Nginx Force HTTPS, Fitur HTTPS Otomatis DomaiNesia
Nginx Force HTTPS, Fitur HTTPS Otomatis DomaiNesia – Ketika kamu terhubung dengan internet tentunya terdapat komunikasi atau pertukaran data antara klien dan server. Web server lah yang bertugas untuk menjamin kelancaran atas komunikasi kedua komponen tersebut. Apa jadinya jika pertukaran data tanpa keamanan? Pastinya muncul permasalahan- permasalahan yang membuat pusing kepala. Salah satu web server yang banyak digunakan oleh berbagai kalangan adalah Nginx. Nginx bertanggung jawab atas kelancaran pertukaran data serta menjamin website pada aspek keamanannya. Cara untuk mengamankan pertukaran data yang dilakukan Nginx adalah mengarahkan HTTP menjadi HTTPS. Untuk mengarahkan ke HTTPS membutuhkan SSL terlebih dahulu dan konfigurasi yang dilakukan biasanya secara manual. Nah, sekarang di DomaiNesia memiliki fitur yang dapat mengarahkan HTTP ke HTTPS secara otomatis. Fitur HTTPS Otomatis DomaiNesia ini dinamakan Nginx Force HTTPS.
Baca Juga : Pengertian SSL & Manfaatnya Bagi Website Bisnis
Apa itu Nginx?
Nginx adalah salah satu web server yang rilis pada tahun 2004 oleh Igor Sysoev. Dibangun dengan bahasa pemrograman C, Nginx banyak digemari karena cukup stabil, hemat resource dan cocok untuk server dengan spesifikasi rendah. Pada dasarnya cara install Nginx hampir sama dengan proses instalasi web server lainnya seperti Apache. Selain bertugas sebagai web server, Nginx juga memiliki beberapa fungsi atau fitur lainnya yang bisa kamu gunakan seperti load balancer (HTTP, TCP, UDP), server proxy (IMAP, POP3, SMTP), dan HTTP cache. Nginx akan melakukan task pada satu proses utama atau dikenal dengan master process dan dapat sekaligus mengontrol proses lainnya (worker process). Itu artinya Nginx akan melakukan proses utama sambil mengontrol proses lain. Hal itu dikarenakan Nginx menggunakan asynchronous, tiap web request dapat dieksekusi bersamaan dengan proses lain tanpa mengganggu web request lainnya.
Hubungan Nginx & HTTPS
Selain berfungsi sebagai web server, Nginx juga bertanggung jawab atas keamanan dalam proses komunikasi atau pertukaran data antara klien dan server. Nginx dapat mengamankan komunikasi data tersebut dengan cara mengarahkan HTTP ke HTTPS. Namun, untuk mengarahkan ke HTTPS dibutuhkan SSL. SSL adalah jalur yang berfungsi sebagai pengaman sebuah website. SSL (Secure Socket Layer) akan membuat suatu jalur secara terenkripsi antara server dan web browser pada sisi pengunjung. Sehingga, pada saat pengunjung mengakses sebuah website yang menggunakan SSL maka data yang terkirim akan aman. SSL ibarat pagar pengaman, yang berfungsi melindungi bangunan dari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya pencurian. SSL yang digunakan bisa SSL yang berbayar atau gratis. Untuk SSL berbayar bisa menggunakan SSL dari Sectigo, RapidSSL, GeoTrust, dan Digicert. Sedangkan untuk SSL gratis, bisa menggunakan SSL milik Let’s Encrypt. Setelah berhasil memasang SSL, langkah selanjutnya adalah mengarahkan HTTP ke HTTPS. Untuk mengarahkan ke HTTPS, pada umumnya melakukan konfigurasi secara manual melalui file .htaccess. Berhasilnya konfigurasi HTTPS ditandai dengan adanya ikon gembok di sebelah URL website.
Baca Juga : Panduan Mengarahkan / Redirect HTTP ke HTTPS
Fitur Nginx Force HTTPS DomaiNesia
DomaiNesia selalu berusaha untuk memberikan fitur yang memudahkan DomaiNesians dalam mengelola dan meng-konfigurasi persoalan website. Salah satunya adalah kemudahan dalam mengarahkan HTTP ke HTTPS melalui Nginx. Nginx Force HTTPS merupakan fitur HTTPS otomatis DomaiNesia yang dapat mengarahkan website dari HTTP ke HTTPS hanya dengan sekali klik tanpa harus melakukan konfigurasi.
Dengan fitur HTTPS Otomatis DomaiNesia ini, ketika pengunjung mengakses website akan terjamin keamanannya. Bagaimana kemudahan fitur HTTPS otomastis DomaiNesia ini? Lebih lengkapnya silahkan baca Cara Mengarahkan HTTPS Otomatis (Nginx Force HTTPS). Untuk mendapatkan fitur HTTPS otomatis DomaiNesia ini, kamu hanya perlu memiliki website dan SSL. Kamu bisa order hosting dan order SSL di domainesia.com. Nah tenang, buat kamu yang masih bingung apa perbedaan domain, hosting, SSL, dan website, kamu bisa pahami terlebih dahulu apa Perbedaan Domain, Hosting, SSL, & Website.
Sebelum order SSL, baca terlebih dahulu artikel SSL : Tipe dan Perbedaannya