• Home
  • Berita
  • Design Thinking adalah Solusi Masalah, Bagaimana Penerapannya?

Design Thinking adalah Solusi Masalah, Bagaimana Penerapannya?

Oleh Ratna Patria

Apa yang pertama kali kamu pikirkan jika mendengar istilah design thinking? Mungkin kamu akan memikirkan sebuah inovasi atau sebuah terobosan baru. Sebenarnya kamu tidak salah sih jika berpikir seperti itu. Jadi makna design thinking adalah sebuah cara memecahkan masalah dengan fokus terhadap pengguna. Jadi saat seseorang mengalami sebuah masalah, design thinking adalah solusi yang bisa dipilih. 

Namun apakah kamu pernah mengira bahwa design thinking hanya bisa digunakan untuk desain produk, user experience, design UI/UX, dan arsitektur? Nah jika kamu berpikir seperti itu, berarti kamu salah besar. Alasannya karena design thinking ini bisa kamu gunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan loh! Bahkan semua orang bisa mengadopsi metode ini, mulai dari start up, individu, bahkan perusahaan raksasa sekalipun. Penasaran seperti apa design thinking dan apa manfaat design thinking yang akan kamu dapatkan? Temukan jawabannya di artikel ini ya!

design thinking adalah
Sumber: Envato

Design Thinking adalah Sebuah Metode

Singkatnya, design thinking adalah metode yang dilakukan untuk memecahkan sebuah permasalahan dengan fokus kepada pengguna dengan cara yang kreatif, inovatif, dan juga praktis. Misalnya saja saat sebuah tim melakukan pengembangan perangkat lunak, tim tersebut nantinya akan mencari dan memahami seperti apa kebutuhan dan permasalahan pengguna, sehingga tim dapat mengembangkan aplikasi yang dapat menjadi solusi yang efektif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Lalu siapa yang bisa menggunakan design thinking? Ternyata metode ini cocok loh untuk banyak kalangan.

  • Perusahaan atau organisasi yang ingin menciptakan sebuah solusi untuk masyarakat.
  • Pimpinan tim yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dalam pengembangan produk. 
  • Freelancer yang ingin mengembangkan produk yang bermanfaat dengan meningkatkan pemahaman terhadap pengguna.

Jika kamu menggunakan design thinking maka akan banyak manfaat yang kamu dapatkan, salah satunya yaitu membantu kamu dalam memahami kebutuhan pengguna sehingga mengurangi resiko kegagalan produk. Eits, itu cuma sedikit manfaat design thinking saja, jika kamu mau tau lebih lanjut, baca penjelasannya setelah ini!

Apa Manfaat Design Thinking?

Ada beberapa manfaat yang akan kamu dapatkan jika kamu memanfaatkan metode design thinking ini, berikut beberapa manfaat design thinking.

1. Menciptakan ide dan solusi yang inovatif 

Design thinking berfokus pada pengembangan solusi. Manfaat design thinking ini dapat mengembangkan dan menghasilkan banyak ide yang inovatif. Ide tersebut akan mengembangkan dalam pengembangan perusahaan dalam meningkatkan produktivitas karyawan. 

2. Menciptakan loyalitas pegawai

Menciptakan loyalitas pegawai juga menjadi manfaat design thinking selanjutnya. Jadi design thinking akan menyediakan teknologi pembelajaran yang berkaitan dengan keseharian karyawan. Nah karyawan tersebut akan membutuhkan sebuah pelatihan sehingga mereka dapat menggunakan design thinking dalam menyelesaikan permasalahan. Dengan adanya fokus pelatihan karyawan ini, maka loyalitas karyawan akan tumbuh dan berkembang.

3. Mengurangi resiko kegagalan produk

Manfaat design thinking selanjutnya yaitu dapat mengurangi resiko kegagalan produk karena produk yang dikembangkan tersebut sudah berdasarkan permasalahan yang ada dan sudah ditentukan siapa saja yang menjadi sasarannya. 

4. Efisien dan bisa diterapkan pada segala bidang

Manfaat design thinking selanjutnya yaitu mampu diterapkan pada segala bidang. Perusahaan baik jasa maupun barang, pastinya tetap memerlukan feedback yang membangun dari user guna meningkatkan produk, jasa, dan layanannya.

Faktanya 71% perusahaan setuju dengan adanya design thinking karena dapat meningkatkan 69% efisiensi perusahaan. Jadi manfaat design thinking adalah meringankan beban perusahaan terutama dalam hal product development.

design thinking adalah
Sumber: Envato

5 Tahapan Design Thinking

Tahapan design thinking bisa terbilang cukup terstruktur. Apa saja tahapan design thinking?

1. Empathize: memahami calon konsumen

Tahapan design thinking yang pertama yaitu memahami calon konsumen atau empathize. Alasan mengapa kamu harus berempati untuk memahami kebutuhan konsumen kamu karena kamu harus mengetahui kebutuhan dan masalah yang dihadapi dari sudut pandang konsumen. Kesalahan yang sering terjadi yaitu berasumsi tentang suatu masalah. Kebanyakan orang melewati tahapan design thinking ini dan langsung menuju tahapan define. Maka dari itu kamu harus menghindari berasumsi sendiri ya! Untuk menghindari kesalahan itu kamu harus melakukan beberapa riset seperti.

  • Riset pasar dengan mengumpulkan data dan menganalisis mengenai target pasar.
  • Riset keyword dengan melakukan riset mengenai kata kunci yang sering digunakan agar mengetahui apa saja informasi yang banyak dicari oleh target pasar.
  • Riset produk yaitu mencari informasi mengenai produk dari berbagai sisi seperti kualitas, harga, dan pesaingnya.

Untuk memudahkan tahapan design thinking ini maka kamu dapat memanfaatkan berbagai tools seperti UberSuggest untuk mencari keyword, Google Trends untuk melakukan riset pasar, dan survey review untuk melakukan riset produk.

2. Define: mengidentifikasi masalah calon konsumen

Setelah memahami calon konsumen, sekarang kamu akan melalui tahapan design thinking yaitu define. Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mengidentifikasi masalah calon konsumen yaitu dengan membuat buyer persona. Buyer persona nantinya akan menggambarkan target konsumen kamu. Ada beberapa data yang kamu perlukan untuk membuat buyer persona seperti data pribadi, tingkah laku, dan kebiasaan saat berbelanja. Nantinya buyer persona akan membantu kamu untuk melalui tahapan design thinking define agar menciptakan solusi yang tepat.

3. Ideate: mengumpulkan ide

Selanjutnya, tahapan design thinking adalah ideate. Pada tahap ini kamu dapat mengumpulkan ide atau solusi dari masalah yang sudah diketahui sebelumnya. Kamu dapat menggunakan berbagai macam cara untuk mengumpulkan ide seperti brainstorming atau mind mapping. Dalam tahapan ini kamu harus mempertimbangkan 3 hal yaitu:

  • Layak secara ekonomi berarti perusahaan berhasil menjalankan fungsinya dengan baik.
  • Layak secara teknis berarti produk mampu berjalan dengan baik. 
  • Diterima dan dibutuhkan oleh calon konsumen berarti produk yang dihasilkan memang dibutuhkan oleh calon konsumen.

4. Prototype: model solusi

Setelah data dan berbagai solusi terkumpul, kamu dapat membuat prototype. Prototype dalam design thinking dapat diartikan menjadi pembuatan model sederhana dengan biaya yang rendah untuk berbagai solusi yang ada. Dengan membuat prototype kamu dapat melihat solusi terbaik yang dapat menjawab masalah pengguna. Prototype adalah tempat untuk memulai eksperimen dengan ide yang sudah kamu dapat. Kamu dapat membuat prototype menggunakan storyboard. Buat prototype yang sederhana dan mudah digunakan sehingga pengguna dapat memberikan feedback yang mudah.

5. Test: pengujian solusi

Terakhir, tahap design thinking adalah tes atau pengujian solusi. Tujuannya jelas untuk melihat respon pengguna terhadap solusi atau produk yang dibuat. Namun perlu kamu ingat bahwa produk tersebut harus dalam bentuk yang nyata ya DomaiNesian! Salah satu caranya kamu bisa menerapkan MVP atau minimum viable product. Apa itu? Jadi kamu menciptakan sebuah produk yang memiliki fitur dasar dan belum terlalu canggih namun nilai gunanya tinggi.

Jadi kamu benar-benar meluncurkan produk bukan hanya prototypenya saja. Dengan begitu kamu akan mendapatkan feedback dari pengguna secara langsung. Meskipun pengujian menjadi tahapan design thinking yang terakhir, tapi kamu tidak berhenti dari sini aja ya! Kamu harus mengulangi tahapan dari awal lagi dengan tujuan untuk meluncurkan produk yang lebih sempurna, pelengkapan fitur, dan  melakukan perbaikan fitur.

Sumber: Envato

Baca Juga : Computational Thinking: Berpikir Kritis Abad Digital

Contoh Design Thinking

Apakah kamu tahu bagaimana penerapan design thinking pada suatu industri? Jika belum, maka kamu harus membaca bagian ini! Berikut contoh penerapan design thinking di beberapa industri.

1. Netflix

Kamu pasti tahu Netflix kan? Salah satu aplikasi penyedia streaming film yang banyak digunakan. Contoh design thinking kali ini diterapkan oleh Netflix dengan tujuan untuk menciptakan layanan yang memenuhi kebutuhan pelanggannya. Dengan kehadiran Netflix, kamu tidak perlu lagi menyewa DVD untuk menikmati film yang kamu inginkan. Netflix juga menawarkan sebuah solusi kepada pelanggan yang menginginkan film yang original, memiliki kualitas yang tinggi, dan juga film yang tidak ditayangkan pada siaran TV biasa.

Sistemnya dengan subscription atau berlangganan, jadi kamu diminta untuk berlangganan sebelum menonton film di aplikasi ini. Setiap pembaruan fitur yang dilakukan oleh Netflix ini menjadi contoh design thinking karena menanggapi dan mendengarkan kebutuhan penggunanya dan menciptakan solusi yang efektif melalui proses pemikiran yang kreatif. 

2. IBM

Contoh design thinking yang kedua yaitu IBM. IBM adalah salah satu perusahaan multinasional yang menjadi contoh design thinking dalam penerapan produknya dan berhasil meraih kesuksesan. Perusahaan ini menyediakan sejumlah produk yang bersifat open source. Hal ini menjadi solusi pengguna akan kebutuhan produk open source. Dengan begitu IBM mampu meraih $20.6M. 

3. Olay

Olay adalah salah satu brand skincare milik P&G yang menjadi contoh design thinking dalam penerapannya. Olay menjadi pemimpin pasar pada masanya, namun semakin lama nilai penjualan semakin turun karena Olay dianggap tidak berinovasi dan tidak mengikuti kebutuhan pelanggannya. Oleh karena itu Olay melakukan beberapa inovasi dan design thinking adalah metode yang digunakan. Dengan penerapan design thinking tadi Olay berhasil menciptakan target segmen yang berbeda sehingga produknya kembali meningkatkan penjualan.

design thinking adalah
Sumber: Envato

Yuk, Gunakan Design Thinking untuk Menciptakan Produk yang Inovatif!

Design thinking adalah proses pemecahan masalah yang berfokus pada pengguna. Artinya, semua ide dan solusi yang diciptakan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan yang dialami oleh target konsumennya. Manfaat design thinking ini akan kamu rasakan jika kamu menerapkannya seperti menciptakan ide yang inovatif, mengurangi resiko kegagalan produk, dan bahkan dapat menciptakan loyalitas pegawai.

Nah ternyata banyak perusahaan yang menjadi contoh design thinking seperti Netflix, Olay, dan juga IBM. Bagaimana apakah kamu juga tertarik menggunakan design thinking untuk menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan target konsumen kamu? Yuk mencoba menggunakannya!

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds