• Home
  • Berita
  • Perbandingan Data Mesh vs Data Lake untuk Bisnis

Perbandingan Data Mesh vs Data Lake untuk Bisnis

Oleh Hazar Farras
Data Mesh vs Data Lake

Hai DomaiNesians! Pernahkah kamu mendengar istilah data mesh dan data lake tapi merasa bingung tentang apa sebenarnya kedua konsep ini? Jika ya, kamu tidak sendirian. Di era data yang semakin berkembang pesat, istilah-istilah ini kerap muncul di tengah diskusi teknologi, namun tidak semua orang benar-benar memahaminya.

Artikel ini hadir untuk menjawab rasa penasaran kamu! Kami akan mulai dengan menjelaskan apa itu data mesh dan data lake, dua pendekatan arsitektur data yang sedang naik daun. Selanjutnya, kami akan membahas perbandingan fitur data mesh vs data lake, yang mencakup cara mereka mengelola data, fleksibilitas, hingga pendekatan pengelolaan yang berbeda.

Tentu saja, setiap teknologi punya kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami juga akan mengulas keunggulan dan kekurangan data mesh vs data lake, sehingga kamu bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang mana yang lebih cocok untuk kebutuhan kamu. Akhirnya, kami akan membahas kapan waktu yang tepat menggunakan data mesh dan data lake, karena memilih solusi data yang salah bisa berdampak besar pada efisiensi dan keberhasilan organisasi kamu.

Artikel ini akan membantu kamu memahami perbedaan mendasar antara data mesh vs data lake. Jadi, apakah kamu seorang profesional teknologi, pebisnis, atau sekadar ingin tahu lebih banyak, mari mulai perjalanan ini bersama-sama!

Data Mesh vs Data Lake
Sumber: Storyset

Apa itu Data Mesh dan Data Lake?

Data lake adalah arsitektur yang dirancang untuk menyimpan data dalam jumlah besar dalam bentuk mentahnya. Bayangkan sebuah danau besar tempat semua data dari berbagai sumber, baik itu dokumen, gambar, data transaksi, atau data sensor, dikumpulkan tanpa proses transformasi yang signifikan. Data ini disimpan dalam format aslinya hingga dibutuhkan untuk analisis. Keunggulan utama data lake adalah kemampuannya menampung data dalam skala besar dengan biaya yang relatif rendah dan fleksibilitas untuk berbagai kasus penggunaan.

Namun, pendekatan ini sangat terpusat. Semua data dikumpulkan ke satu lokasi utama, seringkali di cloud, dan pengelolaannya dilakukan oleh tim pusat, seperti tim data engineering. Hal ini bisa menjadi tantangan saat organisasi tumbuh besar, karena beban tanggung jawab tim pusat meningkat, dan data dari berbagai domain bisa menjadi sulit diakses atau dipahami oleh tim yang membutuhkannya.

Berbeda dengan data lake, data mesh menawarkan pendekatan terdesentralisasi untuk pengelolaan data. Pendekatan ini berbasis pada prinsip bahwa setiap tim atau domain dalam organisasi bertanggung jawab atas data mereka sendiri. Dalam arsitektur ini, data dilihat sebagai produk (data as a product), dan setiap tim atau domain memiliki kebebasan untuk mengelola, mengolah, dan menyediakan data mereka kepada organisasi secara keseluruhan.

Prinsip utama data mesh adalah pengelolaan yang domain-driven, yaitu setiap domain (misalnya, departemen pemasaran, penjualan, atau operasi) menjadi pemilik data mereka sendiri. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan data mereka berkualitas tinggi, terdokumentasi dengan baik, dan mudah diakses oleh pengguna lain. Dengan cara ini, pengelolaan data tidak lagi menjadi tanggung jawab tim pusat saja, melainkan tersebar di seluruh organisasi.

Baca Juga:  Online Advertising: Tips Meningkatkan Penjualan

Saat membandingkan data mesh vs data lake, pilihannya tergantung pada kebutuhan dan skala organisasi kamu. Data lake cocok untuk menyimpan data besar secara terpusat, sedangkan data mesh adalah pilihan yang lebih baik jika kamu ingin memberdayakan tim-tim dalam organisasi untuk mengelola data mereka sendiri secara mandiri.

Perbandingan Fitur Data Mesh vs Data Lake

Jika kamu ingin memahami bagaimana data mesh dan data lake berbeda secara fitur, mari lihat lebih dekat beberapa aspek kunci yang sering menjadi pertimbangan dalam memilih arsitektur data. Keduanya memiliki kekuatan dan kelemahan yang unik tergantung pada kebutuhan organisasi.

1. Pendekatan Pengelolaan Data

  • Data Lake – pendekatan terpusat. Semua data dikumpulkan dan disimpan di satu lokasi utama, biasanya dalam format mentah atau semi-terstruktur. Tim pusat, seperti data engineering, bertanggung jawab atas pengelolaan, keamanan, dan kualitas data. Mudah untuk mengintegrasikan semua data ke satu tempat. Namun, beban kerja tinggi pada tim pusat, yang bisa memperlambat pengelolaan dan akses data.
  • Data Mesh – pendekatan terdesentralisasi. Setiap jenis domain atau tim organisasi bertanggung jawab untuk memanajemen data mereka sendiri. Data dilihat sebagai produk, dengan pemilik data yang memastikan kualitas dan aksesibilitas. Lebih cepat dan fleksibel karena tanggung jawab dibagi. Namun, membutuhkan budaya organisasi yang mendukung kolaborasi antar domain.

2. Kepemilikan Data

  • Data Lake – data dimiliki dan dikelola oleh tim pusat, sehingga domain lain menjadi konsumen data pasif. Contohnya, tim pemasaran harus meminta data dari tim data engineering.
  • Data Mesh – data dimiliki oleh masing-masing domain. Setiap tim bertanggung jawab atas data mereka, termasuk penyimpanan, dokumentasi, dan kualitas. Contohnya, tim pemasaran dapat langsung mengakses dan mengelola data mereka sendiri tanpa ketergantungan besar pada tim pusat.

3. Struktur dan Format Data

  • Data Lake – data disimpan dalam format mentah, seringkali tanpa struktur yang jelas. Ini memungkinkan fleksibilitas tinggi untuk berbagai kasus penggunaan, tetapi analisis memerlukan pemrosesan data lebih lanjut. Semua jenis data terstruktur, semi-terstruktur, dan tidak terstruktur didukung. Namun, membutuhkan keahlian teknis untuk memahami dan menggunakan data.
  • Data Mesh – data disimpan dalam bentuk yang lebih terorganisir sesuai dengan kebutuhan domain. Karena fokusnya adalah pada data sebagai produk, struktur data biasanya lebih siap digunakan. Data lebih siap untuk analisis langsung. Namun, membutuhkan investasi awal untuk membangun sistem pengelolaan data di setiap domain.

4. Skalabilitas

  • Data Lake – dibuat untuk menyimpan sejumlah besar data. Cocok untuk organisasi yang menghasilkan data dalam jumlah besar dari berbagai sumber. Contohnya, organisasi besar dengan ratusan sensor IoT yang menghasilkan data setiap detik.
  • Data Mesh – lebih cocok untuk organisasi yang berkembang pesat dan membutuhkan fleksibilitas dalam pengelolaan data di berbagai tim atau departemen. Contohnya, perusahaan yang memprioritaskan kolaborasi lintas tim untuk mendukung keputusan bisnis secara cepat.

5. Penggunaan Data

  • Data Lake – biasanya digunakan untuk analisis data berat atau proyek berbasis machine learning. Data mentah dari data lake sering diekstrak, diolah, lalu dianalisis menggunakan alat khusus. Contohnya, membuat model prediktif berdasarkan data transaksi pelanggan.
  • Data Mesh – fokusnya adalah mendukung kebutuhan analisis langsung di setiap domain. Data disajikan dalam format yang mudah dipahami oleh pengguna domain. Contohnya, tim penjualan langsung menggunakan data untuk analisis tren pasar tanpa perlu meminta bantuan tim pusat.
Data Mesh vs Data Lake
Sumber: Storyset

6. Kolaborasi dan Aksesibilitas

  • Data Lake – akses data bisa menjadi lambat karena ketergantungan pada tim pusat untuk menyediakan data yang diperlukan. Namun, sering terjadi bottleneck ketika permintaan data tinggi.
  • Data Mesh – memberdayakan domain untuk bekerja secara mandiri. Data dapat diakses lebih cepat karena pengelolaan terdesentralisasi. Kolaborasi antar tim lebih mudah karena setiap tim memiliki data mereka sendiri.
Baca Juga:  Perbedaan JPG dan JPEG pada Format Gambar

7. Keamanan dan Tata Kelola Data

  • Data Lake – pendekatan keamanan bersifat global, dengan aturan yang diterapkan di seluruh data. Namun, ini bisa menjadi rumit saat ada kebutuhan spesifik di tingkat domain.
  • Data Mesh – setiap domain bertanggung jawab atas keamanan dan kepatuhan data mereka, yang memungkinkan pengelolaan lebih terperinci dan sesuai kebutuhan spesifik.

