Apa Itu AngularJS? Panduan Lengkap dan Mudah
Dari namanya, kamu tentu sudah bisa menebak bahwa AngularJS adalah salah satu dari framework JavaScript terbaik. Tapi, sebagai pemula, kamu tentu penasaran kenapa perlu mempelajari bahkan menggunakannya, bukan?
Nah, di artikel ini, kami akan membahas tentang apa itu AngularJS secara lengkap. Kami akan menjabarkan tentang sejarah, fungsi, kelebihan dan cara menggunakan framework AngularJS. Mari simak sampai akhir artikel!
Apa itu AngularJS?
AngularJS adalah framework JavaScript yang bersifat open-source dan cukup populer untuk membuat halaman website HTML yang dinamis. Framework AngularJS dikelola oleh Google dan sering dimanfaatkan developer untuk membangun Single Page Application (SPA).
Sederhananya, SPA itu merupakan aplikasi web yang memuat semua kontennya dalam satu halaman HTML. Dengan begitu, loading aplikasi bisa lebih cepat dibanding web app dengan beberapa halaman.
Nah, HTML adalah bahasa markup untuk membangun struktur halaman website. Jadi, bagaimana mungkin bisa menciptakan tampilan dinamis sesuai input pengguna atau data lainnya?
Itulah kenapa fungsi AngularJS sebagai framework JavaScript diharapkan bisa memberikan solusi. Itu juga alasan yang disampaikan oleh pengembang AngularJS di laman resmi mereka di angularjs.org:
Secara gampang, bisa diartikan bahwa HTML itu cocok untuk dokumen statis, tapi untuk kebutuhan tampilan dinamis dalam aplikasi web, belum bisa. Ia harus didukung dengan bahasa pemrograman lainnya.
Lalu, kenapa AngularJS dibuat meskipun sudah ada framework JavaScript lain? Apa fungsi AngularJS dalam proses tersebut?
Framework lain memang berusaha mewujudkan tampilan dinamis tanpa banyak coding. Sayangnya, sebagian besar framework masih bergantung pada DOM (Document Object Model) yang tidak dirancang khusus untuk itu. Alhasil, sudah berhasil, tapi terbilang masih lambat.
Framework AngularJS adalah framework yang menggunakan konsep Model-View-Controller (MVC). Di dalam MVC, terjadi pemisahan antara:
- data aplikasi atau input pengguna (model)
- antarmuka pengguna (view)
- logika atau respon yang diberikan atas sebuah data atau input (controller)
Semua itu berada dalam tiga lapisan yang berbeda. Hal ini membuat aplikasi AngularJS jadi lebih lebih efektif dan mudah untuk dikembangkan.
Hal lain yang cukup dikenal dari AngularJS adalah adanya directives dan expressions. Keduanya merupakan fungsi AngularJS yang patut dicatat.
Directives itu ibarat atribut khusus HTML untuk menambah fungsi dari AngularJS. Sementara itu, expressions merupakan semacam snippet untuk menghubungkan data ke elemen HTML.
Sejarah AngularJS
Sejarah AngularJS adalah hal yang mungkin kurang begitu penting apabila kamu ingin mempelajari framework JavaScript ini. Namun, bisa cukup membantu menambah pengetahuan kamu.
Singkatnya, framework AngularJS dikembangkan oleh Miško Hevery pada tahun 2009 sebagai software yang terkait dengan storage pada JSON online. Setahun kemudian, Misko dan Adam Abrons membuatnya menjadi open-source dan menamainya AngularJS.
Karena dianggap menjanjikan, pada tahun 2013, Google mengumumkan bahwa mereka akan menjadikan AngularJS sebagai framework JavaScript resmi untuk pengembangan web.
Langkah tadi membuat AngularJS dengan cepat menjadi salah satu framework JavaScript paling populer di dunia. Bukan cuma Google, tapi Netflix, dan PayPal juga menggunakan framework AngularJS, lho.
Pada tahun 2016, Google berencana merilis versi baru AngularJS, dengan nama Angular saja. Hilangnya JS karena versi terbaru menggunakan TypeScript, bukan JavaScript
Bisa ditebak bahwa tanpa pengembangan aktif dari Google AngularJS tidak pernah merilis versi terbaru. Terakhir hanya pada tahun 2018. Pun demikian, Angular JS masih merupakan framework JavaScript yang populer dan berfungsi baik.
Baca juga: Express JS adalah: Pengertian, Alasan Memilih Hingga Cara Kerja
Fitur Utama AngularJS
Tak lengkap belajar apa itu AngularJS tanpa mengetahui fitur AngularJS yang membantu dalam proses pengembangan website:
- Two-Way Data Binding — AngularJS adalah framework yang melakukan sinkronisasi antara model dan tampilan. Maka, kalau data di model berubah, tampilannya akan berubah otomatis. Contohnya, kalau kamu sedang mengetik di sebuah website, hasilnya langsung terlihat tanpa harus menunggu.
- Directive — Seperti disebutkan di atas, directives dalam framework AngularJS bertugas memberi tahu compiler HTML untuk menambahkan perilaku tertentu di elemen DOM. Dengan bantuan directives, kamu bisa membuat syntax HTML baru yang spesifik untuk aplikasi yang dibuat. Ini diperlukan misalnya saat perlu datepicker atau fitur auto-complete di form.
- Expressions — Inilah code snippet yang biasanya ditempatkan di binding seperti {{ expression }}. Bisa dikatakan mirip dengan expressions di JavaScript yang bisa memiliki operator, dan variabel. Bedanya, bisa kamu tulis langsung di HTML.
- Routing — Framework AngularJS mendukung Single Page Applications lewat fitur routing ini. Intinya, kamu bisa leluasa untuk berganti tampilan dengan mudah. Bayangkan kamu sedang bekerja dengan banyak, dan setiap klik tab tertentu, tampilannya berubah tanpa harus reload.
- Dependency Injection —Sesuai namanya, fitur ini akan membantu komponen-komponen di AngularJS untuk mendapatkan dependensi yang diperlukan. Artinya, dengan Dependency Injection ini sistem jadi lebih modular dan gampang dikelola.
- Filter — Ingin melakukan format data sebelum ditampilkan ke pengguna? Fitur filter di AngularJS adalah jawabannya. Fitur ini bisa dipakai di template view, controller, service, atau directive. Kamu bisa merapikan angka desimal, membalikkan urutan array, dan lainnya
- Modules — Kamu tentu sudah tidak asing dengan konsep modul. Di framework AngularJS, modul juga menjadi semacam tempat bagi bagian yang berbeda dalam aplikasi kamu. Sebut saja: controller, service, filter, directive, dan sebagainya. Tentunya, modul berjalan dengan fungsi mereka masing-masing.
- Services — Fitur Service terkait dengan dependency injection. Kamu bisa menggunakannya untuk berbagi kode di dalam sebuah SPA yang sedang kamu bangun. Service di AngularJS itu dibuat hanya saat komponen ada komponen yang membutuhkan perannya.
- Testing — Tak perlu menduga bagaimana hasil dari pembuatan aplikasi kamu. Angular JS adalah framework yang akan membantu kamu untuk melakukan testing aplikasi dengan mudah. Dengan fitur testing ini, performa aplikasi bisa dipastikan sesuai dengan harapan.
- Internationalization — Kami memasukkan fitur ini karena memang penting. Internationalization akan membuat aplikasimu siap dalam berbagai bahasa. Mulai dari filter tanggal, angka, sampai mata uang. Setelah aplikasi jadi, konten di dalamnya akan lebih mudah untuk menjangkau audiens lebih luas.
Tak cukup kiranya hanya mengetahui fitur-fitur AngularJS tanpa memahami tentang berbagai keunggulan yang ditawarkan, bukan?
Kelebihan AngularJS
Masih ragu untuk menggunakan AngularJS, berikut ini adalah beberapa keunggulan AngularJS yang perlu kamu ketahui:
1. Mudah Digunakan
Bagi pemula ini merupakan sesuatu yang paling disukai dari sebuah framework, yaitu kemudahan untuk digunakan. Nah, AngularJS adalah salah satu framework dengan sintaks yang bisa dikatakan ramah pemula.
Sebut saja adanya two way binding, sebuah fitur yang membuat perubahan pada model secara otomatis tercermin dalam tampilan. Hal ini memudahkan untuk membuat tampilan dinamis yang responsif terhadap input pengguna.
2. Paling Pas untuk Single Page Application
SPA memiliki keunggulan dalam hal respon cepat dan intuitif. Nah, AngularJS yang punya visi untuk membuat proses pengembangan dari website lebih simple yang sejalan dengan SPA. Maka, tak heran framework AngularJS sering digunakan untuk membuat sebuah aplikasi satu halaman.
Meskipun ada beberapa contoh lain, yang paling terlihat adalah adanya fitur yang mampu untuk melakukan validasi form yang aktif ketika ada perubahan halaman. Sebagai tambahan, adanya Services dan Routing membuat lebih mudah untuk mengelola SPA.
3. Fitur Testing yang Intuitif
AngularJS dirancang supaya developer bisa melakukan testing sebuah web app dengan gampang. Dengan kemudahan ini, akan lebih leluasa bagi kamu untuk mendeteksi adanya error atau kendala flow di awal pembuatan aplikasi.
Yang biasa dilakukan dalam ujicoba adalah memanfaatkan framework seperti Protractor dan Karma ketika menggunakan AngularJS. Protractor lebih bersifat end to end, sedangkan Karma cenderung digunakan untuk pengetesan salah satu komponen aplikasi.
Tak hanya lebih hemat waktu dan tenaga, memastikan hasil akhir yang baik juga akan membantu dalam pembiayaan pembuatan sebuah aplikasi. Kalau kamu bekerja dalam sebuah project bersama, hal ini perlu dipikirkan agar proses deploymentnya jadi lebih mulus dan efisien.
Baca juga: Selain Nuxt JS, Terdapat Next JS. Apa itu Next JS?
4. Adanya Konsep Modularity
Struktur AngularJS memungkinkan developer untuk mengatur kode menjadi berbagai modul. Nantinya, setiap modul tadi bisa memiliki dependency satu sama lain. Hal itu tidak menjadi masalah karena modul yang ada bisa diatur dalam konsep proses yang terpisah.
Pada akhirnya konsep Modular. Ini akan membantu untuk melakukan uji coba, memastikan kode menjadi lebih rapih dan mudah dibaca.
Yang tak kalah penting, AngularJS adalah favorit dari para pengembang aplikasi karena adanya code reusability, artinya kode yang sudah ditulis untuk dipakai lagi dan bahkan digabungkan dengan modul lain pada aplikasi lain.
5. Mendukung Performa Server yang Baik
AngularJS adalah platform yang tidak hanya fokus pada pengembangan aplikasi dari sisi pengguna. Namun, juga memperhatikan berbagai faktor terkait dengan penggunaan server.
Salah satu yang menjadikan framework pilihan adalah fungsi AngularJS yang mendukung caching. Seperti yang kamu ketahui, caching akan membantu mengurangi beban server. Sebab, tidak setiap permintaan dari pengguna harus dilayani dari server asal.
Alhasil, server bisa lebih sigap dalam melayani permintaan file statis dan merespon panggilan API.
Cara Menggunakan AngularJS
Setelah mempelajari apa itu AngularJS, berbagai fitur dan kelebihannya, kamu tentu mengetahui cara menggunakan framework JavaScript ini dengan benar. Ikuti panduan berikut:
- Download dan install AngularJS — Kamu bisa kunjungi angularjs.org dan pilih menu Download AngularJS, bukan yang Try the New Angular.
- Tentukan file yang akan kamu download. yang terbaru adalah versi 1.8. Settingan default akan mengarahkan kamu memilih Minified Build, meskipun ada pilihan Uncompressed dan Zip.
- Hubungkan AngularJS ke project web app — Kamu perlu menghubungkan AngularJS ke berkas HTML yang nantinya akan digunakan. Sebagai contoh, kalau berkas AngularJS berada dalam direktori yang sama dengan berkas HTML kamu, tag skrip-nya akan akan terlihat seperti ini:
<script src=“angular.min.js”></script> |
- Siapkan berkas HTML — Buka aplikasi AngularJS dengan menambahkan direktif ng-app di berkas HTML tersebut. Hal ini memberitahu browser kalau AngularJS sedang berjalan.
<!DOCTYPE html>
<html ng-app> <!– Kode HTML kamu seterusnya –> </html> |
- Pahami Sintaks AngularJS — Katakanlah kamu memiliki input untuk nama pengguna dan ingin nama tersebut ditampilkan secara real-time saat pengguna mengetik. Maka, kamu bisa menggunakan direktif ng-model, dan sintaks {{}} untuk menampilkan data model.
<!DOCTYPE html>
<html ng-app> <body> <label>Nama:</label><br/> <input type=“text” ng-model=“yourName” placeholder=“Masukkan nama di sini”><br/> <hr/> <h1>Halo {{yourName}}!</h1> </body> </html> |
Pada contoh di atas, yourName adalah modelnya. Saat pengguna nantinya mengetik di bidang input, {{yourName}} akan terupdate otomatis sesuai input.
Pada prinsipnya itulah cara menggunakan AngularJS secara sederhana. Tentunya kamu masih bisa bereksperimen dengan memanfaatkan semua fitur yang ada sesuai dengan kebutuhan aplikasi Web yang ingin kamu buat.
AngularJS adalah Framework Pilihanmu?
Mengetahui apa itu AngularJS akan menjadi bagian dari belajar JavaScript secara lengkap.
Nah, di artikel ini, kamu sudah belajar bahwa AngularJS adalah framework JavaScript yang cukup populer digunakan untuk membuat aplikasi web yang interaktif, terutama Single Page Application.
AngularJS merupakan sebuah framework open source yang ramah pemula dan memiliki fitur yang lengkap. Dengan begitu, membuat web apps dengan performa terbaik dan aman itu mudah dilakukan. Kamu juga sudah belajar cara menggunakan AngularJS di atas.
Tak hanya itu, kamu telah memahami berbagai aspek teknis dari AngularJS, termasuk kelebihannya dibanding framework lain dalam pengembangan aplikasi web. Angular JS pun memiliki komunitas yang aktif. Jadi, akan sangat membantu bagi pemula.
Bagaimana? Kamu tertarik untuk mulai menggunakan AngularJS dan menjadikannya framework JavaScript pilihan kamu? Atau ingin menggunakan Angular dengan Typescript yang lebih baru?