Memahami Data Flow Diagram: Konsep, Fungsi, dan Simbolnya
Semakin berkembangnya teknologi, semakin banyak pula pengembangan aplikasi atau sistem digital yang menyelesaikan berbagai problem yang dialami manusia. Pengembangan ini biasanya melalui proses coding. Coding adalah proses pembuatan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Dalam era digital yang semakin kompleks ini, perencanaan dan pemodelan sistem menjadi krusial untuk mengoptimalkan efisiensi bisnis dan teknologi. Di sinilah Data Flow Diagram (DFD) hadir sebagai alat yang efektif untuk memvisualisasikan aliran data dalam suatu sistem.
DFD merupakan salah satu teknik analisis dan desain yang telah terbukti memberikan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana data bergerak di dalam suatu organisasi atau sistem informasi. Dalam artikel ini, kamu akan diajak untuk memahami konsep dasar DFD, memahami notasi dan simbol-simbolnya, serta bagaimana DFD dapat memberikan manfaat dalam analisis dan perancangan sistem.
Data Flow Diagram adalah
DFD atau Data Flow Diagram adalah salah satu alat analisis dan desain yang digunakan untuk menggambarkan aliran data dalam suatu sistem. DFD membantu dalam pemodelan dan dokumentasi proses bisnis atau sistem informasi dengan mengilustrasikan bagaimana data bergerak dari satu proses ke proses lainnya, bagaimana data disimpan, serta bagaimana data tersebut diolah atau digunakan dalam suatu sistem.
DFD menggunakan notasi yang sederhana, seperti lingkaran untuk mewakili proses, panah untuk menggambarkan aliran data, dan persegi panjang untuk menyatakan entitas eksternal yang berinteraksi dengan sistem.
Dengan Data Flow Diagram, pemahaman tentang sistem secara keseluruhan dapat ditingkatkan, dan kebutuhan pengembangan atau perbaikan sistem dapat diidentifikasi lebih jelas. DFD juga membantu dalam mengidentifikasi potensi masalah, mendefinisikan ruang lingkup proyek, serta berperan sebagai alat komunikasi efektif antara pemangku kepentingan proyek.
Baca juga: Use Case Diagram adalah Bagian Dari UML
Pentingnya Data Flow Diagram
DFD penting dalam analisa dan desain sistem karena memiliki beberapa alasan, diantaranya adalah:
1. Memudahkan Memahami Alur
Data Flow Diagram membantu dalam memahami alur data dari satu proses ke proses lain dalam suatu sistem. Dengan memvisualisasikan aliran data, kita dapat melihat bagaimana informasi bergerak melalui sistem, mengidentifikasi data apa yang digunakan, dihasilkan, atau diolah oleh setiap proses.
2. Mengidentifikasi Masalah
Data Flow Diagram membantu dalam mengidentifikasi masalah atau potensi kelemahan dalam suatu sistem. Dengan menganalisis DFD, kita dapat mengetahui apakah ada data yang hilang, redundant, atau tidak digunakan dengan efisien.
3. Komunikasi yang Efektif
DFD menyediakan cara yang jelas dan efektif untuk berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan proyek. Notasi yang sederhana dan visualisasi alur data memudahkan untuk menjelaskan dan berdiskusi tentang sistem dengan semua pihak terlibat.
4. Define Ruang Lingkup Proyek
Data Flow Diagram membantu dalam mendefinisikan ruang lingkup proyek. Dengan melihat alur data dan entitas yang terlibat, kita dapat menentukan batasan sistem dan apa saja yang akan dimasukkan dalam proyek tersebut.
5. Memudahkan Perencanaan dan Pengembangan Sistem
DFD membantu dalam merencanakan pengembangan atau perubahan sistem. Dengan memahami alur data dan hubungan antar proses, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mengimplementasikan perubahan atau meningkatkan sistem.
6. Dokumentasi
DFD adalah alat yang efektif untuk mendokumentasikan sistem. Dengan memiliki DFD yang baik, tim pengembang dan pemangku kepentingan dapat memiliki referensi yang jelas tentang bagaimana sistem bekerja dan bagaimana data bergerak di dalamnya.
Fungsi DFD
Terdapat beberapa fungsi DFD yang tentunya untuk memudahkan stakeholder dalam analisa dan pengembangan sistem. Beberapa fungsi DFD tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman Sistem
DFD membantu para analis dan desainer dalam memahami sistem secara keseluruhan. Dengan menggambarkan alur data dari satu proses ke proses lain, DFD memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana data bergerak melalui sistem, bagaimana proses berinteraksi, dan bagaimana data diolah.
2. Identifikasi Entitas dan Proses
Data Flow Diagram membantu dalam mengidentifikasi entitas (misalnya, pengguna, sistem eksternal, atau basis data) dan proses (misalnya, aktivitas atau tugas) yang terlibat dalam sistem. Hal ini membantu dalam menyusun daftar lengkap dari komponen sistem yang relevan.
3. Mendeteksi Ketergantungan Data
DFD membantu dalam mengidentifikasi ketergantungan data antara proses. Dengan menunjukkan aliran data, DFD membantu dalam mengidentifikasi data apa yang dibutuhkan oleh proses lain, sehingga dapat dijaga konsistensinya.
4. Visualisasi Alur Data
DFD menggunakan simbol-simbol yang sederhana dan mudah dimengerti untuk menggambarkan alur data. Dengan cara ini, DFD membantu dalam menyajikan informasi secara visual, sehingga lebih mudah dipahami oleh semua pihak terkait.
5. Komunikasi dan Kolaborasi
DFD adalah alat yang efektif untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan proyek. Dengan DFD, tim analis dan desainer dapat berkomunikasi dengan jelas tentang bagaimana sistem akan beroperasi, sehingga memfasilitasi kolaborasi dan mendapatkan masukan dari semua pihak terkait.
Baca juga: Cara membuat ERD: Simbol, Entitas, Atribut Termudah
Konsep dan Simbol DFD
Konsep Data Flow Diagram merupakan teknik grafis yang digunakan dalam analisis sistem untuk menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses lainnya, serta bagaimana data tersebut diolah oleh sistem. Data Flow Diagram memfokuskan perhatiannya pada alur data dan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam suatu sistem, tanpa memperhatikan implementasi teknis atau detail internal dari setiap proses.
DFD terdiri dari beberapa simbol yang mewakili entitas (misalnya, pengguna atau sistem eksternal), proses (aktivitas atau tugas), aliran data, dan penyimpanan data. Beberapa simbol DFD yang umum digunakan antara lain:
1. Proses (Simbol DFD: Kotak berisi teks)
Dalam Data Flow Diagram, proses merupakan elemen penting yang merepresentasikan aktivitas atau tugas yang dilakukan pada data untuk mengubahnya menjadi informasi yang lebih berguna. Proses seringkali diberi nomor untuk mengidentifikasi urutan jalannya aliran data. Contoh dari proses ini bisa berupa perhitungan matematis, validasi data, pengolahan informasi, dan sebagainya. Proses ini menjadi “jantung” dari DFD karena mewakili bagaimana data mengalir dan diolah di dalam sistem.
2. Aliran Data (Simbol DFD: Garis berpanah)
Aliran data dalam DFD digambarkan dengan garis berpanah yang menghubungkan proses, entitas eksternal, dan penyimpanan data. Aliran data mengindikasikan pergerakan data dari satu proses ke proses lainnya atau dari proses ke penyimpanan data, serta dari entitas eksternal ke proses atau sebaliknya. Aliran data bisa berupa masukan ke proses atau keluaran dari proses, sehingga memvisualisasikan bagaimana data bergerak dan diolah di dalam sistem.
3. Entitas Eksternal (Simbol DFD: Kotak tanpa teks)
Entitas eksternal dalam DFD adalah sumber data eksternal atau tujuan data eksternal yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dianalisis. Entitas eksternal bisa berupa pengguna, sistem lain, atau perangkat lain yang terlibat dalam alur data sistem. Penggunaan entitas eksternal membantu membatasi ruang lingkup sistem yang sedang dianalisis dan membantu pemahaman tentang bagaimana data berinteraksi dengan dunia luar.
4. Penyimpanan Data (Simbol DFD: Arsip)
Penyimpanan data dalam DFD adalah elemen yang merepresentasikan tempat atau lokasi penyimpanan data dalam sistem, seperti database, berkas, atau memori. Penyimpanan data adalah tempat dimana data disimpan dan bisa diambil kembali di waktu yang akan datang. Dengan adanya simbol penyimpanan data dalam DFD, kita bisa mengidentifikasi dan memahami bagaimana data diolah dan dikelola dalam sistem, serta bagaimana data ini berkontribusi pada proses dan alur data yang ada.
Tahapan Membuat DFD
Membuat Data Flow Diagram melibatkan serangkaian tahapan yang berarti dalam menggambarkan alur data dan aktivitas sistem atau proses. Pertama, identifikasilah sistem atau proses yang akan digambarkan dalam DFD, dan pastikan batas lingkup sistem telah ditetapkan dengan jelas. Selanjutnya, identifikasilah entitas eksternal yang berinteraksi dengan sistem, seperti pengguna atau sistem lain yang memberikan masukan data atau menerima keluaran data dari sistem.
Setelah itu, tentukan alur data yang masuk dan keluar dari setiap entitas eksternal dan proses yang ada dalam sistem. Berikan label pada setiap alur data untuk memudahkan pemahaman tentang jenis data yang bergerak di dalam sistem. Identifikasi juga proses-proses atau aktivitas yang terjadi dalam sistem dan beri label pada setiap proses untuk menjelaskan aktivitas yang dilakukan terhadap alur data.
Setelah elemen-elemen dasar telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah menggambarkan DFD dengan menggunakan simbol-simbol yang sesuai. Hubungkan setiap entitas eksternal, proses, alur data, dan penyimpanan data dengan garis-garis berpanah untuk menunjukkan aliran data antara elemen-elemen tersebut.
DFD yang telah selesai perlu diverifikasi dan dievaluasi untuk memastikan bahwa semua elemen yang relevan telah termasuk dan alur data telah digambarkan dengan benar. Dokumentasikan juga penjelasan singkat untuk setiap elemen dalam DFD, serta aturan bisnis atau prosedur yang berhubungan dengan alur data dalam DFD.
Manfaatkan DFD dalam Pengembangan Perangkat Lunak!
Dengan memahami Data Flow Diagram, kamu dapat menggambarkan alur data dengan lebih jelas dan efisien dalam suatu sistem atau proses. DFD membantu menyederhanakan kompleksitas informasi, mengidentifikasi potensi perbaikan, dan meningkatkan pemahaman tentang bagaimana data bergerak di dalam sebuah sistem. Dengan menggunakan konsep, fungsi, dan simbol-simbol dalam DFD, kamu dapat mengoptimalkan analisis dan perancangan sistem secara keseluruhan. Manfaatkan ini untuk pengembangan perangkat lunakmu!