• Home
  • Berita
  • 12 Tugas dan Skill Front End Developer yang Wajib Kamu Tahu

12 Tugas dan Skill Front End Developer yang Wajib Kamu Tahu

Oleh Ratna Patria

Semakin menjamurnya bisnis yang ingin menghadirkan “diri” secara online untuk pelanggannya membuat kebutuhan terhadap developer, khususnya front end developer meningkat.

Alhasil, front end developer adalah profesi yang sangat menjanjikan di bidang pengembangan program.

Jika kamu sedang berkuliah di jurusan IT atau orang yang mencoba keminatan baru di dunia pemrograman, maka profesi front end developer adalah bidang pekerjaan yang bisa kamu pertimbangkan.

Front end developer
Sumber: Envato

Untuk menjadi developer yang bertanggung jawab di sisi klien ini, kamu perlu mengetahui sekaligus memenuhi beberapa kompetensi atau skill yang wajib dikuasai.

Jika dilihat sekilas, pondasi utama untuk menjadi seorang front end developer adalah menguasai JavaScript, HTML, dan CSS.

Padahal masih ada banyak skill yang harus kamu kuasai, lho! Tentu saja syarat skill itu berkaitan dengan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh seorang front end developer.

Mau tahu apa saja? Yuk, baca artikel ini sampai akhir!

Pengertian Front End Developer

Front end developer adalah jenis profesi software developer yang bertanggung jawab merancang dan membangun program dari sisi klien untuk tampilan program yang user-friendly.

Developer yang juga dikenal sebagai client side developer ini pada dasarnya memanfaatkan bahasa markup HTML, CSS, dan bahasa pemrograman JavaScript untuk menghasilkan program web atau aplikasi yang membuat penggunanya dapat melihat sekaligus berinteraksi secara online.

Front end developer adalah developer yang erat berkaitan dengan pihak UI/UX designer.

Sebab, tugas umum front end developer adalah mewujudkan hasil akhir pengembangan program berdasarkan rancangan buatan UI/UX designer yang telah disepakati bersama.

Kamu bisa lihat hasil pekerjaan front end developer adalah dari tata letak atau layout aplikasi dan web, navigasi program, animasi, dan tampilan responsif program di berbagai platform device seperti tab, smartphone, dan komputer atau laptop.

Seorang developer sisi depan program juga harus dapat menerjemahkan kebutuhan perusahaan sekaligus pengguna ke dalam sebuah program yang fungsional dengan segala kemenarikan dan interaktifitasnya.

Namun, tantangan yang siap tidak siap harus dimengerti dan dilakukan front end developer adalah bahwa tools dan teknik yang digunakan dalam front end developing terus berubah-ubah mengikuti perkembangan tren teknologi.

Alhasil, developer perlu siap belajar hal baru yang berkaitan kebutuhan front end development.

Tugas Front End Developer

Berdasarkan penjelasan pengertian di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa tanggung jawab umum front end developer adalah memastikan setiap pengunjung atau pengguna dapat berinteraksi dengan program secara mudah dan nyaman.

Job desk front end developer adalah mengkombinasikan desain, pemrograman, dan teknologi untuk menghasilkan tampilan program yang diinginkan serta terkadang juga menangani debugging.

Setiap perusahaan memiliki ketentuan peran atau tugas untuk developernya, tapi biasanya tugas front end developer adalah sebagai berikut.

  • Mengoptimalkan user experience supaya program dapat diakses oleh pengguna dengan cepat (selanjutnya tugas ini dibebankan pada back end developer).
  • Menggunakan HTML, JavaScript, dan CSS sebagai “senjata” andalan dalam membuat tampilan program aplikasi atau website yang user friendly.
  • Mengembangkan dan maintaining user interface agar grafis program selalu berkualitas tinggi dan konsistensi brand.
  • Ikut merancang fitur program berbasis mobile dan device lainnya.
  • Menerapkan desain responsif untuk program di semua device.
  • Membuat tools yang meningkatkan interaksi situs terlepas dari browser.
  • Mengelola alur kerja software.
  • Mengikuti pedoman praktik terbaik SEO.
  • Memperbaiki bug.
  • Berkolaborasi dengan back end developer dan web designer untuk melakukan usability testing (pengujian kegunaan program) dan meningkatkan kebergunaannya.

Syarat Keterampilan atau Skill Front End Developer

Pada dasarnya, front end developer adalah seorang profesional yang paham teknologi, selalu ingin belajar hal baru dari teknologi digital terkini sehingga dapat menggabungkan konsep usability atau kegunaan dengan konsep desain visual.

Langkah pertama yang umumnya dilakukan front end developer adalah mulai mempelajari beberapa keterampilan dasar yang digunakan pengembang front-end setiap hari.

Jika artikel ini semakin membuat kamu merasa telah menemukan pekerjaan impian, maka tak ada alasan lain untuk kami merinci semua skill yang digunakan dan dibutuhkan oleh client side developer sehingga kamu akan mengetahui semua hal untuk memulai front end development.

Mari kita lihat skill apa saja yang perlu kamu pelajari.

  1. Bahasa Pemrograman Markup dan Style HTML dan CSS

HTML (Hyper Text Markup Language) dan CSS (Cascading Style Sheets) adalah bagaikan blok bangunan paling dasar dari software development.

Tanpa kedua keterampilan ini, kamu tidak dapat membuat desain website yang menarik pengguna, melainkan yang kamu miliki hanyalah barisan teks biasa yang tidak diformat di layar device pengguna.

Saking pentingnya kedua bahasa pemrograman ini, kamu bahkan tidak dapat menambahkan gambar ke halaman tanpa HTML!

Maka dari itu, sebelum kamu memulai jalur karir software development apa pun, baik itu pengembangan aplikasi atau web, kamu harus menguasai pengkodean dengan HTML dan CSS.

HTML dan CSS bisa dipelajari dalam waktu singkat karena struktur bahasa yang tidak terlalu rumit, kebanyakan hanya beberapa minggu.

  1. JavaScript

Kegunaan JavaScript dalam pengembangan program apapun memungkinkan kamu dapat menambahkan lebih banyak fungsi ke program.

Pada tingkat paling dasar, JavaScript digunakan untuk membuat dan mengontrol hal-hal seperti peta yang diperbarui secara real time, film interaktif, dan game online.

Situs seperti Pinterest menggunakan banyak sintaks JavaScript untuk membuat user interface mereka mudah digunakan dengan fakta bahwa halaman tidak memuat ulang setiap kali kamu menyematkan sesuatu.

Inilah yang menjadi alasan JavaScript sebagai bahasa pemrograman paling populer di dunia.

Jadi terlepas dari rencana karir kamu sebagai front end developer adalah hal yang sangat berharga untuk mempelajari JavaScript.

  1. jQuery

Singkatnya, jQuery adalah library JavaScript yang mana merupakan kumpulan plugin dan extension yang membuat proses pengembangan dengan JavaScript lebih cepat dan lebih mudah.

jQuery memungkinkan developer menambahkan elemen bawaan siap pakai ke program yang dibuat daripada harus membuat semua kode dasar dari awal, setelah itu kamu sesuaikan seperlunya.

Kamu bisa menggunakan jQuery untuk hal-hal seperti timer waktu mundur, fitur autocomplete form, dan bahkan secara otomatis mengatur ulang dan mengubah ukuran tata letak grid program.

  1. Framework JavaScript

Sebagai informasi dasar, framework JavaScript terdiri dari Angular, Backbone, Ember, Vue.js, dan React.

Beberapa pilihan framework tersebut memberikan struktur siap pakai untuk kode JavaScript yang kamu butuhkan.

Ada berbagai jenis framework JavaScript yang digunakan untuk berbagai kebutuhan yang berbeda.

Meskipun kelima framework tadi adalah framework yang paling populer di kalangan software development.

  1. Framework Front End

CSS dan framework front end (yang paling populer adalah Bootstrap) digunakan untuk kebutuhan penulisan CSS yang mana framework JavaScript juga lakukan untuk JavaScript.

Framework front end ini membuat kamu bisa melakukan coding dengan lebih cepat.

Sejak begitu banyak sintaks CSS yang dimulai dengan beberapa elemen yang digunakan sama persis untuk berbagai proyek, framework front end menjadi tools yang sangat berharga untuk dimiliki developer.

Sebagian besar daftar tugas front end developer adalah membuat kamu terbiasa dengan cara kerja framework ini dan cara menggunakannya.

Jadi kamu pasti harus memulai menggunakan framework tersebut jika kamu ingin menjadi front end programmer atau hanya untuk mengasah keterampilan front end development.

Front End Developer
Sumber: Envato
  1. CSS Preprocessor

Preprocessor adalah elemen lain yang bisa digunakan oleh pengembang front-end untuk mempercepat pengkodean CSS.

Preprocessor CSS menambahkan fungsionalitas ekstra ke sintaks CSS untuk menjaga agar CSS kita dapat terukur dan lebih mudah digunakan.

Preprocessor CSS memproses kode CSS sebelum kamu menerapkannya ke website dan mengubahnya menjadi CSS yang diformat dengan baik dan cross-browser friendly.

Sass dan LESS adalah dua macam preprocessor yang paling banyak diminati para developer.

  1. Layanan RESTful dan API

REST adalah singkatan dari Representational State Transfer. Dalam istilah dasar, REST adalah arsitektur ringan yang menyederhanakan komunikasi jaringan di program web.

Layanan RESTful dan API adalah layanan web yang mematuhi arsitektur REST.

Katakanlah kamu ingin membuat aplikasi menampilkan semua teman media sosial kamu di mana kamu menjadi teman mereka.

Maka kamu bisa menggunakan RESTful API Facebook untuk membaca daftar teman kamu lalu mengembalikan data tersebut.

Sebagai client side developer, kamu juga bisa memanggil API Twitter karena ternyata Twitter juga menggunakan API RESTful.

Proses umumnya sama untuk layanan apa pun yang menggunakan RESTful API, hanya saja data yang dikembalikan akan berbeda-beda.

Meskipun semuanya terdengar sangat rumit dan teknikal, RESTful dan API adalah seperangkat pedoman dan praktik sederhana agar kamu jadi lebih tahu cara berkomunikasi dengan layanan web yang baik.

Layanan ini juga membuat layanan web berkinerja lebih baik, dapat terukur dengan lebih baik, bekerja lebih andal, dan lebih mudah untuk dimodifikasi.

  1. Skill Membuat Design Responsif dan Berbasis Mobile

Mungkin diantara banyak pengguna kecanggihan teknologi di Indonesia, kamu pasti lebih suka mengakses internet dari smartphone daripada dari komputer desktop.

Alasan itulah yang membuat keterampilan pembuatan desain responsif dan berbasis mobile sangat penting bagi perusahaan IT.

Desain responsif adalah tata letak atau layout situs (terkadang fungsionalitas dan konten) yang bisa berubah-ubah berdasarkan ukuran layar dan perangkat yang digunakan seseorang.

Desain berbasis mobile dapat mencakup desain responsif, tetapi ia juga dapat berarti membuat desain khusus perangkat mobile yang terpisah.

Terkadang pengalaman yang kamu inginkan agar dimiliki pengguna saat mengunjungi program kamu di komputer desktop sama sekali berbeda dari apa yang ingin kamu lihat saat pengguna mengunjungi program dari smartphone.

  1. Pengembangan Program yang Cross-Browser Friendly

Skill selanjutnya yang harus dimiliki front end developer adalah kemampuan cross-browser. Hingga saat ini, browser modern semakin bagus dalam menampilkan website secara konsisten.

Namun, masih ada beberapa perbedaan dalam cara mereka menginterpretasikan kode program di balik layar browser.

Sampai akhirnya ada lingkungan cross-browser development yang membuat semua browser modern bekerja dengan sempurna sesuai standar web.

Dengan begitu kamu bisa mengetahui cara membuat masing-masing browser berfungsi dengan baik.

  1. Platform CMS dan E-Commerce

Hampir setiap website yang ada di luaran sana dibangun di atas sistem bernama CMS atau kependekan dari Content Management System.

Selain itu, platform e-commerce adalah salah satu jenis CMS yang sudah banyak tersedia di internet.

CMS yang paling populer di seluruh dunia adalah WordPress yang menjadi platform dasar dari jutaan situs web.

Diketahui sudah hampir 60% website telah menggunakan WordPress sebagai CMS.

CMS populer lainnya adalah Joomla, Drupal, dan Magento. Sebagai calon front end programmer, keterampilan CMS berpotensi memberi kamu banyak manfaat dan keunggulan dalam urusan mendapatkan pekerjaan.

  1. Testing dan Debugging

Tak hanya back end developer yang akan menemukan bug atau error, front end developer adalah bidang developer yang juga berkutat dengan error.

Oleh karena itu, familiar dengan testing dan debugging adalah sebuah keharusan.

Unit testing adalah proses pengujian blok source code (instruksi yang memberi tahu program dapat bekerja seperti apa), dan framework unit testing menyediakan metode dan struktur khusus untuk melakukan pengujian.

Jenis pengujian umum lainnya adalah pengujian UI atau juga disebut acceptance testing, browser testing, dan functional testing.

Pengujian ini membuat kamu memeriksa dan memastikan bahwa program berfungsi sebagaimana mestinya ketika digunakan oleh target user.

Sedangkan debugging adalah proses menghilangkan semua error yang disebabkan oleh “bug” yang ditemukan saat unit testing.

  1. Git dan Version Control System

Sistem kontrol version adalah sistem monitoring perubahan kode program yang telah dibuat dari waktu ke waktu.

Sistem ini juga memudahkan kamu untuk kembali ke versi program sebelumnya ketika kamu melakukan suatu kesalahan misalnya menghapus kode penting.

Katakanlah kamu sedang menambahkan plugin jQuery lalu tiba-tiba setengah dari kode yang kamu buat rusak.

Daripada harus bingung untuk membatalkannya secara manual dan memperbaiki semua kesalahan, kamu bisa kembali ke versi sebelumnya dan kemudian mencobanya lagi dengan solusi yang berbeda, seperti menekan tombol reset.

Git adalah sistem yang paling banyak digunakan untuk permasalah itu. Git adalah sistem manajemen kontrol versi yang dapat diinstal menggunakan command line.

Mengetahui cara menggunakan Git akan menjadi persyaratan untuk hampir semua pekerjaan developer, baik itu pengembangan front-end, pengembangan back-end, atau pengembangan full stack.

Front end developer
Sumber: Envato

Apakah Sudah Siap Jadi Front End Developer?

Bila disimpulkan, front end developer adalah jenis profesi programmer yang bertanggung jawab dalam merancang dan membangun program dari sisi klien untuk menghasilkan tampilan program yang user-friendly.

Walaupun tugas perancangan program atau website adalah jobdesc dari UI designer, peran penting front end developer adalah mewujudkan rancangan tersebut menjadi bentuk digital yang interaktif dan membuat pengguna merasa nyaman dalam menggunakan program.

Jika kamu merasa sudah memenuhi sebagian besar atau bahkan semua skill yang kami tulis di atas, niscaya kamu pasti bisa melakukan semua tugas yang harus dilakukan oleh seorang developer.

Pastinya supaya skill tersebut tidak hilang seiring waktu, sering-seringlah berlatih atau langsung ikut projek kecil-kecilan.

Lalu daftar karya-karya projek itu bisa kamu susun ke dalam sebuah portofolio yang nantinya bisa jadi “senjata” saat melamar kerja. Jadi, sudah siapkah kamu untuk menjadi front end developer?

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds