Ecommerce vs Marketplace: Pengertian dan Perbedaan
Adanya perkembangan teknologi saat ini ternyata membuat para pelaku bisnis harus mulai beradaptasi untuk berjualan online. Banyak dari mereka yang memilih berjualan melalui marketplace, namun juga tidak sedikit dari eCommerce. Meskipun nampak sama, tetapi keduanya ternyata berbeda lho. Dan berikut ini perbedaan eCommerce vs Marketplace.
eCommerce vs Marketplace
Seringkali dianggap sama oleh banyak orang karena bisa diakses online, namun berikut ini perbedaan eCommerce vs Marketplace yang perlu diketahui:
Apa itu Marketplace?
Sederhananya, marketplace adalah sebuah situs website yang menjadi tempat di mana produk akan ditawarkan kepada pelanggan secara online.
Baca juga: Apa itu Marketplace, 10+ Fungsi dan Keunggulan [Lengkap]
Banyak orang yang memilih marketplace karena sebagian besar mengizinkan pelaku bisnis untuk membuat toko online dengan cara yang mudah dan sederhana seperti daftar dengan akun Facebook.
Hal ini sangat menarik perhatian pelaku bisnis, karena mereka tidak perlu lagi kesulitan membuat akun baru untuk bisa memiliki toko online. Dalam proses penjualan di marketplace sendiri ada tiga pihak yang terlibat yaitu vendor, pelanggan, dan administrator marketplace.
Apa Itu eCommerce?
eCommerce sendiri adalah sebuah situs website yang menjadi tempat bagi para vendor untuk menjual produk atau layanannya ke banyak pelanggan.
Namun, karena situs web milik vendor, jadi hanya akan ada dua pihak yang terlibat dalam proses penjualan yaitu penjual dan pembeli. Sedikit berbeda dengan marketplace, jika kamu menggunakan eCommerce berarti harus siap untuk mengelola situs secara mandiri.
Perbedaan eCommerce dan Marketplace
1. Perbedaan Dalam Hal Pendekatan dan Penargetan Pemasaran
Perbedaan eCommerce vs Marketplace yang pertama adalah pemasarannya. Sangat penting untuk memiliki konsep yang jelas terkait pendekatan dan penargetan pemasaran di marketplace dan eCommerce.
Bagi kamu yang berjualan melalui eCommerce, maka harus fokus pada target pembeli. Sedangkan di marketplace kamu tidak hanya menarik pembeli tetapi juga penjual yang akan menjadi inti utama agar platform bisa berfungsi dengan baik.
Dalam menggunakan eCommerce, setiap pedagang memang harus menghabiskan lebih banyak usaha agar sukses mengarahkan traffic ke situs website jualan.
2. Skalabilitas
Marketplace tidak menjual atau membeli produk apa pun. Jadi, risiko kerugiannya jauh lebih sedikit daripada situs eCommerce yang memang harus terus-menerus berinvestasi.
Marketplace mendapatkan skala ekonomi lebih mudah, dan memungkinkan untuk terus berkembang lebih cepat daripada situs eCommerce. Ketika traffic meningkat sangat cepat, mungkin kamu sudah membutuhkan vendor baru untuk memenuhi permintaan.
3. Perbedaan Jumlah Penjualan
Di marketplace, margin yang didapat dari tiap penjualan akan lebih rendah apabila dibandingkan dengan penjualan di eCommerce.
Pasalnya melalui eCommerce itu artinya toko online milikmu sendiri, sehingga tidak perlu susah-susah menjual banyak barang untuk mendapatkan keuntungan.
Margin yang kamu dapatkan dari tiap produk bisa jauh melebihi di marketplace. Hal ini dikarenakan persaingan yang tidak terlalu ketat.
4. Waktu dan Uang
Agar bisa membangun situs web eCommerce kamu akan sedikit merasakan cara yang terbilang rumit, karena harus menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan.
Beberapa contoh yang perlu dilakukan adalah mengoptimasi SEO, melakukan promosi produk, hingga memastikan situs websitenya bisa tetap aman dan responsif agar mudah diakses oleh pengunjung.
Sehingga, akan ada banyak waktu dan pekerjaan yang harus dikorbankan untuk mempersiapkan dan mengelola toko online milikmu.
Tetapi di marketplace, semua halnya sudah dipersiapkan. Jadi yang perlu kamu lakukan hanyalah mendaftar dan menjual tanpa menghabiskan banyak waktu serta kerja ekstra.
Selain itu, perbedaan eCommerce vs marketplace lainnya karena situs website memang membutuhkan lebih banyak investasi di awal. Ini dibutuhkan agar bisa mencapai titik impas.
5. Volume Bisnis
Di marketplace, margin untuk setiap penjualan lebih rendah dibandingkan dengan penjualan eCommerce. Hal ini karena di marketplace, kamu selaku penjual hanya akan menerima pendapatan dari komisi yang dipotong dari penjualan.
Sehingga, membuat marketplace perlu menjual produk dalam volume yang lebih besar daripada situs web eCommerce.
6. Indikator Tren
Ada indikator tren yang digunakan untuk mendeteksi tren di pasar bisnis. Mereka juga menunjukkan arah pergerakan harga.
Dengan bantuan indikator tren, marketplace dapat melacak penjualan lebih jauh secara spesifik. Selain itu juga mengetahui produk mana yang terbaik dan vendor paling efisien. Sehingga, dapat melakukan tindakan terbaik dan efektif untuk mempromosikan konten yang benar-benar penting bagi penggunanya.
Bisa dikatakan, perbedaan eCommerce vs marketplace paling mendasar adalah di bagian promosinya. Alasannya karena memiliki website eCommerce berarti harus dikelola secara mandiri, sementara marketplace akan dibantu dari pihak platform.
- Perbedaan pada Promosi
Promosi juga menjadi salah satu perbedaan yang paling terlihat antara eCommerce vs marketplace Promosi di website berarti tujuannya untuk menarik traffic, mengumpulkan leads, promosi di media sosial, dan masih banyak lainnya.
Kamu harus bisa membuat strategi digital marketing yang optimal agar produk-produk di website bisa terjual maksimal.
Namun, jika berjualan di marketplace, kamu bisa lebih mudah dalam hal promosi karena sudah langsung dilakukan oleh pihak platformnya.
Umumnya, marketplace ingin menarik traffic dan menjual produk di dalamnya sebanyak mungkin. Jadi, secara tidak langsung, produk jualan milikmu juga akan dipromosikan secara otomatis dari pihak platform.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan beberapa fitur premium yang telah disediakan oleh marketplace. Fungsi dari fitur-fitur berbayar tersebut untuk membantu bisnis menjangkau lebih banyak pengguna dan mengelola marketplace.
8. Membangun Kepercayaan Pelanggan
Dengan berjualan online di marketplace dan eCommerce ini akan sangat membantu kamu membangun kepercayaan pelanggan.
Sebanyak 67 persen pelanggan mempercayai untuk melakukan pembelian di marketplace baik pada toko yang sudah dikenal maupun tidak.
Pembeli juga memiliki pengalaman yang memuaskan, bahkan sebanyak 54 persen pelanggan akan kembali untuk membeli dari marketplace yang sama.
Namun, di situs web eCommerce ini cukup menantang karena dijalankan atau dimiliki oleh satu orang saja. Jadi, perbedaan eCommerce vs marketplace juga terlihat pada kepercayaan pelanggannya.
9. Perbedaan dari Aspek Teknis
Saat ini, sejumlah besar tools yang digunakan untuk membangun situs web eCommerce tersedia di pasaran secara terpisah dan yang paling populer adalah SAP Hybris, Salesforce Commerce Cloud atau Magento.
Sedangkan, marketplace justru akan memberi atau menyediakan seluruh kebutuhan pemilik toko agar bisa beroperasi dengan lancar. Sehingga, lebih mudah untuk menyesuaikan penjualan sejak awal.
Aspek teknis untuk membangun marketplace biasanya akan menawarkan sistem API atau Application Program Interface yang mampu menjadi perangkat lunak berbasis cloud agar implementasinya lebih singkat dan memiliki database.
Database inilah yang dapat diskalakan dan dirancang untuk penggunaan multi-marketplace. Beberapa solusi yang ditawarkan oleh marketplace seperti mendukung teknologi Omni-channel untuk mengasimilasi saluran fisik di dalam toko, web, pemenuhan, serta perdagangan sosial ke dalam satu platform.
Dalam sebuah marketplace, produk-produk dikategorikan dalam satu set hingga tertata rapi karena didominasi oleh berbagai penjual yang memiliki daftar produknya masing-masing. Namun, pada sebuah website eCommerce, penataan produk hanya berdasarkan kategori.
Ada juga opsi filter agar bisa mencari produk lebih rinci sehingga lebih efisien. Oleh karena itu, dalam hal proses dan pola navigasi, eCommerce vs marketplace memang memiliki perbedaan yang sangat besar.
11. Kesetiaan Konsumen
Ketika berjualan online melalui marketplace kamu tidak memiliki banyak kesempatan untuk meningkatkan program loyalitas konsumen.
Pasalnya, nanti akan banyak sekali persaingan di marketplace karena para pelaku bisnis mulai menawarkan diskon atau gratis ongkir.
Sedangkan di eCommerce kamu masih akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesetiaan pelanggan dengan menerapkan strategi customer retention.
Kesetiaan pelanggan adalah salah satu aset berharga ketika berbisnis. Sebab, mempertahankan pelanggan lama itu lebih mudah dan menguntungkan daripada harus mencari pelanggan baru.
Sederhananya, kamu bisa mendulang keuntungan lebih mudah dengan konsumen lama dengan menerapkan strategi untuk kesetiaan konsumen.
Baca juga: 15 Ide Usaha Sampingan Bermodal Kecil yang Menjanjikan 2021
Jadi, eCommerce vs Marketplace Lebih Pilih Mana?
Setelah penjelasan mengenai perbedaan eCommerce vs Marketplace di atas dapat diketahui bahwa keduanya sangat berbeda. Pasalnya, marketplace adalah sebuah platform atau tempat di mana kamu bisa berjualan secara online dengan tahapan yang lebih praktis.
Sedangkan, eCommerce adalah sebuah situs website yang dijadikan tempat untuk berjualan online. Namun kamu harus bisa mengelola website tersebut secara mandiri. Tak hanya itu saja, kamu juga harus terbiasa untuk melakukan promosi produk jualan sendiri.
Sangat berbeda dengan marketplace, di mana kamu tidak perlu terlalu berusaha karena seluruh fitur sekaligus promosi sudah dilakukan oleh pihak platform. Itulah yang membuat berjualan di marketplace jauh lebih praktis.
Jadi, bisa dibilang bahwa perbedaan eCommerce vs marketplace sebenarnya yang paling nyata, walaupun terlihat sama.
Tetapi keuntungan lain berjualan online dari eCommerce adalah bisnis milikmu lebih mudah muncul di hasil pencarian Google. Dengan begitu branding bisnis milikmu jadi lebih kuat, serta bisa dipercaya oleh pelanggan.
Semoga informasi eCommerce vs marketplace di atas bisa jadi bahan pertimbangan yang tepat sebelum membuka bisnis. Pastikan perencanaan bisnis sudah selesai.