• Home
  • Berita
  • Apa Itu Full Stack Developer? Ini Skill Yang Wajib Dikuasai!

Apa Itu Full Stack Developer? Ini Skill Yang Wajib Dikuasai!

Oleh Ratna Patria

Dari ketiga bidang developer yang ada, full stack developer adalah programmer dengan peran besar sekaligus spesial.

Namun di sisi lain, untuk menjadi seorang full stack developer adalah bukan perkara mudah.

Sebab, kamu harus menguasai ilmu dan keterampilan yang dimiliki front end dan back end developer sekaligus.

Meskipun begitu, full stack developer adalah salah satu profesi yang sangat dibutuhkan oleh banyak start up di zaman sekarang.

Full Stack Developer
Sumber: Envato

Tapi, tahukah kamu sebenarnya apa itu full stack developer? Apa yang harus dipelajari dan dikuasai agar bisa menjadi full stack developer?

Artikel DomaiNesia kali ini akan menjelaskannya secara lengkap untuk kamu.

Apa Itu Full Stack Developer?

Pada dasarnya, diskusi tentang apa itu full stack developer adalah semacam argumen berkaitan dengan seorang ahli di industri TI.

Sederhananya, full stack developer adalah seorang programmer yang menguasai berbagai keterampilan pemrograman dan menggunakan keterampilan tersebut untuk menyelesaikan suatu website atau software secara mandiri.

Pengertian lain apa itu full stack developer adalah seorang insinyur atau ahli yang dapat menangani semua pekerjaan pengembangan program mulai dari databaseserver, rekayasa sistem, dan klien.

Masih bingung dengan apa itu full stack developer? Nah, DomaiNesia sederhanakan lagi ya.

Full stack developer adalah seseorang yang bekerja dengan back End atau sisi server dari aplikasi serta front End atau sisi klien.

Developer ini harus memiliki beberapa keterampilan dalam berbagai niche pengkodean, mulai dari database, desain grafis, hingga manajemen UI/UX untuk melakukan pengembangan program dengan baik.

Jadi bisa dibilang mereka siap untuk membantu di mana pun dibutuhkan dalam proses pengembangan website atau software.

Masih banyak orang yang hanya sekedar tahu apa itu full stack developer dari sisi tanggung jawab pekerjaannya.

Sebenarnya, ‘full stack’ mengacu pada serangkaian teknologi yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek.

Sedangkan ‘stack’ mengacu pada kumpulan sub-modul pemrograman.

Sub-modul atau komponen software ini digabungkan bersama untuk mencapai fungsi program itu sendiri yang ditetapkan tanpa memerlukan modul lain.

Tugas Full Stack Developer

Setelah tadi dijelaskan apa itu full stack developer, kamu juga perlu mengetahui tugas atau pekerjaannya jika ingin paham apa itu full stack developer yang sesungguhnya.

Adapun tugas atau jobdesk dari full stack developer adalah sebagai berikut.

  • Membantu merancang dan mengembangkan website/software
  • Menguji dan men-debug website/software agar tetap optimal
  • Menulis kode dengan rapi untuk bagian front end dan back end website/software
  • Merancang interaksi pengguna pada aplikasi web itu sendiri
  • Membuat server dan database untuk bagian back end website/software
  • Memastikan kompatibilitas dan pengoptimalan lintas platform
  • Menguji dan memelihara (maintaining) desain aplikasi yang responsif
  • Bekerja dengan desainer grafis untuk merancang fitur baru
  • Mengembangkan layanan API dan RESTful
  • Mengikuti kemajuan teknologi untuk mengoptimalkan website/software mereka
  • Mengkomunikasikan efektivitas teknologi yang muncul untuk pengambil keputusan
  • Mempertimbangkan keamanan, maintenance, skalabilitas, dan lainnya saat mengembangkan website/software

Hard Skill Yang Wajib Dikuasai Full Stack Developer

Developer yang berkualitas harus memiliki pengetahuan dan kemampuan fungsional untuk semua aspek yang terlibat dalam membangun aplikasi.

Maka dari itu, berikut ini beberapa kemampuan atau skill yang harus dikuasai untuk memahami apa itu full stack developer secara mendalam.

  • Memahami Bahasa Pemrograman

Skill dasar dari semua skill adalah kamu harus paham beberapa bahasa pemrograman, seperti Java, PHP, C#, Python, Ruby, Perl, dan lain-lain.

Sebab, dalam mengembangkan sistem, kamu harus menggunakan bahasa pemrograman yang disusun untuk membentuk fungsi tertentu.

Selain itu, kamu harus terbiasa dengan proses pengembangan, mulai dari perencanaan, perancangan, implementasi, dan pengujian proyek berdasarkan satu bahasa atau lebih.

  • Familiar Framework Bahasa Pemrograman dan Third-Party Libraries

Supaya proses pengembangan software atau website dapat diselesaikan dengan cepat dan praktis, maka developer perlu menggunakan framework dan libraries.

Hampir semua bahasa pemrograman punya framework dan libraries yang wajib diketahui oleh full stack developer.

Misalnya Java dengan Java Spring, Java database SQL dengan MyBatis atau Hibernate, Python dengan Django, PHP dengan thinkphp, dan JavaScript dengan nodeJs.

  • Kuasai Teknologi Front End dan Back End

Sejalan dengan penjelasan di awal artikel bahwa definisi sederhana apa itu full stack developer adalah developer yang menguasai pemrograman sisi front end dan back end.

Nah, dalam kasus front end development kamu harus memahami bahwa user experience (UX) adalah salah satu kriteria untuk menguji seberapa berhasilkah pengembangan program.

Sehingga kamu perlu menguasai beberapa bahasa pemrograman/skrip khusus front end, seperti HTML5, CSS3, JavaScript, dan sekaligus framework dan librariesnya seperti JQuery, AngularJS, SAAS, atau REACT.

Sedangkan untuk sisi back end, kamu perlu menguasai beberapa bahasa pemrograman, misalnya Python, Ruby, PHP, dan lain-lain.

Dengan begitu, kamu dapat menyesuaikan pengembangan program dengan database.

  • Memiliki Kemampuan Dasar Dalam Desain

Bicara tentang UX tadi, ternyata ada hubungannya dengan skill yang wajib dimiliki seorang full stack developer.

Sebelum mulai membangun front end dari projek, kamu harus peka dan mampu memahami prinsip dasar dari proses desain atau perancangan program mulai dari perancangan user experience (UX), user interface (UI), dan prototype.

Dengan begitu, kamu bisa menyajikan website atau software yang sesuai dengan kenyamanan dan kebiasaan pengguna target dalam mengoperasikan program tersebut.

  • Paham Database dan Cache

Sejalan dengan penjelasan front end di atas, kamu juga harus paham teknologi back end yang mencakup database.

Sebab, segala projek pemrograman butuh database sebagai tempat penyimpanan data-data projek.

Minimal kamu paham dan menguasai 1-2 jenis bahasa database, bisa MySQL, MongoDB, Redis, Oracle, SQL Server, JSON, atau database lainnya yang mendukung projek kamu.

Full Stack Developer
Sumber: Envato

Soft Skill Yang Harus Dimiliki Full Stack Developer

Mengasah kemampuan dasar untuk bisa memahami apa itu full stack developer dan bisa melaksanakan tugas sebagai developer itu memang penting.

Tapi, kamu juga perlu menanamkan sikap dasar dan kepribadian yang tepat untuk mendukung kelancaran proses berkarir sebagai developer full stack.

Adapun sikap diri yang perlu konsisten dimiliki untuk menjadi full stack developer adalah:

  • Berpikir luas

Developer yang baik akan berorientasi ke depan dan handal menganalisis lingkungan sekitar untuk diberi solusi berupa teknologi.

Sebisa mungkin seorang developer dapat membangun program yang mewakili kebutuhan atau tren sebagian besar konsumen TI.

  • Keterampilan komunikasi yang baik

Meskipun profesi developer cocok untuk kamu yang introvert, tapi kamu tetap dituntut untuk mampu mengkomunikasikan segala proses pengembangan kepada pihak terkait, baik secara tertulis maupun verbal.

Misalnya, setelah kamu menyelesaikan pengembangan program milik klien, kamu harus mempresentasikan atau menjelaskan hasil pengerjaanmu ke klien dengan kata atau istilah yang paling mudah dipahami orang awam.

Sebab, tidak semua klien paham dengan istilah pemrograman. Hal ini juga berlaku untuk berkomunikasi dengan partner developer lain atau bahkan atasan.

  • Kreativitas

Poin satu ini ada kaitannya dengan hard skill desain yang wajib dikuasai full stack developer.

Dikarenakan profesi developer ini mencakup semua proses pembuatan program dari awal hingga akhir, kamu akan sering dituntut untuk berpikir di luar kebiasaan dan bertindak kreatif.

Dengan begitu, kamu bisa menciptakan terobosan teknologi yang unik dan bahkan terobosan terbaru.

  • Keingintahuan

Hal paling penting yang harus diketahui tentang apa itu full stack developer adalah profesi yang mengharuskan seseorang untuk belajar setiap waktu.

Sebisa mungkin kamu selalu ‘penasaran’ dan mencari tahu hal-hal baru yang akan mendukung karir sebagai developer full stack.

  • Fokus dengan detail

Bidang pemrograman menuntut programmer untuk sangat teliti karena akan berpengaruh pada hasil akhir program yang dibuat.

Kamu perlu memeriksa barisan kode 2-3 kali untuk memastikan apakah kode itu sudah benar, tanpa typo atau kurang syntax tertentu.

Umumnya para programmer terobsesi dengan susunan barisan kode yang rapi.

  • Keterampilan manajemen waktu

Kita tahu ada istilah ‘jangan campur urusan pekerjaan dengan urusan pribadi’. Nah, seorang developer juga harus mampu mengatur waktunya untuk seimbang antara kebutuhan pekerjaan dan kebutuhan diri sendiri.

Selain itu, developer harus bisa merencanakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan program dengan sikap multitasking.

Hal ini berkaitan dengan tugas full stack developer adalah mengelola front end dan back end secara bergantian.

Oleh karena itu, dibutuhkan keterampilan manajemen waktu yang kuat dan kemampuan untuk memprioritaskan dan memastikan bahwa semuanya selesai tepat waktu.

Umumnya, satu program akan selesai dibuat dalam kurun waktu 6-12 bulan.

Namun, itu juga tergantung sumber daya manusia dan seberapa kompleks program yang dibangun.

Pada dasarnya, berbagai soft skill di atas bisa kamu asah dan biasakan.

Asalkan kamu memiliki tekad dan semangat kuat untuk memahami apa itu full stack developer dan mewujudkan karir full stack developer.

Siapa tahu, profesi full stack developer adalah panggilan jiwa dan hati.

Apakah Kamu Tertarik Menjadi Full Stack Developer?

Memang pada dasarnya, kamu harus memahami apa itu full stack developer dan seperti apa lingkup kerjanya sebagai developer.

Perlu kamu ketahui juga bahwa tidak ada waktu terbaik atau terburuk untuk berkarir sebagai developer.

Yang terpenting adalah komitmen diri, pintar mencari peluang, dan rela belajar hal baru setiap hari.

Full Stack Developer
Sumber: Envato

Bila perlu, kamu bisa rajin membuat projek website atau software sederhana yang sesuai dengan kualifikasi full stack developer lalu kamu hosting.

Tujuannya agar orang lain bisa tahu kalau kamu bisa membuat website atau software. Anggap saja seperti portofolio online.

Semoga artikel ini bermanfaat dan membuat kamu semakin yakin bahwa menjadi seorang full stack developer adalah peluang yang bagus di zaman serba teknologi seperti sekarang.

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds