• Home
  • Berita
  • Simak Perbedaan Public Cloud, Private Cloud , dan Hybrid Cloud!

Simak Perbedaan Public Cloud, Private Cloud , dan Hybrid Cloud!

Oleh Mila Rosyida

Public cloud memang menjadi solusi untuk perusahaan yang ingin mengembangkan infrastruktur IT ke cloud computing. Salah satu jenis cloud computing yang ada adalah public cloud. Melalui cloud computing, semua penyimpanan menjadi lebih mudah diakses melalui koneksi internet.

Public cloud memiliki elastisitas dan skalabilitas tinggi, yang berarti kamu dapat dengan mudah menyesuaikan sumber daya komputasi sesuai dengan kebutuhan. Nah apa bedanya dengan Cloud VPS? Sama-sama berbasis cloud yang membedakan adalah tujuan dan fungsinya.

Cloud VPS berfungsi sebagai penyimpanan data seperti server, sedangkan public cloud berfungsi untuk meningkatkan komputasi. Public Cloud biasanya didapatkan oleh penyedia layanan.

Penyedia layanan akan bertanggung jawab untuk mengembangkan, mengelola, dan memelihara sumber daya komputasi. Buat kamu yang belum punya Cloud VPS untuk menyimpan data, kamu bisa memilih VPS Indonesia DomaiNesia.

Pengertian Public Cloud

Cloud computing adalah konsep yang mengacu pada penyimpanan dan akses program, aplikasi, atau data melalui internet, yang berbeda dengan metode tradisional penyimpanan langsung pada hard drive perangkat seperti laptop, komputer, tablet, atau smartphone.

Melalui cloud computing, semua penyimpanan menjadi lebih mudah diakses melalui koneksi internet. Salah satu jenis cloud computing yang ada adalah public cloud. Public cloud adalah model utama dalam komputasi awan di mana layanan TI disediakan melalui internet.

Public cloud merupakan solusi yang sangat populer dalam dunia cloud computing, menawarkan berbagai pilihan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan perusahaan yang berkembang.

Salah satu keuntungan utama dari public cloud adalah kemudahan yang ditawarkannya. Public cloud memiliki elastisitas dan skalabilitas tinggi, yang berarti kamu dapat dengan mudah menyesuaikan sumber daya komputasi sesuai dengan kebutuhan kamu.

Biayanya juga relatif rendah karena berbasis langganan, yang memungkinkan organisasi untuk mengendalikan anggaran IT mereka dengan lebih baik.

Layanan di public cloud dapat bervariasi dari yang lebih terjangkau hingga model freemium atau berlangganan, dimana kamu hanya membayar untuk apa yang kamu gunakan.

Fungsi public cloud sangat luas, mulai dari layanan umum seperti email dan aplikasi hingga platform OS tingkat perusahaan atau infrastruktur yang digunakan untuk pengembangan dan pengujian perangkat lunak.

public cloud
Sumber : envato

Dalam konteks public cloud, penyedia layanan bertanggung jawab untuk mengembangkan, mengelola, dan memelihara sumber daya komputasi yang dibagikan oleh berbagai penyewa melalui jaringan internet.

Public cloud juga sering dikenal dengan istilah VPS atau Virtual Private Server dalam dunia hosting.

Penting untuk memahami bahwa VPS adalah salah satu bentuk dari public cloud, sehingga jika kamu mencari perbedaan antara VPS dan private cloud, VPS sebenarnya masuk dalam kategori public cloud.

Ada banyak penyedia layanan public cloud yang dapat dipertimbangkan, termasuk Indonesian Cloud, AWS, Azure, IBM Cloud, dan Alibaba Public Cloud.

Memilih penyedia yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu adalah langkah penting dalam memanfaatkan potensi penuh dari model public cloud ini.

Perbedaan Public, Private, Hybrid Cloud

Secara umum terdapat tiga jenis kategori cloud computing yaitu public cloud, private cloud, dan hybrid cloud.

Public cloud adalah platform yang dikelola oleh pihak ketiga dan menggunakan model komputasi awan standar untuk menyediakan sumber daya dan layanan kepada pengguna di seluruh dunia.

Private cloud adalah solusi yang lebih eksklusif dan umumnya dimiliki dan dikelola oleh perusahaan atau organisasi tertentu. Sedangkan Hybrid cloud adalah kombinasi dari kedua jenis public dan private cloud.

Bagi kamu yang tertarik menggunakan cloud computing, ada baiknya tahu perbedaan antara ketiga jenis cloud computing ini. Berikut rincian perbedaan diantara ketiganya:

Infrastruktur

Perbedaan public cloud, private cloud dan hybrid cloud yang pertama adalah dari segi infrastruktur. Infrastruktur public cloud dimiliki dan dikelola oleh penyedia cloud, seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, atau Google Cloud.

Sumber daya ini digunakan bersama oleh berbagai pelanggan atau pengguna dari berbagai organisasi. Meskipun penyedia cloud bertanggung jawab atas keamanan dan pemeliharaan infrastruktur ini, pengguna tidak memiliki kendali penuh atas sumber daya fisiknya.

Infrastruktur private cloud dimiliki dan dikelola secara eksklusif oleh satu perusahaan atau organisasi.

Hal ini berarti bahwa sumber daya seperti server, penyimpanan, dan jaringan cloud didedikasikan sepenuhnya untuk pengguna internal.

Langkah ini memberikan tingkat kendali yang lebih besar atas keamanan dan kinerja, karena organisasi memiliki kontrol penuh atas lingkungan cloud mereka sendiri.

Infrastruktur hybrid cloud menggabungkan elemen-elemen dari kedua model sebelumnya.

Sumber : envato

Dalam lingkungan ini, organisasi dapat memilih untuk menyimpan data dan aplikasi kritis yang memerlukan tingkat keamanan yang tinggi di dalam private cloud, sementara menggunakan public cloud untuk menangani beban kerja yang lebih fleksibel atau skala besar.

Contohnya, perusahaan dapat menyimpan data pelanggan dan keuangan yang sensitif di dalam private cloud mereka sementara menjalankan situs web publik mereka di lingkungan public cloud.

Langkah ini memberikan tingkat kontrol yang diperlukan untuk data sensitif sambil tetap memanfaatkan keuntungan skala dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh public cloud.

Kemudahan yang ditawarkan

Public cloud menawarkan sejumlah keuntungan yang sangat menarik bagi berbagai jenis organisasi. Salah satu aspek yang paling menonjol adalah elastisitas dan skalabilitas yang tinggi yang ditawarkannya.

Dalam lingkungan public cloud, pengguna dapat dengan mudah menyesuaikan sumber daya komputasi mereka sesuai dengan kebutuhan saat ini.

Hal ini berarti mereka dapat meningkatkan kapasitas saat menghadapi lonjakan trafik atau menguranginya saat beban kerja menurun, yang mengarah pada pengoptimalan sumber daya dan penghematan biaya.

Selain itu, model biaya berbasis langganan public cloud memberikan fleksibilitas dalam anggaran, karena pengguna hanya membayar berdasarkan apa yang mereka konsumsi, menghindari biaya modal yang tinggi.

Private cloud menawarkan tingkat eksklusivitas yang tinggi dalam lingkungan cloud. Lingkungan private cloud terisolasi dan hanya dapat diakses oleh organisasi atau perusahaan yang mengelolanya.

Hal ini memberikan tingkat kontrol yang lebih besar atas keamanan data dan aplikasi yang disimpan di dalamnya. Keamanan pada private cloud juga dapat disesuaikan sesuai dengan persyaratan bisnis atau peraturan yang berlaku.

Organisasi memiliki kendali penuh atas konfigurasi dan protokol keamanan yang digunakan, sehingga mereka dapat memastikan tingkat keamanan yang optimal sesuai dengan karakteristik beban kerja mereka.

Hybrid cloud mengatasi beberapa tantangan yang mungkin dihadapi oleh organisasi saat memilih model cloud tunggal. Dengan mengintegrasikan public cloud dan private cloud, organisasi dapat memanfaatkan keunggulan masing-masing model sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sebagai contoh, data yang sangat sensitif dan memerlukan tingkat keamanan tinggi dapat tetap disimpan di dalam private cloud, sementara beban kerja yang memerlukan skalabilitas dapat dijalankan di public cloud.

Keamanan

Keamanan adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam pemilihan jenis cloud computing. Pada public cloud sebagai lingkungan multi-tenant, berarti satu infrastruktur cloud digunakan bersama oleh berbagai konsumen atau klien.

Meskipun penyedia cloud bertanggung jawab atas keamanan infrastruktur fisiknya, pengguna public cloud memiliki kendali terbatas atas lingkungan mereka.

Salah satu kekurangan utama adalah bahwa pengguna tidak memiliki akses ke hypervisor, yang merupakan lapisan virtualisasi di mana mesin virtual berjalan.

Ini berarti pengguna tidak dapat mengubah atau mengelola lingkungan fisik secara langsung. Kendali terbatas seperti ini dapat menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan dan privasi.

Pada private cloud memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi. Satu server atau lingkungan cloud khusus digunakan hanya untuk satu klien atau organisasi.

Hal ini berarti bahwa pengguna memiliki kendali penuh terhadap server mereka sendiri. Mereka dapat mengonfigurasi dan mengelola lingkungan dengan cara yang paling sesuai dengan kebijakan keamanan mereka.

Selain itu, karena lingkungan private cloud tidak dibagi dengan pihak lain, risiko akses yang tidak sah atau gangguan eksternal berkurang secara signifikan, sehingga keamanannya lebih terjamin.

Hybrid cloud menawarkan fleksibilitas tambahan dalam mengelola keamanan karena organisasi dapat memilih di mana mereka ingin menyimpan data dan aplikasi yang paling sensitif.

Data yang memerlukan tingkat keamanan tertinggi dan harus tetap sepenuhnya terisolasi dapat tetap berada di dalam private cloud, dimana pengguna memiliki kendali penuh terhadap konfigurasi keamanan dan privasi.

Sementara itu, beban kerja yang kurang sensitif dapat dijalankan di lingkungan public cloud yang memungkinkan skalabilitas dan biaya yang lebih efisien.

Beli Sertifikat SSL

Harga

Perbedaan terakhir diantara ketiganya yaitu terkait biaya. Pastikan kamu menyesuaikan dengan kebutuhan kamu. Berikut rinciannya: 

Public Cloud

  • Model Biaya Berbasis Konsumsi: Public cloud biasanya mengenakan biaya berdasarkan penggunaan, yang berarti organisasi hanya membayar untuk sumber daya yang mereka konsumsi. Hal ini dapat mengurangi biaya awal yang tinggi dan memungkinkan organisasi untuk mengukur dan mengelola anggaran dengan lebih efisien.
  • Biaya Kecil untuk Masuk: Tidak ada biaya awal yang signifikan untuk memulai dengan public cloud. Pengguna dapat mulai dengan anggaran yang terjangkau dan mengubahnya seiring waktu sesuai dengan kebutuhan.
  • Kendali yang Terbatas: Meskipun public cloud menawarkan kemudahan biaya, kendali penuh atas infrastruktur fisik tidak ada pada pengguna. Hal ini dapat mengurangi fleksibilitas dalam hal konfigurasi dan kebijakan keamanan yang dapat disesuaikan.

Private Cloud

  • Harga Implementasi yang Tinggi: Private cloud seringkali memerlukan investasi yang signifikan dalam infrastruktur fisik dan perangkat keras yang akan digunakan secara eksklusif oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Implementasi private cloud melibatkan biaya pembelian dan pemeliharaan server, penyimpanan, jaringan, dan perangkat keras lainnya.
  • Biaya Operasional: Selain biaya awal, ada biaya operasional yang terkait dengan menjalankan dan memelihara private cloud. Biaya ini termasuk biaya untuk staf yang diperlukan untuk mengelola dan memonitor infrastruktur serta biaya pemeliharaan perangkat keras.
  • Kendali Penuh dengan Kemungkinan Kustomisasi: Salah satu keunggulan private cloud adalah organisasi memiliki kendali penuh atas lingkungan mereka. Mereka dapat menyesuaikan konfigurasi, protokol keamanan, dan kebijakan sesuai dengan kebutuhan mereka. Meskipun ini memberikan fleksibilitas, ini juga bisa berarti biaya tambahan untuk mengelola dan mengkustomisasi lingkungan.

Hybrid Cloud

  • Biaya yang Dapat Dikontrol: Dalam hybrid cloud, organisasi dapat memilih untuk menyimpan beban kerja yang memerlukan tingkat keamanan yang tinggi di dalam private cloud yang mereka kendalikan sepenuhnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengontrol dan menghitung biaya infrastruktur dan operasional untuk data dan aplikasi kritis ini dengan lebih rinci. Di sisi lain, beban kerja yang kurang sensitif atau memerlukan skalabilitas dapat dijalankan di public cloud, yang menawarkan model biaya berbasis konsumsi. 
  • Kendali yang Terdistribusi: Dalam lingkungan hybrid cloud, kendali terdistribusi antara private cloud dan public cloud. Organisasi memiliki kendali penuh atas private cloud mereka, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan konfigurasi, protokol keamanan, dan kebijakan sesuai dengan kebutuhan. Namun, mereka juga mengandalkan penyedia public cloud untuk mengelola infrastruktur mereka. Hal ini berarti kendali atas aspek fisik tertentu terbatas, tetapi organisasi dapat mengelola kendali keamanan dan privasi data mereka dengan lebih rinci.
  • Fleksibilitas yang Ditingkatkan: Hybrid cloud memberikan fleksibilitas yang tinggi dalam mengelola biaya, kendali, dan keamanan. Organisasi dapat mengadaptasi strategi mereka sesuai dengan karakteristik beban kerja tertentu. Sebagai contoh, data dan aplikasi yang memerlukan tingkat keamanan tertinggi dapat tetap berada di dalam private cloud, sementara beban kerja yang memerlukan skalabilitas dapat dijalankan di public cloud.

Tips Memilih Public Cloud

Berikut ini beberapa tips untuk memilih public cloud antara lain :

Lingkungan Beban Kerja di Lokasi

Kamu perlu memahami dengan baik lingkungan beban kerja yang akan kamu pindahkan. Lingkungan ini mencakup berbagai hal yang perlu kamu pertimbangkan.

Pertama, kamu perlu menilai jenis sistem operasi yang digunakan, apakah itu Windows atau Linux. Selanjutnya, kamu harus memahami apakah ada persyaratan khusus terkait perangkat lunak, baik yang bersumber terbuka maupun berlisensi.

Selain itu, kamu juga perlu mengetahui aplikasi mana saja yang terlibat dalam lingkungan ini, baik yang digunakan secara publik maupun internal.

Konfigurasi port jaringan aplikasi juga perlu diperhatikan untuk memastikan segalanya berjalan lancar. Selanjutnya, apakah ada persyaratan khusus terkait pengerasan atau konfigurasi mesin virtual.

Kemudian, penting untuk mengevaluasi apakah ada ketergantungan pada aplikasi lain dalam lingkungan ini. Bagaimana siklus rilis aplikasi internal dalam lingkungan ini juga merupakan pertimbangan penting.

Kamu juga harus memperhatikan aspek keamanan dalam proses migrasi ke cloud. Terakhir, pertimbangkan apakah aplikasi ini mendukung penskalaan otomatis untuk mengatasi perubahan beban kerja. 

Tujuan Migrasi

Setelah kamu mengidentifikasi beban kerja yang akan kamu migrasikan ke cloud, langkah selanjutnya yang sangat penting adalah memahami tujuan di balik migrasi tersebut.

Tujuan migrasi perlu didefinisikan dengan jelas dan disampaikan dengan baik kepada seluruh tim dan organisasi. Semua anggota dalam organisasi harus memiliki pemahaman yang kuat tentang manfaat dan alasan mengapa mereka memutuskan untuk memindahkan beban kerja ke cloud.

Beberapa alasan dan manfaat yang bisa menjadi pertimbangan penting bagi organisasi meliputi peningkatan aksesibilitas bagi pelanggan. Migrasi ke cloud dapat mempermudah pelanggan dalam mengakses layanan atau aplikasi dengan lebih cepat dan mudah.

Selain itu, menggunakan cloud juga membantu mengatasi masalah kadaluarsa perangkat keras lokal yang memerlukan investasi besar untuk pembaruan.

Migrasi ke cloud juga bisa membantu menghindari biaya akuisisi perangkat keras tambahan. Alih-alih harus membeli perangkat keras tambahan, organisasi dapat memanfaatkan fleksibilitas dan kapasitas yang dibutuhkan tanpa perlu mengeluarkan biaya besar.

Selain itu, cloud juga mendukung pertumbuhan organisasi dengan penskalaan otomatis sumber daya sesuai kebutuhan. Dengan migrasi ke cloud, organisasi juga dapat mengoptimalkan biaya operasional dengan model berlangganan yang lebih fleksibel.

Terakhir, layanan cloud sering menawarkan ketersediaan 24 jam, memastikan bahwa aplikasi dan layanan selalu dapat diakses oleh pengguna kapan saja.

Motivated and inspired Team

Terlibat dalam perencanaan migrasi bersama dengan tim yang lengkap, dan mendengarkan serta menerima saran dari mereka, seringkali merupakan langkah yang diabaikan.

Namun, sangat penting untuk diingat bahwa memiliki tim yang terinspirasi dan termotivasi dapat menjadi salah satu kunci kesuksesan dalam perjalanan migrasi yang panjang.

Berikut adalah beberapa cara kamu dapat menginspirasi dan memotivasi tim kamu: Pertama-tama, libatkan mereka sejak awal dalam diskusi tentang migrasi.

Melalui cara ini, kamu memberikan mereka perasaan kepemilikan atas proses ini dan membantu mereka memahami pentingnya perubahan yang akan terjadi.

Dengarkan saran dan pandangan yang mereka miliki. Tim kamu memiliki beragam pengalaman dan pengetahuan yang berharga yang dapat sangat membantu dalam seluruh proses migrasi.

Bahas secara terbuka tujuan, sasaran, dan tantangan yang terkait dengan migrasi. Hal ini akan membantu tim kamu memahami visi kamu dan merasa lebih terlibat dalam mencapainya.

Jangan lupakan pengakuan untuk anggota tim yang berkinerja baik atau memberikan kontribusi istimewa. Ini tidak hanya menghargai prestasi mereka, tetapi juga dapat memotivasi yang lainnya untuk memberikan yang terbaik.

Pastikan tim kamu memiliki pelatihan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi perubahan ini dengan percaya diri. Pelatihan dapat meningkatkan keterampilan mereka dan membantu mereka merasa lebih siap menghadapi migrasi. 

Penetapan Biaya

Sebelum mengambil keputusan akhir dalam memilih penyedia cloud yang sesuai untuk kebutuhan bisnis kamu, penting untuk memahami dengan baik manfaat biaya yang ditawarkan oleh masing-masing penyedia.

Salah satu langkah kunci dalam evaluasi biaya adalah melakukan perbandingan yang sistematis dan objektif, mengingat pertimbangan jangka panjang.

Untuk membantu dalam proses ini, beberapa panduan dapat diikuti. Pertama, bentuklah sebuah Komite Pengawasan Teknis (TOC) dengan fokus pada periode tiga tahun ke depan.

TOC ini bertujuan untuk memantau dan memperkirakan pengeluaran secara lebih mendalam, memungkinkan kamu untuk memiliki visi yang lebih jelas tentang bagaimana biaya akan berkembang.

Selanjutnya, penting untuk memahami berbagai jenis layanan yang ditawarkan oleh penyedia cloud, termasuk layanan yang dipesan, layanan spot, dan layanan sesuai permintaan.

Dengan pemahaman ini, kamu dapat memilah-milah opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan beban kerja kamu. Bandingkan komponen pengeluaran utama antara penyedia cloud yang berbeda dan lakukan perbandingan biaya berdasarkan wilayah tempat beban kerja kamu akan diterapkan.

Hal ini dapat membantu kamu menilai perbedaan biaya yang mungkin terjadi di berbagai lokasi geografis. Selain itu, saat mempertimbangkan strategi migrasi, seperti Rehost, Refactor, Re-Architect, atau Re-build, analisis biaya dapat memainkan peran penting dalam menentukan opsi terbaik.

Selanjutnya, kamu dapat mencoba bernegosiasi dengan penyedia cloud untuk mendapatkan diskon atau penawaran khusus untuk jenis sumber daya yang akan kamu manfaatkan lebih banyak.

Hal ini dapat membantu mengoptimalkan biaya kamu. Akhirnya, perhatikan biaya perekrutan sumber daya manusia yang mungkin diperlukan untuk mengelola dan mengoperasikan lingkungan cloud.

Evaluasi biaya ini dapat membantu kamu membuat keputusan yang lebih informasional dalam memilih penyedia cloud yang paling ekonomis dan sesuai dengan kebutuhan kamu. 

Lakukan Proof of Concepts (POC)

Dalam proses pemilihan penyedia layanan cloud yang tepat untuk kebutuhan bisnis kamu, langkah awal yang sangat penting adalah melakukan Proof of Concepts (POC) pada semua penyedia yang kamu pertimbangkan.

Ini adalah tahap kunci yang memungkinkan kamu untuk menguji beban kerja yang sesuai dan memberikan gambaran yang sebenarnya tentang bagaimana lingkungan kamu akan berinteraksi dengan cloud tersebut.

Melalui POC ini, kamu dapat memvisualisasikan hasil yang mungkin terjadi dan mengevaluasi apakah solusi kamu akan berfungsi dengan baik di lingkungan cloud. 

Setelah menyelesaikan POC, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam evaluasi kamu: Pertama, kamu perlu mempertimbangkan kelayakan solusi kamu di lingkungan cloud yang diuji selama POC.

Kedua, kamu perlu mengevaluasi pendekatan arsitektur yang akan digunakan di cloud. Selanjutnya, kamu perlu mempertimbangkan kesiapan dan kemudahan penggunaan dari masing-masing penyedia cloud.

Penting juga untuk mengevaluasi ketersediaan perangkat lunak yang kamu butuhkan di cloud. Selain itu, kamu perlu memeriksa performa di setiap cloud yang diuji selama POC. Terakhir, skalabilitas setiap cloud juga menjadi pertimbangan penting. 

Sumber : envato

Ketersediaan Resource Penyedia Cloud

Selama perjalanan menuju migrasi ke layanan cloud, kamu mungkin telah mengambil sejumlah langkah yang benar dan terencana dengan baik.

Mulai dari menetapkan tujuan yang jelas hingga melakukan perbandingan biaya, memotivasi tim kamu, dan bahkan menyelesaikan tahap Proof of Concept (PoC). Kamu mungkin juga telah berhasil menyempitkan pilihan kamu ke penyedia layanan cloud yang paling sesuai dengan kebutuhan kamu.

Namun, ada satu aspek penting yang sering kali menjadi tantangan besar: merekrut sumber daya spesialis yang memiliki keahlian dalam teknologi cloud yang kamu pilih.

Pada titik ini, kamu mungkin menyadari bahwa bakat dan keahlian yang kamu butuhkan tidak begitu mudah ditemukan di pasar tenaga kerja. Hal ini menjadi masalah khususnya bagi perusahaan penyedia jasa.

Mencari kandidat yang tepat untuk proyek migrasi cloud bisa terasa seperti mencari harta karun.

Ketika teknologi cloud tertentu masih jarang ditemukan, perusahaan kamu mungkin harus mengeluarkan lebih banyak waktu dan sumber daya finansial untuk menemukan individu yang memenuhi kriteria keahlian yang kamu butuhkan.

Dalam konteks ini, penting untuk mempertimbangkan ketersediaan sumber daya teknis di pasar penyedia layanan cloud yang kamu pilih. 

Sebagai contoh, AWS, sebagai penyedia cloud yang matang, sering kali memiliki lebih banyak sumber daya terampil yang tersedia secara luas.

Di sisi lain, Azure juga semakin populer, meskipun ketersediaan sumber daya dengan keahlian Azure mungkin tidak se berlimpah AWS.

Sementara itu, Google Cloud Platform (GCP) masih dalam tahap pengembangan, sehingga menemukan kandidat dengan keahlian GCP dapat menjadi tugas yang lebih sulit.

Untuk penyedia cloud yang masih berkembang seperti Oracle, IBM, dan Alibaba, ketersediaan sumber daya dengan keahlian relevan mungkin menjadi lebih sulit lagi karena mereka tertinggal jauh dalam penetrasi cloud publik.

Penting untuk diingat bahwa biaya perekrutan sumber daya teknis dapat meningkat secara signifikan jika ketersediaan mereka terbatas.

Oleh karena itu, mempertimbangkan ketersediaan bakat teknis di pasar adalah langkah yang sangat penting dalam perencanaan migrasi ke cloud yang sukses.

Dukungan komunitas dan penyedia layanan cloud

Sebelum kamu membuat keputusan akhir dalam pemilihan penyedia cloud untuk bisnis kamu, ada beberapa aspek terkait dukungan yang perlu diperiksa dengan cermat.

Langkah pertama adalah mengkaji paket layanan yang disediakan oleh penyedia cloud tersebut. kamu perlu memahami apa yang termasuk dalam paket dukungan standar dan apakah ada pilihan tambahan yang tersedia untuk kebutuhan khusus kamu.

Hal ini penting karena dukungan yang kuat dapat menjadi kunci dalam menjaga kinerja dan ketersediaan lingkungan cloud kamu. Selain itu, periksa berbagai jenis dukungan yang ditawarkan oleh penyedia cloud, seperti dukungan melalui email, telepon, obrolan, atau konferensi video.

Pastikan metode komunikasi ini sesuai dengan preferensi dan kebutuhan tim kamu. Selanjutnya, perhatikan waktu yang dijamin dalam Service Level Agreement (SLA) untuk respon dan penyelesaian masalah.

SLA yang kuat dapat memberikan kepastian bahwa masalah akan ditangani secara efisien dan dalam waktu yang wajar. Dalam konteks ini, juga penting untuk memeriksa dukungan komunitas yang tersedia untuk penyedia cloud.

Dukungan komunitas dapat menjadi sumber berharga untuk mendapatkan wawasan, pemecahan masalah, dan dukungan tambahan dari sesama pengguna yang memiliki pengalaman serupa.

Terakhir, evaluasi dukungan sumber daya pasar dan dukungan layanan yang ditawarkan oleh penyedia. Ini mencakup berbagai aspek, termasuk biaya dukungan, tingkat aksesibilitas, dan tingkat keahlian yang tersedia dari pihak penyedia.

Semua faktor ini perlu diperhitungkan dalam pemilihan penyedia cloud yang akan mendukung kesuksesan proyek kamu. 

Ketersediaan Perangkat Lunak

Ketika kamu memutuskan untuk mengadopsi pendekatan migrasi Rehost, dimana kamu mengangkut aplikasi kamu ke lingkungan cloud tanpa perubahan signifikan dalam arsitektur atau kode, ada beberapa pertimbangan penting yang perlu kamu pertimbangkan.

Salah satu pertimbangan tersebut adalah ketersediaan perangkat lunak dan versi tertentu yang dibutuhkan oleh aplikasi kamu. Seringkali, aplikasi lama atau legacy menghadapi tantangan dalam hal ketersediaan perangkat lunak dan versi tertentu di lingkungan cloud.

Oleh karena itu, penting untuk memeriksa ketersediaan perangkat lunak dan versi yang diperlukan di pasar layanan cloud yang kamu pilih.

Hal ini dapat memastikan bahwa aplikasi kamu dapat berjalan dengan lancar di lingkungan cloud tanpa hambatan yang disebabkan oleh masalah ketersediaan perangkat lunak.

Mila Rosyida

Halo ! I'm a Technical Content Specialist in DomaiNesia. I love learn anything about Technical, Data, Machine Learning, and more Technology.


Dodi Atmaja
November 24, 2023

untuk platform web builder,, bagaimana seo nya,, apakah sama aja

Dodi Atmaja
November 24, 2023

kalau menggunakan web builder, bagaimana seo nya,, apakah sama seperti blogger atau wordpress

yoga dwi
November 22, 2023

saya pengguna domainesia, semua aplikasi saya tdk dpt terbuka, adakah yang salah / mohon tanggapannya, terimakasih

Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds