• Home
  • Berita
  • MVP adalah Strategi Pengembangan Produk, Apa Pentingnya Bagi Bisnis?

MVP adalah Strategi Pengembangan Produk, Apa Pentingnya Bagi Bisnis?

Oleh Ratna Patria

Apakah kamu pernah berpikir bahwa untuk menciptakan suatu produk dan memasarkannya maka produk tersebut harus sudah matang dan memiliki fitur yang lengkap? Jika kamu pernah berpikir seperti itu, berarti kamu belum mengenal MVP. MVP adalah singkatan dari Minimum Viable Product. Penjelasannya seperti ini, MVP adalah strategi marketing yang banyak dimanfaatkan oleh startup. 

Startup adalah perusahaan yang baru dirintis dan belum lama beroperasi. Mengapa startup memanfaatkan MVP? Alasannya jika startup meluncurkan sebuah produk maka resiko yang diterima akan cukup tinggi seperti belum tentu produk tersebut diterima oleh calon pengguna atau bahkan produk tersebut sudah usang dan selera calon pengguna kamu sudah berubah. Wah menarik untuk dibahas lebih lanjut! Penasaran apa itu MVP beserta contoh MVP? Simak artikel ini sampai akhir ya!

Baca juga: 5 Ide Strategi Marketing untuk Bisnis Kecil 2021

Apa itu MVP?

Saat peluncuran produk baru bisa saja ada beberapa kendala yang mulai muncul seperti produk tersebut kurang user friendly, tidak memenuhi kebutuhan calon pengguna, atau bahkan terdapat error yang mengganggu. Padahal kamu sudah mengeluarkan biaya dan waktu yang cukup besar.

MVP adalah
Sumber: Envato

Nah, untuk menyiasati permasalahan seperti itu, maka kamu bisa menggunakan MVP. Apa itu MVP? Jadi MVP adalah sebuah produk yang terdiri dari fitur-fitur dasar namun tetap memiliki kegunaan yang tinggi dan dianggap cukup unik untuk menarik perhatian calon pengguna. 

Jadi kamu bisa meluncurkan produk yang belum terlalu canggih namun tetap berguna. Ternyata MVP ini sangat penting loh keberadaannya terutama dalam proses product development. Dengan menggunakan MVP ini kamu akan mendapatkan feedback langsung dari pengguna sehingga hal itu bisa kamu gunakan untuk meningkatkan hasil akhir produk. Selain itu karena menawarkan fitur dasar berarti modal yang kamu keluarkan tidak terlalu besar baik dari sisi biaya, sumber daya, dan juga waktu. 

Ada beberapa startup besar yang saat ini sudah berhasil memanfaatkan MVP ini contoh MVP ini seperti Uber, Dropbox, Airbnb, dan Foursquare. Masih banyak lagi manfaat yang bisa kamu dapatkan, simak penjelasan yang lain setelah ini.

Tujuan MVP Adalah…

Kini DomaiNesia akan membahas tujuan dari MVP. Apa saja? Ini dia pembahasannya.

1. Meluncurkan produk dengan cepat

Salah satu tujuan dari MVP yaitu kamu bisa sesegera mungkin meluncurkan produk ke pasar. Nah MVP adalah salah satu solusi jika kamu ingin segera merilis produk agar tidak kehilangan momen. Selain itu kamu dapat sesegera mungkin mendapatkan feedback yang dapat membuat masukkan untuk mengembangkan produk lebih baik lagi sesuai kebutuhan. 

2. Menguji produk pada pasar sesungguhnya

Sebelum peluncuran produk, biasanya akan dilakukan teknik A/B testing. Namun, pengujian ini tidak dapat dilakukan menyeluruh dan detail. Untuk itu MVP adalah cara yang bisa kamu gunakan agar produk mu dapat diuji secara langsung oleh penggunanya. 

3. Menghemat pengeluaran

Pada umumnya Startup tidak memiliki dana yang cukup besar jika dibandingkan dengan korporat. Maka dari itu MVP adalah solusi yang tepat untuk meminimalisir pengeluaran. Alasannya karena kamu tidak perlu menyempurnakan produk mu secara langsung pada satu waktu saja. Namun kamu dapat menyempurnakannya bertahap sesuai dengan kebutuhan dan feedback dari pengguna.

4. Memperkecil resiko kegagalan

Dalam meluncurkan produk, resiko adalah hal yang tidak bisa kamu hindari. Namun MVP adalah salah satu jawaban untuk meminimalisir terjadinya resiko. Hanya dengan membuat fitur-fitur dasar pada produk mu, kamu bisa memahami perilaku dan harapan pengguna. Jadi, kamu bisa menyempurnakannya kembali pada produk akhirmu dan menghindari pembuatan fitur yang tidak diperlukan.

Manfaat MVP Adalah…

Setelah memahami apa itu MVP. Selanjutnya kita akan membahas manfaat yang kamu dapatkan jika menerapkannya. 

MVP adalah konsep manajemen produk yang sangat cocok dan dapat bekerja dengan baik apabila kamu ingin meluncurkan produk baru ke pasar. Nah konsep ini pastinya menawarkan berbagai manfaat, apa saja manfaatnya? Berikut manfaat MVP.

  1. Mengurangi risiko kerugian selama proses development.
  2. Membantu perusahaan untuk memahami kebutuhan target pasar.
  3. Waktu rilis produk menjadi terjadwal.
  4. Fleksibilitas dan pembaruan pada produk yang sifatnya konstan.
  5. Menghemat biaya produksi.
  6. Dapat menguji produk di pasaran secara langsung.
  7. Menjaga fokus yang lebih mendalam pada fitur utama produk.

Baca juga: 5 Strategi Mempertahankan Pelanggan atau Customer Retention

Contoh MVP yang Dilakukan Startup

Banyak startup di dunia ini yang menggunakan MVP. Disini kita akan membahas contoh MVP yang sudah digunakan di beberapa startup. Yuk kita bahas contoh MVP tersebut.

1. Twitter

MVP adalah konsep yang diusung oleh Twitter untuk mengembangkan produknya. Siapa yang tidak kenal Twitter? Sebuah media sosial yang aktif digunakan saat ini. Mulanya Twitter muncul sebagai ide untuk membuat platform media sosial berbasis SMS yang singkat. 

Dengan nama awalnya “twttr” produk ini dirilis untuk penggunaan internal dan mengujinya di antara pengguna. Meski dengan fitur yang terbatas, namun Twitter menjadi daya tarik tersendiri dan terus berkembang menjadi salah satu platform media sosial yang populer hingga saat ini dan menjadi contoh MVP yang berhasil.

MVP adalah
Sumber: Envato

2. Facebook

Berikutnya, contoh MVP adalah Facebook. Facebook situs layanan jejaring sosial di mana para penggunanya bisa membagikan foto, status, link, atau kabar terbaru. Pengguna juga bisa memposting komentar, memberikan suka dan emoji pada postingan pengguna lainnya. 

Facebook mulanya diluncurkan sebagai produk MVP yang hanya menghubungkan antar mahasiswa di Universitas Harvard melalui pesan. Ide utamanya hanya menghubungkan teman melalui platform sosial. Namun kemudian dikembangkan setelah mendapatkan banyak respon positif hingga kini memiliki lebih dari 1,3 miliar pengguna aktif di seluruh dunia.

3. AirBnb

AirBnb menjadi contoh MVP berikutnya. Pada tahun 2007 aplikasi ini dikenal dengan AirBed & Breakfast. Mulanya para pendiri AirBnB menggunakan apartemen mereka sendiri untuk memvalidasi ide dalam penciptaan pasar dengan subjek sewa hunian peer-to-peer secara daring. 

Para inisiator AirBnB membuat situs jejaring minimalis dan mempublikasikan foto serta detail lain tentang properti mereka. Dari sana, mereka menjaring pelanggan atau tamu berbayar untuk kali pertama. Kemudian produk ini semakin berkembang dengan fokus pada penguatan pengalaman pengguna dengan agar penambahan fiturnya sesuai dan tidak menambahkan fitur yang tidak perlu. 

Hingga saat ini AirBnb menjadi aplikasi yang bahkan menawarkan teknologi AI canggih untuk pengalaman aplikasi yang lebih cerdas dan lebih personal. Kini AirBnb bernilai sekitar $30 miliar dan digunakan di 191 negara di seluruh dunia. 

4. FourSquare

FourSquare menjadi salah satu media sosial yang sangat populer di tahun 2010 hingga 2013 dan menjadi contoh MVP. Jejaring sosial berbasis lokasi ini mulanya diawali sebagai MVP satu fitur yang hanya menawarkan check in lokasi dan hadiah dari fitur gamifikasi atau teknik dasar permainan mekanis. 

Awalnya hanya bisa digunakan pada 100 kota tertentu saja. Setelah beberapa waktu, tim pengembang FourSquare pun mulai menambahkan fitur rekomendasi, panduan kota, dan berbagai fitur jejaring berbasis peta. Lalu FourSquare berkembang pesat dan dapat digunakan di semua kota di seluruh negara. 

5. Dropbox

Contoh MVP berikutnya yaitu Dropbox. Mungkin, kamu sudah tidak asing dengan layanan penyimpanan file ini. Dropbox adalah layanan penyimpanan cloud secara online yang berarti kamu dapat menyalin file ke cloud dan mengaksesnya kapan saja dan dimana saja, bahkan jika kamu dapat mengaksesnya dari perangkat yang berbeda sekalipun. 

Awalnya para pendiri hanya membuat video singkat untuk mendemonstrasikan produk mereka, menjelaskan fitur dasar yang ditawarkan, serta menunjukkan betapa mudahnya kamu dalam menyimpan file dan berbagi file secara online. Setelah video itu dirilis, lonjakan pengguna ternyata sangat besar dengan awalnya hanya 5.000 pengguna, dalam semalam saja bisa menyentuh di angka 75.000 pengguna. 

Setelah peluncuran resminya, DropBox dengan cepat memperoleh 1 juta pengguna dalam waktu 7 bulan. Perbaikan secara bertahap telah ditambahkan pada tahun-tahun berikutnya. Kini Dropbox menjadi berhasil menjadi penyedia layanan penyimpanan file terbesar di dunia dengan nilai $10 miliar dan memiliki lebih dari 500 juta pengguna, dan menyimpan 1,2 miliar file kumulatif setiap harinya.

6. Uber

Terakhir, contoh MVP adalah Uber. Uber yang dirilis pada tahun 2010 dan memiliki versi beta yang dulu dikenal sebagai UberCab saat ini menjadi aplikasi yang menghubungkan pengemudi (driver) baik mobil atau motor dengan penumpang secara langsung. Pada tahun 2010 ini uber hanya digunakan oleh kalangannya sendiri, jika ada seseorang yang ingin mendapatkan akses penggunaannya maka harus mengirim email kepada salah satu pendiri Uber ini. 

Semua fitur pada Uber yang dapat dirasakan saat ini merupakan pengembangan bertahap seiring pertumbuhan perusahaan dan juga basis pengguna yang diperluas. Awalnya Uber hanya berfokus pada basis pengguna di San Fransisco kemudian produknya semakin berkembang pesat. Kini Uber bernilai sekitar $68 miliar dan aktif di 77 negara dan terus bertambah.

Sumber: Envato

Bagaimana Membuat MVP yang Baik Bagi Bisnis?

Hal penting selanjutnya yang harus kamu tau yaitu cara pembuatan MVP itu sendiri. Bagaimana caranya? Simak rangkuman dari DomaiNesia berikut ini.

1. Mulailah dengan melakukan riset pasar

Langkah pertama pembuatan MVP adalah melakukan riset. Riset ini sangat berguna untuk mengetahui kebutuhan seperti apa yang diinginkan oleh calon pengguna dan kamu bisa mengetahuinya secara jelas. Selain itu kamu juga mendapatkan gambaran mengenai perilaku dan hambatan yang akan kamu hadapi. 

2. Pikirkan ide dan juga value proposition

Langkah selanjutnya untuk membuat MVP adalah menentukan nilai apa yang ditawarkan produk kamu kepada. Apa manfaatnya bagi mereka? Mengapa mereka menggunakan produk kamu? Itu akan membantu untuk menentukan tujuan pasar. Dengan value proposition kamu juga dapat mengetahui detail produk spesifik yang dibutuhkan seperti fitur, benefit, hingga pengalaman calon pengguna.

3. Petakan alur pengguna

Kamu perlu melihat produk yang akan kamu buat dari sudut pandang pengguna, dengan memberikan alur yang mudah dipahami oleh pengguna mulai dari menemukan produk hingga proses terakhir. Selain itu kamu juga harus menyelidiki tahapan apa saja yang dilakukan pengguna hingga dia memutuskan untuk membeli atau menggunakan produk tersebut.

4. Membuat prioritas fitur MVP

Setelah kamu sudah tau target pasar, maka kamu harus memikirkan fitur. ​​Saat kamu sudah memiliki daftar fitur untuk setiap tahap MVP, maka langkah selanjutnya kamu perlu memprioritaskannya. Prioritaskan fitur MVP ini disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, biaya produksi yang rendah, dan sudah memuat inti ide utama. Untuk melakukan tahapan prioritas ini kamu bisa membuat tabel yang kemudian lakukan penilaian dari setiap fitur.

5. Luncurkan MVP

Setelah kamu sudah memutuskan fitur utama dan kebutuhan pasar, maka kamu sudah siap meluncur MVP. Fokus MVP ini yaitu untuk mendapatkan masukkan dari pengguna maka dari itu produk harus mudah digunakan, menarik, dan cocok untuk pengguna Anda.

6. Lakukan BML (Build Measure Learn)

Belum berhenti sampai situ saja, kamu harus melakukan BML. Tinjau semuanya secara menyeluruh setelah meluncurkan MVP seperti mengumpulkan masukkan pengguna terhadap rilis produk tersebut. Kemudian lakukan peningkatan dan peningkatan kualitas.

7. Coba lakukan pivot strategi

Yang terakhir dalam pembuatan MVP adalah kamu bisa mencoba untuk melakukan pivot strategi. Apa itu? Jadi kamu perlu mengubah strategi namun tetap mengejar tujuan utama yang sudah kamu bangun. Kemudian kamu mengulangi proses membuat MVP. Namun jika ternyata MVP kamu sukses, maka sempurnakan setiap kekurangan dan luncurkan produk yang sudah matang dan sesuai.

MVP adalah
Sumber: Envato

Baca juga: Apa Itu Strategi Bisnis dan 5 Keunggulan Kompetitif

Yuk Buat MVP Untuk Bisnismu!

Jadi kamu sudah paham apa itu MVP? Singkatnya, MVP adalah produk yang diluncurkan yang memiliki fitur dasar namun memiliki nilai fungsionalitas yang tinggi sesuai dengan riset pasar yang sudah dilakukan. Keberadaan MVP adalah solusi bagi kamu yang memiliki startup untuk mendapatkan masukkan dan penilaian langsung dari pengguna sehingga selanjutnya kamu bisa mengembangkan dan menyempurnakan produk yang kamu luncurkan. Bagaimana tertarik membuat MVP? Yuk mulai membuat dan membangun MVP untuk produkmu, selamat mencoba!

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds