Peran Flywheel Dalam Pertumbuhan Bisnis dan Kepuasan Pelanggan

Kemunculan Flywheel di tahun 2018 sebagai model marketing ini dipercaya mampu menggantikan marketing funnel.

Model marketing yang diciptakan oleh James Watt ini kini banyak digunakan oleh marketer karena di percaya untuk menghasilkan pelanggan dan juga menumbuhkan loyalitas jangka panjang.

Untuk tumbuh lebih baik, sebuah bisnis atau usaha perlu memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa, dan disitulah flywheel berperan.

Apa Itu flywheel?

Secara sederhana, bentuk pemasaran flywheel adalah fokus pada pengalaman pelanggan dalam hal purchase atau pembelian dan juga pengalaman calon pembeli untuk membeli suatu produk.

Setelah itu pembeli akan membagikan pengalaman dalam membeli suatu produk pada platform tertentu atau brand tertentu.

Disinilah letak keberhasilan marketing flywheel karena pembeli akan merekomendasikan platform atau brand mereka kepada calon pembeli.

Bentuk pemasaran ini memiliki strategi marketing yang memfokuskan diri pada pengalaman konsumen.

Konsep strategi ini sederhana, karena memanfaatkan konsumen untuk menyebarluaskan informasi mengenai produk kamu.

Dengan begitu konsep ini mampu menunjukkan bahwa bisnis akan terus maju jika mengutamakan kepuasan konsumen dan sekaligus menetapkan jumlah penjualan sebanyak-banyaknya.

Strategi ini mengumpulkan kekuatan dari konsumen yang loyal untuk menggerakkan roda bisnis.

Dengan bermodalkan service and excellence yang diberikan, konsumen mendapat sesuatu hal yang valuable and worth it maka mereka akan mempromosikan produk kepada banyak calon pembeli.

Pada pusat proses kerja flywheel, konsumen menjadi fokus utama dan kegiatan lainnya berputar mengelilingi titik tengah.

Diibaratkan sebagai roda, strategi ini harus terus berputar.

Jumlah energi yang dihasilkan strategi ini bergantung pada dua hal, yaitu seberapa cepat kamu memutarnya dan berapa banyak hambatan atau gesekan yang terjadi.

Agar pemasaran bisnis sukses, strategi yang disusun mengacu pada tiga tahapan berikut:

Tahapan Masuk dan Methodology Flywheel

Attract

Di tahap inilah marketing berusaha mencari sebanyak mungkin calon konsumen yang didatangkan. Biasanya harus sesuai dengan bisnis dan rencana marketing yang sudah dirancang.

Membuat artikel blog, on page SEO, off page SEO, dan content marketing lainnya adalah taktik yang bisa digunakan untuk menarik perhatian banyak konsumen.

Engage

Ketika banyak orang sudah mengenal produk kamu dan tertarik di tahap awal, hal selanjutnya yg dilakukan adalah memberikan konten dan informasi yang lebih banyak mengenai produk kamu.

Konten yang bagus dan menarik dapat meyakinkan calon pembeli untuk mencoba produk kamu.

Salah satu yang bisa dilakukan dalam tahap ini juga seperti mengirimkan email newsletter.

Pada tahap ini sangat penting untuk berkomunikasi dengan tim marketing untuk mengetahui apa yang disukai oleh konsumen dan apakah mereka mengalami kendala dalam proses tersebut.

Delight

Tahap delight merupakan tahap yang membedakan marketing flywheel dengan marketing funnel.

Dalam marketing flywheel, tugas tim marketing dalam tahap ini adalah untuk menjaga hubungan baik dengan konsumen dengan tujuan upselling.

Marketing perusahaan juga dapat membuat ulasan atau user-generated content bersama konsumen.

Hal ini dipercaya lebih efektif untuk meyakinkan calon konsumen untuk mencoba produk kamu.

Hubungan perusahaan dan konsumen harus tetap terjaga agar flywheel ini terus berputar dan menghasilkan konsumen baru.

Flywheel VS Funnel

Dalam dunia marketing, funnel sudah dikenal dan dipercaya sejak lama sebagai pedoman untuk kesuksesan pemasaran bisnis.

Trust Radius berpendapat bahwa marketing funnel yang memprioritaskan konsumen sebagai output adalah salah satu kekurangan yang paling utama.

Ketika output sudah didapatkan, calon konsumen sudah menjadi pembeli, mereka keluar begitu saja dari funnel dan tidak lagi dianggap penting.

Sedangkan dalam marketing flywheel, konsumen dianggap sebagai input yang sangat penting dan ditempatkan pada pusat model strategi marketing.

Konsumen sangat berperan dalam menggerakan pertumbuhan bisnis, bahkan dianggap sebagai sumber energi.

Flywheel digunakan dalam bisnis untuk terus meningkatkan kepuasan konsumen agar menambah keuntungan dan mendatangkan lebih banyak lead.

Marketing flywheel merupakan model strategi yang lebih efektif mengundang pembelian yang berkelanjutan dibanding marketing funnel.

Penempatan Pelanggan

Flywheel menempatkan pelanggan di depan dan di tengah. komunikasi dengan pelanggan tidak boleh berakhir hanya karena mereka telah melakukan pembelian.

Dengan mempertahankan pelanggan tersebut di pusat flywheel, dan terus memberikan konten, dukungan, dan layanan yang relevan dengan kebutuhan mereka, menjaga roda marketing kamu tetap berputar.

Pelanggan yang melakukan pembelian mungkin mengalir kembali secara otomatis ke tahap attract atau engage saat mereka mempertimbangkan layanan atau produk tambahan yang ditawarkan perusahaan kamu.

Perubahan mendasar inilah yang menempatkan pelanggan di tengah roda kamu, dan memvisualisasikannya sebagai lingkaran berkelanjutan, bukan sebagai corong yang membedakan flywheel sebagai model pemasaran dan penjualan yang lebih efisien dan produktif.

Utamakan Pengalaman Pelanggan

Tantangan terbesar bagi pertumbuhan perusahaan bukan hanya pesaing, melainkan pengalaman pelanggan yang buruk.

Itulah mengapa perusahaan perlu mengutamakan pelanggan mereka dan melakukan lebih dari sekedar tumbuh.

Perusahaan bisa bertumbuh dengan lebih baik ketika perusahaan tersebut mengingat bahwa pelanggan adalah orang pertama dan bukan hanya sekedar orang yang akan mengeluarkan uang untuk membeli produk.

Jadi, penting beri berinteraksi dengan mereka. Dengan melakukan hal ini kita mendapatkan pelanggan kan di fokus utama dan menghargai hubungan, bukan hanya kesepakatan.

Berinvestasilah dalam proses yang transparan, yang benar-benar mengutamakan pelanggan. Satu hal ini mungkin akan membawa kita untuk berada di puncak.