• Home
  • Berita
  • Ketahui Skill dan Tugas Ini Sebelum Jadi Back End Developer!

Ketahui Skill dan Tugas Ini Sebelum Jadi Back End Developer!

Oleh Ratna Patria

Sesuai namanya, back end developer adalah programmer yang lingkup kerjanya menangani semua hal di “balik layar” suatu aplikasi atau website.

Tapi, pada umumnya job desc back end developer adalah pengelolaan program dari sisi server, database, dan jalannya fungsi aplikasi atau website itu sendiri.

Tentu saja, skill untuk menjadi seorang developer back end berbeda dengan front end developer.

Back end developer
Sumber: Envato

Walaupun berbeda, keduanya harus bekerja sama dengan tujuan dapat mengembangkan program aplikasi atau website yang layak pakai untuk pengguna.

Hanya saja, back end developer adalah developer yang bertanggung jawab langsung dengan struktur aplikasi yang mana segala transaksi penggunaan aplikasi mungkin terjadi antara pengguna dan sistem.

Melalui artikel ini, DomaiNesia akan semaksimal mungkin menjabarkan beberapa skill dan tugas yang harus kamu perhatikan agar kamu tahu bahwa back end developer adalah profesi programmer yang seperti apa.

Apa Itu Back End Developer?

Back end developer adalah jenis programmer yang bertanggung jawab mengembangkan dan maintaining logika fungsional inti program dan operasi aplikasi perangkat lunak atau sistem informasi.

Developer yang menangani sisi server ini membangun komponen dan fitur yang diakses secara tidak langsung oleh pengguna saat memakai aplikasi atau sistem front end.

Selain itu, back end programmer memastikan data telah tersimpan dan tertata demi kelangsungan sistem serta semua yang ada di client side website berfungsi dengan baik.

Biasanya, keterampilan atau skill utama yang harus dimiliki back end developer adalah menguasai bahasa pemrograman C++, C#, Java, dan bahasa pemrograman tingkat tinggi lainnya.

5 Keterampilan atau Skill Back End Developer

Berdasarkan penjelasan definisi umumnya, bagian dan karakteristik yang dikembangkan oleh back end developer diakses secara tidak langsung oleh pengguna melalui aplikasi front-end.

Aktivitas seperti menulis API, membuat library, dan bekerja dengan komponen sistem tanpa antarmuka pengguna juga “makanan” sehari-hari back end developer.

Developer ini menggunakan berbagai jenis tools, bahasa, dan framework untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dalam mengembangkan sistem.

Nah, supaya kamu bisa dikatakan sebagai developer back end yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik, alangkah baiknya kamu kuasai beberapa skillnya berikut ini.

  1. Bahasa Pemrograman Back End

Bagian back end pada sebuah sistem dibangun dengan menggunakan beberapa bahasa pemrograman sisi server.

Nah, bahasa pemrograman back end ada dua jenis, yaitu OOP dan fungsional.

OOP atau Object-oriented Programming adalah arsitektur pemrograman yang dibangun di atas konsep class dan object.

Class digunakan untuk menyusun program menjadi potongan kode sederhana yang dapat digunakan kembali untuk membuat instance object individual.

Objek adalah instance dari sebuah kelas. Dalam bahasa pemrograman berorientasi objek, pernyataan kode program dieksekusi dalam urutan tertentu.

Beberapa bahasa backend berorientasi objek yang populer adalah Python dan Java.

Sedangkan pemrograman fungsional adalah paradigma pemrograman di mana semuanya terikat dalam fungsi matematika.

Bahasa pemrograman fungsional menghindari konsep shared state dan data yang dapat diubah dalam OOP. Mereka menekankan ekspresi dan deklarasi daripada eksekusi.

Berikut ini beberapa bahasa yang perlu kamu pelajari.

  • PHP

PHP adalah bahasa skrip sisi server yang dirancang khusus untuk pengembangan web dinamis. PHP bisa disebut bahasa skrip sisi server karena kode pemrograman PHP selalu dieksekusi di sisi server.

  • C++

Tidak hanya PHP, bahasa pemrograman C++ juga menjadi bahasa pemrograman sisi back end yang umum digunakan untuk pengembangan sistem berarsitektur kompleks.

  • Python

Peran dari bahasa pemrograman ini dalam membantu pekerjaan back end developer adalah mempercepat atau mempersingkat tahap pengkodean program dan dapat mengintegrasikan sistem dengan lebih efisien.

Python memiliki kegunaan yang tinggi karena kemudahan penggunaan dan libraries luas yang ditawarkan untuk para programmer back end.

  • Ruby

Ruby adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang open-source dan dinamis. Ruby berfokus pada produktivitas dan kesederhanaan proses back end development.

Coding dengan Ruby memungkinkan developer membuat aplikasi web dengan cepat tanpa perlu menulis banyak kode.

  • Java

Java adalah salah satu bahasa dan platform pemrograman yang paling populer dan banyak digunakan oleh programmer.

Komponen Java yang tersedia lengkap membuat pemrograman back end lebih mudah sehingga program yang dibuat bersifat sangat scalable.

  • JavaScript

JavaScript terdiri dari kode yang dapat menjalankan fungsi tampilan depan dan fungsi di balik layar sistem sehingga JavaScript dapat digunakan sebagai bahasa pemrograman front end dan back end sekaligus.

  • Node.js

Node.js adalah lingkungan pengembangan runtime open-source dan lintas platform untuk mengeksekusi kode JavaScript di luar browser.

Kamu perlu ingat bahwa Node.js bukan framework dan bukan juga bahasa pemrograman.

Node.js sering digunakan untuk membangun layanan back end seperti API untuk aplikasi web dan mobile.

Back end developer
Sumber: Envato
  1. Framework Back End

Sisi back end pada program juga bisa kamu bangun dengan bantuan framework, lho!

Framework dapat membuat proses pemrograman aplikasi atau web yang umumnya rumit dan butuh waktu lama bisa jadi lebih cepat.

Sebab, sebuah framework sudah dilengkapi fitur pemrograman yang diperlukan dalam membangun program pada umumnya.

Macam-macam framework untuk memudahkan back end developer adalah:

  • Django, framework untuk bahasa pemrograman Python
  • Express, framework untuk Node.js
  • Rails, framework untuk bahasa pemrograman Ruby
  • Spring, framework untuk bahasa pemrograman Java
  • Laravel, framework untuk PHP
  1. Database

Skill selanjutnya yang tak kalah penting untuk dikuasai back end developer adalah pengetahuan yang luas tentang berbagai teknologi database.

Kita tahu bahwa setiap aplikasi dan website membutuhkan database untuk menangani data klien.

Database menyimpan data dan konten situs dengan cara yang memudahkan programmer untuk memulihkan, mengatur, mengubah, dan menyimpan informasi.

Ada dua jenis database yang tersedia yaitu SQL dan NoSQL. Database SQL adalah basis data di mana data dipetakan dalam tabel dan masing-masing terkait satu sama lain secara signifikan.

Database SQL bekerja pada queries. Tidak seperti SQL, database NoSQL tidak perlu menyusun data sebelumnya.

Umumnya, database NoSQL bekerja pada JSON (JavaScript Object Notation) dan XML (Extensible Markup Language).

  1. APIs

Selanjutnya, back end programmer juga harus memiliki pengetahuan yang luas tentang manajemen API karena mereka adalah media yang memungkinkan proses transfer data.

API atau Application Programming Interface adalah media di mana dua perangkat lunak komputer dapat berbicara satu sama lain.

API memungkinkan klien, perangkat lunak, atau layanan yang berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain melalui internet.

Ketika dua sistem berkomunikasi, server berperan menyediakan API dan klien adalah yang menggunakan informasi sistem tersebut.

API umumnya bertindak sebagai mediator antara back end dan database yang memungkinkan developer mengambil data pengguna.

Programmer membuat API menggunakan berbagai bahasa dan framework, contohnya Python, NodeJS, dan lain-lain.

API ini kemudian dapat digunakan oleh front end developer untuk mengumpulkan data dan menampilkannya di sisi front end website sehingga dapat meningkatkan user experience.

  1. Server

Kamu pasti paham bahwa server adalah media yang paling umum digunakan untuk memberikan layanan penting dari sebuah aplikasi atau website.

Hal itulah yang melatar belakangi bahwa server adalah elemen yang penting untuk dipelajari oleh programmer back end.

Beberapa contoh server yang wajib diketahui back end developer adalah Apache, Nginx, server IIS, dan Microsoft IIS.

10+ Tugas Back End Developer

Jika dilihat secara luas, tugas dan tanggung jawab umum dari back end developer adalah menulis API, berinteraksi dengan database, membuat libraries, dan meningkatkan arsitektur data.

Beberapa tanggung jawab programmer backend lainnya adalah:

  • Berkoordinasi dengan front end developer supaya dapat mengembangkan algoritma sisi server terbaik untuk mentransfer data secara efisien ke aplikasi web client side.
  • Berkolaborasi dengan PM (Project Manager) dan QA engineer (Quality Assurance) untuk mengoptimalkan dan mengembangkan user experience (UX) yang berkualitas.
  • Memastikan aplikasi server side yang dibuat dapat berjalan cepat dan memiliki kinerja yang konsisten setiap kali lalu lintas pengguna berubah.
  • Berkolaborasi dengan stakeholder atau klien untuk memahami kebutuhan program yang ingin mereka bangun, kemudian menerjemahkannya ke dalam persyaratan teknis dan menghasilkan solusi teknis pada program yang paling efektif dan efisien.
  • Mengoptimalkan aplikasi agar waktu respons dan efisiensi kinerja program meningkatkan.
  • Menganalisis persyaratan dan tujuan program dan mengatasi bug dan error.
  • Berinteraksi dengan database untuk proses penyimpanan data.
  • Mengelola dan mengembangkan API yang dijalankan di seluruh perangkat.
  • Membangun arsitektur sistem terbaik dengan memperhatikan skalabilitas, kecepatan, dan stabilitas aplikasi.
  • Menerapkan struktur keamanan sistem.
  • Menulis kode dan libraries yang dapat digunakan kembali untuk implementasi program lanjutan di masa mendatang.
Back end developer
Sumber: Envato

Tertarik Untuk Menjadi Back End Developer?

Dari penjelasan tugas dan skill yang wajib dilakukan jika ingin menjadi back end developer tadi, sekilas kita tahu bahwa back end developer adalah profesi yang tidak bisa ditekuni dalam waktu singkat.

Sebab, bidang kompetensi yang harus dikuasai tergolong tidak mudah untuk dipelajari. Namun, profesi back end developer adalah pilihan karir yang cukup menjanjikan, lho!

Di Indonesia sendiri, kebutuhan terhadap jenis developer ini masih tinggi karena banyak perusahaan maupun instansi yang membutuhkan peran tersebut tapi tidak banyak sumber daya manusia yang tersedia lapangan.

Jadi, jika kamu saat ini sedang mencari keminatan bidang yang bisa dijadikan jalan karir, apalagi kamu punya logika yang bagus, back end developer adalah pilihan profesi yang bagus yang bisa kamu tekuni mulai dari sekarang.

Menjadi programmer handal tak harus punya latar belakang IT kok. Hal terpenting adalah kamu punya tekad dan mau belajar dari dasar dengan tekun. Semangat dan sampai bertemu di artikel lainnya!

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds