Inilah 3 Skill Business Intelligence Yang Harus Kamu Ketahui!
Lingkungan Business Intelligence meliputi model bisnis, model data, dan tools ETL (Extract, Transform, dan Load) yang digunakan untuk mengatur dan mengubah data menjadi informasi yang berguna.
Bekerja sebagai seorang business intelligence tentunya tidak semudah yang dibayangkan, sebab perannya dibutuhkan oleh perusahaan atau organisasi dalam menentukan masa depan bisnis.
Hal inilah yang menjadi dasar banyaknya kebutuhan seorang pekerja business intelligence.
Apa itu Business Intelligence
Business intelligence adalah infrastruktur yang bertugas mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data dalam jumlah besar untuk memberi organisasi atau perusahaan gambaran pengetahuan yang jelas dan komprehensif mengenai data mereka yang kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Business Intelligence mencakup proses data mining, infrastruktur, visualisasi, analitik, dan lainnya.
Beberapa istilah yang biasa digunakan pada Business Intelligence seperti :
Big Data
Big data adalah kumpulan data dalam jumlah besar dan kompleks, baik data terstruktur maupun tidak terstruktur yang terus bertambah setiap waktu.
Set data ini sangat banyak sehingga kemungkinan sulit untuk diproses dan dianalisis menggunakan database management tools tradisional.
Data Warehouse
Data Warehouse atau yang biasa disebut dengan gudang data adalah sebuah sistem yang berorientasi subjek dan terintegrasi untuk mengarsipkan, melaporkan dan menganalisis data historis dalam menunjang keperluan informasi pada sebuah proses proses pengambilan keputusan bisnis.
Data Mining
Data Mining adalah proses pengumpulan dan pengolahan data yang bertujuan untuk melakukan ekstrak informasi penting yang tersembunyi pada data.
Proses ini menerapkan beberapa disiplin ilmu seperti statistik, AI, machine learning, hingga teknologi database pada sejumlah besar raw data atau data mentah dan mengubahnya menjadi knowledge dengan pola dan hubungan baru di antara basis data relasional yang besar.
Skill Business Intelligence
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kita telah memahami bahwa pekerjaan business intelligence bertanggung jawab untuk mencari dan mengetahui informasi big data yang akan dijadikan acuan pengambilan keputusan.
Proses pengambilan informasi dari big data tersebut tidak mungkin dilakukan secara manual karena akan sangat memakan banyak waktu.
Saat ini sudah tersedia banyak tools yang memudahkan seorang business intelligence dalam menyelesaikan tugasnya secara efektif dan cepat.
Tentunya disamping itu kamu tetap harus membekali diri dengan beberapa skill untuk menjadi seorang pekerja business intelligence, diantaranya :
Mengolah Data dengan Microsoft Excel
Skill dasar yang harus kamu siapkan untuk menjadi seorang business intelligence adalah keahlian dalam mengolah data dengan Microsoft Excel.
Microsoft excel merupakan salah satu tools yang banyak digunakan pada perusahaan atau organisasi. Excel sering digunakan karena mudah untuk dipelajari dan dipahami.
Selain itu, excel menyediakan berbagai fitur dalam pengolahan data termasuk penyajian visualisasi data sederhana.
Jika kamu sudah menguasai Excel pasti saat mempelajari tools lainnya akan lebih mudah.
Mengolah Data Menggunakan SQL
Selain penggunaan excel dalam melakukan olah data, seorang business intelligence juga harus menguasai penggunaan SQL (Standard Query Language).
Penggunaan SQL ini akan sangat membantu kamu dalam melakukan manipulasi data (CRUD) dalam ukuran besar atau big data.
SQL memudahkan dalam mengakses, filtering data, menggabungkan data, mengubah, memilih maupun menampilkan jenis data yang kamu perlukan dengan menjalankan query-query yang kamu buat.
Visualisasi Data Menggunakan Tableau
Skill selanjutnya yang penting dimiliki oleh pekerja business intelligence adalah melakukan visualisasi data.
