TTFB : Waktu Respon Server yang Harus Diatur
TTFB – Menunggu memang merupakan suatu ujian. Khususnya menunggu loading website. Loading website yang lama akan berdampak buruk bagi bisnis dan website itu sendiri. Bagi bisnis, apabila loading website lama akan berdampak pada traffic pengunjung website. Bisa jadi user atau pengunjung website hilang secara sekaligus. Sedangkan bagi website, itu tandanya website memiliki permasalahan dan tidak bisa bekerja secara optimal. Waktu menunggu itulah yang disebut TTFB. Yuk, kenali lebih dalam pengertian TTFB dan cara mengoptimalkan website!
Pengertian Time to First Byte
“Ini kenapa ya, websitenya makin lama makin lemot? Padahal udah upgrade website, udah menghapus plugin yang tidak dipakai, udah menghapus cache juga. Kenapa ya ini?”
Banyak pengguna yang mengeluh ketika merasakan lambatnya proses yang ada di website. Mulai dari loading hingga mengakses halaman lainnya. Sebenarnya penyebab website lambat ada berbagai macam faktor. Bisa dari sisi kapasitas hosting, performa server hosting, beban website, benar tidaknya konfigurasi yang ada pada website, hingga koneksi internet yang buruk. Namun, ada satu penyebab website lambat yang sering tidak diperhatikan oleh pengguna. Penyebab tersebut berkaitan dengan lama waktu yang dibutuhkan untuk menerima dan meneruskan request client. Itulah yang dinamakan Time to First Byte atau biasa disebut dengan TTFB. TTFB adalah waktu yang berjalan pada proses request URL hingga menerima data byte pertama dari server yang nantinya web browser akan menampilkan hasil request URL tersebut. Byte merupakan satuan ukuran data yang dikirimkan oleh server. Misalnya kamu ingin mengakses URL A, 10 detik kemudian web browser menampilkan data byte pertama isi dari URL A. Nah, waktu yang dibutuhkan itu yang disebut TTFB.
Proses TTFB ini dapat Ilustrasikan seperti berbicara dengan chatbot. Pada ilustrasi ini kamu sebagai client chatbot sebagai server. Sehingga yang disebut data byte pertama adalah kata “Berikut …”. Sedangkan waiting time adalah TTFB.
Misalnya kamu melakukan request ke chatbot “Halo, tolong tampilkan halaman hosting pada domainesia.com”. Kemudian kamu akan menunggu untuk beberapa saat (waiting time). Setelah chatbot memproses, maka chatbot akan memberikan respon dengan berkata “Berikut halaman hosting pada domainesia.com”.
Dalam prosesnya TTFB terdiri atas 3 proses. Pertama- tama client melakukan request URL atau dikenal dengan request HTTP ke server. Setelah berhasil mengirimkan request HTTP dan diterima oleh server, selanjutnya server akan memproses request dengan cara mencari URL pada server. Pada proses ini yang biasanya lama. Hal ini tergantung dari beberapa faktor, seperti faktor pemanggilan database yang lambat, koneksi internet, tidak terdapat fitur caching pada website. Namun, walaupun proses pemrosesan request HTTP lama, tetap saja jika URL yang dituju ada di server maka server tetap akan meneruskan ke web browser agar dapat ditampilkan. Proses terakhir adalah pengiriman request HTTP dari server ke client. Pada proses pengiriman ini sangat dipengaruhi oleh koneksi internet. Semakin buruk koneksi internet, maka akan semakin lama web browser menampilkan isi website.
Lantas bagaimana TTFB yang baik? Menurut SearchEnginePeople, TTFB dikatakan baik jika berjalan selama kurang dari 200 ms. Namun ada juga batas TTFB berdasarkan jenis konten. Apabila website memuat konten yang bersifat statis, TTFB yang dibutuhkan untuk memuat website selama 100 ms. Sedangkan konten dinamis selama 200 – 500 ms. Batas maksimal dari TTFB pada website adalah 500 ms. Jika TTFB website lebih dari 500 ms maka website tersebut harus di audit mengapa hingga memerlukan waktu lebih dari 500 ms.
Penyebab Time to First Byte
Beberapa penyebab TTFB lama saat request HTTP, antara lain :
- Kualitas hosting yang digunakan. Sebelum membuat website, memilih hosting yang berkualitas memang perlu dilakukan. Karena hosting nantinya akan mempengaruhi kinerja dan performa website. Mulai dari CPU, RAM, Bandwidth dan lainnya harus dipertimbangkan. Buat kamu seorang pemula, kamu bisa baca Tips Memilih Hosting agar tidak salah memilih hosting untuk websitemu.
- Traffic website tinggi. Tingginya traffic website bisa menjadi penyebab TTFB lambat. Hal ini karena apabila banyaknya user yang mengakses suatu website, maka request HTTP yang dilakukan juga banyak. Akibatnya akan memerlukan waktu yang lama agar browser dapat menampilkan website.
- Buruknya koneksi internet. Sekarang ini koneksi internet merupakan suatu hal yang sangat penting. Mengingat semua kegiatan bisa dilakukan secara online. Saat koneksi internet dalam keadaan buruk, maka secara otomatis request HTTP yang dilakukan akan terhambat.
- Performa server tidak begitu baik. Performa server yang kurang baik untuk menyimpan website bisa menjadi penyebab mengapa request HTTP lambat.
- Waktu respon DNS. Misalnya kamu sedang melakukan migrasi website dari hosting A ke B. Proses migrasi membutuhkan waktu propagasi untuk menyesuaikan DNS website. Ketika ada user yang mengakses website pada saat masa propagasi, maka request HTTP akan berjalan lama.
Perbedaan Time to First Byte & Load Time
Time to First Byte sering disamakan dengan Load Time. Time to First Byte merupakan bagian dari Load Time. Apabila TTFB merupakan waktu yang dibutuhkan untuk hanya mendapatkan first byte respon dari server. Sedangkan Load Time adalah waktu keseluruhan yang dibutuhkan sampai web browser menampilkan halaman. Selain itu perbedaan antara keduanya terletak pada alasan lambatnya. Apabila TTFB lambat, kemungkinan terdapat permasalahan pada jaringan atau koneksi internet. Sedangkan jika Load Time yang tinggi, maka terdapat permasalahan pada komponen dalam website seperti tidak adanya pengelolaan cache, database terlalu besar. Untuk mengatasinya kamu bisa melakukan optimalisasi website yang akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.
Bagaimana Cara Mengecek Time to First Byte
Nah untuk mengecek seberapa baik TTFB pada suatu website, ada beberapa tools yang bisa dipakai. Beberapa tools ini bakal dijelaskan satu per satu pada artikel ini.
Melalui WebPageTest
WebPageTest adalah salah satu tools untuk mengecek TTFB yang dikembangkan oleh Patrick Meenan, seorang enginering di Google. WebPageTest bersifat open source dan gratis. Selain untuk mengecek TTFB, WebPageTest juga bisa digunakan untuk mengukur kecepatan website secara keseluruhan. Salah satu kelebihan dari WebPageTest adalah sudah support HTTP/2.
Melalui GTMetrix
Terdapat tools selain WebPageTest yang bisa mengecek TTFB adalah GTMetrix. GTMetrix adalah tools online yang biasa digunakan untuk menganalisis kinerja, performa, dan kecepatam sebuah website. Sejak awal pendirian GTMetrix, GTMetrix akan mengukur performa sebuah website berdasarkan PageSpeed atau YSlow dari Google. Namun, sekarang GTMetrix menggunakan data dari Lighthouse sebagai standar dari pengukuran sebuah website. Hasil pengukuran sebuah website akan menampilkan analisis kecepatan website berupa page size, jumlah request, dan total waktu loading. Kelebihan yang dimiliki GTMetrix adalah setiap analisis permasalahan yang ditemukan, GTMetrix akan memberikan solusi permasalahannya.
Melalui Tools KeyCDN
Tools KeyCDN merupakan salah satu tools untuk menganalisis kondisi website secara gratis dan online. Tools KeyCDN akan memberikan analisis mulai request, status kode HTTP, tipe file, ukuran konten, waktu tunggu dan terima, total waktu download, dan lain-lain. Salah satu kelebihan dari Tools KeyCDN ini adalah dapat menampilkan TTFB di berbagai negara.
Melalui Bytecheck
Bytecheck adalah salah satu tools untuk mengecek TTFB yang paling mudah digunakan. Caranya cukup dengan memasukkan URL ke dalam kolom yang disediakan kemudian klik Enter
. Secara otomatis akan menampilkan TTFB pada kolom di sebelah kiri. Berbeda dengan tools sebelumnya, Bytecheck ini memang khusus digunakan untuk mengukur TTFB pada suatu website.
Cara Mengoptimalkan Time to First Byte
Sebenarnya kamu bisa mengoptimalkan website agar memiliki Time to First Byte yang ideal. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
Memiliki Performa Hosting Terbaik
Dalam pembuatan website, memilih hosting terbaik merupakan hal yang paling utama. Terbaik bukan hanya dari sisi harga tetap juga performa dan fitur yang disediakan. DomaiNesia menyediakan berbagai hosting yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui apa saja kelebihan hosting DomaiNesia, kamu bisa baca artikel Kelebihan Hosting DomaiNesia.
Usahakan Hosting Memiliki Pengelolaan Cache
Pengelolaan cache adalah salah satu hal yang harus ada di hosting. Seperti yang kamu tau bahwa singkatnya cache adalah data sementara. Apabila cache di website tidak dikelola dengan baik, maka performa website akan menurun. Hal ini idkarenakan cache merupakan penyebab dari permasalahan loading website berjalan lama. Tidak hanya itu cache juga akan menyebabkan data website tidak terganti dengan sempurna. Untuk itu, hosting yang memiliki fitur pengelolaan cache adalah hal yang wajib. Fitur pengelolaan cache yang biasa digunakan pada hosting adalah Memcached dan Redis. Sedangkan apabila menggunakan website WordPress kamu bisa menginstall W3 Total Cache.
Baca Juga : Cara Menghapus Cache WordPress
Menggunakan CDN Pada Hosting
CDN atau Content Delivery Network adalah server yang tersebar secara geografis dan bekerja sama untuk menyediakan pengiriman konten internet secara cepat dan mudah. Misalnya, kamu berada di Indonesia dan ingin mengakses website yang hostingnya berada di German. Tentu untuk mengakses membutuhkan waktu yang lumayan. Hal ini karena terbatas jarak dan kecepatan koneksi internasional. Dengan bantuan CDN inilah, akan lebih cepat dalam mengakses website di beda negara. CDN yang paling populer dan yang biasa digunakan adalah Cloudflare. Hosting yang terintegrasi dengan Cloudflare akan lebih mudah dalam melakukan optimalisasi website. Selain dari kecepatan website bisa juga sebagai keamanan website.
Baca Juga : Cloudflare: Apa, Mengapa dan Bagaimana?
Rutin Melakukan Update
Rutin melakukan update baik plugin maupun versi website adalah salah satu hal yang dapat mengoptimalkan website. Apabila kamu pengguna WordPress, kamu bisa meng-update tema dan plugin yang digunakan. Apabila terdapat plugin yang sudah tidak digunakan di dalam website, akan lebih baik jika dihapus. Karena plugin pada WordPress adalah plugin yang dimiliki oleh pihak ketiga. Jadi bukan tidak mungkin apabila diselipkan malware atau backdoor.
Menggunakan DNS Premium
Salah satu hal yang bisa mempengaruhi TTFB yaitu rentang waktu DNS website saat akan mengirimkan request HTTP. Dengan menggunakan DNS premium, proses pengiriman request HTTP ke server akan lebih cepat. Hal ini dikarena DNS premium menggunakan jaringan server yang bersifat global. Selain sebagai CDN, Cloudflare juga menyediakan fitur DNS premiun untuk mengoptimalkan website
Segera Tingkatkan Kecepatan Websitemu!
Setelah dijelaskan mengenai Time to First Byte diatas, sekarang saatnya kamu mulai untuk meningkatkan kecepatan websitemu. Buat kamu pengguna WordPress, kamu bisa ikuti 4 langkah pada panduan Cara Optimasi Website WordPress agar website WordPress semakin cepat dan optimal.
Baca Juga : Tingkatkan Kecepatan Websitemu dengan PageSpeed