Apa itu Composer? Cara menggunakan dan contoh-contohnya
Hola, DomaiNesians! Kali ini Domainesia akan menyediakan artikel khusus buat kamu yang sehari-hari menghabiskan waktu ngoding! Ya kamu, para software developer khususnya buat kamu yang kenal akrab dengan PHP atau bahkan yang baru belajar PHP. Pembahasan kali ini adalah tentang Composer! Tuh kan, pasti kamu juga tidak asing deh dengan hal yang satu ini. Jika kamu menggunakan framework dalam pengembangan perangkat lunak menggunakan Laravel misalnya, kebanyakan dari kamu akan menggunakan Composer sebagai pengelola library PHP. Eh, buat kamu yang baru belajar PHP, tenang! Kamu akan tahu apa itu Composer setelah selesai membaca artikel ini.
Jika kamu telah ngoding menggunakan PHP selama beberapa waktu terakhir, kamu akan mengetahui bagaimana library PHP dapat membantu menghemat pekerjaan dan membuat code dapat digunakan kembali. Di masa lalu, lebih sulit untuk menambahkan library PHP. Tentu saja, ada banyak opsi yang tersedia saat itu, tetapi sulit untuk menambahkan dependency, melacak nya, dan mengelola aplikasimu dalam jangka panjang. Di situlah tool for dependency management seperti Composer sangat dibutuhkan. Lalu, apa itu Composer? Apa saja fungsi Composer dan bagaimana cara menggunakan Composer? Yuk, simak penjelasan dibawah ini.
Apa itu Composer
Pertanyaan pertama yang akan muncul bagi kamu yang sedang belajar pemrograman menggunakan PHP adalah apa itu composer? Ini dikarenakan kamu akan mendapati istilah “Composer” diberbagai tutorial yang kamu dapatkan. Memang, fungsi composer sangat memudahkan dalam manajemen proyek berbasis PHP. Berikut ini adalah penjelasan mengenai apa itu composer.
Jika coba disimpulkan dengan bahasa yang sederhana Composer adalah sebuah package-manager. Jika mengacu pada website resminya, Composer merupakan tool for dependency management. Ini hanya terbatas untuk bahasa pemrograman PHP dan Composer bersifat open source. Masih bingung tentang apa itu Composer? Mungkin dengan memahami fungsi Composer dapat memudahkan kamu dalam memahami apa itu Composer.
Bisa dibilang bahwa fungsi Composer begitu membuat para developer PHP menjadi hidup lebih sederhana. Dengan adanya composer sebagai package-manager library, para developer tidak perlu repot-repot membuat fungsi yang sering dipakai dalam beberapa proyek misalnya fungsi mengirim email, import file format excel, login via media sosial, dan lain sebagainya. Semua fungsi tersebut sebenarnya sudah dibuat oleh orang lain sebelumnya, jadi lebih simple untuk menggunakan yang sudah ada saja.
Seperti misalnya menggunakan PHPMailer sebagai fungsi mengirim email, menggunakan Facebook SDK untuk login via media sosial facebook atau menggunakan PHPSpreadsheet untuk import data dari excel agar masuk database. Semua itu dapat diinstall dengan bantuan Composer! Paham kan sekarang apa itu composer dan fungsi composer?
Keuntungan menggunakan Composer
Keuntungan menggunakan composer sebenarnya telah tergambar dari penjelasan di atas. Mungkin dibawah ini adalah beberapa keuntungan lain mengenai penggunaan composer:
- Integrasikan library dengan cepat untuk penyedia SaaS (seperti pusher, algolia, aws, opentok, twilio, stripe, dan banyak lainnya).
- Autoload semua class dalam proyekmu menggunakan Autoload Composer.
- Sesuaikan alur kerja Composer kamu dengan Script Composer. Kamu dapat menjalankan script kamu sendiri sebelum/setelah penginstalan Composer atau sebelum/sesudah pembaruan Composer.
Tahapan cara menggunakan composer
Bagaimana sudah paham mengenai pengertian apa itu Composer? Sebelum kamu mempelajari cara menginstal Composer, pastikan kamu memiliki akses ke command line interface di sistem atau server kamu.
Install Composer
Bagian ini akan menunjukkan kepada kamu cara menggunakan Composer terutama menginstal Composer di shared hosting dan sistem operasi seperti Linux, macOS, dan Windows.
Cara menggunakan Composer mempunyai perintah yang sama pada sistem operasi Linux, MacOS atau Shared Hosting. Ikuti instruksi ini untuk mengetahui cara menginstal Composer di sistem kamu:
Artikel ini sebenarnya tidak membahas secara detail bagaimana Composer dapat terinstal di Hosting sehingga kamu dapat mempelajarinya khusus di cara install Composer di Hosting. Selanjutnya berikut ini adalah cara menggunakan Composer pada sistem operasi Linux dan MacOs:
1. Kamu dapat menginstal Composer secara lokal atau global. Instalasi lokal berarti bahwa Composer akan disimpan di direktori mu saat ini, dan kamu harus menentukan path sebelum menjalankan perintah yang sesuai. Sementara itu, instalasi global memungkinkan kamu untuk menjalankan Composer dari mana saja di sistem kamu dengan menyimpannya di direktori /usr/local/bin. Berikut adalah cara untuk menyelesaikan kedua metode:
2. Local Installation:
php composer-setup.php
3. Global installation:
php composer-setup.php --install-dir=/usr/local/bin --filename=composer
4. Kamu akan mendapatkan hasil kurang lebih seperti ini:
All settings correct for using Composer
Downloading...
Composer (version x.xx.x) successfully installed to: /usr/local/bin/composer
5. Jika sudah, lakukan tes Composer installation:
composer
6. Baris perintah akan kembali dengan hasil ini:
Windows installation
Memulai Composer pada sistem operasi Windows sedikit berbeda dan bisa dibilang lebih mudah. Kamu bisa melakukan instalasi tanpa ada instruksi command prompt yang diperlukan untuk mengunduh dan menginstal Composer. Cukup ikuti langkah-langkah dibawah ini
- Instal PHP di komputer kamu terlebih dahulu. Kamu bisa menggunakan XAMPP untuk menyelesaikan ini karena prosesnya mudah dan kamu dapat menyelesaikannya dalam beberapa menit saja.
2. Setelah XAMPP terinstal, unduh Composer versi terbaru.
3. Jalankan wizard penginstalan Composer. Ketika tampilan instalasi meminta kamu untuk mengaktifkan developer mode, abaikan saja dan lanjutkan dengan proses instalasi selanjutnya.
4. Tampilan lain terkait instalasi ini akan memunculkan dan meminta kamu untuk menemukan baris perintah PHP. Secara default, ini ada di C:/xampp/php/php.exe. Setelah menentukan lokasi, klik Next.
5. Kamu akan diminta mengatur Setting Proxy. Biarkan kotak tidak dicentang dan lewati bagian ini dengan menekan Next. Kemudian, pada jendela terakhir, klik Instal.
6. Setelah menyelesaikan instalasi, buka command prompt. Kemudian jalankan perintah
composer
Kamu sekarang telah menginstal Composer di sistem operasi Windows kamu.
Install Package Library
Selanjutnya adalah melakukan instalasi package library. Contohnya adalah penghitung waktu sederhana yang memungkinkan developer mengetahui berapa banyak waktu yang dibutuhkan code untuk dieksekusi. Ini sangat berguna untuk tujuan debugging dan optimasi.
- Buat direktori baru untuk proyek tersebut. Untuk melakukan ini, jalankan perintah berikut (untuk direktori bernama phptimer):
mkdir phptimer
2. Masuk ke direktori yang baru dibuat menggunakan perintah:
cd phptimer
3. Nah, setelah itu kamu harus menemukan package nya terlebih dahulu. Tempat terbaik untuk menemukan ini adalah Packagist, di mana kamu akan menemukan banyak library untuk membantu pengembangan proyekmu. Untuk tutorial ini, akan menggunakan timer package.
Dalam contoh ini, akan digunakan phpunit/php-timer
4. Lalu install dengan menggunakan perintah berikut:
composer require phpunit/php-timer
Menghapus Library
Jika kamu akan menghapus library yang tidak digunakan lagi dalam proyekmu, jalankanlah perintah berikut ini:
composer remove <vendor>/<library>
Oh ya, Jangan lupa untuk jalankan perintah
composer update
Apabila kamu melakukan perubahan pada Composer.
Manfaatkan Composer untuk Projek PHP Kamu!
Semoga pertanyaan mendasar mengenai apa itu Composer sudah terjawab ya. Composer membantu developer khususnya developer PHP dalam mengelola dependency atau package pada proyek PHP nya. Berkat tools ini, mereka dapat dengan mudah mengintegrasikan dan mengelola paket open source di satu tempat. Lalu, apa itu Composer dan apa fungsi Composer?
Jika coba disimpulkan dengan bahasa yang sederhana Composer adalah sebuah package-manager yang open source dan fungsi Composer membuat para developer PHP menjadi hidup lebih sederhana. Dengan adanya composer sebagai package-manager library, para developer tidak perlu repot-repot membuat fungsi yang sering dipakai dalam beberapa proyek misalnya fungsi mengirim email di hosting, import file format excel, login via media sosial, dan lain sebagainya karena dapat menggunakan library tersebut yang sudah ada.