawebsite.com.
-
Membuat Website Versi Mobile
Perbedaan addon domain dan subdomain berdasarkan fungsi subdomain terakhir dirumuskan berdasarkan keputusan Google untuk memberikan preferensi pencarian ke website dengan tampilan khusus mobile pada tahun 2015.
Beberapa bisnis menemukan cara membuat subdomain yang mendukung tampilan khusus mobile untuk website mereka, contohnya m.namawebsite.com.
Namun, belakangan ini, web developer membuat desain web yang responsif atau aplikasi mobile yang mendukung antarmuka untuk bisa dijalankan melalui mobile dan desktop.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan jika addon domain adalah domain website tambahan yang dibuat dalam control panel hosting yang sudah memiliki primary domain sebelumnya.
Sedangkan subdomain adalah domain baru yang masih menjadi satu bagian dengan domain website utama.
Apabila kamu ingin mengetahui perbedaan addon domain dan subdomain, patokan mudahnya adalah dilihat berdasarkan URL.
Subdomain memiliki URL yang pasti akan mengandung domain utama, misalnya blog.domainesia.com atau domainesia.com/blog.
Sedangkan jika URL yang kamu temui berupa domain “tunggal”, maka kemungkinan besar itu adalah primary domain atau contoh addon domain.
Apakah kamu siap membangun website hosting dengan anggapan membuat subdomain dan addon domain adalah hal yang mudah? Silakan cek dan beli hosting di DomaiNesia ya!