Cost Per Lead: Pengertian, Tips, dan Cara Menghitungnya
Semakin majunya teknologi membuat semua orang melakukan berbagai hal secara online, tidak terkecuali marketing. Digitalisasi dari berbagai aspek terutama marketing juga semakin marak digunakan karena bisa kita tahu bahwa sekarang internet dan sosial media sudah menjadi kebutuhan semua orang.
Nah, untuk kamu yang sudah terjun di dunia marketing pasti sudah tidak asing lagi dengan digitalisasi marketing dan juga pengiklanan berbayar. Untuk melakukan iklan tersebut kamu diharuskan membayar sejumlah biaya yang disebut dengan CPL. CPL adalah singkatan dari Cost Per Lead. Apa itu? Yuk bahas bareng DomaiNesia!
Pengertian Cost Per Lead
Istilah Cost Per Lead pasti sudah tidak asing lagi bagi kamu yang sudah lama terjun di dunia marketing. Tapi untuk kamu yang baru mau belajar ada beberapa istilah loh yang harus kamu ketahui salah satunya yaitu Cost Per Lead. Apa itu?
Jadi Cost Per Lead adalah biaya pengiklanan yang harus kamu bayarkan ketika ada pelanggan yang tertarik dengan penawaran iklan kamu tadi dan dia mendaftarkan dirinya dan bagaimana cara menghitung prospek di masa depan.
Baca juga: Pentingnya 5+ Jenis Iklan Online Ini Untuk Menaikkan Cuan Dalam Bisnismu!
Masih bingung? Singkatnya seperti ini, saat kamu memasang iklan pada sebuah website lalu biaya tersebut dihitung berdasarkan banyaknya pelanggan yang mengunjungi website mu tadi dan mereka melakukan sign up atau registrasi dengan mengisi berbagai informasi seperti nama, email, password, dan sebagainya.
CPL adalah salah satu bagian terpenting dari digital marketing loh! Lalu siapa yang memanfaatkannya? Cost Per Lead adalah salah satu strategi marketing yang biasanya digunakan oleh bisnis yang menawarkan layanan berlangganan atau yang menjual produk yang memiliki nilai penjualan tinggi. Mengapa sebuah bisnis menggunakan CPL? Simak penjelasannya setelah ini.
Mengapa Menggunakan CPL?
Apakah kamu masih bertanya-tanya mengapa menggunakan CPL? Ada beberapa hal mengapa sebuah bisnis menggunakan Cost Per Lead adalah untuk mendapatkan pelanggan, untuk branding, atau mengadakan beberapa program. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Mendapatkan pelanggan
Ada beberapa bisnis yang menggunakan CPL karena mereka menginginkan untuk terhubung dengan pelanggan yang memiliki antusias tinggi terhadap suatu produk atau brand. Konsumen-konsumen ini biasanya bernilai tinggi karena berpotensi melakukan pembelian berulang. Mereka juga cenderung lebih aktif merekomendasikan produk Anda kepada orang lain yang memiliki minat serupa.
2. Branding
Iklan CPL juga lebih sering menjadi pilihan dalam melakukan branding, karena perusahaan kamu memiliki kendali penuh atas brand kamu sendiri di seluruh proses pemasaran yang berlangsung.
3. Mengadakan beberapa program
Model penetapan harga iklan CPL umumnya digunakan oleh bisnis yang sedang membangun email list, menjalankan program akuisisi pelanggan, atau sedang mengadakan program hadiah.
Setelah mengetahui alasan penggunaan Cost Per Lead bagi bisnis, apakah kamu sudah tau manfaat dari CPL ini sendiri? Jika belum, kita bahas bersama yuk!
Manfaat Menerapkan Cost Per Lead
1. Menghemat biaya
Jika dibandingkan dengan pengiklanan konvensional, CPL adalah pemenangnya. Mengapa demikian? Jika kamu menggunakan pengiklanan konvensional maka kamu harus mengeluarkan biaya lebih seperti pajak dan beberapa biaya lain. Namun jika kamu menggunakan CPL maka kamu bisa menghemat biaya pengeluaran mu. Selain itu CPL juga menggunakan platform digital sehingga sudah pasti akan lebih menghemat waktu dan tidak serumit metode konvensional.
2. Mempengaruhi calon konsumen
CPL ternyata juga mampu meningkatkan awareness dari konsumen terhadap produk kamu loh! CPL akan membuat konsumen mendaftar terlebih dahulu jika tertarik terhadap penawaran yang kamu buat, lalu saat mendaftar mereka harus memasukkan beberapa data demografis calon konsumen yang potensial seperti jenis kelamin, usia, dan berbagai hal lainnya yang bisa meningkatkan penjualan produk anda di masa yang akan datang.
Baca juga: 9+ Cara Membuat Iklan yang Menarik Supaya Banjir Order
Cara Menghitung Cost Per Lead
Setelah kamu mengetahui beberapa hal mengenai Cost Per Lead selanjutnya kamu harus tau bagaimana cara menghitung Cost Per Lead tersebut. CPL adalah formula yang dapat membantu kamu mengukur efektivitas dan anggaran pemasaran produk. Untuk itu ketahui cara menghitung Cost Per Lead agar kamu bisa mengukur efektivitasnya. Jadi rumusnya yaitu
CPL = Biaya Total Iklan : Jumlah Lead yang Didapatkan
Contoh penerapannya seperti ini, saat ini kamu memiliki modal sebesar Rp 6.000.000 untuk budget digital marketing per bulannya. Lalu kamu mendapatkan 50 ribu views dan 1000 klik dari digital marketing lewat campaign adwords, nah dari sana kamu mendapatkan 1000 orang yang mengunjungi website dan terdapat 150 orang yang mengisi form survei produk kamu, maka cara menghitung Cost Per Lead adalah..
CPL = Rp 6.000.000 : 150
= Rp 40.000
Jadi, jumlah CPL adalah di angka Rp 40.000.
Tips Agar Penerapan CPL Efektif
Setelah kamu sudah tahu cara menghitung Cost Per Lead, DomaiNesia punya beberapa tips nih agar CPL yang kamu keluarkan memiliki tingkat efektivitas yang tinggi. Apa aja tipsnya? Ini dia pembahasannya!
1. Menemukan demografi konsumen potensial
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, bahwa dengan CPL kamu bisa mendapatkan beberapa data demografi dari konsumen seperti usia dan juga jenis kelamin. Nah kamu harus bisa memanfaatkan data tersebut dengan mengelompokkan demografi mana yang lebih memiliki potensi.
Sehingga nantinya kamu bisa lebih fokus dan mempersempit campaign mu hanya untuk demografi yang potensial. Jadi kamu tidak perlu mengeluarkan biaya lebih hanya untuk orang yang tidak tertarik dengan campaign yang kamu buat.
2. Buat landing page kamu lebih sederhana tapi tetap menarik
Landing page adalah halaman yang akan dituju oleh calon konsumen kamu saat klik penawaran yang kamu buat. Maka dari itu kamu harus memperhatikan landing page ini karena semakin sederhana penampilannya maka semakin tinggi juga calon konsumen untuk melakukan transaksi.
Untuk itu kamu harus memperhatikan beberapa hal seperti landing page hanya memiliki satu tujuan yang jelas, pilih copywriting yang sederhana namun tetap menjual, pastikan semua informasi sudah tertulis jelas dan lengkap, dan gunakan satu call to action saja.
3. Pilih keyword yang tepat
Memilih keyword yang tepat ternyata dapat mempengaruhi kinerja CPL kamu juga, jadi kamu harus pandai memilih dan melakukan beberapa survei akan keyword yang kamu gunakan sudah tepat dan tidak memilih keyword yang memiliki performa rendah.
4. Lakukan A/B testing agar iklan mu lebih optimal
Saat kamu memilih iklan berbayar, setidaknya kamu memasang dua variasi iklan atau lebih dalam satu waktu. Kenapa demikian? Karena dengan memasang dua atau lebih iklan maka kamu dapat membandingkan model iklan seperti apa yang cocok, menganalisis hasil dari kedua iklan, dan mempelajari hasilnya.
Tetap pastikan bahwa setiap iklan ditayangkan dengan jumlah frekuensi yang sama serta ubah hanya satu elemen saja untuk mengetahui mana yang lebih disuka.
Baca juga: Cara Promosi Produk Paling Ampuh, Pasti Untung Maksimal!
Tertarik Menggunakan CPL untuk Bisnismu?
DomaiNesia sudah memberikan beberapa penjelasan agar kamu lebih mengetahui CPL mulai dari pengertian, alasan, manfaat, tips, bahkan cara menghitung Cost Per Lead. Cost Per Lead adalah model pembayaran iklan online dimana pembayaran didasarkan pada jumlah konsumen yang memenuhi syarat.
CPL adalah hal yang bisa kamu pertimbangkan juga ketika melakukan campaign. Namun diluar itu untuk memaksimalkan digital marketing kamu juga harus memiliki website dengan performa yang baik dan memadai ya agar calon konsumen betah berlama-lama pada websitemu.
Untuk performa yang baik, kamu bisa menggunakan hosting murah terbaik dari DomaiNesia! Sekarang apakah kamu tertarik untuk melakukan iklan CPL? Semoga bermanfaat!