Gunakan Tier Data Center dalam Menentukan Infrastruktur
Tier Data Center – Dalam menyimpan sebuah informasi serta data krusial perusahaan, pastinya sebagai pemilik perusahaan kamu menginginkan pengamanan terbaik agar dapat mencegah risiko-risiko yang terjadi kedepannya. Untuk melakukan mitigasi risiko, beberapa perusahaan memilih untuk mengalokasikan dananya untuk membangun sebuah data center dalam mengamankan server serta informasi-informasi perusahaan.
Di dalamnya, juga terdapat tier-tier yang dibutuhkan untuk menggolongkan level yang ada pada komponen data center. Ingin tahu lebih lanjut? Simak penjelasan terkait tier data center berikut ini ya!
Apa itu Data Center?
Apa itu Data Center? Data Center adalah sebuah tempat yang digunakan untuk menyimpan, mengelola komponen-komponen yang berkaitan dengan penyimpanan data.
Perangkat lunak dan perangkat keras dapat dikelola, dilakukan pencadangan, dan pentransferan data secara aman. Apakah Data Center itu penting?
Karena membuat Data Center juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit, maka hal ini bisa menjadi penting jika skala perusahaan atau organisasi cukup besar. Memiliki Data Center juga dapat menjadikan komponen-komponen dalam data menjadi lebih aman.
Apa itu Tier Data Center?
Apa itu tier? Sebelum kita masuk pada tier data center, mari memahami apa itu tier? Tier adalah sebuah tingkatan teknologi yang melambangkan kapabilitas dari satu teknologi ke level teknologi lain.
Biasanya, semakin tinggi nomor tiernya maka semakin luas kapabilitas yang dapat dilakukannya. Dalam kata lain, Tier ini dapat menjadi patokan untuk membandingkan kualitas kinerja dari infrastruktur satu teknologi dengan teknologi lain.
Sudah paham kan apa itu tier? Selanjutnya kita akan mengaitkannya dengan data center.
Lantas, apa itu tier data center? Tier pada data center menunjukkan perbedaan teknologi-teknologi yang dinaunginya secara bertingkat. Tier data center ini menunjukkan infrastruktur yang digunakan dari lingkup paling kecil hingga yang terbesar.
Semakin kompleks infrastruktur yang digunakan, maka akan semakin tinggi tier yang diperlukan. Ingin mengetahui apa saja tier data center? Yuk simak penjelasan berikut ini!
Apa saja Tingkatan Tier Data Center?
Setelah memahami terkait apa itu tier data center, terdapat empat tingkatan data center yang memiliki kapasitas yang berbeda, dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi.
Selain semakin tinggi kapabilitas yang dimiliki, harga dari setiap tier semakin tinggi maka akan membutuhkan biaya yang lebih banyak dalam pengadaan serta pemeliharaannya. Berikut merupakan 4 tier data center yang wajib kamu ketahui!
Tier 1 : Basic Capacity
Adapun karakteristik dari tier 1 adalah :
- Memiliki satu jalur distribusi untuk kelistrikan dan pendinginan
- Tidak memiliki sistem UPS (Uninterruptible Power Supply)
- Ketersediaan sebesar 99,671% (sekitar 28,8 jam downtime dalam satu tahun)
Adapun persyaratan menggunakan tier 1 adalah :
- Perangkat UPS
- Genset jika terjadi pemadaman listrik
- Peralatan pendinginan
Tier 2 : Redundant Capacity Component
Adapun karakteristik dari tier 2 antara lain :
- Memiliki dua jalur distribusi untuk kelistrikan dan pendinginan
- Memiliki sistem UPS (Uninterruptible Power Supply) dalam meningkatkan daya
- Ketersediaan sebesar 99.741% (sekitar 22 jam downtime per tahun).
- Jika terdapat gangguan maka tier 2 harus shutdown hingga prosesnya selesai
Adapun persyaratan menggunakan tier 2 adalah :
- Generator listrik
- Perangkat UPS
- Genset jika terjadi pemadaman listrik
- Peralatan pendinginan
- Tangki bahan bakar
- Penyimpanan energi
- Pompa
Tier 3 : Concurrently Maintainable
Adapun karakteristik dari tier 3 antara lain :
- Dapat melakukan perbaikan tanpa harus mematikan komponen utama
- Menggunakan dua jalur UPS
- Dapat menyediakan redundant cooling
- Ketersediaan sebesar 99.982% (sekitar 1.6 jam downtime per tahun).
- Jika terdapat gangguan maka tier 3 tidak perlu melakukan shutdown
Adapun persyaratan menggunakan tier 3 adalah :
- Generator listrik
- Lebih dari 1 sumber listrik
Tier 4 : Fault Tolerant
Adapun karakteristik dari tier 4 antara lain :
- Dapat melakukan perbaikan tanpa harus mematikan komponen utama dan tanpa menghentikan operasional
- Menggunakan dua jalur UPS
- Dapat menyediakan redundant cooling
- Memiliki tingkat keamanan tertinggi
- Ketersediaan sebesar 99.995% (kurang dari 1 jam downtime per tahun).
- Jika terdapat gangguan maka tier 4 tidak perlu melakukan shutdown
Adapun persyaratan menggunakan tier 4 adalah :
- Generator listrik
- Lebih dari 1 sumber listrik
- Biaya yang cukup tinggi
Manfaat Penerapan Tier Data Center
Dari empat tingkat tier di atas, terdapat manfaat yang dirasakan oleh perusahaan dengan diterapkannya tier yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan perusahaan. Berikut merupakan manfaat dari penerapan tier data center
Investasi bagi perusahaan
Dengan menggunakan tier data center, kamu bisa menerapkan tier yang tepat bagi data center yang ingin kamu bangun. Dengan menggunakan teknologi yang tepat pada data center, membuat perusahaan memiliki aset investasi yang bisa digunakan bertahun-tahun dalam proses pengamanan data dan server tanpa harus mengeluarkan biaya berkali-kali.
Dapat mengoptimalkan manajemen server perusahaan
Dengan menggunakan tier data center, manajemen server milik perusahaan menjadi lebih mudah dan terorganisir. Jika memiliki data center, maka penataan dari setiap server diatur sedemikian rupa agar proses monitoring atau maintenance dapat mudah dilakukan dan berdampak pada kemudahan mengelola manajemen server perusahaan.
Meningkatkan keamanan data milik perusahaan
Dalam meningkatkan keamanan data, jika perusahaan kamu memiliki aplikasi yang dapat diakses oleh masyarakat umum, pertama kamu harus memiliki layanan hosting murah seperti DomaiNesia, kemudian kamu juga tetap harus mengamankan server yang berbentuk cloud maupun yang berbentuk fisik di perusahaan. Dengan memilih tier data center yang tepat, maka akan meminimalisir celah perusahaan, dan konsumen tidak perlu khawatir adanya kebocoran data melalui server.
Apakah Tier Data Center itu penting?
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan tier data center ini sangat penting. Mengapa? Karena dalam membangun data center membutuhkan biaya yang tidak sedikit dengan nilai investasi yang tinggi bagi perusahaan.
Kapabilitas dari perusahaan harus dipertimbangkan dalam memilih tier yang akan digunakan nantinya.
Dalam membangun data center, pastikan kamu memilih tier yang tepat agar dapat memanfaatkannya dengan efisien dan optimal. Pahami kebutuhan perusahaan serta rencana pengembangan kapabilitas server yang akan digunakan beberapa tahun kedepan, kemudian mulailah untuk mempertimbangkan tier data center mana yang cocok atau sesuai dengan kemampuan serta kebutuhan perusahaan.
Selain menjadi nilai investasi, menentukan tier data center yang tepat dapat memudahkan karyawan dalam mengelola segala jenis server dan data yang dilindungi oleh perusahaan agar dapat menjaga reputasi perusahaan nantinya.
Semakin tinggi tier data center yang digunakan bukan berarti semakin cocok diterapkan di semua perusahaan. Walaupun tier keempat memiliki kapabilitas yang tinggi, namun belum tentu perusahaanmu sudah membutuhkannya. Jadikan data center sebagai wadah pelindung sebagai garda terdepan dalam melindungi teknologi yang diterapkan pada perusahaan.