• Home
  • Berita
  • Pahami Istilah Hosting Sebelum Pilih Layanan Terbaik!

Pahami Istilah Hosting Sebelum Pilih Layanan Terbaik!

Oleh Ratna Patria
Pahami Istilah Hosting Sebelum Pilih Layanan Terbaik! 1

Pernah melihat spesifikasi hosting yang kelihatannya sangat menarik? Seperti unlimited disk SSD NVMe, unlimited bandwidth, unlimited domain, 2 CPU Core, dan 2 GB VRAM tetapi dengan harga yang jauh lebih murah. Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah spesifikasi tersebut benar adanya dan apakah spesifikasi menjadikan paket hosting tersebut menjadi yang paling bagus?

Secara umum spesifikasi tersebut memang nyata, tetapi dengan berbagai macam pembatasan tentunya. Contohnya adalah fitur unlimited disk SSD NVMe yang terdapat pembatasan dalam jumlah inodesnya. Jumlah CPU Core yang banyak tetapi tidak diberitahu limitasi kecepatan CPU yang digunakan. Besaran VRAM yang tampak banyak tetapi menggunakan virtual RAM bukan real physical RAM serta dibatasi I/O operation-nya.

Istilah Hosting yang Penting untuk Dipelajari

Sebetulnya banyak istilah hosting yang mungkin masih asing ditelinga. Namun penting untuk diketahui supaya kamu tidak dirugikan oleh pihak penyedia layanan. Beberapa terminologi atau istilah dalam industri hosting mungkin terdengar asing sehingga banyak yang belum tahu apa fungsinya masing-masing. Di artikel ini, DomaiNesia akan mencoba untuk menjelaskan beberapa istilah penting untuk dipelajari.

1. CPU Core

Istilah hosting CPU Core merujuk pada unit pemrosesan di dalam prosesor yang dapat melakukan tugas atau perhitungan secara independen. Sebuah prosesor modern biasanya memiliki lebih dari satu core, yang dikenal dengan istilah multicore processor. Semakin banyak core yang tersedia, semakin banyak tugas yang dapat dijalankan secara bersamaan, seperti memproses permintaan pengguna, menjalankan script kompleks, atau mengelola query database. Sebagai contoh, dalam website e-commerce dengan trafik tinggi, beberapa core memungkinkan server untuk memproses pesanan dan pencarian produk secara bersamaan tanpa lag.

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. Angka Core Besar Tanpa Penjelasan Detail: Spesifikasi dengan jumlah core besar tanpa menjelaskan apakah itu core fisik atau virtual (vCPU). Tentu keduanya memiliki performa yang berbeda
  2. Overselling Sumber Daya: Sumber daya CPU core yang ada dibagi lagi untuk banyak pengguna (overselling) tanpa ada jaminan minimum CPU core dan kecepatan CPU sehingga menyebabkan performa menurun drastis saat server sibuk.
  3. Limitasi Penggunaan CPU yang Tersembunyi: Menawarkan banyak core tetapi membatasi penggunaan maksimum CPU dalam jumlah core maupun kecepatan.

2. Memory atau RAM

Memory biasanya merujuk pada istilah RAM, bukan memori penyimpanan seperti harddisk atau SSD. Istilah hosting RAM adalah ruang penyimpanan sementara yang digunakan oleh CPU untuk memproses data secara cepat. RAM membantu server menjalankan proses dengan cepat tanpa harus mengakses disk, yang jauh lebih lambat. Sebagai contoh, pada website dinamis seperti e-commerce, RAM digunakan untuk menyimpan cache halaman, data sesi pengguna, atau hasil query database, sehingga mempercepat akses data dan mengurangi waktu loading ketika terjadi lonjakan pengguna yang mengakses website.

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. RAM Besar dengan Teknologi Lama: Menawarkan RAM dengan kapasitas besar (misalnya 8 GB) tetapi menggunakan teknologi DDR3 yang lebih lambat dibandingkan DDR4 atau DDR5.
  2. RAM Besar Tanpa Dukungan Hardware Lain: RAM besar (misalnya 8 GB) tetapi dipasangkan dengan disk yang memiliki IOPS rendah (seperti HDD atau SSD entry-level). Meskipun RAM besar tetapi website/aplikasi tetap akan terasa lambat ketika digunakan.

