Yuk, Mengenal HTTP Status Code 100 Hingga 500!
HTTP status code biasanya kamu temui saat terjadi kerusakan atau kesalahan saat mengakses internet. Namun sebenernya ada banyak macam http status code yang bisa kamu pelajari.
Dalam artikel ini akan dibahas terkait pengertian http status code dan juga penjelasan pada masing-masing http status code.
Mulai dari status code 100 hingga status code 500. Simak artikel ini hingga akhir ya DomaiNesians!
Pengertian Http Status Code
HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah protokol komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan data melalui jaringan, terutama pada web.
Saat kamu mengakses sebuah halaman web, browser yang kamu gunakan akan mengirim permintaan HTTP ke server web, dan server web merespons permintaan tersebut dengan HTTP status code.
HTTP status code adalah kode tiga digit yang dikirim oleh server web sebagai tanggapan atas permintaan HTTP dari browser.
Status code ini memberikan informasi tentang hasil permintaan, apakah berhasil atau gagal, dan memberikan petunjuk tentang bagaimana browser seharusnya menangani respons dari server.
Pemahaman tentang status code HTTP sangat penting bagi pengembang web dan administrator server, karena status code ini memberikan petunjuk tentang masalah yang terjadi pada situs web atau aplikasi.
Fungsi dan Kegunaan
Secara umum HTTP status code memainkan peran penting dalam protokol HTTP dan membantu pengembang web dan administrator server.
HTTP status code memiliki berbagai fungsi yang berguna untuk memecahkan masalah di situs web atau aplikasi. Berikut ini penjelasan lebih rinci tentang fungsi dan kegunaan HTTP status code :
Memberikan Informasi tentang Permintaan
HTTP status code memberikan informasi tentang hasil permintaan HTTP yang dilakukan oleh klien. Setiap kode status mengindikasikan apakah permintaan berhasil atau gagal dan memberikan informasi tentang jenis kesalahan yang terjadi.
Dalam kategori sukses kelas 200-an, kode status 200 menunjukkan bahwa permintaan berhasil, sedangkan dalam kategori kesalahan klien kelas 400-an, kode status 404 menunjukkan bahwa halaman yang diminta tidak ditemukan di server.
Kategori kesalahan server kelas 500-an menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan karena masalah di sisi server.
Memberikan Petunjuk tentang Respons dari Server
HTTP status code memberikan petunjuk tentang respons dari server.
Misalnya, kode status 301 menunjukkan bahwa halaman telah dipindahkan secara permanen ke lokasi baru, dan browser harus mengarahkan pengguna ke lokasi baru tersebut.
Kode status 302 menunjukkan pengalihan sementara, sedangkan kode status 304 menunjukkan bahwa halaman tidak berubah sejak terakhir kali dimuat, dan browser harus memuat kembali halaman dari cache
Memungkinkan Pemecahan Masalah
HTTP status code memungkinkan pemecahan masalah di situs web atau aplikasi. Jika server web mengirim kode status 500, menunjukkan bahwa terjadi kesalahan server, dan tim pengembang harus memeriksa log server untuk menemukan penyebab kesalahan tersebut.
Jika server mengirim kode status 404, menunjukkan bahwa halaman yang diminta tidak ditemukan di server, dan pengembang harus memeriksa apakah file yang diminta telah dihapus atau dipindahkan.
Memberikan Informasi yang Berguna untuk SEO
HTTP status code memberikan informasi yang berguna untuk SEO (optimasi mesin pencari). Kode status 301 dan 302 membantu untuk mengarahkan mesin pencari ke halaman yang tepat, dan menghindari konten duplikat.
Kode status 404 membantu menghapus halaman yang tidak diperlukan dari mesin pencari, sehingga membantu meningkatkan kualitas situs dan trafik.
Mengoptimalkan Kinerja
HTTP status code juga dapat membantu mengoptimalkan kinerja situs web atau aplikasi. Kode status 304 memungkinkan browser untuk memuat halaman dari cache, yang dapat mempercepat waktu muat situs.
Kode status 206 memungkinkan browser untuk memuat bagian-bagian halaman secara terpisah, yang dapat membantu mengoptimalkan waktu muat situs.
Jenis Http Status code
Status code HTTP dibagi menjadi lima kelas, yaitu kelas 100-an, 200-an, 300an, 400an, dan 500an. Setiap kelas memiliki arti dan fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasan tentang lima jenis kelas HTTP status code :
Http status code Kelas 100-an: Informasi
HTTP status code kelas 100-an menunjukkan bahwa permintaan klien telah diterima oleh server, dan server masih memproses permintaan tersebut. Berikut adalah penjelasan masing-masing arti dari jenis HTTP status code kelas 100-an:
100: Continue
Status code 100 menunjukkan bahwa server telah menerima permintaan sejauh ini, dan klien dapat melanjutkan dengan mengirimkan bagian selanjutnya dari permintaan. Status code ini digunakan untuk permintaan POST atau PUT ketika server perlu menentukan apakah permintaan yang dikirimkan dapat diterima. Biasanya, status code ini digunakan dalam konteks transfer data besar, seperti file yang diupload.
101: Switching Protocols
Status code ini menunjukkan server telah menerima permintaan, dan klien perlu mengubah protokol yang digunakan untuk terhubung ke server. Contohnya, jika klien mengirimkan permintaan untuk beralih ke protokol HTTPS dari HTTP.
102: Processing
Status code 102 : Processing menunjukkan bahwa server telah menerima permintaan dan sedang memproses permintaan tersebut, tetapi prosesnya memerlukan waktu yang lama untuk selesai. Status code ini memberikan informasi kepada klien bahwa server masih memproses permintaan dan respons akhir akan segera diberikan.
103: Early Hints
Status code eksperimental 103: Early Hints diperkenalkan pada tahun 2018. Status code ini dapat digunakan untuk memberikan informasi awal tentang respons yang akan dikirimkan. Status code ini mengurangi waktu tunggu klien dengan memberikan informasi awal yang berguna sebelum respons lengkap dikirimkan.
Baca Juga : Inilah Perbedaan HTTP dan HTTPS di Internet Yang Perlu Diketahui
Http status code Kelas 200-an: Sukses
Kelas 200 pada HTTP status code adalah “Successful” dan terdiri dari enam jenis status code. Status code ini menunjukkan bahwa permintaan klien telah berhasil diproses oleh server dan respons yang diharapkan dikirimkan kembali kepada klien. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing jenis status code pada kelas 200:
200: OK
Makna status 200 : OK adalah menunjukkan permintaan klien telah berhasil diproses oleh server dan respons yang diharapkan dikirimkan kembali kepada klien.
201: Created
Jenis code ini menunjukan permintaan klien telah berhasil diproses oleh server dan sumber daya baru telah dibuat. Respons yang dikirimkan juga berisi informasi tentang URI (Uniform Resource Identifier) dari sumber daya yang baru saja dibuat.
202: Accepted
Code ini menyatakan permintaan klien telah berhasil diterima oleh server, tetapi prosesnya belum selesai. Respons yang dikirimkan dapat berisi informasi tentang proses yang sedang berlangsung atau ketika server tidak ingin memberikan detail lebih lanjut kepada klien.
203: Non-Authoritative Information
Jenis status code 203 berarti bahwa respons yang dikirimkan bukanlah respons resmi dari server yang menyimpan sumber daya yang diminta, tetapi berasal dari sumber yang mungkin tidak terpercaya atau proxy. Respons ini dapat digunakan sebagai respons cache atau sebagai alternatif jika server utama tidak tersedia.
204: No Content
Code 204 menunjukkan bahwa permintaan klien telah berhasil diproses oleh server, tetapi tidak ada respons yang diperlukan untuk dikirimkan kembali kepada klien. Respons kosong dikirimkan sebagai tanda bahwa permintaan telah berhasil.
205: Reset Content
Status code 205 Reset Content serupa dengan 204 No Content, namun klien diinstruksikan untuk menghapus tampilan yang terkait dengan permintaan. Contohnya, pada permintaan form POST yang sukses, server dapat mengirimkan respons 205 Reset Content agar tampilan form tidak ditampilkan kembali pada browser.
Baca Juga : HTTPS: Arti, Manfaat, Cara Kerja, dan Bedanya Dengan HTTP
Http status code Kelas 300-an: Pengalihan
Kelas 300 pada HTTP status code adalah “Redirection” dan terdiri dari sembilan jenis status code. Status code ini menunjukkan bahwa sumber daya yang diminta oleh klien telah dipindahkan ke lokasi yang berbeda secara sementara atau permanen. Respons yang dikirimkan memberikan petunjuk kepada klien tentang langkah selanjutnya yang harus diambil untuk mengakses sumber daya yang dimaksud. Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing jenis status code pada kelas 300:
300: Multiple Choices
Jenis pertama yaitu 300 Multiple Choices yang menunjukkan sumber daya yang diminta oleh klien memiliki beberapa lokasi yang tersedia dan klien harus memilih salah satu dari lokasi tersebut untuk mendapatkan sumber daya yang dimaksud. Respons yang dikirimkan berisi daftar URI (Uniform Resource Identifier) dari lokasi yang tersedia.
301: The Requested Resource Has Been Moved Permanently
Status code 301: The Requested Resource Has Been Moved Permanently berarti bahwa sumber daya yang diminta oleh klien telah dipindahkan secara permanen ke lokasi baru. URI dari lokasi baru disediakan dalam respons yang dikirimkan. Klien akan diinstruksikan untuk menggunakan URI yang baru untuk mengakses sumber daya tersebut di masa mendatang.
302: Found
Pada jenis ini sumber daya yang diminta oleh klien telah dipindahkan ke lokasi baru secara sementara. URI dari lokasi baru disediakan dalam respons yang dikirimkan. Klien dapat mengakses sumber daya dari lokasi baru sementara URI lama masih tetap digunakan.
303: See Other
Tipe 303 see other artinya klien harus melakukan permintaan GET ke lokasi baru untuk mendapatkan sumber daya yang dimaksud. Respons yang dikirimkan berisi URI dari lokasi baru.
304: Not Modified
Status code ini menunjukkan bahwa sumber daya yang diminta oleh klien tidak berubah sejak kali terakhir diakses. Respons yang dikirimkan mengandung informasi tentang sumber daya yang diminta, namun tidak ada data yang dikirimkan kembali.
305: Use Proxy
Jenis selanjutnya yaitu 305 Use Proxy yang memiliki makna sumber daya yang diminta oleh klien hanya dapat diakses melalui proxy yang ditentukan oleh server. URI dari proxy disediakan dalam respons yang dikirimkan.
306: Switch Proxy
Status code 306: Switch Proxy berarti bahwa status code eksperimental yang tidak lagi digunakan dan dianggap sebagai status code yang telah usang.
307: Temporary Redirect
Hampir mirip dengan 302 Found, namun URI dari lokasi baru harus tetap digunakan untuk permintaan selanjutnya oleh klien. Respons yang dikirimkan berisi URI dari lokasi baru.
308: Permanent Redirect
Status code 308: Permanent Redirect hampir mirip dengan dengan 301 Moved Permanently, namun URI dari lokasi baru harus tetap digunakan untuk permintaan selanjutnya oleh klien. Respons yang dikirimkan berisi URI dari lokasi baru.
Http status code Kelas 400-an: Kesalahan Klien
Kelas 400-an adalah kelas status yang menunjukkan bahwa terjadi kesalahan dari klien, seperti browser, dalam permintaan HTTP yang dikirimkan ke server. Kelas 4xx terdiri dari enam kode status, yaitu:
400: Bad Request
Kode 400 Bad Request menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan dari klien karena permintaan tersebut tidak sesuai dengan format yang diterima oleh server. Contoh dari kesalahan ini adalah permintaan dengan sintaks yang tidak valid atau parameter yang hilang.
Jenis ini menyatakan server membutuhkan otentikasi untuk mengakses sumber daya yang diminta oleh klien. Klien harus memberikan kredensial otentikasi yang valid dalam permintaan untuk mendapatkan akses ke sumber daya tersebut.
402: Payment Required
Jenis kode status 402: Payment Required tidak umum digunakan, namun menunjukkan bahwa klien harus melakukan pembayaran untuk mendapatkan akses ke sumber daya yang dimaksud. Kode status ini biasanya digunakan pada aplikasi web e-commerce.
403: Forbidden
Tipe 403 Forbidden berarti bahwa klien tidak memiliki izin untuk mengakses sumber daya yang diminta. Klien tidak akan dapat mengakses sumber daya tersebut kecuali server memberikan izin yang sesuai.
404: Not Found
Pada tipe ini sumber daya yang diminta oleh klien tidak ditemukan di server. Respons yang dikirimkan kepada klien berisi pesan kesalahan tentang sumber daya yang tidak ditemukan
405: Method Not Allowed
405 Method Not Allowed berarti metode HTTP yang digunakan oleh klien tidak diizinkan untuk akses ke sumber daya yang diminta. Misalnya, klien menggunakan metode POST untuk sumber daya yang hanya dapat diakses melalui metode GET.
406: Not Acceptable
Jika kode ini muncul klien tidak dapat menerima respons yang diberikan oleh server. Hal ini dapat terjadi karena server tidak dapat menyediakan respons dalam format yang diinginkan oleh klien.
407: Proxy Authentication Required
Kode status 407: Proxy Authentication Required menyatakan bahwa proxy server membutuhkan otentikasi untuk memberikan akses ke klien. Klien harus memberikan kredensial otentikasi yang valid dalam permintaan untuk mendapatkan akses melalui proxy server.
408: Request Timeout
Kode status 408: Request Timeout muncul saat server tidak menerima permintaan dari klien dalam waktu yang diharapkan. Hal ini dapat terjadi karena koneksi yang lambat atau masalah pada jaringan.
409: Conflict
Status code ini menunjukkan bahwa server tidak dapat memproses permintaan karena terjadi konflik dengan sumber daya yang ada. Biasanya, status code ini digunakan ketika klien mencoba mengubah sumber daya yang telah diubah oleh klien lain di antara waktu permintaan.
410: Gone
Maksud dari kode status ini adalah sumber daya yang diminta tidak lagi tersedia di server dan tidak akan tersedia lagi di masa depan. Biasanya, status code ini digunakan ketika sumber daya yang diminta telah dihapus secara permanen oleh server.
411: Length Required
Pada saat kode ini muncul berarti server tidak dapat memproses permintaan karena klien tidak menyertakan header “Content-Length” dalam permintaan POST atau PUT. Header ini diperlukan untuk memastikan bahwa server dapat memproses permintaan dengan benar.
412: Precondition Failed
Tipe selanjutnya menyatakan server tidak dapat memproses permintaan karena tidak memenuhi persyaratan pra-kondisi yang ditentukan dalam permintaan. Biasanya, status code ini digunakan ketika klien mengirimkan permintaan yang bertentangan dengan kondisi atau status yang sebelumnya telah ditetapkan.
413: Payload Too Large
Jenis ini menunjukkan server tidak dapat memproses permintaan karena ukuran payload dalam permintaan melebihi batas maksimum yang ditetapkan oleh server. Biasanya, status code ini digunakan ketika klien mengirimkan file atau data yang terlalu besar.
414: URL Too Long
Pada jenis ini server tidak dapat memproses permintaan karena URI yang diminta terlalu panjang dan melebihi batas maksimum yang ditetapkan oleh server. URI adalah tautan atau URL yang digunakan oleh klien untuk mengakses sumber daya di server.
415: Unsupported Media Type
Status code ini muncul saat server tidak dapat memproses permintaan karena tipe media yang diminta tidak didukung oleh server. Biasanya, status code ini digunakan ketika klien mencoba mengirimkan data dengan tipe media yang tidak dikenal atau tidak didukung oleh server.
416: Range Not Satisfiable
Pada status code ini server tidak dapat memproses permintaan karena rentang yang diminta tidak dapat dipenuhi oleh server. Biasanya, status code ini digunakan ketika klien mencoba mengambil bagian dari sumber daya yang melebihi ukuran atau batas sumber daya.
417: Expectation Failed
Status code 417: Expectation Failed berarti bahwa server tidak dapat memproses permintaan karena harapan yang diharapkan oleh klien tidak dapat dipenuhi oleh server. Biasanya, status code ini digunakan ketika klien mengirimkan header “Expect” dalam permintaan yang tidak dapat dipenuhi oleh server.
418: I’m a Teapot
Kode status ini digunakan untuk memberikan respons yang lucu dan tidak serius pada permintaan yang tidak dapat diproses oleh server karena server diatur sebagai “teapot” atau pemanas air. Kode status ini awalnya diciptakan sebagai lelucon oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1998, tetapi sekarang jarang digunakan.
421: Misdirected Request
Pada jenis ini memiliki arti bahwa permintaan klien dikirimkan ke server yang tidak tepat. Hal ini dapat terjadi ketika klien mencoba terhubung ke server yang tidak mendukung protokol yang digunakan oleh klien.
422: Unprocessable Entity
Status code ini muncul saat server dapat memahami permintaan yang dikirimkan oleh klien, tetapi tidak dapat memprosesnya karena terdapat kesalahan pada entitas yang dimaksud dalam permintaan. Contohnya adalah ketika klien mencoba untuk mengirimkan data yang tidak dapat diproses oleh server.
423: Locked
Saat kode ini muncul artinya sumber daya yang diminta oleh klien sedang dikunci oleh server dan tidak dapat diakses pada saat ini. Klien harus menunggu sampai sumber daya tersebut tidak dikunci lagi sebelum dapat mengaksesnya
424: Failed Dependency
Tipe selanjutnya menyatakan sumber daya yang diminta oleh klien bergantung pada sumber daya lain yang tidak dapat diakses oleh server. Sehingga, server tidak dapat memproses permintaan klien tersebut.
426: Upgrade Required
Pada jenis ini klien harus meng-upgrade protokol yang digunakan untuk terhubung ke server, misalnya HTTP/1.1 ke HTTP/2, untuk dapat mengakses sumber daya yang dimaksud.
428: Precondition Required
Makna status code ini yaitu server memerlukan kondisi tambahan yang harus dipenuhi oleh klien sebelum server dapat memproses permintaan tersebut.
429: Too Many Requests
Kode status 429: Too Many Requests menunjukkan bahwa klien telah melakukan terlalu banyak permintaan dalam periode waktu yang singkat. Hal ini dapat terjadi karena server ingin mencegah klien melakukan overload pada server.
499 Client Closed Request
Terakhir, status code ini menunjukkan klien telah memutuskan koneksi sebelum server selesai memproses permintaan. Hal ini dapat terjadi karena koneksi internet yang buruk atau klien telah berhenti melakukan permintaan sebelum server selesai memprosesnya.
Baca Juga : Nginx Force HTTPS, Fitur HTTPS Otomatis DomaiNesia
Http status code Kelas 500-an : Kesalahan Server
Kelas ke-5 dari HTTP status code adalah kelas 500, yang disebut “Server Error”. Kelas ini umumnya digunakan untuk memberikan informasi tentang masalah pada server yang mencegah server memproses permintaan dari klien dengan benar. Berikut adalah penjelasan rinci tentang masing-masing jenis HTTP status code kelas 500-an:
500: Internal Server Error
Jenis pertama dari kelas 500an ini berarti server mengalami kesalahan yang tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat memproses permintaan yang diberikan oleh klien. Hal ini dapat terjadi karena kesalahan pada program atau konfigurasi server.
501: Not Implemented
Jenis status code 501: Not Implemented berarti server tidak mendukung fitur yang diminta oleh klien dalam permintaan. Hal ini dapat terjadi ketika klien mencoba menggunakan fitur yang belum diimplementasikan oleh server.
502: Bad Gateway
Kode status ini menunjukkan bahwa server bertindak sebagai gateway atau proxy antara klien dan server lain, dan server lain mengalami kesalahan dalam memproses permintaan dari server. Hal ini dapat terjadi ketika server lain down atau tidak dapat diakses oleh server.
Jika kode ini muncul, artinya server tidak dapat memproses permintaan karena terjadi kesalahan pada server atau server sedang tidak dapat diakses. Hal ini dapat terjadi ketika server sedang maintenance, overload, atau kelebihan permintaan.
504: Gateway Timeout
Makna 504: Gateway Timeout yaitu erver bertindak sebagai gateway atau proxy antara klien dan server lain, dan server lain tidak memberikan respons dalam waktu yang ditentukan. Hal ini dapat terjadi ketika server lain down atau tidak dapat diakses oleh server.
505: HTTP Version Not Supported
Kode status 505: HTTP Version Not Supported menyatakan jika server tidak mendukung versi HTTP yang digunakan oleh klien dalam permintaan. Hal ini dapat terjadi ketika klien mencoba menggunakan versi HTTP yang belum didukung oleh server.
506: Variant Also Negotiates
Tipe ini menunjukkan server memiliki sumber daya yang memiliki beberapa representasi yang berbeda, dan klien harus memilih salah satu dari representasi tersebut. Namun, server tidak dapat melakukan negosiasi dengan klien untuk memilih representasi yang sesuai.
507: Insufficient Storage
Pada kasus ini server tidak dapat memproses permintaan karena kekurangan ruang penyimpanan yang tersedia. Hal ini dapat terjadi ketika server tidak memiliki cukup ruang penyimpanan untuk menyimpan data yang diminta oleh klien.
508: Loop Detected
Tipe ini menunjukkan bahwa server mendeteksi loop atau perulangan pada permintaan klien. Hal ini dapat terjadi ketika klien mencoba untuk mengakses sumber daya yang mengalihkan klien ke sumber daya lain yang akhirnya mengarahkan klien kembali ke sumber daya awal.
509 : Bandwidth Limit Exceeded
Kode ini menyatakan bahwa server telah mencapai batas bandwidth yang ditentukan oleh penyedia layanan hosting atau jaringan. Biasanya, status code
510: Not Extended
Pasa jenis ini server meminta klien untuk mengirimkan header tambahan yang diperlukan untuk menyelesaikan permintaan. Biasanya, status code ini digunakan ketika server meminta klien untuk menggunakan ekstensi protokol tertentu yang tidak dikenal atau tidak didukung oleh klien.
511: Network Authentication Required
Makna status code ini yaitu server memerlukan autentikasi untuk mengakses sumber daya, dan klien harus melakukan autentikasi melalui jaringan yang diperlukan untuk mengakses sumber daya. Biasanya, status code ini digunakan ketika server melindungi sumber daya dengan firewall atau filter lainnya.
520: Unknown Error
Kode ini muncul saat server memerlukan autentikasi untuk mengakses sumber daya, dan klien harus melakukan autentikasi melalui jaringan yang diperlukan untuk mengakses sumber daya. Biasanya, status code ini digunakan ketika server melindungi sumber daya dengan firewall atau filter lainnya.
521: Web Server Is Down
Jenis selanjutnya yaitu 521: Web Server Is Down yang menunjukkan jika server tidak dapat dijangkau karena server itu sendiri turun atau offline. Biasanya, kesalahan ini terjadi ketika server mengalami masalah teknis atau pemeliharaan.
522: Connection Timed Out
Jika server tidak dapat menanggapi permintaan dalam waktu yang ditentukan karena koneksi time out, kode ini akan muncul. Biasanya, kesalahan ini terjadi ketika server mengalami beban kerja yang berat atau ada masalah koneksi jaringan.
523: Origin Is Unreachable
Kode ini muncul saat server tidak dapat mengakses sumber daya yang diminta karena server sumber tidak dapat dijangkau. Biasanya, kesalahan ini terjadi ketika server tidak dapat terhubung ke server sumber yang diperlukan.
524: A Timeout Occurred
Pada status code 524: A Timeout Occurred berarti server tidak dapat menanggapi permintaan dalam waktu yang ditentukan karena koneksi time out. Biasanya, kesalahan ini terjadi ketika server mengalami beban kerja yang berat atau ada masalah koneksi jaringan.
525: SSL Handshake Failed
Jenis kode ini menunjukkan server tidak dapat menyelesaikan handshake SSL dengan server tujuan. Biasanya, kesalahan ini terjadi ketika sertifikat SSL tidak valid atau tidak dapat diverifikasi.
599: Network Connect Timeout Error
Status code 599: Network Connect Timeout Error berarti koneksi jaringan ke server gagal karena time out. Biasanya, kesalahan ini terjadi ketika server tidak dapat dijangkau karena masalah jaringan atau koneksi internet yang buruk.
Baca Juga : Mengenal Perbedaan URI dan URL, Lengkap dengan Contohnya!
Apakah Http Status Code Mempengaruhi SEO
Kode status dan kesalahan HTTP sangat penting dalam optimasi mesin pencari (SEO) karena mesin pencari seperti Google menggunakan informasi tersebut untuk menentukan kualitas dan relevansi halaman web dalam indeks mereka.
HTTP status code adalah cara bagi server web untuk memberitahu klien apakah permintaan yang dikirim berhasil atau gagal.
Beberapa contoh HTTP status code termasuk 200 OK (permintaan berhasil), 404 Not Found (halaman yang diminta tidak ditemukan), dan 500 Internal Server Error (kesalahan server).
Mesin pencari menggunakan HTTP status code untuk menentukan apakah halaman web dapat diakses dan apakah konten halaman web terbaru.
Jika mesin pencari mengalami kesulitan mengakses halaman web atau mendapatkan kode status kesalahan, mereka mungkin tidak akan menampilkan halaman web di hasil pencarian mereka.
Selain itu, mesin pencari juga menggunakan informasi kesalahan HTTP seperti 404 Not Found untuk memutuskan apakah halaman web harus dihapus dari indeks mereka atau tidak.
Jika mesin pencari terus-menerus menemukan kesalahan 404 pada halaman web, mereka mungkin menganggap halaman web tersebut tidak relevan atau tidak memiliki nilai, dan menghapus halaman tersebut dari indeks mereka.
Kesalahan HTTP juga dapat mempengaruhi pengalaman pengguna dan kredibilitas situs web di mata mesin pencari. Misalnya, jika situs web mengalami kesalahan server yang berulang kali atau mengalami masalah teknis lainnya, pengguna mungkin akan kecewa dan meninggalkan situs web tersebut.
Jika mesin pencari menemukan bahwa situs web mengalami kesalahan yang sering, mereka mungkin menurunkan peringkat situs web tersebut di hasil pencarian mereka.
Oleh karena itu, memastikan bahwa situs web memberikan kode status yang sesuai dan tidak mengalami kesalahan HTTP yang berulang sangat penting untuk menjaga kualitas, relevansi, dan kredibilitas situs web di mata mesin pencari dan pengguna.