Data Center Tier III: Pengertian, Kelebihan, dan Pengguna
Data Center Tier III – Apa itu tier? Sebelum kita masuk pada tier data center, mari memahami apa itu tier? Tier adalah sebuah tingkatan teknologi yang melambangkan kapabilitas dari satu teknologi ke level teknologi lain.
Biasanya, semakin tinggi nomor tiernya maka semakin luas kapabilitas yang dapat dilakukannya. Dalam kata lain, Tier ini dapat menjadi patokan untuk membandingkan kualitas kinerja dari infrastruktur satu teknologi dengan teknologi lain.
Lalu, siapa yang menggunakan data center tier III? Simak penjelasannya pada artikel berikut ya DomaiNesians!
Pengertian Tier Pada Data Center
Tier adalah sistem klasifikasi yang menjadi standar industri untuk mengevaluasi dan membandingkan keandalan serta kinerja pusat data. Sistem ini, yang dikembangkan oleh Uptime Institute mengkategorikan pusat data dalam empat level keandalan, dari Tier 1 hingga Tier 4.
Evaluasi ini didasarkan pada sejumlah kriteria, termasuk jaminan waktu operasional, kemampuan toleransi kesalahan, dan efisiensi biaya. Dalam sistem tiering ini, Tier 1 merepresentasikan tingkat paling dasar dengan kinerja dan keandalan yang paling rendah, sementara Tier 4 menawarkan kinerja paling optimal, dengan fasilitas yang sangat andal dan toleran terhadap kesalahan.
Semakin tinggi tingkat tier pusat data, semakin baik infrastruktur dan operasionalnya dalam menjamin ketersediaan layanan. Sama seperti hotel bintang lima menawarkan layanan dan fasilitas terbaik, pusat data dengan Tier 4 menyediakan infrastruktur dan layanan yang paling handal dan canggih.
Meskipun tidak wajib, banyak pusat data besar memilih untuk mendapatkan penilaian dari Uptime Institute. Dengan memiliki peringkat tier, sebuah pusat data tidak hanya meningkatkan kredibilitasnya tetapi juga lebih efektif dalam memasarkan kapasitasnya dan menarik minat klien potensial.
Untuk mendapatkan penilaian ini, pusat data harus mengajukan rincian rencana dan desain lokasi mereka kepada Uptime Institute. Tim dari Uptime Institute akan melakukan kunjungan langsung ke pusat data untuk menilai berbagai aspek operasional dan memberikan peringkat tier yang sesuai.
Memahami peringkat tier ini sangat penting bagi perusahaan yang mengandalkan layanan TI yang konsisten dan terjamin, karena membantu mereka memilih pusat data yang sesuai dengan kebutuhan keandalan dan anggaran mereka.
Mengapa Data Center Menggunakan Sistem Tier
Sistem tier pada pusat data adalah metode yang efektif untuk memberikan gambaran cepat tentang kualitas dan kapabilitas suatu fasilitas pusat data.
Adanya klasifikasi pusat data dalam berbagai tier atau tingkat, dari tier 1 hingga tier 4, sistem ini membantu dalam menetapkan harapan terkait biaya, ketersediaan layanan, dan tingkat redundansi (penggandaan sumber daya untuk keandalan) yang tersedia.
Hal ini sangat bermanfaat bagi bisnis dalam membuat keputusan tentang bagaimana mereka harus mengalokasikan sumber daya finansial mereka untuk infrastruktur TI tanpa mengorbankan efisiensi dan keandalan sistem.
Melalui pemahaman tier yang berbeda, perusahaan dapat memilih pusat data yang paling sesuai dengan kebutuhan operasional mereka dan anggaran yang tersedia dan memastikan bahwa investasi mereka menghasilkan nilai maksimal dan mendukung pertumbuhan bisnis secara efektif.
Pengertian Data Center Tier III
Seperti yang dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, tier pada data center adalah tingkatan yang menggambarkan tingkat kecanggihan dan keamanan teknologi yang digunakan di pusat data tersebut.
Dalam sistem klasifikasi ini, Tier 3 adalah salah satu tingkatan yang menonjol karena menawarkan infrastruktur yang dapat dipelihara secara bersamaan, atau dalam istilah teknis dikenal sebagai “Concurrently Maintainable Site Infrastructure.”
Data center Tier III dirancang untuk memastikan bahwa semua komponen kritis dapat diperbaiki atau di upgrade tanpa harus mematikan sistem secara keseluruhan.
Hal ini berarti pusat data dapat terus beroperasi tanpa gangguan, bahkan saat maintenance berlangsung. Sehingga, sangat penting bagi perusahaan yang memerlukan operasi tanpa henti, seperti layanan e-commerce, bank, atau aplikasi bisnis kritis lainnya.
Selain itu, Data Center Tier III juga dilengkapi dengan redundansi sumber daya listrik dan multi network link, yang berarti memiliki lebih dari satu sumber untuk listrik dan koneksi jaringan.
Adanya redundansi ini, jika satu sumber daya mengalami kegagalan, sumber daya lain yang independen akan mengambil alih, memastikan ketersediaan dan keandalan yang tinggi.
Dengan kata lain, data center Tier III menawarkan tingkat keamanan dan ketersediaan yang tinggi, cocok untuk organisasi yang membutuhkan uptime yang terjamin dan kemampuan operasional yang berkelanjutan tanpa terpengaruh oleh kegiatan perawatan atau masalah tak terduga lainnya.
Pemilihan pusat data dengan tingkatan ini sering kali dianggap sebagai investasi yang bijaksana untuk bisnis yang tidak bisa menerima downtime karena risiko finansial atau kerusakan reputasi yang mungkin terjadi.
Kelebihan Data Center Tier III
Data Center Tier 3 menawarkan manfaat lebih dibandingkan dengan tier sebelumnya, yaitu Tier 1 dan Tier 2.
Meskipun begitu, hal ini tidak berarti bahwa Data Center Tier 3 berada di posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan Data Center Tier 4.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari Data Center Tier 3 yang perlu kamu ketahui :
Standar pada Tier 3 Data Center
Data center Tier III mencapai standar internasional dalam hal infrastruktur, keamanan, dan fasilitas yang disediakannya, memastikan bahwa setiap perusahaan yang memilih untuk menghosting data mereka di pusat data ini dapat berharap mendapatkan layanan berkualitas tinggi.
Kualitas ini diakui melalui sertifikasi internasional yang menandakan bahwa pusat data ini telah memenuhi atau bahkan melampaui persyaratan ketat yang ditetapkan oleh standar industri global.
Data center Tier III menawarkan tingkat keamanan yang sangat tinggi, yang merupakan keharusan bagi penyimpanan data penting dari perusahaan. Hal ini tidak hanya mencakup keamanan fisik yang kuat tetapi juga redundansi sistem yang canggih.
Sistem redundansi ini menjamin bahwa operasi data center dapat berlanjut tanpa gangguan, bahkan selama pemeliharaan atau jika terjadi kegagalan pada salah satu sistem.
Dengan demikian, memilih pusat data yang telah mendapatkan sertifikasi Tier 3 berarti memilih keandalan dan keamanan data.
Investasi dalam fasilitas seperti ini sangat berharga, terutama untuk bisnis yang mengandalkan ketersediaan data konstan dan keamanan yang tak tergoyahkan untuk mendukung operasi sehari-hari mereka dan menjaga kepercayaan klien serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.
Baik hosting maupun VPS DomaiNesia sudah menggunakan Cloud Storage (SSD NVMe), Teknologi Cloud Storage berbasis SSD NVMe dengan 3X Replikasi Data memberikan 100% data uptime, performa tertinggi, stabilitas maksimal, dan proteksi dari korupsi data. Selain itu juga memiliki Teknologi Cloud Backup dimana data website yang dibackup akan disimpan pada gedung Data Center yang berbeda. Jadi tunggu apa lagi? Langsung saja order hosting atau VPS segera ya!
Tingkat Uptime pada Tier 3 Data Center
Data Center Tier III memiliki tingkat ketersediaan yang sangat tinggi dengan rating uptime sebesar 99.982%, yang setara dengan downtime kurang lebih 1,5 jam per tahun.
Uptime mengukur seberapa lama server dapat tetap aktif dan dapat diakses oleh pengguna tanpa ada gangguan.
Meskipun banyak perusahaan yang menargetkan tingkat uptime 99.999% atau yang sering disebut dengan “five nines” untuk mencapai ketersediaan maksimal, Data Center Tier 3 sudah sangat dekat dengan standar tersebut dengan mencapai lebih dari 99%.
Dengan performa seperti itu, situs-situs yang dihosting di Data Center Tier III dapat memberikan pengalaman yang optimal bagi pengguna, memastikan bahwa akses ke layanan tetap lancar dan efisien hampir setiap saat.
Ini menjadikan Data Center Tier III pilihan yang sangat handal bagi perusahaan yang memerlukan infrastruktur IT yang kuat dan dapat diandalkan untuk mendukung operasi bisnis mereka.
Sumber Listrik dan Jaringan pada Tier 3 Data Center
Data center Tier III menawarkan keunggulan signifikan dalam hal sumber listrik dan jaringan, menjadikannya pilihan yang sangat cocok bagi perusahaan yang membutuhkan infrastruktur dengan ketersediaan tinggi dan keandalan yang luar biasa.
Tidak seperti Tier 1 dan Tier 2, data center Tier 3 memiliki sistem redundansi yang luas, termasuk keharusan untuk memiliki lebih dari satu sumber listrik dan jaringan.
Keunggulan ini memastikan bahwa tidak akan terjadi shutdown atau downtime yang tidak terduga, sehingga operasi bisnis dapat berjalan terus tanpa gangguan.
Kehadiran beberapa sumber listrik dan jaringan tidak hanya meningkatkan keandalan operasional tetapi juga memperkuat daya tahan infrastruktur terhadap potensi kegagalan sistem.
Dengan redundansi yang terintegrasi ini, data center Tier 3 mampu menyediakan layanan tanpa henti, bahkan saat salah satu sumber listrik atau jaringan mengalami masalah.
Ini adalah faktor kritis bagi aplikasi bisnis yang memerlukan koneksi dan ketersediaan data 24/7, seperti layanan keuangan, e-commerce, dan penyedia layanan kesehatan.
Selain itu, infrastruktur pada data center Tier 3 biasanya dirancang untuk tahan terhadap bencana alam dan dilengkapi dengan layanan dukungan pelanggan 24 jam.
Ini memungkinkan masalah yang mungkin muncul dapat ditangani secara cepat dan efisien, meminimalisir potensi dampak negatif terhadap operasional bisnis.
Di Indonesia, penggunaan Data Center Tier 3 juga telah disesuaikan untuk memenuhi regulasi yang ketat.
Misalnya, perusahaan seperti Cloudmatika tidak hanya menawarkan Virtual Private Cloud yang aman dan andal tetapi juga memastikan bahwa semua operasi mereka sesuai dengan regulasi lokal seperti Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 28 Tahun 2019, dan Peraturan Bank Indonesia No. 9 atau 15 Tahun 2017.
Ini menunjukkan bahwa mereka serius dalam memastikan bahwa data yang disimpan di pusat data mereka aman dan dioperasikan dalam lingkungan yang secara hukum compliant.
Oleh karena itu, memilih data center Tier 3 untuk kebutuhan infrastruktur TI perusahaan bukan hanya tentang memilih tempat penyimpanan data yang aman dan andal, tetapi juga tentang memastikan kepatuhan terhadap peraturan lokal dan internasional, mengoptimalkan uptime, dan mengurangi risiko operasional.
Siapa Pengguna Data Center Tier III
Data center tier III biasanya diperlukan oleh organisasi atau bisnis yang membutuhkan tingkat ketersediaan dan keandalan yang tinggi dari infrastruktur IT mereka.
Berikut ini adalah beberapa contoh pihak yang mungkin membutuhkan data center tier III :
Perusahaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Perusahaan yang menyediakan layanan teknologi atau software sebagai layanan (SaaS) membutuhkan data center dengan redundansi yang cukup untuk memastikan bahwa layanan mereka tetap online dan tersedia bagi pelanggan mereka tanpa gangguan yang signifikan.
Lembaga Keuangan
Bank, perusahaan asuransi, dan lembaga keuangan lainnya memerlukan data center tier 3 untuk memastikan bahwa data dan transaksi keuangan dapat diproses secara terus-menerus dengan risiko downtime yang minimal. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
E-commerce
Perusahaan yang beroperasi di bidang e-commerce memerlukan data center dengan uptime yang tinggi untuk memastikan bahwa platform mereka selalu dapat diakses oleh pengguna. Downtime yang terjadi, bahkan yang singkat sekalipun, bisa berdampak besar pada pendapatan dan reputasi.
Layanan Kesehatan
Rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan lainnya membutuhkan data center yang andal untuk memastikan bahwa sistem informasi kesehatan dan data pasien selalu tersedia, terutama untuk aplikasi kritis seperti sistem rekam medis elektronik.
Pemerintahan
Lembaga pemerintah yang mengelola data penting dan layanan kepada publik perlu memiliki infrastruktur IT yang sangat dapat diandalkan untuk memastikan kelancaran pelayanan kepada masyarakat.
Perusahaan Multinasional
Perusahaan yang memiliki operasi di berbagai negara sering membutuhkan data center tier 3 untuk mendukung operasi bisnis yang terus menerus dan minim downtime, memungkinkan komunikasi dan data sharing yang efisien antar lokasi.
Data center tier 3 menawarkan redundansi komponen yang cukup (N+1), yang berarti setiap komponen penting memiliki setidaknya satu cadangan independen.
Ini mengurangi risiko kegagalan sistem secara signifikan, menjadikan data center tier 3 pilihan yang ideal untuk bisnis atau organisasi yang memerlukan tingkat ketersediaan yang tinggi dan dapat menerima downtime minimal.
Baca Juga : Yuk, Mengenal Struktur Tier Pada Data Center!