Ketika membandingkan data mesh vs data lake, fitur utama mereka mencerminkan pendekatan yang berbeda:

  • Data lake cocok untuk penyimpanan data skala besar dengan pendekatan terpusat.
  • Data mesh ideal untuk pengelolaan data yang terdistribusi, fleksibel, dan kolaboratif.

Pilihan terbaik bergantung pada kebutuhan organisasi kamu, apakah lebih fokus pada pengelolaan data yang efisien atau memberdayakan tim untuk mengelola data secara mandiri.

Keunggulan dan Kekurangan Data Mesh vs Data Lake

Memahami keunggulan dan kekurangan data mesh vs data lake membantu organisasi memilih pendekatan yang sesuai untuk kebutuhan. Kedua arsitektur memiliki karakteristik unik yang menawarkan manfaat berbeda, tetapi juga tantangan yang harus diperhatikan.

Keunggulan Data Lake

  • Penyimpanan data skala besar – data lake dirancang untuk menyimpan data dalam jumlah besar tanpa batasan format. Ini ideal untuk organisasi yang menghasilkan data dalam volume besar dan beragam, seperti data transaksi, sensor IoT, atau media digital. Contohnya perusahaan manufaktur yang mengumpulkan data dari ribuan sensor mesin.
  • Fleksibilitas format data – semua jenis data dapat disimpan, baik terstruktur (misalnya tabel database) maupun tidak terstruktur (misalnya gambar atau video). Data disimpan dalam bentuk mentah sehingga dapat digunakan untuk berbagai tujuan di masa depan.
  • Biaya penyimpanan rendah – teknologi cloud dan sistem berbasis data lake biasanya lebih murah untuk menyimpan data dalam skala besar dibandingkan pendekatan lain.
  • Integrasi alat analitik – data lake sering digunakan bersama alat analitik canggih, seperti pembelajaran mesin (machine learning), big data analytics, dan visualisasi data untuk menggali wawasan bisnis yang mendalam.

Kekurangan Data Lake

  • Kompleksitas pengelolaan – karena data disimpan dalam bentuk mentah, diperlukan upaya besar untuk memproses dan mengolah data sebelum dapat digunakan. Ini memerlukan keahlian teknis yang signifikan.
  • Risiko data yang tidak terstruktur – data mentah sering kali tidak terdokumentasi dengan baik, sehingga sulit ditemukan dan dipahami oleh pengguna non-teknis. Hal ini dikenal sebagai masalah data swamp (rawa data), di mana data menjadi tidak berguna.
  • Ketergantungan pada tim pusat – semua pengelolaan data berada di bawah tim pusat, sehingga bisa terjadi bottleneck ketika permintaan data tinggi dari berbagai bagian organisasi.
  • Keamanan dan kepatuhan – dengan data terpusat dalam jumlah besar, risiko keamanan meningkat. Kepatuhan terhadap regulasi juga menjadi tantangan jika data tidak diatur dengan baik.

Keunggulan Data Mesh

  • Pendekatan terdesentralisasi – dalam data mesh, pengelolaan data diserahkan kepada masing-masing domain (tim atau departemen). Ini mengurangi beban tim pusat dan memungkinkan domain untuk bertanggung jawab penuh atas data mereka. Contohnya, tim pemasaran dapat langsung mengelola data kampanye mereka tanpa harus bergantung pada tim pusat.
  • Data sebagai produk – fokus pada konsep data as a product memastikan bahwa data setiap domain berkualitas tinggi, terdokumentasi dengan baik, dan siap digunakan oleh pengguna lain.
  • Kolaborasi yang lebih baik – dengan kepemilikan data di setiap domain, komunikasi dan kolaborasi antar tim menjadi lebih mudah, karena masing-masing tim dapat langsung mengakses data yang relevan.
  • Fleksibilitas untuk perubahan bisnis – arsitektur data mesh memungkinkan organisasi beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan bisnis, karena pengelolaan data tidak lagi bergantung pada satu tim atau sistem pusat.
  • Skalabilitas organisasi – ketika organisasi tumbuh, model terdesentralisasi membantu mengelola data lebih efektif tanpa menciptakan bottleneck di tingkat pusat.
Baca Juga:  10 Cara Cerdas Memilih Dedicated Server untuk Bisnis

Kekurangan Data Mesh

  • Kompleksitas implementasi awal – membangun arsitektur data mesh memerlukan investasi awal yang signifikan dalam teknologi, tata kelola, dan pelatihan untuk memastikan setiap domain mampu mengelola data mereka dengan baik.
  • Ketergantungan pada budaya organisasi – pendekatan ini memerlukan budaya organisasi yang mendukung kolaborasi, komunikasi, dan tanggung jawab antar tim. Tanpa budaya ini, data mesh bisa gagal.
  • Standarisasi data yang rumit – dengan pengelolaan data tersebar, memastikan semua domain mengikuti standar kualitas dan tata kelola yang sama bisa menjadi tantangan.
  • Potensi duplikasi data – karena setiap domain mengelola data mereka sendiri, ada risiko data yang sama disimpan di beberapa tempat, yang dapat meningkatkan biaya dan mengurangi efisiensi.

Pilihan antara data mesh vs data lake harus disesuaikan dengan kebutuhan, skala, dan budaya organisasi kamu. Data lake adalah pilihan yang baik untuk penyimpanan data besar dan efisiensi terpusat. Namun, jika kamu ingin memberdayakan tim dan mendistribusikan tanggung jawab pengelolaan data, data mesh lebih sesuai.

Waktu yang Tepat Menggunakan Data Mesh dan Data Lake

Berikut waktu yang tepat dalam pemilihan data mesh vs data lake:

Tabel Data Mesh vs Data Lake

Gunakan data lake jika organisasi kamu membutuhkan solusi penyimpanan data skala besar yang terpusat, dengan fokus pada fleksibilitas format data dan analisis berat seperti machine learning. Gunakan data mesh jika kamu ingin memberdayakan tim atau domain untuk mengelola data mereka sendiri, dengan fokus pada kolaborasi, kecepatan, dan fleksibilitas menghadapi perubahan kebutuhan bisnis.

Dengan memahami data mesh vs data lake, kamu dapat memilih arsitektur yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan tujuan strategis organisasi kamu.

Data Mesh vs Data Lake
Sumber: Storyset

Pilih Arsitektur Data Terbaik

Dalam dunia yang semakin didorong oleh data, memahami konsep seperti data mesh vs data lake adalah langkah awal yang penting untuk menentukan strategi data yang tepat bagi organisasi kamu. Dari memahami apa itu data mesh dan data lake, mengeksplorasi perbandingan fitur, hingga menimbang keunggulan dan kekurangan keduanya, kini kamu memiliki gambaran lebih jelas tentang kedua pendekatan ini.

Yang paling penting, kamu juga tahu kapan waktu yang tepat menggunakan data mesh atau data lake, sehingga bisa memilih solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis kamu, baik itu pengelolaan data terpusat dengan skala besar atau pengelolaan yang lebih terdesentralisasi dan berbasis domain.

Jika kamu mencari infrastruktur yang andal untuk mendukung strategi data mesh vs data lake, menggunakan layanan VPS managed bisa menjadi pilihan tepat. Dengan VPS managed, kamu mendapatkan fleksibilitas, keamanan, dan dukungan profesional yang memudahkan pengelolaan data dalam skala besar. Tidak perlu repot mengurus detail teknis, sehingga kamu bisa fokus pada pengelolaan dan analisis data untuk mendukung keputusan bisnis kamu.

VPS Managed

 

Dengan memahami kebutuhan data kamu dan memilih infrastruktur yang tepat, langkah kamu menuju transformasi data-driven akan semakin kokoh. Jadi, sudah siap memulai perjalanan data kamu?

Hazar Farras

Hi ! I'm a Technical Content Specialist in DomaiNesia. Passionate about challenges, technology enthusiast, and dedicated K-pop lover always exploring new horizons and trends


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds