Penting, 10 Alasan Kamu Harus Menggunakan Cloud Computing
Istilah cloud memang sudah mulai menjadi hal yang umum. Cloud dikenal dengan fleksibilitas nya. Baik penyimpanan berbasis cloud maupun optimasi cloud computing, memiliki peran yang besar. Dengan adanya cloud computing, memungkinkan penyimpanan data, pemrosesan, dan penggunaan aplikasi dilakukan secara efisien dan fleksibel. Untuk mengetahui mengapa kamu harus menggunakannya, langsung saja simak artikel berikut ini ya DomaiNesians!
Pengertian Cloud Computing
Cloud computing atau komputasi awan adalah paradigma teknologi yang menyediakan akses dan pengelolaan sumber daya komputasi melalui internet. Dalam model ini, pengguna tidak lagi perlu memiliki atau mengelola infrastruktur fisik seperti server atau perangkat penyimpanan data.
Sebaliknya, layanan tersebut diakses secara daring melalui jaringan internet. Pada intinya, komputasi awan memungkinkan penyimpanan data, pemrosesan, dan penggunaan aplikasi dilakukan secara efisien dan fleksibel.
Ada tiga model layanan utama dalam komputasi awan. Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS) memberikan kemampuan untuk menyewa sumber daya komputasi, seperti server dan penyimpanan data.
Platform sebagai Layanan (PaaS) memungkinkan pengembangan dan pengelolaan aplikasi tanpa perlu khawatir tentang detail infrastruktur. Sedangkan Perangkat Lunak sebagai Layanan (SaaS) menyediakan akses langsung ke aplikasi tanpa harus mengelola bagian-bagian infrastrukturnya.
Dalam hal aksesibilitas, layanan awan dapat dibagi menjadi public cloud, private, dan hybrid. Public cloud menawarkan layanan secara umum kepada publik, sementara cloud privat dibangun khusus untuk satu organisasi atau entitas.
Hybrid cloud adalah kombinasi dari keduanya, memanfaatkan kelebihan keduanya untuk kebutuhan yang berbeda. Secara fisik, komputasi awan terdiri dari dua lapisan utama: front-end dan back-end.
Front-end adalah antarmuka yang digunakan pengguna untuk berinteraksi dengan layanan awan, seperti aplikasi atau antarmuka web. Di sisi lain, back-end terdiri dari infrastruktur dan perangkat lunak yang bekerja untuk menyimpan dan mengelola data.
Middleware, perangkat lunak khusus, berperan sebagai penghubung antara front-end dan back-end, memastikan bahwa aplikasi dan database dapat berkomunikasi dengan efisien.
Alasan Menggunakan Cloud Computing
Sudah paham dengan pengertian cloud computing? Oke, agar lebih mengenalnya, kamu mengetahui 10 alasan mengapa menggunakan cloud computing antara lain :
1. Bekerja dari mana saja
Kemampuan bagi karyawan untuk mengakses aplikasi bisnis yang krusial dari berbagai lokasi menjadi salah satu keunggulan menarik yang sering disebut ketika berbicara tentang pemanfaatan komputasi awan.
Sebenarnya, menyediakan akses data dari mana pun menjadi motivasi utama di balik adopsi layanan awan , terutama mengingat banyak dari kita sekarang bekerja dari rumah.
Hal ini semakin menjadi fokus utama, terutama ketika banyak ahli mempertanyakan apakah kita akan kembali ke cara kerja yang konvensional, menjadikan akses seluler semakin vital.
Tak hanya itu, bekerja dari rumah juga memberikan keuntungan finansial yang tak bisa dianggap remeh. Menurut perhitungan CBRE, perusahaan rata-rata di Amerika Serikat mengeluarkan lebih dari $12.000 setiap tahun per karyawan untuk biaya ruang kantor.
Penghematan sejumlah tersebut per karyawan per tahun tentu merupakan sesuatu yang substansial, dan ini ditambah dengan manfaat lain yang telah terbukti dari tenaga kerja yang bekerja dari rumah, seperti peningkatan produktivitas dan tingkat kepuasan serta kebahagiaan karyawan yang lebih tinggi.
2. Menurunkan biaya
Penggunaan aplikasi SaaS sering dianggap sebagai solusi yang ekonomis, dan penghematan biaya menjadi salah satu keuntungan utama dibandingkan dengan implementasi di lokasi.
Adanya penghematan ini dapat dijelaskan melalui berbagai aspek, termasuk biaya akuisisi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan pembelian lisensi abadi.
Selain itu, biaya perangkat keras juga lebih terjangkau karena perusahaan tidak perlu membeli dan memelihara server fisik sendiri.
Penggunaan aplikasi SaaS juga memerlukan sumber daya TI minimal untuk menjalankannya, mengakibatkan pengurangan kebutuhan personel TI yang signifikan. Keuntungan lainnya adalah manajemen yang lebih murah, karena pembaruan dan manajemen basis data ditangani oleh penyedia layanan.
3. Melakukan scalling
Ketangkasan operasional menjadi pendorong utama bagi Chief Information Officers (CIO) dan direktur Teknologi Informasi (TI) dalam mengadopsi komputasi awan, dan hal ini sangat wajar.
Kebutuhan akan ketangkasan dan fleksibilitas telah diakui sebagai elemen kunci yang dapat memberikan keunggulan kompetitif yang substansial bagi perusahaan.
Fleksibilitas dan ketangkasan yang dimaksud di sini, merujuk pada kemampuan perusahaan untuk merespons dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan lingkungan, dan yang tidak kalah pentingnya, melakukannya secara efisien.
Solusi berbasis awan menyediakan pondasi yang mendasarinya. Mereka memberikan fleksibilitas esensial yang memungkinkan perusahaan untuk dengan mudah meningkatkan atau menurunkan skala operasional sesuai dengan fluktuasi permintaan, tanpa harus terlibat dalam penambahan atau penghentian infrastruktur yang ada.
Ini bukan hanya masalah efisiensi operasional, tetapi juga masalah hemat biaya, yang dapat memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan dan profitabilitas perusahaan.
Tidak jarang, untuk usaha kecil dan menengah (UKM), tantangan meningkatkan skala bisnis dengan aman dan hemat biaya dapat menjadi kompleks.
Namun, melalui komputasi awan, daripada harus melakukan investasi besar untuk melakukan peningkatan skala, suatu bisnis dapat dengan mudah menyediakan sumber daya yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan aktualnya.
Kelebihan ini menjadi sangat berharga, terutama bagi bisnis dengan tingkat aktivitas dan jumlah pengguna yang cenderung bervariasi, seperti yang kita saksikan selama pandemi global saat ini.
4. Peningkatan kolaborasi
Ketika sebuah tim memiliki kemampuan untuk dengan mudah mengakses, mengedit, dan berbagi dokumen secara real-time, hal ini menciptakan dasar yang kuat untuk meningkatkan kolaborasi.
Cloud computing memainkan peran krusial dalam mempermudah jenis kerja sama ini, dengan membuat dokumen tersedia di mana saja, kapan saja, dan memberikan visibilitas penuh terhadap seluruh proses kolaboratif. Studi penelitian dari Forbes Insight menyajikan sejumlah manfaat kolaborasi berbasis awan, di antaranya termasuk peningkatan komunikasi dengan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis.
Selain itu, layanan awan memungkinkan inovasi dengan mendukung pengembangan produk dan layanan baru. Kemampuan untuk menyokong skalabilitas bisnis, memfasilitasi mobilitas tenaga kerja, dan mengurangi biaya operasional juga menjadi keuntungan yang signifikan.
Walau kolaborasi dapat dilakukan tanpa melibatkan layanan awan , tak dapat dipungkiri bahwa kemampuan cloud dalam memfasilitasi kolaborasi lintas batas fungsional, zona waktu, dan antar organisasi adalah yang tak tertandingi.
Di masa di mana pertemuan tatap muka tidak selalu mungkin terjadi, alat kolaborasi berbasis awan menjadi elemen kunci untuk menjaga kelangsungan bisnis dan memastikan tim tetap terhubung, produktif, dan efisien.
Sehingga, adopsi teknologi awan untuk mendukung kolaborasi tidak hanya menjadi pilihan yang cerdas, tetapi juga suatu kebutuhan esensial dalam dunia kerja yang terus berubah.
5. Peningkatan keamanan
Pada tahap awal, penerapan teknologi awan menghadapi tantangan utama dalam bentuk kekhawatiran akan keamanan data. Para eksekutif cenderung ragu untuk mempercayakan informasi perusahaan mereka kepada pihak ketiga.
Namun, Jay Heiser, Wakil Presiden Riset di Gartner, menegaskan bahwa sebagian besar kekhawatiran ini tidak memiliki dasar yang kuat. Di sisi lain, penyedia layanan awan telah aktif berupaya untuk mengatasi masalah keamanan ini dan terus melakukan investasi besar dalam aspek keamanan.
Saat ini, tidak dapat disangkal bahwa penyedia layanan public cloud, seperti Amazon, Google, dan Microsoft, menyediakan lingkungan yang lebih aman dibandingkan dengan server lokal yang umumnya dimiliki oleh perusahaan.
Kejadian pelanggaran keamanan yang jarang terjadi biasanya disebabkan oleh faktor manusiawi. Kredensial login yang dicuri, ketidakpuasan karyawan, penghapusan data yang tidak disengaja, koneksi wi-fi yang tidak aman, dan insiden kecelakaan karyawan merupakan risiko utama, namun semuanya dapat dihindari melalui penerapan alat keamanan yang tepat dan pelatihan yang intensif.
6. Minimnya infrastruktur TI
Cloud computing membuka pintu bagi pengguna untuk mengakses sumber daya komputasi dan penyimpanan secara virtual, dengan kebutuhan sumber daya yang minimal.
Manfaat utama yang diperoleh perusahaan dari adopsi komputasi awan adalah kemampuan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan biaya yang biasanya terkait dengan pemeliharaan server dan penyimpanan fisik.
Lebih lanjut, dengan mengandalkan layanan awan, perusahaan dapat mengatasi biaya operasional yang terkait dengan infrastruktur di lokasi, termasuk biaya listrik, AC, serta biaya administrasi untuk perangkat keras dan perangkat lunak.
Dampak signifikan dari transisi ke komputasi awan adalah kemampuan perusahaan untuk mengurangi kebutuhan personel TI yang berdedikasi, atau bahkan menghilangkannya jika memungkinkan.
Kurangnya kebutuhan akan infrastruktur fisik dan pemeliharaannya mengarah pada pemangkasan biaya tenaga kerja dalam bidang teknologi informasi.
Dengan demikian, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya dan anggaran mereka secara lebih efisien, memfokuskan personel TI yang tersedia pada misi inti perusahaan tanpa harus terbebani oleh tugas-tugas administratif yang terkait dengan pemeliharaan perangkat keras tradisional.
Hasil penelitian dari Gartner menambahkan dimensi kuantitatif pada manfaat ini, menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghemat sekitar 26% dengan beralih dari lisensi perangkat lunak abadi ke model berlangganan layanan awan , dengan tambahan pengurangan sekitar 15% dari segi pengurangan staf terkait.
Dengan demikian, langkah-langkah menuju komputasi awan bukan hanya membawa efisiensi dalam pengelolaan sumber daya teknologi, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan terhadap struktur biaya dan produktivitas perusahaan.
7. Selalu terkini
Pentingnya pembaruan perangkat lunak menjadi sangat jelas, terutama karena pembaruan tersebut seringkali mengandung perbaikan kritis terhadap kelemahan keamanan.
Ketika perangkat lunak di hosting di layanan awan , proses pembaruan umumnya dilakukan secara otomatis, memastikan bahwa pengguna selalu menjalankan versi terbaru tanpa memerlukan tindakan manual yang rumit. Keuntungan dari selalu up to date ini mencakup penghematan waktu yang sebelumnya dihabiskan untuk memperbarui aplikasi server dan perangkat desktop secara manual.
Selain itu, pengguna dapat terus mengakses dan memanfaatkan fitur dan fungsi terbaru tanpa gangguan.
Manfaat lainnya termasuk pemanfaatan peningkatan berkelanjutan dalam kecepatan dan keamanan, serta menjaga kepatuhan terhadap perubahan peraturan.
Dengan selalu menggunakan versi terkini, perusahaan dapat menghindari risiko keamanan yang dapat terjadi akibat ketidakselarasan dengan standar keamanan terbaru.
Pembaruan otomatis di layanan awan juga membantu memastikan kompatibilitas dengan aplikasi lain yang lebih baru, menciptakan ekosistem teknologi yang lebih terintegrasi dan efisien secara keseluruhan.
Dengan demikian, pengelolaan perangkat lunak di layanan awan tidak hanya menyederhanakan proses pembaruan, tetapi juga melibatkan sejumlah manfaat yang signifikan untuk keamanan, kepatuhan, dan kinerja operasional perusahaan.
8. Pencadangan dan pemulihan bencana
Solusi pencadangan dan pemulihan bencana berbasis layanan awan menawarkan pendekatan inovatif yang membantu organisasi mengatasi kompleksitas serta menyuguhkan fungsionalitas yang bersifat fleksibel, cepat, dan efisien secara biaya.
Keunikan server virtual pada solusi ini terletak pada kemandiriannya terhadap perangkat keras. Dalam skenario bencana atau kehilangan data, aplikasi, sistem operasi (OS), patch, dan data dapat dengan cepat dipindahkan dari satu lokasi data ke lokasi data lain tanpa harus memuat ulang setiap komponen server.
Inovasi ini memberikan dampak positif yang signifikan, memungkinkan proses pemulihan yang lebih cepat dan mengurangi dampak terhadap kelangsungan bisnis kamu.
Adanya solusi berbasis awan, organisasi tidak hanya mendapatkan keuntungan dari pemulihan yang efisien, tetapi juga merasakan pengurangan risiko dan biaya yang terkait dengan infrastruktur fisik.
Fleksibilitas yang diberikan oleh server virtual memungkinkan adaptasi yang cepat terhadap perubahan kebutuhan bisnis, serta memberikan kemampuan untuk mengatasi tantangan dan ancaman yang dapat mempengaruhi kelangsungan operasional.
Sebagai tambahan, solusi ini membawa keuntungan dalam hal efisiensi biaya, karena organisasi dapat mengelola dan memanfaatkan sumber daya sesuai kebutuhan tanpa harus menghadapi biaya yang tidak perlu.
9. Penetapan harga yang dapat diprediksi dan dianggarkan
Aplikasi Perangkat Lunak sebagai Layanan (SaaS) berbasis layanan awan umumnya dipasarkan dengan model langganan, di mana perusahaan membayar biaya bulanan sesuai dengan jumlah pengguna atau fitur yang diinginkan.
Dalam model biaya tetap ini, perusahaan dapat dengan lebih mudah merencanakan dan menganggarkan pengeluaran teknologi mereka secara keseluruhan.
Keuntungan lainnya adalah bahwa solusi SaaS cenderung dianggap sebagai biaya operasional, bukan sebagai belanja modal. Hal ini dapat memberikan keuntungan dari perspektif pajak, meskipun disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat pajak untuk memastikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai implikasinya.
Deloitte menyajikan penjelasan yang komprehensif tentang perbedaan ini dalam sumber yang dapat diakses di sini, memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pemilihan model biaya dapat mempengaruhi struktur keuangan dan keputusan perusahaan kamu secara keseluruhan.
10. Akses dan kontrol dokumen
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan akan kolaborasi di antara pengguna bisnis, tuntutan akan kontrol dokumen yang ketat dan akses yang mudah dan universal juga semakin mendesak.
Solusi akses dan kontrol dokumen berbasis cloud muncul sebagai jawaban efektif, dengan menyimpan dokumen secara terpusat sehingga semua individu, yang memiliki hak keamanan yang sesuai, dapat mengakses, melihat, berbagi, dan mengedit kontennya.
Nama-nama besar seperti Dropbox, Google, dan Adobe telah menjadi pionir di pasar ini dengan penawaran masing-masing. Namun, tak hanya itu, banyak aplikasi berbasis cloud lainnya juga memberikan kemampuan untuk menyimpan, mengaitkan, dan berbagi dokumen yang terkait dengan catatan dalam aplikasi tersebut.
Dengan demikian, solusi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar kolaborasi dan akses, tetapi juga membuka ruang untuk integrasi yang lebih dalam antara dokumen dan aplikasi, menciptakan ekosistem berbasis cloud yang lebih terintegrasi dan responsif terhadap kebutuhan bisnis yang terus berkembang.
Jenis-Jenis Cloud Computing
Ada beberapa jenis komputasi awan yang umumnya dikenal, yang masing-masing menawarkan layanan dan fungsionalitas berbeda. Berikut adalah beberapa jenis komputasi awan utama:
Infrastructure as a service (IaaS)
Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS) adalah bentuk komputasi awan yang memberikan keleluasaan kepada pengguna tanpa harus mengurus fisik infrastruktur.
Dalam model ini, penyedia layanan bertanggung jawab atas penyediaan server, penyimpanan, dan jaringan melalui antarmuka virtual. Keunikan IaaS terletak pada pembagian tanggung jawab yang jelas antara pengguna dan penyedia layanan.
Pengguna tidak perlu mengelola infrastruktur cloud, tetapi mereka tetap memiliki kendali penuh atas penyimpanan, sistem operasi, dan aplikasi yang mereka terapkan.
Dalam kerangka IaaS, vendor pihak ketiga mengambil peran sebagai host untuk perangkat keras, perangkat lunak, server, penyimpanan, dan komponen infrastruktur lainnya.
Ini menghilangkan kebutuhan bagi pengguna untuk memikirkan perawatan dan pemeliharaan perangkat keras fisik. Selain itu, vendor juga bertanggung jawab untuk menghosting aplikasi yang digunakan oleh pengguna dan menjaga cadangan data untuk memastikan keamanan dan ketersediaan.
Dengan demikian, IaaS memberikan solusi yang efisien dan terkelola, membebaskan pengguna dari tugas administratif yang rumit terkait dengan pengelolaan infrastruktur, sehingga mereka dapat fokus pada pengembangan dan inovasi aplikasi mereka.
Platform as a service (PaaS)
Platform sebagai Layanan (PaaS) merupakan bentuk komputasi awan yang menyajikan lingkungan pengembangan dan penerapan di komputasi awan, memberikan pengguna kemudahan dalam mengembangkan dan menjalankan aplikasi tanpa harus menghadapi kompleksitas pembangunan atau pemeliharaan infrastruktur.
PaaS memberikan akses ke sumber daya yang diperlukan untuk pengembangan aplikasi berbasis cloud. Dalam layanan ini, pengguna dapat membeli sumber daya dari penyedia dengan model pembayaran sesuai pemakaian dan dapat mengaksesnya melalui koneksi aman.
Keunikan PaaS terletak pada pemisahan antara pengguna dan kompleksitas infrastruktur yang mendasarinya. Pengguna tidak perlu mengelola jaringan, server, sistem operasi, atau penyimpanan, namun tetap memiliki kendali penuh terhadap aplikasi yang mereka terapkan.
Pendekatan ini memungkinkan organisasi untuk fokus secara eksklusif pada penerapan dan manajemen aplikasi mereka, karena bebas dari tanggung jawab pemeliharaan perangkat keras, perencanaan, dan pengadaan sumber daya.
Dengan demikian, PaaS menjadi solusi yang efisien untuk mempercepat siklus pengembangan, meningkatkan produktivitas, dan memungkinkan inovasi lebih cepat, menjadikannya pilihan yang menarik bagi organisasi yang ingin memanfaatkan potensi penuh dari komputasi awan.
Software as a service (SaaS)
Perangkat Lunak sebagai Layanan (SaaS) memungkinkan pengguna untuk mengakses perangkat lunak dari penyedia melalui layanan awan dengan pola berlangganan.
Pada model komputasi awan ini, pengguna tidak perlu repot menginstal atau mengunduh aplikasi secara lokal di perangkat mereka. Sebaliknya, aplikasi tersebut terletak di jaringan layanan awan yang dapat diakses secara langsung melalui web atau antarmuka pemrograman aplikasi (API).
Dalam kerangka SaaS, penyedia layanan mengelola seluruh aspek, termasuk perangkat keras, middleware, perangkat lunak aplikasi, dan aspek keamanan.
Pendekatan ini, yang juga dikenal sebagai ‘perangkat lunak yang dihosting’ atau ‘perangkat lunak sesuai permintaan’, memberikan kemudahan bagi perusahaan dengan menyederhanakan tugas pemeliharaan dan dukungan.
Pengguna hanya perlu fokus pada penggunaan aplikasi tanpa harus memikirkan infrastruktur yang mendasarinya. SaaS tidak hanya menghapus beban administratif terkait pengelolaan perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga memberikan fleksibilitas dan aksesibilitas yang tinggi.
Oleh karena itu, SaaS menjadi solusi yang efisien dan menguntungkan, terutama bagi perusahaan yang mengutamakan kenyamanan, efisiensi, dan fokus pada inti bisnis mereka tanpa harus terlibat dalam kompleksitas teknologi yang mendukung aplikasi tersebut.
Di sisi lain, jika dilihat berdasarkan pada siapa yang dapat mengakses infrastruktur layanan awan , cloud dapat diklasifikasikan menjadi publik (tersedia untuk umum), private (hanya digunakan oleh satu organisasi), atau hibrida (kombinasi antara public cloud dan private). Berikut penjelasan lebih lengkapnya :
Private cloud
Private cloud, atau yang dikenal juga sebagai layanan awan internal, perusahaan, atau korporat, adalah bentuk layanan komputasi di mana sumber daya IT disediakan melalui jaringan private untuk penggunaan eksklusif di satu organisasi.
Dalam konteks cloud private, manajemen dan kontrol sepenuhnya dilakukan melalui sumber daya internal organisasi, dan aksesnya terbatas hanya untuk anggota di dalam organisasi tersebut.
Meskipun cloud private memperoleh semua keuntungan yang diberikan oleh public cloud, seperti layanan mandiri, skalabilitas, dan elastisitas, kelebihannya terletak pada tingkat tambahan kontrol, keamanan, dan penyesuaian.
Keamanan menjadi salah satu keunggulan signifikan cloud private, dengan implementasi firewall perusahaan dan penyelenggaraan internal yang dirancang untuk melindungi data sensitif organisasi.
Ini menjadikan cloud private pilihan yang ideal untuk organisasi yang memiliki kebutuhan keamanan tinggi dan menginginkan kontrol penuh terhadap sumber daya IT mereka.
Meskipun demikian, kelemahan dari cloud private adalah tanggung jawab penuh yang harus ditanggung oleh organisasi dalam hal pengelolaan dan pemeliharaan pusat data internal. Hal ini dapat memerlukan alokasi sumber daya yang signifikan, sehingga mengharuskan organisasi untuk mempertimbangkan secara cermat antara keamanan dan biaya operasional dalam pengambilan keputusan terkait strategi komputasi awan.
Public cloud
Public cloud merujuk pada layanan komputasi yang disediakan oleh penyedia pihak ketiga melalui internet, yang dapat diakses oleh siapa saja yang berminat untuk menggunakannya.
Berbeda dengan private cloud, di mana akses terbatas pada satu organisasi, layanan di public cloud terbuka untuk penggunaan umum.
Model layanan ini dapat disediakan secara gratis atau dijual berdasarkan permintaan, dengan pengguna membayar hanya untuk sumber daya yang mereka konsumsi, seperti siklus CPU, penyimpanan, atau bandwidth.
Public cloud memberikan manfaat signifikan bagi bisnis dengan mengurangi beban pembelian, pengelolaan, dan pemeliharaan infrastruktur lokal.
Penyedia layanan awan mengambil tanggung jawab atas manajemen sistem, memungkinkan bisnis untuk fokus pada kegiatan inti mereka.
Selain itu, public cloud menawarkan fleksibilitas yang tinggi, dengan sumber daya seperti RAM dan bandwidth dapat diskalakan sesuai kebutuhan, memudahkan bisnis untuk menyesuaikan tingkat penyimpanan mereka sesuai dengan pertumbuhan dan perubahan kebutuhan.
Hybrid cloud
Hybrid cloud mengintegrasikan fitur dari public cloud dan privat, menciptakan model “terbaik dari kedua dunia” yang memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan beban kerja mereka.
Keunikan hybrid cloud terletak pada fleksibilitasnya untuk mentransfer beban kerja antara cloud privat dan publik, sesuai dengan perubahan persyaratan komputasi dan faktor biaya.
Dalam kondisi fluktuasi permintaan komputasi dan pemrosesan, hybrid cloud memberikan keleluasaan kepada perusahaan untuk meningkatkan infrastruktur lokal mereka ke public cloud saat diperlukan, menjawab kelebihan beban secara dinamis, sambil tetap memastikan bahwa data tetap aman dan tidak dapat diakses oleh pihak ketiga.
Model hybrid cloud juga memberikan keunggulan keuangan, di mana perusahaan hanya membayar sumber daya yang mereka gunakan selama periode penggunaan, menghindari investasi besar untuk sumber daya yang mungkin tidak digunakan dalam jangka waktu lama.
Hal ini mencerminkan pendekatan yang lebih efisien dalam manajemen biaya dan optimalisasi penggunaan sumber daya.
Dengan kata lain, hybrid cloud menghadirkan manfaat public cloud tanpa harus mengorbankan keamanan data, menjadikannya pilihan yang cerdas dan adaptif untuk organisasi yang membutuhkan kombinasi kelincahan, efisiensi, dan keamanan dalam infrastruktur komputasi mereka.
Rekomendasi Cloud Computing
Ada beberapa layanan komputasi awan yang sangat populer dan banyak digunakan di industri saat ini. Beberapa di antaranya mencakup :
Amazon Web Services (AWS)
Amazon Web Services (AWS), layanan komputasi awanyang dikeluarkan oleh Amazon.com, menonjol sebagai penyedia layanan awab terbesar dan paling luas secara global.
Mengoperasikan lebih dari 200 layanan berfitur lengkap, termasuk komputasi, penyimpanan, dan basis data, AWS menjadi pilihan utama untuk berbagai kebutuhan bisnis.
Dengan keberadaan di 32 wilayah dan 102 zona ketersediaan di seluruh dunia, AWS membantu menghubungkan perusahaan dari Amerika Serikat hingga ke Eropa, Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika, termasuk layanan khusus seperti AWS GovCloud (AS) untuk keperluan pemerintah.
Prestasi keuangan AWS juga mencengangkan, dengan pertumbuhan yang signifikan dari $8 miliar pada tahun 2015 hingga hampir $90 miliar setiap tahunnya saat ini.
Ekspansi yang pesat terlihat dari peningkatan zona ketersediaan, dari 32 pada 2015 menjadi 102 pada saat ini, mencerminkan dedikasi AWS untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai lokasi.
Perusahaan terus menghadirkan inovasi dengan peluncuran ribuan layanan baru, yang turut mendorong pertumbuhan dan dominasinya sebagai pemimpin pasar komputasi awan.
AWS tidak hanya menjadi penyedia layanan awan terdepan, tetapi juga menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi digital di seluruh dunia.
Microsoft Azure
Microsoft Azure, bagian dari segmen Intelligent Cloud Microsoft Corporation, mengukuhkan diri sebagai penyedia layanan awan terkemuka kedua di tingkat global.
Dengan fokus pada pengalaman hybrid cloud yang konsisten, produktivitas pengembang, kecerdasan buatan (AI), serta keamanan dan kepatuhan, Azure menjadi pilihan utama bagi banyak perusahaan.
Kehadiran Microsoft Azure dapat dirasakan melalui 62 wilayah dan 120 zona ketersediaan yang tersebar di seluruh dunia, mencakup Amerika Serikat, Azure Government, Amerika, Eropa, Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.
Lebih dari 200 pusat data fisik tersebar di seluruh dunia, menampung server komputer yang dilengkapi dengan infrastruktur independen seperti daya, pendingin, dan jaringan.
Jaringan fiber seluas lebih dari 175.000 mil dan tersebar di 140 negara menghubungkan infrastruktur pusat data ini, menciptakan ekosistem yang solid.
Pendapatan dari segmen Intelligent Cloud, yang mencakup pendapatan dari Azure, layanan awan lainnya, dan produk server, mencapai $24 miliar pada kuartal terakhir dengan pertumbuhan 17% dari tahun ke tahun.
Meskipun Microsoft tidak membeberkan secara rinci pendapatan khusus dari Azure, kontribusinya terhadap pendapatan Intelligent Cloud yang mencapai $96 miliar secara tahunan menegaskan peran pentingnya dalam portofolio layanan cloud Microsoft.
Dengan dukungan infrastruktur global dan fokus pada inovasi, Microsoft Azure terus menjadi kekuatan utama dalam ekosistem komputasi awan.
Google Cloud Platform (GCP)
Google Cloud Platform (GCP), yang merupakan bagian dari Alphabet Inc, menonjol sebagai penyedia layanan awan terbesar ketiga di tingkat global, memberikan solusi layanan awan yang siap digunakan untuk memenuhi kebutuhan berbagai perusahaan.
GCP memberikan kesempatan kepada pengembang untuk merancang, menguji, dan menyebarkan aplikasi pada infrastruktur yang terdistribusi dan dapat ditingkatkan, sambil memanfaatkan keunggulan layanan di bidang keamanan, pengelolaan data, analisis, dan kecerdasan buatan (AI).
Dengan kehadiran di 39 wilayah dan 118 zona ketersediaan di seluruh dunia, GCP membantu mendukung konektivitas global di Amerika Serikat, Amerika, Eropa, Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.
Pendapatan yang diperoleh oleh Google Cloud dari biaya infrastruktur, platform, dan layanan lainnya mencapai $8,0 miliar pada kuartal terakhir, menandai pertumbuhan sebesar 28% dari tahun ke tahun.
Dengan demikian, secara keseluruhan, Google Cloud menghasilkan pendapatan tahunan sebesar $32 miliar, menegaskan posisinya sebagai pemain utama dalam industri layanan cloud global.
Melalui inovasi terus-menerus dan jangkauan globalnya, Google Cloud Platform terus menjadi pilihan yang relevan bagi perusahaan yang mencari solusi cloud yang canggih dan andal.
Alibaba Cloud
Alibaba Cloud, unit komputasi awan dari Alibaba Group, menegaskan dirinya sebagai penyedia layanan cloud terbesar keempat secara global, menjadi pilar utama di Asia Pasifik, dan menjadi penyedia layanan cloud terbesar di Tiongkok.
Mengoperasikan di bawah bendera Alibaba Group, Alibaba Cloud menyediakan berbagai layanan cloud, termasuk komputasi elastis, basis data, penyimpanan, virtualisasi jaringan, komputasi skala besar, keamanan, layanan manajemen & aplikasi, analisis data besar, dan pembelajaran mesin.
Dengan 30 wilayah dan 89 zona ketersediaan yang tersebar di seluruh dunia, Alibaba Cloud memiliki dominasi yang signifikan di Tiongkok Daratan dengan 15 wilayah di seluruh negeri.
Di luar Tiongkok Daratan, Alibaba Cloud melayani di Amerika Serikat, Eropa, Asia Pasifik, dan Timur Tengah.
Pendapatan dari komputasi awan Alibaba Group, khususnya Alibaba Cloud yang beroperasi di bawah Cloud Intelligence Group perusahaan, mencapai $3,5 miliar (RMB25.123 juta) pada kuartal terakhir, menunjukkan pertumbuhan sebesar 4% dari tahun ke tahun.
Dengan demikian, secara tahunan, pendapatan Alibaba Cloud kini mencapai hampir $14 miliar. Melalui kombinasi jangkauan geografis yang luas dan beragamnya layanan yang ditawarkan, Alibaba Cloud terus memainkan peran integral dalam peta global layanan komputasi awan.
Oracle Cloud
Oracle Corporation memainkan peran utama dalam layanan komputasi awan dengan menawarkan dua lini utama: Oracle Cloud Software-as-a-Service (SaaS) dan Oracle Cloud Infrastructure (OCI). OCI menyajikan teknologi infrastruktur sebagai layanan, mencakup layanan komputasi, penyimpanan, dan jaringan.
Oracle Cloud memiliki jangkauan global dengan 46 wilayah dan 56 zona ketersediaan yang tersebar di Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Timur Tengah & Afrika (EMEA), Amerika Latin, dan Asia Pasifik.
Tidak hanya itu, Oracle Cloud menyediakan wilayah khusus untuk pemerintah AS, Departemen Pertahanan AS (DoD), pemerintah Inggris, serta dua wilayah Sovereign untuk pelanggan di seluruh Uni Eropa (UE).
OCI memberlakukan biaya prabayar yang mengurang seiring dengan penggunaan layanan selama periode waktu tertentu.
Pendapatan Cloud Oracle pada kuartal terakhir, yang mencakup IaaS dan SaaS, mencapai $4,6 miliar, mencatat pertumbuhan sebesar 29% dari tahun ke tahun.
Dengan demikian, secara tahunan, Oracle Cloud berhasil membukukan pendapatan sebesar $18,4 miliar. Dengan layanan yang beragam dan jangkauan global, Oracle Cloud terus menjadi pemain utama dalam industri komputasi awan.
IBM Cloud (Kyndryl)
IBM Cloud, yang kini beroperasi sebagai Kyndryl setelah pemisahan bisnis layanan infrastruktur terkelola, telah memposisikan diri sebagai pemimpin dalam merancang, membangun, dan mengelola lingkungan cloud untuk berbagai kebutuhan pelanggan.
Dengan 10 wilayah dan 30 zona ketersediaan yang mencakup Amerika Serikat, Amerika, Eropa, dan Asia Pasifik, IBM Cloud (Kyndryl) menyediakan cakupan global yang luas.
Pelayanan ini mengoptimalkan penggunaan penyedia layanan cloud dengan menyatukan layanan dari berbagai sumber, termasuk vendor perangkat lunak independen, penyedia layanan public cloud, platform internal, dan teknologi seperti Internet of Things (IoT).
Sebagai bagian dari upayanya untuk terus berinovasi, Kyndryl menjalin hubungan strategis dengan Microsoft Azure dan Google Cloud.
Langkah ini menunjukkan komitmen Kyndryl untuk memberikan solusi cloud yang terintegrasi dan komprehensif, memanfaatkan keahlian dari berbagai penyedia layanan cloud utama untuk memenuhi kebutuhan unik pelanggan.
Tencent Cloud
Tencent Cloud, yang merupakan bagian dari Tencent Holdings, menjadi salah satu pemain utama dalam industri komputasi awan di Tiongkok, mengambil peringkat kedua setelah Alibaba Cloud.
Saat ini, Tencent Cloud mengoperasikan layanannya melalui 21 wilayah dengan 65 zona ketersediaan yang tersebar di seluruh dunia. Dengan tambahan lima wilayah melalui mitra bisnisnya, Tencent Cloud menyediakan total 26 wilayah dan 70 zona ketersediaan, menawarkan cakupan global yang signifikan.
Wilayah operasional Tencent Cloud mencakup Tiongkok Daratan, Amerika Serikat, Kanada, Brasil, Jerman, India, Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Thailand.
Dengan hadir di berbagai negara, Tencent Cloud memiliki kemampuan untuk melayani kebutuhan pelanggan di berbagai pasar dan menghadirkan layanan cloud yang dapat diandalkan dan inovatif.
Sebagai pemain utama dalam industri ini, Tencent Cloud terus berkomitmen untuk memperluas dan meningkatkan portofolionya guna memenuhi tuntutan yang berkembang pesat dalam dunia komputasi awan.
OVHcloud
OVHcloud, sebagai penyedia layanan cloud yang berfokus pada pasar Eropa, memberikan berbagai solusi termasuk layanan bare metal, private cloud yang dihosting, public cloud, dan cloud web.
Saat ini, OVHcloud telah mendirikan jejaknya di 17 lokasi yang tersebar di seluruh dunia, mengoperasikan 37 pusat data dan memiliki lebih dari 450.000 server fisik. Pusat data ini tersebar di 9 negara, mencakup Prancis, Kanada, Amerika Serikat, Jerman, Polandia, Inggris, Australia, India, dan Singapura.
OVHcloud tidak hanya berfokus pada layanan infrastruktur, tetapi juga menawarkan solusi layanan domain, paket hosting web, dan solusi cloud kepada lebih dari 1,6 juta pelanggan di lebih dari 140 negara.
Dari jumlah tersebut, sekitar 800 pelanggan merupakan korporasi. Dalam hal proposisi nilai, OVHcloud dikenal dengan model berbiaya rendahnya, yang membuatnya bersaing secara harga di pasaran.
Dengan pendekatan ini, OVHcloud terus berkomitmen untuk memberikan solusi layanan awan yang terjangkau dan berkualitas tinggi bagi berbagai kalangan pengguna, baik individu maupun perusahaan.
Baca Juga: Simak Perbedaan Public Cloud, Private Cloud , dan Hybrid Cloud! – DomaiNesia
DigitalOcean
DigitalOcean, sebagai penyedia layanan awan, telah mengukuhkan posisinya sebagai pilihan yang sangat diminati oleh pelanggan kecil, termasuk pengembang, start-up, dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Dengan fokus pada infrastruktur dan alat platform sesuai permintaan, DigitalOcean beroperasi di 9 wilayah yang tersebar di 15 pusat data, mencakup pasar utama seperti Kota New York, San Francisco, Toronto, London, Amsterdam, Frankfurt, Bangalore, Singapura, dan Sydney.
Pendekatan global DigitalOcean tercermin dalam jangkauan pelanggannya, yang mencapai lebih dari 600.000 di lebih dari 185 negara. Menariknya, sekitar 70% dari pendapatan DigitalOcean berasal dari luar Amerika Serikat, menunjukkan daya tarik global yang kuat dari solusi yang mereka tawarkan.
Sejalan dengan strategi OVHcloud, DigitalOcean juga dikenal karena bersaing secara harga, dengan seringkali menawarkan solusi yang lebih hemat biaya, lebih dari 50% dibandingkan penyedia layanan awan besar lainnya.
Dengan kombinasi harga yang terjangkau dan fokus pada kebutuhan pelanggan kecil, DigitalOcean terus memperkuat reputasinya sebagai penyedia layanan awan yang ramah pengembang dan mendukung pertumbuhan usaha kecil hingga menengah di seluruh dunia.
Linode (Akamai)
Linode, yang kini menjadi bagian dari Akamai Technologies, muncul sebagai platform komputasi awan dan penyedia Infrastruktur sebagai Layanan (IaaS) yang dikenal melayani lebih dari 1 juta pelanggan di seluruh dunia.
Walaupun Linode secara tradisional telah dikenal sebagai pilihan utama bagi pengembang individu, kepemilikan oleh Akamai membuka peluang baru untuk menyesuaikan layanannya agar lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan perusahaan.
Dengan jaringan yang mengesankan, Linode saat ini mengoperasikan 20 wilayah pusat data di seluruh dunia. Pusat data ini tersebar di pasar-pasar strategis seperti Amerika Serikat (Atlanta, Chicago, Dallas, Fremont, Newark, Seattle, Washington DC), Amerika (São Paulo, Toronto), Eropa (Paris, Frankfurt, Milan, Stockholm, London), dan Asia Pasifik (Sydney, Mumbai).
Sebagai bagian dari ekspansi berkelanjutan, Linode juga merencanakan pembukaan 7 wilayah layanan awan baru di berbagai pasar seperti Los Angeles, Miami, Amsterdam, Madrid, Jakarta, Auckland, dan Seoul.
Langkah ini menunjukkan komitmen Linode untuk memperluas jejaknya dan menyediakan infrastruktur layanan awan yang handal di berbagai belahan dunia.
Dengan kombinasi pengalaman Linode dan dukungan dari Akamai Technologies, harapannya adalah bahwa Linode akan tetap menjadi pilihan utama bagi para pengembang dan perusahaan yang mencari solusi komputasi awan yang dapat diandalkan dan efisien.
Baca Juga : Apa Itu Cloud Hosting? Cara Kerja, Fungsi dan Kelebihannya