NoSQL adalah Cara Kelola Database dengan Lebih Fleksibel
Halo, DomaiNesians! Kamu tentu sudah tahu kan tentang database? Dalam konteks pengembangan sistem atau aplikasi, database adalah “gudang” penyimpanan serta pengolahan data terjadi. Database memiliki banyak jenis diantaranya adalah cloud database, distributed database, noSQL database hingga relational database.
Saat ini bisa dibilang relational database adalah yang paling populer dan MySQL adalah contoh yang paling banyak digunakan pada jenis tersebut. Eh tapi kali ini kita tidak akan bahas database tersebut ya. Dalam artikel ini kamu bakal mengetahui apa itu NoSQL. Singkatnya NoSQL adalah sistem manajemen database yang bersifat tanpa relasi. Biar makin paham, kamu bisa menyimak penjelasan lengkap dibawah ini.
Pengantar
Memahami database bukanlah hal yang mudah, bisa dibilang juga bukan hal yang sulit. Ya susah-susah gampang jadinya. Hal terpenting untuk memahami database adalah pastikan kamu telah paham tentang pengertian dan alur bagaimana database dapat bekerja. Maka dari itu, pada bagian pengantar ini kamu wajib membacanya dengan seksama ya, tentunya agar mudah buat kamu untuk mempelajarinya lebih dalam.
Apa itu Database
Database adalah kumpulan terorganisasi dari data yang disimpan dan diakses secara elektronik. Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya bahwa database adalah gudang penyimpanan data dan tempat terjadinya pemrosesan atau pengolahan data. Jika kamu memiliki akun instagram, maka data-data akun kamu seperti username, password, dan lain sebagainya disimpan pada sebuah gudang data bernama database.
Komponen utama database ada dua yakni database programming dan database management system (DBMS). Database programming atau language, biasa disebut sebagai query, adalah jenis bahasa pemrograman yang digunakan programmer untuk mendefinisikan dan mengakses data. Sedangkan DBMS adalah sistem yang digunakan pengembang untuk mengelola basis data. Nah Dalam sistem DBMS, database programming atau language ini memungkinkan pengguna untuk melakukan tugas-tugasnya yaitu seperti: membatasi akses data, mendefinisikan dan memodifikasi data, hingga mencari informasi.
Database biasanya disimpan di dalam ruang penyimpanan internal atau di dalam sebuah hosting
NoSQL adalah
Ada banyak jenis database seperti cloud database, distributed database, noSQL database hingga relational database. Pembahasan kali akan mengarah kepada pembahasan NoSQL database. Apa itu NoSQL database? Apa saja contoh NoSQL?
NoSQL adalah database non-tabular dan menyimpan data secara berbeda dari database relational yang populer digunakan. Mereka menyediakan skema database yang fleksibel dengan mudah dengan sejumlah besar data dan beban pengguna yang tinggi. Oh ya, NoSQL adalah akronim dari No Only SQL. Database NoSQL adalah database yang memiliki fitur uniknya sendiri. Pada tingkat tertentu, database NoSQL memiliki fitur berikut:
- Flexible schemas
- Horizontal scaling
- Fast queries due to the data model
- Ease of use for developers
Key Value
Jenis database NoSQL yang paling sederhana adalah database key value ini. Setiap elemen data dalam database disimpan sebagai pasangan nilai kunci yang terdiri dari nama atribut (atau “kunci”) dan nilai. Dalam arti tertentu, database key value seperti database relational dengan hanya dua kolom: nama kunci atau atribut (seperti “nama”) dan nilai (seperti “Budi”). Contoh NoSQL ini adalah penggunaan keranjang belanja, preferensi pengguna, dan profil pengguna.
Column Based
Jika database relational menyimpan data dalam baris dan membaca data baris demi baris, pada NoSQL database jenis ini, data diatur sebagai sekumpulan kolom. Kolom seringkali memiliki jenis yang sama dan mendapat manfaat dari kompresi yang lebih efisien, membuat pembacaan menjadi lebih cepat. Database jenis ini dapat dengan cepat menggabungkan nilai kolom tertentu (Contoh NoSQL jenis ini menjumlahkan total penjualan untuk tahun itu, misalnya).
Document Oriented
Database ini menyimpan data dalam dokumen JSON, BSON, atau XML. Dalam database document oriented, elemen tertentu dapat diindeks untuk query yang lebih cepat. Dokumen dapat disimpan dan diambil kembali dalam bentuk yang lebih dekat dengan objek data yang digunakan dalam aplikasi, yang berarti lebih sedikit terjemahan yang diperlukan untuk menggunakan data dalam aplikasi. Database ini paling banyak diadopsi biasanya diimplementasikan dengan arsitektur scale-out, menyediakan jalur yang jelas untuk skalabilitas baik volume data maupun traffic. Contoh NoSQL jenis ini biasanya digunakan dalam platform e-niaga, platform perdagangan, dan pengembangan aplikasi seluler di seluruh industri.
Graph Based
Database ini berfokus pada hubungan antara elemen data. Setiap elemen disimpan sebagai simpul. Hubungan antar elemen disebut link atau hubungan. Dalam graph based, koneksi adalah elemen kelas satu dari database, disimpan secara langsung. Database ini dioptimalkan untuk menangkap dan mencari koneksi antara elemen data, mengatasi overhead yang terkait.
Sangat sedikit sistem bisnis dunia nyata yang dapat bertahan hanya dengan query database ini. Akibatnya, graph based biasanya dijalankan bersama dengan basis data lain yang lebih tradisional.
Perbedaan SQL dan NoSQL
NoSQL adalah sistem manajemen database yang bersifat tanpa relasi. Tentunya ini berbeda dengan SQL database. SQL adalah jenis sistem manajemen database yang bersifat relational atau erat kaitannya dengan relasi antar atribut data. Lalu apa saja perbedaan SQL dan NoSQL database? NoSQL adalah jenis database yang memiliki banyak kelebihan. Perhatikan tabel perbedaan dibawah ini:
Kelebihan dari NoSQL
NoSQL menawarkan banyak manfaat dibandingkan database relasional. Basis data NoSQL memiliki model data yang fleksibel, berskala horizontal, memiliki query yang sangat cepat, dan mudah digunakan oleh pengembang. Kelebihan dari NoSQL adalah sebagai berikut:
Flexible Data Models
NoSQL adalah database yang biasanya memiliki skema sangat fleksibel. Skema yang fleksibel memungkinkan kamu membuat perubahan pada database dengan mudah. Kamu dapat mengulangi dengan cepat dan terus-menerus mengintegrasikan fitur aplikasi baru untuk memberikan yang terbaik kepada pengguna.
Horizontal Scalling
Sebagian besar database NoSQL adalah memungkinkan kamu untuk menskalakan secara horizontal, artinya kamu dapat menambahkan server komoditas yang lebih murah kapanpun diperlukan.
Fast Queries
Query di database NoSQL bisa lebih cepat daripada database SQL. Mengapa? Data dalam database SQL biasanya dinormalisasi, jadi query untuk satu objek atau entitas mengharuskan kamu menggabungkan data dari beberapa tabel. Saat tabel kamu bertambah besar, gabungannya bisa menjadi kompleks. Namun, data dalam database NoSQL ini biasanya disimpan dengan cara yang sudah dioptimalkan untuk query.
Easy for Developer
Beberapa database NoSQL berusaha memetakan struktur datanya ke bahasa pemrograman yang populer. Pemetaan ini memungkinkan pengembang untuk menyimpan data mereka dengan cara yang sama seperti yang mereka gunakan dalam kode aplikasi mereka. Meskipun ini tampak seperti keuntungan sepele, pemetaan ini memungkinkan pengembang untuk menulis lebih sedikit kode, sehingga mempercepat waktu pengembangan dan lebih sedikit bug.
Kelola Database dengan Lebih Fleksibel!
Wah, cukup menarik bukan pembahasan mengenai NoSQL ini. Database ini bisa jadi alternatif untuk mengelola database dengan lebih fleksibel. NoSQL adalah database non-tabular dan menyimpan data secara berbeda dari database relational yang populer digunakan. Mereka menyediakan skema database yang fleksibel dengan mudah dengan sejumlah besar data dan beban pengguna yang tinggi. Oh ya, NoSQL adalah akronim dari No Only SQL. Yuk, coba database ini untuk projek kamu!