Apa itu Upstream Marketing dan Downstream Marketing?
Hai DomaiNesians! Marketing adalah salah satu ilmu yang cukup luas. Walau memang tujuan utamanya adalah untuk memasarkan.
Hanya saja banyak konsep, strategi, cara, teori, dan sebagainya yang membuat ilmu marketing bukanlah hal yang semudah dibayangkan.
Upstream dan Downstream Marketing
Dalam ilmu marketing ternyata ada istilah yang dinamakan dengan downstream dan juga upstream marketing.
Keduanya merupakan rencana yang diterapkan untuk keperluan pemasaran. Tapi jika keduanya sama, apa yang membedakannya?
Dalam artikel kali ini akan dijelaskan tentang apa itu upstream marketing dan downstream marketing.
Tak hanya itu, bidang-bidang apa saja yang menjadi fokus utama pada upstream dan downstream juga akan dijelaskan.
Dan bagaimana jika keduanya disatukan. Dan jika kamu ingin mengetahui lebih lanjut, silahkan simak artikel ini ya.
Upstream dan Downstream adalah kedua plan marketing yang saling bertolak belakang. Upstream berasal dari Bahasa Inggris yang artinya ke hulu, sedangkan Downstream artinya ke hilir.
Tapi walaupun mempunyai arah yang berlawanan, keduanya bisa dikombinasikan menjadi rencana pemasaran yang cukup menjadi dasar pembentukan konsep, strategi, dan keputusan bisnis lainnya.
Apa itu Upstream Marketing
Upstream marketing adalah rencana marketing jangka panjang yang mengizinkan marketer atau pelaku pemasaran untuk mengkonsep timeline ke depannya berdasarkan customer segments.
Untuk membuat merancang upstream marketing, dimulai dengan audience yang menjadi target.
Ringkasnya, Upstream marketing adalah proses untuk merancang dan menyelesaikan permasalah customer.
Dengan cara segmentasi pasar dan mengidentifikasi apa yang bisa membuat kebutuhan customers terpenuhi.
Tujuannya untuk membantu perusahaan atau bisnis mengetahui apa yang diinginkan oleh customer.
Dalam upstream marketing, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Misalnya dengan mengidentifikasi masalah yang dihadapi customer.
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dari pelayanan atau produk yang ditawarkan.
Maka dari itu, cobalah untuk menganalisa pasar dan mengamati semua feedback yang diberikan oleh customer.
Setelah itu, diketahui dari hasil analisis tersebut. Produk atau service apa yang membantu masalah customer agar terselesaikan.
Apabila ternyata respon negatif, perusahaan seharusnya membuat pembaharuan. Dan jika respon positif, perusahaan tetap harus menjaga kualitas pelayanan.
Mengetahui analisis juga membuat marketer mengetahui waktu yang tepat untuk merilis produk terbaru.
Yang terakhir adalah menentukan harganya. Apakah dengan kualitas produk atau pelayanan, harga yang ditawarkan cocok?
Lihat juga pesaing bisnis untuk menilai dan mengevaluasi perusahaan sendiri. Apa saja kelebihan mereka dan mengapa mereka bisa bertahan hingga saat ini.
Apa itu Downstream Marketing
Jika Upstreaming marketing seperti gambaran besar dari rancangan pemasaran, maka downstream marketing bisa disebut dengan strategi pemasaran.
Downstream marketing itu seperti strategi marketing. Dengan downstream, kamu akan mengidentifikasi periklanan, branding, promosi, dan berbagai strategi komunikasi untuk menjual produk yang ditawarkan.
Downstream marketing lebih ke arah strategi jangka pendek. Dan pertanyaan penting untuk menggunakan Downstream marketing adalah “Sumber daya apa yang bisa digunakan untuk mempengaruhi customer membeli produk?”
Upstream marketing berhubungan dengan produk, harga, dan pesaing, maka downstream marketing menggunakan informasi tersebut untuk memproduksi iklan yang informasi dan menarik.
Upstream Marketing vs Downstream Marketing
Ketika Upstream marketing dan Downstream marketing dilakukan bersamaan, hasilnya adalah siklus pengembangan produk yang sangat baik.
Kedua hal tersebut membantu kamu membangun dasar atau fondasi awal pada pemasaran. Misalnya kamu menggunakan upstream marketing untuk mengenali value dari produk untuk customer.
Sedangkan dengan menggunakan downstream marketing, kamu bisa membangun dan mengembangkan framework dari keseluruhan strategi marketing.
Kamu yang menentukan, saluran pemasaran mana yang tepat untuk menarik customer dengan efektif.
Kamu juga menentukan bagaimana branding akan mempengaruhi peningkatan penjualan produk, dan bagaimana menyampaikan pesan yang tepat untuk audience.
Baik dari upstream marketing dan downstream marketing, keduanya akan menciptakan pemasaran lebih fokus.
Karena kamu akan mengidentifikasi segmen customer, melihat dan menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi, dan juga pesan yang digunakan agar pemasaran semakin efektif.
Membuat semua orang yang terlibat dalam pemasaran punya tujuan yang sama.
Planning dengan Upstream atau Downstream Marketing
Baik Upstream dan Downstream dalam marketing mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Bahkan kedua plan tersebut juga bisa dilakukan secara bersamaan. Jika upstream mencangkup hal-hal secara umum dan lebih luas.
Seperti mengenai harga, pesaing, dan sudut pandang dari customer. Downstream malah menjurus ke hal yang lebih spesifik.
Seperti menyampaikan produk atau layanan yang ditawarkan menggunakan media atau saluran periklanan.
Dengan tujuan untuk memperkenalkan brand ke masyarakat secara luas. Tapi terlepas itu dari semua, rancangan tidak akan berhasil jika tidak diterapkan.
Upstream dan Downstream dalam marketing ini hanya menjadi bantuan untuk membuat keputusan yang tepat bagi perusahaan.
Hasilnya baik upstream, downstream, atau keduanya, kamu yang akan menentukan.
Apakah teknik upstream dan downstream ini cocok untuk diteruskan, atau malah ditinggalkan dan mencari alternatif lain tentang rancangan pemasaran?
Thanks informasinya, bener2 bantu nyemangatih biar jiwa wirausaha nya terus menggelora, hihi.