Visualisasi data dilakukan dengan tujuan untuk mengkomunikasikan informasi kepada khalayak maupun stakeholder secara jelas dan efisien.
Penggunaan visualisasi data akan lebih memudahkan dalam memahami hasil dari analisis data yang sudah diproses sebelumnya.
Salah satu tools yang paling sering digunakan untuk melakukan visualisasi data adalah Tableau.
Tableau merupakan platform yang membantu memproses dan menampilkan visualisasi data dengan lebih mudah dan cepat.
Visualisasi yang dilakukan yaitu pengubahan data tabel menjadi grafik, diagram, geo mapping dan berbagai opsi visualisasi data lain yang dapat membantu memperlihatkan perubahan dan perbedaan data secara lebih jelas.
Selain itu, Tools ini mendukung integrasi berbagai sumber data dalam ukuran besar seperti SQL, hingga Google Data Studio.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dalam Tentang Data Warehouse
Rekomendasi Business Intelligence Tools
Disamping tools umum yang paling sering digunakan pekerja business intelligence pada pembahasan sebelumnya, masih banyak tools lain yang mungkin cocok untuk kebutuhan perusahaan kamu.
Kamu dapat mempertimbangkan penggunaan tools berikut untuk membantu kamu dalam melakukan pemrosesan dan analisis data perusahaan.
Sisense
Sisense adalah platform business intelligence yang juga sering digunakan sebagai solusi analisis data dalam bentuk produk suite.
Tools ini sangat user friendly sehingga memudahkan siapa saja yang mempelajari dan menggunakannya.
Sisense juga dilengkapi dengan dashboard interaktif yang memungkinkan untuk melakukan diskusi dengan tim kamu.
Selain itu, sisense dapat kamu andalkan untuk membantumu bekerja pada big data yang kompleks tanpa perlu bantuan seorang yang memahami IT.
Looker
Looker merupakan salah satu platform bagian dari google cloud yang menggunakan bahasa deskripsi data sederhana yang disebut LookML.
Tools ini cukup unik sebab telah terintegrasi dengan database SQL, dengan kata lain looker memungkinkan kamu untuk menentukan hubungan di database sehingga pengguna bisnis dapat menyimpan, mengunduh, dan menjelajahi data tanpa harus memahami SQL.
Looker dapat memudahkan kamu dalam melakukan analisis data dengan penyajian informasi relevan secara instan.
Selain itu looker juga membantu dalam visualisasi data dengan praktis dengan berbagai fitur pelengkapnya.
Platform ini banyak digunakan pada berbagai jenis perusahaan dan bisnis mulai dari startup, bisnis menengah hingga kelas atas.
Datapine
Datapine adalah software business intelligence lain yang juga sering digunakan untuk menganalisis data.
Fitur yang disediakan tools ini cukup sederhana namun sangat powerful.
Datapine dilengkapi dengan mode SQL lanjutan yang membantu pengguna membuat query mereka sendiri.
Selain itu, Datapine menyediakan scalable SaaS yang bertugas memungkinkan penggunanya mengakses data business intelligence mereka secara cepat dan mudah tanpa memerlukan pemahaman SQL atau database apapun dengan menggunakan interface drag and drop yang intuitif untuk melakukan analisis database.
MicroStrategy
Tools microstrategy merupakan platform skala enterprise yang menyediakan dashboard interaktif, laporan berformat tinggi, ad hoc queries, distribusi laporan otomatis, thresholds dan lain-lain. Interface Microstrategy meliputi desktop (untuk developer), web, integrasi Microsoft Office dan Mobile apps.
Selain itu, platform ini sudah terhubung dengan google cloud. Microstrategy memungkinkan kamu untuk menampilkan data, melakukan filter, membuat metrik, membuat atribut dan menggabungkan beberapa data atribut menjadi satu item
SAP Business Object
System Application and Product Business One (SAP Business Object) merupakan tools suite terpusat yang digunakan untuk pelaporan, visualisasi, dan berbagi data.
Tools ini dapat melakukan otomatisasi fungsi segala bidang perusahaan mulai dari sales order, penjualan dan pembelian, manajemen proyek, faktur, hingga business intelligence dan analisis data.
Seluruh data pada SAP akan secara otomatis terkoneksi menjadi satu, sehingga resource data yang ada dapat dimaksimalkan fungsinya tanpa harus kesulitan mengurus satu persatu data yang berjumlah banyak.
Fokus dari SAP ini adalah pengalaman pengguna atau User Experience serta rantai pasukan digital.
Selain itu, SAP menyediakan role based dashboard yang memungkinkan penggunanya bisa membangun dashboardnya sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
SAS Business Intelligence
Statistical Analysis System Business Intelligence (SAS Business Intelligence) adalah tools yang dikembangkan oleh SAS Institute untuk keperluan berbagai aspek analitik.
Tools ini memungkinkan kamu mempersiapkan dan menyajikan data untuk keperluan statistik, analitik prediktif, data mining, text mining, dan forecasting.
SAS memungkinkan kamu membuat real time report, charts, dan visualisasi data interaktif yang didukung oleh analitik yang canggih.
SAS Business Intelligence dikategorikan sesuai dengan tujuan tertentu seperti fraud and security intelligence, supply chain intelligence, customer intelligence, decision management, data management hingga risk management.
Yellowfin BI
Yellowfin BI merupakan salah satu tools business intelligence yang didukung dengan analitik ‘end-to-end’.
Tools ini mengkombinasikan analisis data dan visualisasinya.
Hal ini memungkinkan kamu untuk menyaring banyak data dengan filter intuitif yang mudah seperti checklist atau tombol serta memudahkan kamu untuk membuka dashboard dimana saja sebab fleksibilitas tools yang dapat diakses melalui situs web, mobile, dan lain-lain.
Fitur yang disediakan oleh Yellowfin BI diantaranya ad hoc queries, ad hoc reports, data visualization, financial reporting, data import/export, content management, hingga customizable dashboard.
Oracle Business Intelligence
Oracle Business Intelligence (Oracle BI) adalah platform yang memungkinkan kamu untuk membuat dashboard dan report melalui database.
Tools ini fokus pada penyediaan solusi end-to-end untuk membantu bisnis mengoptimalkan kinerja dan pemberdayaan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan lebih terinformasi melalui seluler.
Oracle BI menawarkan banyak fitur untuk manajemen data seperti dashboard interaktif, manajemen strategi, akses asli ke sumber big data, komputasi memori canggih, buatan, rangkaian kueri, analitik seluler, dan lain-lain.
Zoho Analytics
Zoho analytics merupakan platform yang memungkinkan kamu untuk melakukan pemilihan dan pengelompokan data sesuai kebutuhan kamu.
Tools ini memiliki kemampuan yang mirip dengan tools business intelligence lainnya yaitu memadukan dan memvisualisasikan data, namun zoho berfokus pada pemaduan data dari berbagai resource dan memvisualisasikan melalui report dan dashboard.
Zoho menyediakan fitur bagian komentar pada opsi sharing. Kamu dapat mengaktifkan fitur komentar secara real time pada section bagan, pivot, tabular, tabel hingga dashboard. Hal ini akan sangat memudahkan kamu saat berkolaborasi dengan tim.
IBM Cognos Analytics
IBM Cognos Analytics adalah suite business intelligence terintegrasi yang berbasis cloud dengan menggunakan rekomendasi AI saat membuat dasbor dan laporan.
IBM dapat melakukan cleaning data, merging data, membuat visualisasi yang memukau dan menampilkan posisi bisnis kamu saat ini sambil melakukan prediksi apa yang terjadi kedepannya.
Kemampuan geospasial untuk menghamparkan data Anda dengan dunia fisik, dan memungkinkan kamu mengajukan pertanyaan dalam bahasa Inggris sederhana untuk berkomunikasi dengan software ini.
Contoh Business Intelligence
Terdapat berbagai macam contoh penerapan business intelligence sesuai dengan jenis industrinya.
Berikut beberapa pemaparan mengenai contoh penerapan business intelligence pada perusahaan kelas dunia :
Lotte
Lotte merupakan perusahaan retail atau mall belanja online yang berasal dari Korea Selatan.
Lotte memiliki kisaran 13 juta pelanggan dengan lebih dari 1 juta kunjungan website per harinya.
Perusahaan ini memanfaatkan BI untuk melakukan analitik pada shopping experience dan meningkatkan pendapatan perusahaan secara efektif.
Sistem yang diimplementasikan oleh Lotte merupakan inovasi pertama yang ada di Korea.
Business Intelligence digunakan untuk mengumpulkan informasi dan melakukan analisis perilaku pelanggan yang kemudian digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam penerapan strategi pemasaran yang lebih tepat untuk pelanggan tersebut.
Walmart
Perusahaan retail lain yang menggunakan business intelligence yaitu walmart.
Walmart merupakan supermarket besar amerika yang menerapkan BI untuk memahami bagaimana perilaku belanja pelanggan baik secara online maupun offline (aktivitas di toko).
Perusahaan ini menganalisis simulasi yang dapat membuat mereka memahami pola pembelian pelanggan, contohnya berapa banyak orang yang melihat kacamata dan berapa jumlah kacamata yang terjual dalam satu hari.
BI yang diterapkan juga menganalisis titik-titik yang menjadi pusat keramaian pada tiap hari hingga bulan.
Selain itu, penggunaan BI oleh walmart juga untuk menentukan waktu tersibuk dalam rentang hari maupun bulan.
Hal ini dapat digunakan sebagai acuan persiapan yang matang untuk menanganinya. .
Perusahaan yang menerapkan BI selanjutnya adalah platform media sosial bernama twitter.
Twitter memanfaatkan Business Intelligence dan AI untuk melakukan filtering konten dan mengurangi konten berbahaya di platform.
BI pada twitter juga difungsikan untuk meningkatkan user experience (UX).
Algoritma twitter dan tools BI nya melakukan pemantauan konten video live dan mengelompokkannya sesuai dengan topik yang dibahas.
Data kelompok video ini juga digunakan untuk meningkatkan performa fitur pencarian dengan mengidentifikasi video yang mungkin akan disukai oleh pengguna terkait.
Tesla
Tesla merupakan perusahaan otomotif inovatif yang tak hanya sekadar memproduksi mobil, tetapi juga telah membangun reputasinya sebagai perusahaan teknologi yang menawarkan pengalaman berkendara yang unik bagi pengemudi.
Tesla menggunakan business intelligence untuk menghubungkan mobil mereka dengan database perusahaan untuk keperluan analisis.
Mobil listrik tesla beserta semua komponennya terhubung dengan markas besar tesla melalui Internet of Things (IoT).
Namun pada dasarnya penerapan BI ini membantu tesla untuk mengumpulkan data penting tentang preferensi pengemudi dan bagaimana mobil mereka dikendarai.
Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk meluncurkan pembaruan perangkat lunak kepada pengguna mobilnya secara gratis.
Selain itu, teknisi mobil dapat melakukan antisipasi dan perbaikan berbagai kendala dengan lebih cepat seperti kerusakan komponen, maupun kondisi lalu lintas.
American Express
Penerapan business intelligence selanjutnya yaitu pada bidang industri keuangan.
American Express menggunakan teknologi BI untuk mengembangkan produk layanan pembayaran baru dan penawaran pasar kepada pelanggan.
Eksperimen yang dilakukan oleh American Express pada pasar Australia mampu melakukan identifikasi bahwa terdapat 24% pelanggan dari semua pengguna Australia yang akan menutup akun mereka dalam waktu empat bulan.
Informasi inilah yang kemudian dapat digunakan oleh american express untuk membantu secara akurat dalam mendeteksi dan mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan pelanggan mereka.
Baca Juga : Mengenal IOT dan Contoh Penerapannya Saat Ini