Kebangkitan Nasional: Proud to be Indonesian Millennial
Generasi millennial Indonesia adalah salah satu pilar Kebangkitan Nasional. Hari Kebangkitan Nasional adalah peringatan atas bangkitnya rasa, semangat persatuan dan kesatuan, nasionalisme, dan juga kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kesadaran yang belum pernah muncul sebelumnya pada masa penjajahan ini, diawali dengan munculnya pemuda Indonesia yang menginginkan perubahan. Hari Kebangkitan Nasional sendiri diperingati setiap tanggal 20 Mei, karena Kebangkitan Nasional ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Indonesia memperingati hari Kebangkitan Nasional juga untuk menandai bahwa Indonesia mulai menggunakan strategi perjuangan yang berbeda dengan yang sebelumnya.
Perjuangan sebelumnya dilakukan secara sporadis, tidak serentak, dan tidak ada kekompakan. Indonesia melawan penjajahan dengan menggunakan kekerasan dan senjata. Parahnya, para pejuang juga diadu domba oleh penjajah. Sementara perjuangan setelah berdirinya organisasi Budi Utomo dilakukan dengan menggunakan organisasi, tidak lagi dengan kekerasan. Para pemimpin berasal dari kaum intelektual, yang didukung dengan rasa persatuan yang mulai tumbuh. Perjuangan kala itu tidak lagi hanya memperjuangkan daerah masing-masing, tetapi mereka berjuang atas nama Indonesia. Seiring pergantian zaman, bentuk-bentuk perjuangan membela nama Indonesia juga berubah. Terlebih pada masa kini, dimana generasi millennial Indonesia menjadi bahan pembicaraan banyak orang karena perbedaan karakter yang cukup mencolok. Ada pihak yang menilai generasi millennial Indonesia kurang memiliki perhatian terhadap sekitar karena lebih banyak menggunakan gadget. Namun ada pula yang bangga dengan inovasi yang dihasilkan oleh kreativitas mereka.
Generasi Millennial Indonesia
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, generasi millennial Indonesia memang unik dan berbeda dari generasi sebelumnya. Banyak institusi melakukan riset tentang bagaimana millennial meresponi lingkungan di sekitarnya, bagaimana kehidupan politik, finansial, hingga hobi mereka. Hasil riset yang dilakukan oleh Pew Research Center menyatakan bahwa hal yang mencolok dari generasi millennial Indonesia adalah penggunaan teknologi dan budaya musik pop. Khususnya soal teknologi, internet seperti kebutuhan pokok bagi millennial. Millennial junior di Indonesia sendiri menyukai hal-hal terkait musik dan film, olahraga, dan yang pasti teknologi. Sementara millennial senior lebih suka dengan topik perbincangan yang lebih kompleks seperti sosial politik, ekonomi, dan keagamaan.
Mengukir Prestasi Dengan Cara Berbeda
Generasi yang lebih melek teknologi dari generasi sebelumnya memiliki keuntungan yang membuahkan prestasi. Pemuda-pemudi millennial di Indonesia banyak yang mulai membuka bisnis startup. Bisnis startup yang ada di Indonesia kini lebih banyak yang berbasis teknologi. Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia memiliki empat unicorn terbesar, yaitu Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan Gojek. Selain itu ada ribuan startup yang patut diacungi jempol. Karena dengan adanya startup, generasi millennial Indonesia ini membantu Indonesia dalam mengurangi jumlah pengangguran.
Pemuda dan pemudi millennial bisa menjadi agen sosial yang aktif. Sebagai warga negara Indonesia yang kaya akan budaya, sudah sewajarnya toleransi terhadap kemajemukan. Millennial memiliki sifat yang lebih toleran terhadap sesamanya, lebih karena dampak dari globalisasi. Kemajuan teknologi memungkinkan millennial bertemu dengan berbagai macam orang dari belahan dunia lain, yang secara tidak langsung membuat generasi millennial Indonesia lebih terbuka dengan perbedaan. Wawasan yang semakin luas, informasi yang mudah didapat juga menjadi pupuk tumbuh suburnya toleransi di generasi ini.
Generasi millennial Indonesia saat ini lebih pandai dalam mengekspresikan diri. Mereka tidak malu mengekspresikan diri dari karya-karya seperti video para YouTuber atau konten yang dibuat oleh influencer di Instagram. Mereka tahu apa yang mereka suka dan menjadikan hal tersebut memiliki benefit lebih. Konten yang dibuat oleh YouTuber terbukti mampu menorehkan prestasi dengan banyaknya Gold Creator yang diterima oleh YouTuber Indonesia. Damar Juniarto, pengamat media sosial mengatakan bahwa hal positif yang bisa didapat dari vlog adalah melatih kreativitas, mengasah keterampilan berkomunikasi, serta berlatih untuk menyampaikan konten yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kebangkitan Nasional Ala Millennial
Indonesia bisa jadi masih berstatus negara berkembang. Tapi bukan berarti Indonesia negara lemah. IDN Research Institute, dalam Indonesia Millennial Report 2019 mengatakan bahwa 24 persen, atau sekitar 63.4 juta jiwa adalah millennial berusia 20-35 tahun. Jumlah tersebut adalah jumlah jiwa dengan usia produktif (14-64 tahun), dengan total 179,1 juta jiwa. Kemudian coba kita ingat-ingat lagi perumpamaan yang diutarakan oleh presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, “Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”. Indonesia punya 63.4 juta jiwa, masih pesimis, DomaiNesians? Jangan dong. Menjadi pemuda dan pemudi yang sukses dan berprestasi memang bukan hal mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Buktinya ada 11 Indonesian Millennial yang masuk 30 Under 30 Asia Forbes. Siapa saja mereka? Yuk, kita bahas beberapa profil mereka.
-
Yohanes Sugihtonugroho dan Muhammad Risyad
Yohanes dan Risyad adalah para co-founder dari Crowde. Apa itu Crowde? Crowde adalah sebuah tempat atau wadah yang membantu para petani Indonesia untuk mendapat modal. Modal tersebut akan dipakai oleh para petani untuk mengembangkan usaha mereka dibidang pertanian. Usaha Yohanes dan Risyad banyak didukung oleh banyak pihak yang juga ingin pertanian Indonesia semakin maju. Katanya sih, mereka berdua ini pintar dalam menggaet investor. Investor akan mendapat keuntungan ketika masuk waktu panen. Niat baik ditambah dengan inovasi dan otak bisnis memang best combo!
-
Marshall Utoyo dan Krishnan Menon
Marshall dan Krishnan adalah co-founder dari Fabelio, yang merupakan sebuah perusahaan dibidang mebel ritel. Keduanya berharap dengan adanya Fabelio bisa menjadi solusi untuk para pengusaha mebel dalam menjual produk-produknya. Fabelio sudah berjalan sejak tahun 2015 lalu. Industri mebel memang sangat besar, namun banyak orang kesulitan saat menginginkan produk yang diinginkan. Untuk itu, Marshall dan Krishnan membantu mengunggah desain milik para perancang nasional, lalu diproduksi dan didistribusikan.
-
Fransiska Hadiwidjana
Fransiska Hadiwidjana adalah founder dan CEO dari Prelo dan AugMI Labs. and yes, dia perempuan Indonesia. Ia bahkan dinilai oleh Forbes sebagai pendiri paling inspiratif dan berpengaruh di kawasan Asia. Penilaian tersebut ia dapatkan berdasarkan pencapaian di dua bidang bisnis yang berbeda. Prelo adalah situs jual dan sewa barang bekas. Sementara AugMI Labs adalah startup biomedis di Silicon Valley, Amerika Serikat. Perempuan satu ini memang mencetak banyak prestasi, seperti terpilih dalam program tahunan Singularity University dan namanya ada dalam website UNESCO tentang Cracking The Code: Girls Education in STEM.
Baca juga: Cara Memulai Bisnis Online Shop Baju
Kembangkan Potensi dengan Digital Presence, Right Now!
Keren-keren kan pemuda dan pemudi Indonesia? Kamu juga bisa menjadi salah satu dari mereka, DomaiNesians. Tidak mudah putus asa dan keep moving forward adalah koentji! Dan satu-satunya cara menjadi sukses adalah dengan do it now and do it better. Percayakan layanan domain dan hosting kamu di DomaiNesia. Buat kamu, kami menyediakan banyak layanan untuk memenuhi kebutuhan situs web kamu. Bingung? Tim Support kami selalu ada 24 jam non-stop. Ide-ide baru, inovasi, dan kreativitas kamu sangat ditunggu oleh banyak orang di luar sana. Inilah saatnya generasi millennial Indonesia bangkit dan menorehkan prestasi lebih lagi.
widih manfaat
Salam kenal
Halo kak, aku pemula banget buat masalah blog seperti ini hehe. aku coba daftarin blogspot aku dengan sitemap atom.xml dan berhasil, kalau boleh tau atom.xml itu apa ya? terima kasih, aku bener-bener belum ngerti masalah IT seperti ini hehe