Mau Bekerja di Jurusan IT? Harus Tahu apa itu Scrum Master meeting dan Manfaatnya
Ayo kita intip lebih dalam tentang apa itu scrum meeting dan scrum master – Apabila kamu berniat untuk bekerja pada suatu bidang teknologi, maka perlu memahami apa itu scrum. Metode ini sangat erat kaitannya dengan penggunaan prinsip AGILE. Istilah tersebut sangat sering disebut bagi orang-orang yang bekerja dalam bidang industri teknologi.
Beberapa kosakata yang sering muncul dalam pembahasan tersebut adalah planning poker, sprint, dan lain sebagainya. Kalau kamu belum paham, beberapa istilah tadi memang terdengar asing dan membingungkan. Setelah memahaminya, maka kamu akan bisa menggunakan metode tadi guna menyelesaikan permasalahan yang kompleks pada development software
Pengertian Scrum
Apa itu Scrum ? Scrum adalah sebuah kerangka proses kerja yang dipakai untuk menyelesaikan masalah, biasanya dipakai untuk pengembangan software. Selain dari software, scrum juga bisa dipakai untuk mengembangkan produk lain yang lebih rumit. Scrum meeting terdiri atas tiga dasar yakni transparansi, inspeksi, dan adaptasi.
Pusat dari cara ini dinamakan Sprint yang merupakan batasan waktu saat mengembangkan produk sampai siap untuk dipakai oleh pengguna. Sprint juga dapat dipakai sebagai batasan waktu sampai siap ditransfer ke lingkungan produksi perangkat lunak yang menggunakan server hosting.
Durasi dari Sprint yang lazim biasanya tidak sampai 30 hari. Jadi dinamakan Sprint berkat durasi yang jauh lebih singkat daripada lamanya waktu di pengembangan produk. Sedangkan istilah Agile dipakai dalam rangka mengacu ke sekumpulan perangkat berupa metode dan praktik yang memiliki nilai dan prinsip yang terdapat pada Agile Manifesto.
Latar Belakang Munculnya
Istilah ini memiliki latar belakang terbentuknya. Dimulai dari seorang pria bernama Jeff Sutherland yang kewalahan menangani proyek yang tidak bisa selesai tepat waktu sesuai jadwal. Kisah tersebut terjadi pada pertengahan tahun 90-an. Proyek yang ketinggalan jadwal tersebut terus menyita anggaran yang semakin tinggi, sehingga ia perlu menemukan jalan keluarnya.
Tibalah ia di sebuah perusahaan Jepang yang menerapkan metode Agile. Ia mendapatkan ide untuk mengembangkan metode tersebut menjadi sebuah kerangka kerja bernama Scrum. Kemudian, kerangka kerja tersebut tersebar sampai ke seluruh dunia dan digunakan dalam bidang pengembangan produk.
Siapa Saja Pengguna Scrum?
Kamu pasti masih berpikir bahwa orang-orang yang dapat memanfaatkan cara ini hanyalah yang bekerja di bagian IT saja, seperti developer. Namun, Scrum bisa juga dipakai oleh orang yang bekerja dalam dunia engineer. Selain itu, fakta sudah membuktikan bahwa framework ini juga dipakai seluruh karyawan FBI dan juga dari orang pemasaran.
Tak ingin ketinggalan dari jadwal konstruksi bangunan, maka para kontraktor dan orang yang mengerjakan proyek di sana harus menggunakan cara ini. Semua orang dengan profesi yang sudah disebutkan tadi terbiasa menggunakan cara ini, terutama saat harus memanfaatkan email campaign.
Intinya, Scrum dapat membantu orang yang menggunakannya dapat menyelesaikan proyek dengan tepat waktu. Hal tersebut memungkinkan untuk dapat mengerjakan proyek dengan jumlah yang jauh lebih banyak di masa depan dan dalam waktu yang lebih singkat.
Baca Juga: Agile Adalah Metode Development Populer, Yuk Cari Tahu Tentang Agile!
Beberapa Jenis Scrum Master
Ada beberapa jenis Scrum yang dapat dipilih oleh penggunanya. Pastinya memanfaatkan jenis tersebut juga harus sesuai dengan tujuannya. Seluruh jenisnya dapat kamu ketahui berikut.
-
Product Owner
Framework jenis ini dipakai guna memastikan seluruh proses yang terlibat dalam suatu bisnis berjalan lancar. Cara ini dapat dipakai untuk melindungi tim pada suatu proyek. Tanggung jawab pemilik produk memegang visi penting terhadap apa yang dibuatnya. Ia akan bertugas dalam menyampaikan visi kepada seluruh tim. Tugas tersebut berupa penilaian Stakeholder.
-
Scrum Master
Scrum master adalah orang yang menangani semua proses scrum sehingga bisa berjalan dengan baik dan lancar, sehingga scrum master bisa melindungi tim yang bertugas dari gangguan. Orang yang berada di posisi ini sangat bertanggung jawab agar setiap orang memakai scrum bisa memahami scrum secara keseluruhan.
-
Tim Scrum
Pada jenis ini seluruh tim yang bertugas sudah dapat mengatur diri sesuai dengan tanggung jawab masing-masing dan memiliki peran sebagai tim yang dapat berubah-ubah secara fungsionalitas. Setiap individu dalam tim akan melakukan tugas berupa analisa, implementasi, merancang, menguji, dan lain sebagainya.
Pada jenis ini, setiap orang yang berpartisipasi dalam tim akan melakukan kontribusi terhadap pekerjaan yang bisa mereka lakukan demi mampu menyelesaikan pekerjaan di setiap Sprint. Setiap individu dalam tim akan mampu bekerja secara disiplin dengan kemampuan yang mereka miliki.
Kapan Harus Menggunakan Scrum?
Apabila kamu masuk dalam bidang pekerjaan sering menggunakan Scrum, maka mempelajarinya adalah sebuah keharusan. Setidaknya ada 7 aspek yang menjadi pertimbangan dalam menjalankan cara ini dan kamu akan bisa mengetahuinya berikut.
-
Persyaratan dari Klien Tidak Jelas
Sebagian besar klien memiliki ide mendasar terhadap suatu produk, tetapi seringkali belum mampu menjelaskan bagaimana detailnya. Ketidakjelasan dalam hal definisi detail dapat menyebabkan timbulnya banyak konsekuensi. Apabila persyaratan akan detail belum dapat dipenuhi, maka saatnya tim yang bekerja menggunakan cara ini.
Penggunaannya menjadi suatu keharusan, karena ini bisa membuat situasi penyelesaian proyek menjadi lebih nyaman dan fleksibel. Bahkan memungkinkan untuk dilakukannya perubahan atau adaptasi terhadap suatu proses pengembangan produk klien.
-
Kemungkinan Terjadi Perubahan Tinggi
Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan permintaan klien pada saat pengembangan suatu produk juga sering terjadi. Saat hal tersebut dialami tim kamu, maka adaptasi benar-benar harus dapat direalisasikan dan membuat perkembangan proyek yang lebih cepat. Ini sering terjadi saat ada perubahan pada teknologi dalam suatu konteks bisnis.
Mengaplikasikan cara inidapat membuat perkembangan proyek menjadi lebih fleksibel dan mudah diatur, terutama saat terjadi perubahan dan persyaratan yang baru diperlukan. Scrum akan benar-benar membantu saat terjadinya perubahan pengembangan proyek.
-
Adanya Keperluan Pengujian terhadap Suatu Solusi
Dalam konstruksi suatu minimum viable product (MVP) yang baru, perlu adanya verifikasi yang memperbolehkan hal tersebut untuk dilakukan iterasi yang mana ada hasil yang akan diperoleh dari tes tersebut. Berdasarkan hasil pengujian yang sudah didapatkan biasanya akan menyebabkan adanya beberapa perubahan.
Master Scrum akan memungkinkan dilakukannya pembaharuan dan koreksi terhadap MVP dan memberikan garansi hasil akhir produk akan sesuai dengan ekspektasi. Pastikan untuk melakukan pengujian dalam waktu segera guna menghindari adanya perubahan di tahap akhir yang mana dapat menyebabkan harga pengembangan produk menjadi lebih mahal.
-
Product Owner Sudah Tersedia
Adanya partisipasi, dedikasi, dan kontribusi penuh dalam suatu product owner adalah hal yang paling mendasar untuk dilaksanakannya cara ini. Sebuah Product Owner adalah backlog yang mana seseorang tersebut bertanggung jawab dalam memberikan definisi yang lengkap kepada tim.
