Yuk Pahami Jenis dan Penerapan Disaster Recovery!
Saat kamu bekerja di sebuah perusahaan atau bahkan membuat sebuah perusahaan, terkadang kamu tidak bisa meramalkan apapun yang terjadi kedepannya dengan tepat dan presisi. Kerugian bisa saja muncul melalui hal-hal yang tidak terduga muncul secara tiba-tiba. Namun, sebuah bisnis harus tetap bisa menjaga kestabilan bisnis mereka dengan membuat mitigasi risiko secara rutin.
Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin canggih, membuat potensi sebuah risiko terjadi juga meningkat, selain teknologi, seperti wabah penyakit contohnya COVID-19 juga hal yang belum pernah terduga akan terjadi dalam kurun waktu dua tahun dan berdampak kepada segala aktivitas yang ada pada kehidupan sehari-hari.
Jika sebuah risiko telah terjadi, kamu juga harus mempersiapkan bagaimana dampak tersebut dapat diminimalisir menggunakan pemulihan yang cepat serta efisien. Hal ini sering disebut sebagai disaster recovery, apa itu disaster recovery? Yuk kita cari tahu lebih lanjut pada penjelasan di bawah ini!
Apa itu Disaster Recovery?
Apa itu disaster recovery? Disaster recovery adalah sebuah konsep sistem pemulihan dari bencana atau peristiwa yang terjadi, disaster recovery bertujuan untuk mengembalikan keamanan semua sistem, aplikasi, dan segala perangkat dari kerusakan yang lebih parah untuk kembali normal dengan waktu yang efisien.
Bencana atau peristiwa disini bisa beragam, tidak hanya bencana alam, namun peristiwa-peristiwa yang dapat menyebabkan kerugian juga termasuk di dalamnya. Dalam merancang proses bisnis, disaster recovery adalah bagian penting yang tidak boleh terlewatkan.
Disaster recovery dapat diterapkan dalam berbagai lini bisnis. Pada umumnya, disaster recovery digunakan saat sebuah bisnis atau perusahaan menggunakan mesin, teknologi, hingga fasilitas seperti data center yang berskala tinggi.
Mengapa? Karena potensi adanya risiko pada beberapa hal tersebut sangatlah tinggi, dan akan mengakibatkan kerugian bisnis yang cukup tinggi.
Disaster recovery sering diterapkan menggunakan DRP atau Disaster Recovery Plan.
Disaster Recovery Plan adalah sebuah rencana dari perusahaan untuk mempersiapkan langkah-langkah yang dilakukan agar jika sebuah peristiwa terjadi, pemulihan tidak terjadi dalam waktu yang lama, dan operasional dapat kembali dengan normal. Disaster recovery plan juga memiliki beberapa jenis, berikut penjelasannya!
Jenis Disaster Recovery Plan
Disaster recovery plan memiliki peran sangat penting saat menerapkan penanganan untuk pemulihan kondisi disaat sebuah peristiwa terjadi. Tanpa adanya tahap planning, maka implementasi juga tidak akan berjalan dengan tepat.
Disaster recovery plan juga memiliki jenis-jenisnya, jenis-jenis disaster recovery plan ini dikategorikan berdasarkan metode dan objek yang akan dilindungi untuk dipulihkan ke normal saat peristiwa terjadi. Berikut merupakan jenis disaster recovery plan yang harus kamu ketahui!
Network Disaster Recovery Plan
Pertama, terdapat network disaster recovery plan yang digunakan untuk memulihkan jaringan komunikasi antar perangkat. Network disaster recovery plan juga mencakup infrastruktur yang ada di sebuah perusahaan yang terdapat oleh bencana atau peristiwa yang terjadi.
Cloud Disaster Recovery Plan
Kedua, terdapat cloud disaster recovery plan yang dirancang untuk melindungi serta memulihkan layanan komputasi awan yang digunakan oleh perusahaan. Pemulihan dari cloud sendiri adalah berupa data, layanan server, dan sebagainya.
Rencana ini sangat penting agar data-data krusial perusahaan yang ada di dalam cloud terhindar dari kerusakan atau kehilangan yang parah.
Contohnya adalah jika perusahaan memiliki website yang dapat diakses oleh publik dan datanya disimpan pada cloud, perusahaan dapat lebih mudah melakukan pemulihan agar dapat diakses kembali oleh masyarakat.
Untuk layanan hosting yang sudah mendukung teknologi cloud kamu bisa gunakan layanan hosting murah DomaiNesia ya!
Data Center Disaster Recovery Plan
Ketiga, terdapat data center disaster recovery plan, disaster recovery plan satu ini digunakan jika kamu memiliki data center yang berisi server-server, perangkat lunak, perangkat keras, dan sebagainya.
Data center merupakan salah satu hal yang penting untuk dipersiapkan disaster recovery plan, Mengapa? Karena seluruh data yang server perusahaan bergantung kepadanya, dan jika pemulihan yang dilakukan lama, maka akan berdampak pada reputasi perusahaan,
Desktop Disaster Recovery Plan
Keempat, terdapat desktop recovery plan yang digunakan untuk perangkat-perangkat end point yang dimiliki oleh setiap orang di dalam perusahaan.
Desktop disaster recovery plan sangat penting dilakukan karena setiap karyawan pasti menyimpan data-data penting perusahaan yang berdampak pada keberlangsungan bisnis perusahaan.
Supply Chain Disaster Recovery Plan
Kelima, terdapat supply chain disaster recovery plan yang digunakan untuk memulihkan rantai pasok yang terhambat setelah terkena bencana atau peristiwa. Dengan adanya disaster recovery plan, maka pemulihan kelancaran aliran rantai pasok barang ataupun layanan akan dapat berlangsung lebih cepat.
Fungsi Disaster Recovery
Setelah penjelasan di atas, apakah kamu masih bingung mengapa disaster recovery ini penting? Disaster recovery ini penting karena perusahaan tidak mungkin terhambat terus menerus jika terjadi peristiwa yang mengakibatkan kerugian, sebuah perusahaan harus bisa cepat bangkit dan kembali menjalankan bisnis normalnya. Berikut merupakan penjelasan lebih detail fungsi disaster recovery yang harus kamu ketahui.
Mencegah Kerugian yang Semakin Besar
Fungsi disaster recovery yang pertama adalah untuk mencegah kerugian dari sebuah bisnis membengkak. Dengan dipersiapkannya disaster recovery secara matang, maka bisnis akan lebih mudah menyesuaikan keadaan untuk kembali menjalankan operasional dengan normal. Jika terlalu lama dalam melakukan pemulihan, maka kerugian juga akan terus meningkat.
Mempercepat Pemulihan Sistem
Fungsi disaster recovery yang kedua adalah untuk mempercepat pemulihan sistem. Saat terjadi sebuah bencana, perusahaan harus memikirkan cara untuk mengatasinya dan memulihkan bisnis secara normal agar income perusahaan tidak terhambat. Hal inilah yang membuat pemulihan sistem sangat penting untuk diperhatikan.
Menjaga Reputasi
Fungsi disaster recovery yang ketiga adalah untuk menjaga reputasi perusahaan. Jika sebuah bencana terjadi, masyarakat pasti membicarakan bisnis apa saja yang terdampak, jika perusahaan tidak cepat tanggap mengatasinya dan melakukan pemulihan, maka reputasi perusahaan bisa menurun di hadapan publik.
Mencegah Kehilangan dan Kerusakan Data
Fungsi disaster recovery yang keempat adalah untuk mencegah adanya kehilangan data ataupun kerusakan data. Jika sebuah peristiwa terjadi, sangat memungkinkan data-data dari perusahaan bisa terdampak, pastikan kamu memiliki disaster recovery plan untuk mencegah hal tersebut terjadi, buat plan-plan yang memungkinkan untuk dilakukan untuk mengatasi dampak kerusakan yang lebih besar.
Bagaimana Disaster Recovery Bekerja?
Disaster recovery bekerja berdasarkan instruksi-instruksi yang diatur saat melakukan tahapan planning. Terdapat beberapa tahapan yang digunakan sebagai acuan sebuah disaster recovery bekerja, berikut tahapan disaster recovery yang harus kamu ketahui
Identifikasi Potensi Risiko dan Menetapkan Prioritas
Pertama, kamu harus mengidentifikasi risiko-risiko yang berpotensi terjadi pada bisnis kamu. Lakukan melalui brainstorming antar tim kemudian menetapkan mana prioritas utama yang harus dilakukan. Penentuan prioritas ini nantinya akan berdampak kepada langkah-langkah yang dilakukan untuk memulihkan sebuah sistem. Pastikan dampak terbesar kepada bisnis menjadi prioritas utama yang harus lebih cepat ditangani.
Membuat Disaster Recovery Plan
Selanjutnya, kamu bisa memulai membuat disaster recovery plan menggunakan use case atau skenario-skenario situasi yang mungkin terjadi saat adanya sebuah peristiwa. Membuat disaster recovery plan juga membutuhkanpertimbangan yang matang agar sesuai dengan target yang diharapkan. Pikirkan semua kemungkinan skenario yang terjadi agar bisnis kamu lebih siap menghadapinya!
Melakukan Backup Data
Selanjutnya, jangan lupa untuk melakukan backup data apapun yang dimiliki perusahaan yang dirasa krusial dan penting untuk berjalannya sebuah bisnis. Backup data yang rutin dilakukan akan membuat disaster recovery lebih mudah untuk memulihkan data sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Melakukan Uji Coba
Tahapan selanjutnya, kamu harus melakukan uji coba menggunakan skala yang lebih kecil dari skala asli yang digunakan perusahaan. Skenario situasi yang telah dibuat nantinya akan dilakukan uji coba apakah pemulihan dapat berlangsung lebih cepat atau tidak. Tahapan uji coba ini sangat penting, agar perusahaan memiliki gambaran jika peristiwa terjadi, apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan.
Evaluasi
Tahapan terakhir adalah evaluasi, setelah mulai dari identifikasi hingga uji coba telah dilakukan, maka tahapan penting selanjutnya adalah dengan melakukan evaluasi apakah disaster recovery ini sudah bisa mengatasi peristiwa-peristiwa yang berpotensi terjadi. Tahapan ini cukup penting, karena jika terdapat hal-hal yang perlu ditingkatkan, pada evaluasi bisa disampaikan agar pada saat pemulihan bisa lebih efektif serta efisien dilakukan.
Jadi, Jangan Lupa Terapkan Disaster Recovery ya!
Bagaimana? Apakah kamu sudah paham terkait apa itu disaster recovery? Disaster recovery adalah tahapan dalam pemulihan suatu sistem jika terjadi sebuah peristiwa atau bencana. Dengan adanya disaster recovery, kamu lebih siap menghadapi apa yang akan datang di depanmu.
Disaster recovery juga menunjukkan kesiapan perusahaan akan kemungkinan-kemungkinan kerugian yang terjadi. Disaster recovery juga memiliki tahapan planning untuk merencanakan apa saja yang akan dilakukan jika sebuah peristiwa terjadi, dengan berbagai jenis disaster recovery plan, kamu harus memahami apa saja aspek yang harus diterapkan disaster recovery sesuai dengan objek dan metode yang dilakukan. Jangan sampai salah sasaran ya!