Serangan DDoS pada Jaringan DomaiNesia
Dalam rentang waktu beberapa minggu ini, jaringan DomaiNesia berulang kali menjadi target serangan DDoS atau distributed denial-of-service. Kami memohon maaf atas interupsi layanan selama terjadinya serangan. Akses server sempat melambat dan jaringan sempat mati dikarenakan serangan DDoS dengan skala besar. Pada kesempatan ini kami akan menjelaskan beberapa hal terkait serangan ini dan upaya kami untuk menanggulanginya. Anda tidak perlu khawatir karena kami sudah melakukan upaya mitigasi dengan penambahan lapisan Anti-DDoS untuk menangkal serangan serupa.
Apa itu DDoS dan Cara Mengatasinya
Secara sederhana, DDoS adalah sebuah upaya untuk menghambat kinerja server yang dilakukan oleh seorang penyerang atau attacker. DDoS tersebut menarget server atau jaringan dan membanjirinya dengan trafik. Serangan yang diakibatkan oleh DDoS akan menghambat akses ke server bahkan membuat jaringan internet berhenti total.
Setelah penyerang berhasil mendapatkan targetnya, ia menggunakan kumpulan perangkat yang berhasil diretas yang disebut dengan botnet. Jaringan botnet yang berisi puluhan ribu perangkat tersebut dapat dikendalikan dan diperintah oleh penyerang. Ketika sebuah alamat IP telah menjadi target serangan, setiap bot akan mengirimkan trafik ke target secara berulang. Trafik yang dikirim oleh penyerang akan memenuhi jalur data sehingga akses ke jaringan server menjadi lambat atau bahkan mati.
Untuk mengatasi serangan yang berkelanjutan tersebut, DomaiNesia telah melakukan mitigasi terhadap berbagai bentuk serangan semacam DDoS. Mitigasi adalah sebuah upaya untuk meminimalisir dampak serangan. Upaya tersebut dilakukan dengan memanfaatkan jaringan yang dirancang khusus untuk menyerap trafik serangan namun tetap memperbolehkan trafik bersih untuk melalui jaringan server, lapisan ini kami sebut dengan layer Anti-DDoS. Dengan Anti-DDoS, website yang ditargetkan oleh penyerang dapat terlindungi dan dapat diakses ketika terjadi serangan ini.
Baca juga: Tips Mengamankan Website WordPress
Dampak Serangan DDoS
Penyerang bisa menggunakan dua cara untuk melakukan serangan ini, yaitu dengan traffic flooding dan request flooding. Ketika penyerang menggunakan traffic flooding, ia akan membanjiri jaringan dengan banyak trafik sehingga jaringan tidak mampu lagi menampung aliran data. Akibatnya, pengguna yang ingin masuk ke website tidak mendapat akses ke situs karena jalur data yang penuh. Request flooding adalah ketika penyerang membanjiri website dengan banyak permintaan terhadap website. Akibatnya, website tidak mampu lagi melayani pengunjung karena terlalu banyak permintaan pengunjung pada satu waktu. Dampak serangan ini biasanya ada beberapa tahap:
- Dampak awal dari serangan ini adalah jumlah spam yang meningkat secara tiba-tiba. Pada saat trafik normal, website akan jarang atau hampir tidak pernah ada spam.
- Dampak selanjutnya adalah website menjadi lebih lambat. Melambatnya sebuah website membuat pengguna memerlukan waktu lebih lama untuk mengakses halaman yang dituju.
- Dampak terakhir adalah putusnya alur jaringan atau null-route. Website yang terkena dampak ini tidak akan bisa mengakses website dalam beberapa waktu tertentu.
Kesimpulan
Server manapun bisa terkena serangan ini. DDoS dilakukan oleh seorang penyerang, artinya serangan ini memang sengaja dilakukan oleh pihak-pihak tertentu. DDoS punya beberapa dampak seperti melambatnya trafik server hingga matinya jaringan atau null-route. DomaiNesia sudah mengimplementasikan lapisan anti-DDoS sebagai langkah mitigasi. Mitigasi tersebut mampu menjaga VPS server dari ancaman-ancaman DDoS, sehingga server yang ada di DomaiNesia tetap dapat diakses ketika terjadi serangan.
Ada kasus cloaking web atau update blog yang sama atau bahasa kasarnya cloning web, apa domanesia bisa mengatasi, jika Whois di protect, cloudflare di sembunyikan dan yang melakukan kloning 5 blog besar dengan ip dinamis?
kalo blog ecek-ecek gak mungkin diserang yah min? :)