Hanya saja, beberapa kasus dimana klien tidak memiliki PO yang tersedia dalam suatu proyek bisa menyebabkan tim yang bertugas kesulitan dalam proses implementasi. Tidak menutup kemungkinan bahwa tim akan susah mewujudkan produk dengan metode ini ketika klien tidak memegang PO.
-
Tim Punya Manajemen Diri yang Baik
Seluruh individu yang ada pada tim harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Masing-masing individu juga harus memiliki skill yang senior, sehingga dapat melakukan proses kolaborasi dengan baik. Apabila setiap individu belum memiliki pengalaman yang banyak terhadap suatu meeting, maka proses implementasinya bisa menjadi semakin kompleks.
Aspek lain yang penting pada suatu sistem Scrum adalah jumlah anggota yang optimum, agar cara ini bisa berlangsung secara baik. Tim memiliki batasan jumlah anggota yang memungknkan setiap anggota dapat berpartisipasi dengan baik dalam tim. Jumlah anggota berkisar pada 5 sampai dengan 9 anggota.
-
Kontrak yang Dilakukan Berkaitan Waktu dan Material
Scrum cocok diimplementasikan pada proyek klien yang menyertakan batasan waktu dan material. Walaupun memang ada beberapa kasus dimana Master Scrum diimplementasikan dalam menentukan harga proyek. Namun, sebagian besar cara ini cocok diimplementasikan pada klien yang memesan proyek dengan batasan waktu tertentu atau keterbatasan material.
-
Klien Terbuka dengan Inovasi dan Perubahan
Aspek terakhir yang memungkinkan dilaksanakannya adalah ada tidaknya budaya klien yang terbuka terhadap inovasi dan perkembangan. Klien harus bisa percaya terhadap tim yang dibentuk dan ini ditunjukkan oleh seluruh tim dengan memperlihatkan progress pengembangan produk setiap periode waktu yang sudah disepakati.
Kegiatan dalam Pelaksanaan Scrum
Ada beberapa aktivitas yang biasanya terdapat di dalam suatu Scrum. Apabila kamu belum mengetahuinya, maka kamu dapat memahaminya berikut.
-
Meeting Perencanaan
Aktivitas pertama yang paling penting dari terbentuknya tim adalah mengadakan rapat perencanaan Sprint. Seluruh tim akan berkumpul dan mengadakan kolaborasi bersama dengan Product Owner dan juga Master Scrum. Seluruh tim akan memiliki pendapat yang berbeda-beda dan ini menjadi ajang brainstorm bersama.
-
Tim dengan Kemampuan Saling Melengkapi
Membuat suatu tim dengan Master Scrum harus dengan memilih anggota yang khusus dan tidak boleh asal-asalan. Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda dan masing-masing sudah memiliki pengalaman. Setiap tim akan menyelesaikan tugas demi kemajuan proyek. Setiap individu dalam tim akan bekerja pada story sampai selesai dan baru bisa melanjutkan ke tugas lainnya.
-
Progress Scrum Harian
Suatu siklus Sprint akan memerlukan meeting progress setiap hari selama lima belas menit. Biasanya akan berlangsung pada pagi hari dan terdapat tiga hal yang dibahas oleh setiap member tim.
- Apa yang sudah saya lakukan kemarin.
- Apa yang akan saya lakukan pada hari ini.
- Jelaskan tantangan dan perkembangan yang sudah ada dari setiap individu.
-
Meeting Review Sprint
Setelah mengadakan Sprint, maka setiap tim akan melakukan Sprint Review Meeting dengan menunjukkan progress kepada Product Owner. Harus dilakukan demo secara langsung dalam pertemuan tersebut. Sisanya adalah adanya verifikasi dari Product Owner mengenai story yang sudah dibuat sesuai kriteria mereka.
-
Meeting Restrospektif
Setelah melakukan pertemuan review, maka seluruh tim yang bertugas akan berbicara tentang berbagai macam hal, diantaranya:
- Segala hal yang berjalan baik saat Sprint
- Apa yang tidak berjalan lancar sesuai ketentuan Sprint.
- Hal baru yang dipelajari.
- Item yang harus ditindaklanjuti berikutnya.