3. Storage/Disk

Istilah hosting Storage atau disk dalam hosting adalah tempat penyimpanan permanen untuk semua data website, termasuk file HTML, gambar, video, dan database. Storage menjadi fondasi utama hosting karena server mengambil data dari storage untuk disajikan kepada pengguna. Jenis storage yang paling umum digunakan adalah HDD (Hard Disk Drive), SSD (Solid State Drive), dan NVMe SSD. Contoh penggunaan storage misalnya pada website berita, file media seperti artikel, gambar, dan video, disimpan di storage. Kecepatan disk yang tinggi memungkinkan loading halaman cepat, bahkan ketika banyak pengguna membaca artikel bersamaan.

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. Kapasitas Besar dengan IOPS dan I/O Rendah: Penyedia layanan sering menawarkan storage besar, seperti 100 GB atau lebih, tetapi angka IOPS dan I/O nya rendah. Sehingga server tetap saja lambat.
  2. Istilah “Unlimited Storage” yang Membingungkan: Istilah ini sering digunakan, tetapi memiliki batasan tersembunyi, seperti jumlah file terbatas (inode). Sehingga meskipun kapasitas unlimited, ada batas jumlah file yang bisa disimpan.
  3. Menggunakan kata SSD: Tetapi tidak dijelaskan apakah SSD yang digunakan SSD biasa atau NVMe. Zaman sekarang, SSD biasa tidaklah cukup.
istilah hosting
Sumber: Freepik

4. Bandwidth

Bandwidth mengacu pada kapasitas maksimum dari saluran komunikasi untuk mentransfer data dalam periode waktu tertentu, biasanya diukur dalam bit per detik (bps). Dalam istilah hosting web atau jaringan, bandwidth merujuk pada jumlah data yang dapat dikirim dari server ke pengguna atau antara dua perangkat dalam satu detik. Semakin besar bandwidth, semakin banyak data yang dapat dikirimkan dalam waktu yang lebih singkat, yang berdampak langsung pada kecepatan website atau aplikasi.

Di dunia hosting, istilah hosting bandwidth mengacu pada jumlah data yang dapat dipindahkan dari server tempat website disimpan ke pengunjung. Jika website kamu memiliki banyak pengunjung atau file besar (seperti gambar, video, atau file unduhan), kamu akan membutuhkan kuota serta kecepatan bandwidth yang lebih tinggi untuk memastikan website tetap berjalan dengan cepat dan tanpa lag.

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. Penawaran “Unlimited” Bandwidth: Banyak provider hosting mengiklankan bandwidth tanpa batas, namun seringkali terdapat limit tersembunyi atau pengaturan throttle baik dari segi kecepatan maupun kuota setelah penggunaan tertentu yang membatasi performa tanpa pemberitahuan jelas.
  2. Limit Bandwidth Tidak Disebutkan: Sering ditemukan juga batasan bandwidth tidak disebutkan sama sekali.

5. Inode

Inode adalah struktur data yang digunakan oleh sistem file berbasis Unix (termasuk Linux) untuk menyimpan metadata tentang file atau direktori. Banyaknya inode yang terpakai adalah berapa banyak file yang tersimpan bukan berapa besar atau berapa GB file yang tersimpan. Sebagai contoh, bayangkan kamu memiliki 2 file video.

Masing-masing berukuran 2 GB, 2 file gambar dengan total ukuran 10 GB, dan 1 file audio berukuran 100 MB. Dalam kasus ini, jumlah inode yang terpakai adalah 5 inode, karena setiap file—terlepas dari ukurannya—menggunakan satu inode. Total kapasitas penyimpanan yang digunakan adalah 14.1 GB (2 x 2 GB untuk video, 10 GB untuk gambar, dan 0.1 GB untuk audio).

Baca Juga:  SQLite: Database Sederhana, Solusi Tanpa Ribet!

Contoh lainnya adalah ketika kamu memiliki 100 file script, masing-masing berukuran 100 KB, dan 500 file teks, masing-masing berukuran 0.5 MB. Di sini, jumlah inode yang terpakai adalah 600 inode (100 inode untuk script dan 500 inode untuk file teks). Total kapasitas penyimpanan yang digunakan adalah hanya 260 MB atau 0.26 GB (100 x 0.1 MB untuk script dan 500 x 0.5 MB untuk file teks).

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. Inodes yang Terbatas: Banyak provider hosting mengiklankan kapasitas SSD 100 GB tetapi inodes yang tersedia hanyalah 500.000-an. Pada benak customer, SSD yang besar dan inodes yang terkesan banyak tersebut akan muat untuk hosting lebih dari 2 website atau aplikasi skala menengah ke besar. Kenyataannya dengan inodes tersebut biasanya hanya bisa untuk 1 website e-commerce yang seringkali kekurangan inodes.

6. Entry Process (EP)

Entry Process (EP) adalah istilah yang merujuk pada jumlah proses atau aplikasi yang dapat dijalankan secara bersamaan oleh server untuk menangani permintaan pengguna. Dalam istilah hosting, EP sering kali merujuk pada pembatasan yang diterapkan oleh penyedia hosting untuk mencegah server dari kelebihan beban akibat permintaan dari pengunjung yang terlalu banyak.

Sebagai contoh, jika batas Entry Process di hosting kamu adalah 20, ini berarti hanya ada 20 proses seperti pengunjung atau skrip yang bisa berjalan bersamaan pada satu waktu. Jika lebih banyak pengunjung datang, maka website akan mencoba untuk memproses lebih banyak permintaan secara bersamaan, beberapa pengunjung mungkin akan mengalami waktu tunggu hingga ada proses yang selesai dan tersedia kembali.

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. Entry Process Banyak Tetapi IOPS dan I/O Kecil: Beberapa provider hosting kerap mengiklankan entry process yang lebih tinggi tetapi menggunakan RAM virtual, IOPS dan I/O yang tersembunyi. 
  2. CPU Core Banyak Tetapi EP Kecil.CPU Core besar memang membuat pemrosesan lebih cepat, namun jika entry process kecil, jumlah permintaan yang bisa diproses secara bersamaan tetap terbatas. Jika terlalu banyak pengunjung mengakses website dalam waktu bersamaan, server akan menolak permintaan baru karena melebihi batas entry process, yang bisa menyebabkan website error atau down, meskipun CPU masih punya kapasitas untuk bekerja.

7. Entry Number of Processes (NProc)

NProc (Number of Processes) adalah istilah yang merujuk pada jumlah total proses yang dapat dijalankan oleh server atau pengguna pada suatu waktu. Dalam istilah hosting dan server, NProc mengacu pada pembatasan yang diterapkan oleh sistem operasi untuk mengatur jumlah maksimal proses yang bisa dijalankan oleh satu pengguna atau seluruh sistem. Batas NProc tidak hanya berlaku untuk proses yang terkait dengan pengunjung website, tetapi juga mencakup proses internal lainnya seperti CronJob, script background, dan proses lain yang berjalan di server.

Sebagai contoh, jika batas NProc di server kamu adalah 100, berarti hanya ada 100 proses yang bisa dijalankan pada satu waktu. Ini mencakup entry process yang berhubungan dengan permintaan pengunjung, tetapi juga mencakup proses internal seperti pengolahan data, cadangan database (backup), CronJob yang dijadwalkan, dan tugas sistem lainnya. Jika lebih dari 100 proses berjalan, maka sistem akan menunggu hingga ada proses yang selesai agar proses baru dapat dijalankan.

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. NProc Tinggi Tetapi Tanpa Optimalisasi Sumber Daya Lainnya: Beberapa penyedia hosting mungkin menawarkan batas NProc yang tinggi, tetapi tidak mengoptimalkan sumber daya lainnya seperti RAM atau IOPS. Meskipun lebih banyak proses dapat dijalankan, performa server tetap terhambat karena keterbatasan pada sumber daya tersebut.
  2. CPU Core Banyak Tetapi Nproc Kecil: Beberapa penyedia hosting mungkin mengiklankan banyak CPU Core tetapi dengan pembatasan NProc yang rendah. Ini membatasi kemampuan server untuk menjalankan banyak proses sekaligus meskipun CPU server kuat dan mampu menangani lebih banyak tugas.
istilah hosting
Sumber: Freepik

8. IO (Input/Output)

I/O (Input/Output) adalah istilah yang merujuk pada proses pertukaran data antara server dan perangkat penyimpanan (storage). Dalam istilah hosting atau server, I/O mengacu pada jumlah data yang dapat dibaca atau ditulis ke storage dalam satu waktu. Setiap kali server membaca atau menulis data ke hard drive atau SSD (Solid State Drive), itu dihitung sebagai operasi I/O.

Sebagai contoh, jika website kamu memiliki banyak file statis atau data yang sering dibaca dan ditulis (seperti gambar, file log, atau data pengguna), maka server kamu akan mengalami aktivitas I/O yang tinggi. Jika server kamu memiliki batasan I/O yang rendah, maka pembacaan dan penulisan data akan terhambat, mengurangi kinerja website atau aplikasi kamu.

Contoh I/O: 150 MB/s

Misalnya, jika server kamu memiliki batasan 150 MB/s I/O, ini berarti server dapat memindahkan data sebesar 150 megabyte per detik. Dalam hal ini, setiap operasi I/O dapat mentransfer data 150 MB setiap detiknya.

Kecepatan 150 MB/s I/O berarti server dapat menangani transfer data dalam jumlah besar secara efisien. Ini penting ketika server melakukan tugas yang memerlukan pemindahan banyak data dalam waktu singkat, seperti streaming media, pembacaan data dalam jumlah besar dari database, atau pemrosesan file besar. Namun, perlu diingat bahwa I/O ini hanya menunjukkan kecepatan transfer data yang dapat dicapai, bukan seberapa cepat atau banyak operasi baca/tulis yang dilakukan server.

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. I/O Tinggi Tetapi IOPS Rendah: Beberapa penyedia hosting mungkin menawarkan bandwidth atau kapasitas I/O yang tinggi tetapi dengan IOPS (Input/Output Operations Per Second) yang rendah. Hal ini dapat membuat server mampu mentransfer data dalam jumlah besar, tetapi kecepatan transaksi data per detik terbatas, yang dapat mempengaruhi kinerja aplikasi yang membutuhkan banyak akses data secara cepat.
  2. I/O Rendah Tetapi Sistem Memiliki SSD Cepat: Beberapa penyedia hosting mengiklankan server dengan SSD yang cepat tetapi membatasi I/O yang tersedia. Meskipun SSD lebih cepat dalam membaca dan menulis data dibandingkan hard drive tradisional, batasan I/O yang terlalu ketat dapat membatasi kemampuan server untuk mengakses atau memproses data dengan efisien.

9. IOPS (Input/Output Operations Per Second)

IOPS (Input/Output Operations Per Second) adalah ukuran yang lebih spesifik yang merujuk pada jumlah operasi baca dan tulis yang dapat dilakukan oleh perangkat penyimpanan dalam satu detik. Istilah hosting IOPS biasanya digunakan untuk mengukur kinerja storage, terutama pada SSD atau disk berbasis flash, yang dapat melakukan operasi lebih cepat daripada hard drive tradisional (HDD).

Baca Juga:  WampServer: Solusi Cerdas Uji Website di Komputer

Sebagai contoh, jika server kamu memiliki batas IOPS 5000, ini berarti server dapat melakukan hingga 5000 operasi baca dan tulis per detik. Semakin tinggi IOPS, semakin cepat server dapat mengakses dan memproses data, yang sangat penting untuk aplikasi yang memerlukan banyak transaksi data secara real-time, seperti database besar atau aplikasi e-commerce.

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. IOPS Tinggi Tetapi Kapasitas Penyimpanan Rendah: Beberapa penyedia hosting mungkin menawarkan IOPS yang sangat tinggi tetapi dengan kapasitas penyimpanan terbatas. Hal ini memungkinkan server untuk menangani lebih banyak operasi I/O per detik, tetapi kapasitas penyimpanan terbatas dapat membatasi jumlah data yang bisa disimpan.
  2. IOPS Rendah Tetapi Penyimpanan Dengan Kapasitas Besar: Beberapa penyedia hosting mengiklankan kapasitas penyimpanan besar tetapi dengan IOPS rendah. Meskipun server dapat menyimpan banyak data, akses dan pemrosesan data menjadi lebih lambat, yang dapat mempengaruhi kinerja aplikasi yang membutuhkan banyak operasi baca/tulis secara cepat.

Perbedaan antara I/O dan IOPS

  • I/O mengukur volume data yang dipindahkan antara server dan penyimpanan dalam satu waktu (misalnya GB per detik atau MB per detik), sementara IOPS mengukur jumlah operasi I/O (baca/tulis) yang dilakukan dalam satu detik.
  • I/O lebih berfokus pada berapa banyak data yang dipindahkan dalam satu periode waktu (misalnya 150 MB/s), sementara IOPS berfokus pada berapa banyak transaksi atau operasi baca/tulis yang dapat dilakukan oleh perangkat penyimpanan.

Contoh Perhitungan I/O dan IOPS dengan 150 MB/s

Misalnya, jika dalam satu operasi I/O server dapat memindahkan 150 MB data, dan IOPS maksimal server kamu adalah 5000, maka volume data yang dapat dipindahkan per detik dapat dihitung sebagai berikut:

Volume per detik=IOPS×Data per operasi I/O

Volume per detik=5000×150MB=750,000MB per detik(atau 750 GB per detik)

Dengan 150 MB/s I/O, jika server dapat mentransfer data sebesar 150 MB per detik pada setiap operasi I/O, maka jika IOPS server adalah 5000, secara teoritis, server dapat memindahkan 750 GB per detik.

Namun, perhitungan ini bersifat teoritis. Pada kenyataannya, volume data per detik tidak selalu akan setinggi perkalian antara IOPS dan I/O, karena banyak faktor yang mempengaruhi, seperti:

  • Jenis data yang diproses: File kecil atau besar bisa mempengaruhi jumlah I/O yang dilakukan.
  • Latensi perangkat penyimpanan: Kecepatan respons perangkat penyimpanan (seperti SSD atau HDD) juga memengaruhi seberapa cepat data dapat dipindahkan.
  • Overhead sistem: Sistem operasi dan aplikasi yang berjalan di server juga dapat menambah beban yang memengaruhi kinerja I/O.
istilah hosting
Sumber: Freepik

10. Redis

Redis adalah sistem penyimpanan data struktur di memori yang sangat cepat, sering digunakan sebagai database, cache, dan message broker. Dalam istilah hosting dan server, Redis mengacu pada cara penyimpanan data yang berbeda dengan database tradisional, karena data disimpan di memori (RAM), bukan di disk, memungkinkan akses data yang sangat cepat. Redis mendukung berbagai struktur data seperti string, hash, list, set, dan sorted set.

Sebagai contoh, jika kamu menggunakan Redis untuk menyimpan data cache website, data yang sering diakses seperti halaman statis atau query database akan disimpan di Redis, mengurangi waktu akses dan meningkatkan performa website kamu. Redis juga mendukung persistence, memungkinkan data tetap ada meskipun server reboot.

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. Redis Banyak Digunakan Untuk Cache Tetapi Tidak Dioptimalkan Dengan Benar: Beberapa penyedia hosting mungkin menawarkan Redis sebagai cache untuk meningkatkan kecepatan website, tetapi tanpa pengelolaan yang tepat (misalnya, pengaturan TTL, atau ukuran cache yang tepat). Meskipun cache data lebih cepat, performa tetap terhambat jika Redis tidak dioptimalkan dengan baik. Sementara di DomaiNesia, konfigurasi Redis sudah dioptimalkan agar website kamu semakin cepat.

11. Memcached

Memcache adalah sistem penyimpanan data dalam memori yang digunakan untuk mempercepat aplikasi dengan menyimpan data yang sering diakses ke dalam memori RAM, sehingga mengurangi beban pada database dan meningkatkan kecepatan respons aplikasi. Memcache banyak digunakan dalam istilah hosting dan server untuk caching, khususnya dalam aplikasi web yang membutuhkan performa tinggi.

Sebagai contoh, jika kamu menggunakan Memcache untuk caching data aplikasi, seperti hasil query database atau data statis, maka data yang sering diminta akan disimpan di Memcache. Hal ini mengurangi waktu respons karena aplikasi tidak perlu melakukan query ulang ke database untuk data yang sama.

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. Memcache Banyak Digunakan Tetapi Tidak Ada Pengelolaan TTL (Time to Live): Beberapa penyedia hosting mungkin menawarkan Memcache untuk meningkatkan performa aplikasi, tetapi tidak mengonfigurasi dengan benar TTL atau pengelolaan data cache yang efektif. Tanpa pengaturan TTL yang tepat, cache bisa berisi data yang usang atau tidak relevan, yang akhirnya justru memperlambat aplikasi.
  2. Memcache Dengan Kapasitas Memori Terbatas: Beberapa penyedia hosting menawarkan Memcache dengan kapasitas memori yang terbatas, yang membatasi jumlah data yang dapat disimpan dalam cache. Meskipun Memcache dapat meningkatkan performa aplikasi, kapasitas memori yang rendah bisa menyebabkan cache cepat penuh, memaksa aplikasi untuk sering mengakses database dan mengurangi kecepatan aplikasi secara keseluruhan. DomaiNesia juga sudah mengoptimalkan konfigurasi Memcache agar performa website kamu semakin cepat.

12. cPanel

cPanel adalah panel kontrol berbasis web yang digunakan untuk mengelola berbagai aspek dari server hosting, terutama dalam hosting berbasis Linux. Dengan menggunakan cPanel, pengguna dapat dengan mudah mengelola file, email, database, dan berbagai pengaturan penting lainnya tanpa perlu mengakses server secara langsung melalui command line. Istilah hosting cPanel adalah salah satu alat manajemen hosting yang paling populer di kalangan penyedia hosting dan pengguna pemula hingga profesional.

Sebagai contoh, jika kamu menggunakan cPanel untuk mengelola website WordPress, kamu dapat dengan mudah mengonfigurasi pengaturan file, membuat dan mengelola database MySQL, mengatur email, dan bahkan mengaktifkan fitur tambahan seperti Redis dan Memcache untuk caching.

Trik Pemasaran yang Umum Ditemukan:

  1. cPanel Dengan Banyak Fitur, Namun Tidak Semua Diaktifkan Secara Default: Beberapa penyedia hosting menawarkan cPanel dengan banyak fitur, tetapi tidak semuanya diaktifkan secara default. Misalnya, Redis atau Memcache untuk caching objek atau database mungkin tidak aktif hingga kamu mengonfigurasinya secara manual atau melalui panel admin. Hal ini dapat mempengaruhi kinerja website jika kamu tidak mengetahui cara mengaktifkan dan mengoptimalkan fitur-fitur tersebut.
  2. cPanel Dengan Konfigurasi Default yang Tidak Optimal: Meskipun cPanel menyediakan banyak alat untuk mempermudah pengelolaan server, tidak semua konfigurasi default yang disediakan oleh penyedia hosting sudah optimal untuk semua jenis website atau aplikasi. Kamu mungkin perlu menyesuaikan beberapa pengaturan untuk memastikan server berfungsi dengan baik, misalnya mengonfigurasi PHP, mengatur caching menggunakan Redis atau Memcache, dan mengelola email dengan benar. 
Baca Juga:  Kenali 6++ Plugin Wishlist WooCommerce untuk Toko Online

DomaiNesia telah mengoptimalkan konfigurasi cPanel agar pengelolaan website menjadi lebih mudah dan efisien. Dengan antarmuka yang intuitif dan fitur yang telah disesuaikan untuk performa terbaik, kamu bisa mengelola domain, email, database, dan berbagai aspek website lainnya tanpa kendala. Tidak perlu repot dengan pengaturan teknis yang rumit—semua sudah dioptimalkan agar kamu bisa fokus mengembangkan bisnismu.

Saatnya beralih ke Hosting DomaiNesia yang andal dan mudah digunakan! Dapatkan performa cepat, keamanan maksimal, dan dukungan teknis 24/7 untuk memastikan website-mu selalu online tanpa hambatan.

Beli Hosting Paling Pas DomaiNesia

13. Akses SSH (Secure Shell)

Istilah hosting SSH (Secure Shell) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk mengakses dan mengelola server secara aman melalui jaringan yang tidak aman. SSH memungkinkan pengguna untuk menjalankan perintah pada server, mengelola file, dan melakukan konfigurasi pada server melalui command line dengan cara yang terenkripsi dan aman. SSH banyak digunakan oleh administrator sistem dan pengembang untuk mengelola server secara remote, menggantikan protokol lama seperti Telnet dan rlogin, yang tidak menyediakan enkripsi dan rentan terhadap penyadapan.

Sebagai contoh, jika kamu mengelola website WordPress di VPS atau dedicated server, kamu dapat menggunakan SSH untuk mengakses server dan melakukan berbagai tugas administratif seperti mengonfigurasi aplikasi, mengelola file, dan memperbarui perangkat lunak secara langsung melalui terminal.

  • Akses SSH di Hosting DomaiNesia

Akses SSH hanya tersedia di produk VPS DomaiNesia. Jika kamu menggunakan layanan shared hosting atau paket lain selain VPS, kamu tidak dapat mengakses server melalui SSH. Namun, untuk pengguna VPS DomaiNesia, SSH memberikan kontrol penuh atas server kamu, memungkinkan kamu untuk menjalankan berbagai perintah, mengonfigurasi server, dan memanipulasi file secara langsung tanpa melalui cPanel atau antarmuka berbasis web lainnya.

Dengan menggunakan SSH, kamu dapat:

  1. Menginstal dan mengonfigurasi perangkat lunak secara langsung.
  2. Melakukan pembaruan sistem dan aplikasi secara efisien.
  3. Mengelola file dan direktori melalui command line.
  4. Memantau dan mendiagnosis kinerja server.

Akses SSH pada VPS DomaiNesia memungkinkan kontrol lebih besar dan fleksibilitas penuh untuk mengelola server sesuai kebutuhan kamu. Untuk menggunakan SSH, kamu perlu mengonfigurasi kunci SSH dan memastikan kamu memiliki akses ke terminal atau aplikasi SSH client seperti PuTTY (untuk Windows) atau Terminal (untuk macOS/Linux).

13. Layanan Dukungan 24/7

Di DomaiNesia, kami memahami betapa pentingnya dukungan yang cepat dan responsif untuk memastikan keberhasilan online kamu. Itulah mengapa kami menyediakan Dukungan 24/7 Live Chat Support, yang memungkinkan kamu mendapatkan bantuan kapan saja, siang atau malam, 7 hari seminggu. Di tengah maraknya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan chatbot dalam layanan pelanggan, DomaiNesia tetap berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman dukungan yang lebih personal dan berkualitas. 

Oleh karena itu, layanan Live Chat Support di DomaiNesia tetap ditangani langsung oleh tim ahli yang berpengalaman di bidangnya, tanpa mengandalkan bot atau sistem otomatis. Dengan pendekatan ini, setiap pelanggan mendapatkan solusi yang lebih akurat, respons yang cepat, serta layanan yang benar-benar memahami kebutuhan spesifik mereka. DomaiNesia percaya bahwa interaksi manusia yang kompeten tetap menjadi faktor utama dalam memberikan pengalaman pelanggan terbaik.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa layanan dukungan kami menjadi pilihan utama pelanggan:

  1. Akses Cepat dan Mudah
    Dengan hanya beberapa klik, kamu bisa langsung terhubung dengan tim support kami melalui live chat di website DomaiNesia. Tidak perlu menunggu lama atau membuat janji, kamu bisa mendapatkan bantuan kapanpun dibutuhkan.
  2. Resolusi Masalah yang Cepat
    Kami tahu waktu kamu sangat berharga. Oleh karena itu, layanan live chat kami dirancang untuk memberikan solusi instan atas masalah yang kamu hadapi, tanpa harus menunggu balasan email atau panggilan telepon. Kami siap membantu kamu segera.
  3. Tanggapan yang Responsif
    Tim dukungan kami sangat responsif. Kami berkomitmen untuk memberikan tanggapan cepat dan solusi yang tepat, sehingga kamu dapat kembali fokus menjalankan bisnismu tanpa hambatan.
  4. Mudah Diakses Kapan Saja
    Layanan kami tersedia 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Apakah itu di pagi hari, malam hari, atau bahkan pada akhir pekan dan hari libur, kamu tetap dapat mengakses dukungan langsung tanpa batasan waktu.
  5. Dukungan yang Personalisasi
    Melalui live chat, kamu dapat berbicara langsung dengan agen yang berpengalaman dan siap memberikan solusi yang relevan sesuai kebutuhan spesifik kamu. Pengalaman dukungan kami dirancang untuk memberikan pelayanan yang lebih personal dan efektif.
  6. Solusi untuk Berbagai Masalah
    Tim support kami siap membantu kamu dengan berbagai masalah, mulai dari pertanyaan teknis seputar hosting dan domain, masalah billing, hingga hal-hal lainnya yang berkaitan dengan layanan kami.

Dengan Dukungan 24/7 Live Chat Support dari DomaiNesia, kamu tidak perlu khawatir tentang masalah teknis atau layanan yang terhambat. Kami siap membantu kamu kapan saja, dengan solusi yang cepat dan efektif.

Contoh Perbandingan Spesifikasi Hosting

Tabel spesifikasi di bawah hanya ilustrasi semata.

istilah hosting

Hosting Paling Pas DomaiNesia

Memilih hosting yang tepat ibarat membangun fondasi untuk rumah digital. Fondasi ini harus kokoh, fleksibel, dan sesuai dengan kebutuhan agar website dapat berkembang dengan maksimal. Dengan memahami kebutuhan website, seperti jenis konten yang dikelola, tingkat trafik, hingga kebutuhan teknis lainnya, pemilihan hosting bisa lebih terarah.

DomaiNesia hadir sebagai solusi hosting yang menawarkan berbagai pilihan sesuai dengan beragam kebutuhan. Dari Shared Hosting untuk website kecil hingga Cloud Hosting yang cocok untuk skala besar, setiap paket dirancang dengan teknologi terkini untuk memastikan kinerja optimal. Skalabilitas menjadi salah satu keunggulan, memungkinkan penggunanya untuk meningkatkan kapasitas dengan mudah seiring pertumbuhan website. Selain itu, fitur keamanan seperti SSL gratis, backup otomatis, dan perlindungan DDoS memberikan rasa tenang dalam menjaga data dan performa.

Tidak hanya itu, DomaiNesia juga mendukung kemudahan melalui layanan pelanggan yang responsif 24/7 dan pusat data di lokasi strategis, seperti Jakarta dan Singapura. Kombinasi harga terjangkau, performa tinggi, dan layanan berkualitas menjadikan DomaiNesia pilihan ideal untuk website apa pun, baik blog pribadi, portofolio profesional, hingga toko online skala besar.

Dengan memilih paket hosting DomaiNesia yang sesuai, setiap website dapat berkembang dengan stabil, aman, dan efisien. Investasi dalam layanan hosting yang andal adalah langkah penting untuk memastikan kehadiran digital yang kuat di tengah persaingan online yang semakin ketat.

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds