• Home
  • Berita
  • SQLite: Database Sederhana, Solusi Tanpa Ribet!

SQLite: Database Sederhana, Solusi Tanpa Ribet!

Oleh Hazar Farras
SQLite

Halo DomaiNesians! Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana aplikasi di ponsel menyimpan data, seperti catatan atau daftar tugas harian? Atau bagaimana perangkat pintar bisa bekerja tanpa memerlukan server besar di balik layar? Jawabannya sering kali adalah SQLite!

SQLite adalah salah satu solusi penyimpanan data yang paling ringan dan mudah digunakan, tapi tetap andal. Berbeda dengan sistem basis data yang kompleks seperti MySQL atau PostgreSQL, SQLite langsung bekerja dari satu file kecil, tanpa perlu server. Namun, bagaimana sebenarnya cara kerjanya?

Dalam artikel ini, kami akan membahas dengan santai apa itu SQLite, bagaimana cara kerjanya, serta apa saja keunggulan dan keterbatasannya. Siapa tahu, di akhir nanti kamu akan melihat SQLite sebagai salah satu teknologi sederhana namun hebat yang seringkali tersembunyi di balik layar aplikasi yang kamu gunakan setiap hari!

SQLite
Sumber: Canva

Apa itu SQLite?

SQLite adalah sistem manajemen basis data atau database yang sangat ringan dan tidak membutuhkan server untuk menjalankannya. Berbeda dengan beberapa database lain seperti MySQL atau PostgreSQL yang memerlukan instalasi dan pengaturan server, SQL ite dapat berjalan langsung di dalam aplikasi yang menggunakannya. Data disimpan dalam satu file yang bisa diakses kapan saja tanpa pengaturan tambahan. Karena kepraktisannya, SQL ite banyak digunakan dalam aplikasi mobile, perangkat IoT, dan program desktop.

SQL ite sangat cocok digunakan dalam situasi berikut:

  • Aplikasi mobile – banyak aplikasi di ponsel, seperti aplikasi catatan atau pengelola tugas, menggunakan SQL ite untuk menyimpan data.
  • Perangkat IoT – perangkat pintar kecil yang tidak memerlukan sistem basis data yang besar dapat menggunakan SQL ite karena ringan dan mudah digunakan.
  • Aplikasi desktop – program seperti editor teks atau pengelola berkas sering kali memanfaatkan SQL ite untuk menyimpan pengaturan atau data pengguna.
  • Prototyping – SQL ite sering digunakan oleh pengembang untuk membangun prototipe aplikasi karena kemudahannya.

SQL ite berbeda dengan MySQL dan PostgreSQL yang lebih rumit. MySQL dan PostgreSQL memerlukan server khusus untuk menjalankan basis data dan melayani banyak pengguna dalam waktu yang bersamaan. Mereka digunakan untuk proyek besar seperti website atau aplikasi yang memiliki banyak data dan pengguna. Sedangkan, SQL ite lebih cocok untuk aplikasi skala kecil hingga menengah yang tidak membutuhkan banyak pengguna secara bersamaan.

Baca juga: PostgreSQL vs MySQL: Mana yang Lebih Baik?

Cara Kerja SQLite

SQL ite bekerja dengan sangat sederhana. Bayangkan SQL ite sebagai buku catatan elektronik. Setiap kali aplikasi menyimpan sesuatu (seperti catatan atau daftar tugas), aplikasi tersebut hanya menulisnya ke halaman tertentu di dalam buku catatan tersebut. Semua informasi disimpan dalam satu file yang sangat besar yang disebut file database. Berikut adalah proses sederhana cara kerjanya:

  • Membuat database – ketika aplikasi ingin menyimpan data, SQL ite membuat satu file yang berfungsi sebagai tempat menyimpan semua informasi. File ini bisa dibuka kapan saja oleh aplikasi.
  • Menambahkan data – jika aplikasi butuh menyimpan data baru, seperti menambah catatan baru, SQL ite menambahkannya ke dalam file database dengan sangat cepat.
  • Membaca data – ketika aplikasi ingin mengambil data, misalnya menampilkan catatan yang sudah ada, SQL ite akan mencari data di dalam file dan menampilkannya kepada pengguna.
  • Menghapus data – data yang tidak lagi diperlukan bisa dihapus dari file database oleh SQL ite dengan mudah.

SQL ite tidak memerlukan server khusus, sehingga aplikasi dapat berinteraksi langsung dengan file database tanpa pengaturan server yang rumit.

Keunggulan dan Keterbatasan SQLite

SQLite menawarkan kemudahan penggunaan dengan sistem yang ringan dan tanpa memerlukan server, sehingga ideal untuk aplikasi kecil dan menengah. Meskipun praktis, SQLite tidak cocok untuk aplikasi besar yang membutuhkan banyak pengguna secara bersamaan, karena hanya mendukung akses satu pengguna untuk penulisan data. Berikut adalah keunggulan dan keterbatasan SQLite, yang dapat kamu pertimbangkan sebelum menggunakannya: 

SQLite
Sumber: Canva

1. Keunggulan

  • Mudah digunakan – tidak memerlukan server atau instalasi yang rumit. Karena semuanya terintegrasi dalam satu file, kamu bisa langsung menggunakannya begitu saja tanpa perlu konfigurasi tambahan. Ini sangat praktis untuk aplikasi kecil atau proyek yang sedang dikembangkan.
  • Ringan – sangat ringan dan sederhana. Semua data disimpan dalam satu file database, yang bisa dengan mudah disimpan atau dipindahkan. Ini membuat SQLite ideal untuk aplikasi mobile, perangkat IoT, atau proyek yang membutuhkan basis data sederhana.
  • Cepat – untuk aplikasi yang hanya membutuhkan sedikit data atau yang tidak digunakan oleh banyak orang secara bersamaan, SQLite sangat cepat. Karena tidak ada server terpisah yang menangani permintaan, aplikasi bisa langsung membaca dan menulis ke file database tanpa ada perantara.
  • Portable – memungkinkan kamu untuk memindahkan file database dengan mudah. Misalnya, kamu bisa menyalin file SQLite ke perangkat lain tanpa harus memindahkan atau mengkonfigurasi database ulang. Ini sangat membantu jika kamu bekerja di berbagai perangkat.
  • Tidak memerlukan pemeliharaan – karena tidak menggunakan server, SQLite hampir tidak memerlukan pemeliharaan. kamu tidak perlu memikirkan hal-hal seperti pengelolaan server, backup database yang rumit, atau pengaturan pengguna yang kompleks.
  • Skalabilitas kecil hingga menengah – mampu menangani basis data kecil hingga menengah dengan sangat baik. Aplikasi yang hanya memiliki beberapa ribu hingga ratusan ribu baris data bisa dijalankan dengan lancar tanpa menimbulkan masalah kinerja yang berarti.

2. Keterbatasan

  • Tidak cocok untuk aplikasi besar – memiliki keterbatasan dalam menangani aplikasi besar dengan ribuan pengguna yang mengakses data secara bersamaan. Basis data besar dengan data yang kompleks mungkin akan lebih baik ditangani oleh MySQL atau PostgreSQL, yang didesain untuk aplikasi berskala besar dan memiliki fitur manajemen server yang lebih kuat.
  • Keterbatasan fitur lanjutan – tidak memiliki fitur-fitur canggih seperti manajemen pengguna, replikasi (menyalin database untuk cadangan atau pengembangan), dan kemampuan untuk menangani transaksi dalam jumlah besar dengan cara yang sangat efisien seperti MySQL atau PostgreSQL. Jika kamu butuh database yang mampu mengelola akses oleh banyak pengguna atau proses yang rumit, SQLite mungkin tidak cukup.
  • Tidak multi user secara efisien – bisa menangani banyak pengguna yang membaca data secara bersamaan, tetapi ketika datang ke penulisan data (menambah, mengubah, atau menghapus), hanya satu pengguna yang bisa melakukan perubahan pada satu waktu. Ini karena SQLite menggunakan mekanisme locking untuk memastikan keamanan data, tetapi ini dapat memperlambat kinerja jika banyak pengguna mencoba menulis data secara bersamaan.
  • Batasan kapasitas – meskipun bisa menangani cukup banyak data, ia tidak dirancang untuk menangani basis data yang sangat besar seperti yang biasa digunakan dalam aplikasi web besar. Untuk basis data dengan ukuran gigabyte hingga terabyte, sistem manajemen database seperti MySQL atau PostgreSQL lebih efisien.
  • Keamanan yang lebih terbatas – tidak memiliki fitur keamanan bawaan untuk manajemen akses pengguna atau enkripsi secara menyeluruh, seperti yang dimiliki oleh database server-side yang lebih besar. Untuk aplikasi yang membutuhkan tingkat keamanan data yang lebih tinggi, kamu perlu menambahkan lapisan keamanan tambahan di luar SQLite.

SQLite sangat cocok digunakan untuk aplikasi kecil hingga menengah, terutama yang membutuhkan basis data yang ringan, cepat, dan mudah digunakan. Namun, untuk proyek besar atau aplikasi dengan banyak pengguna yang mengakses data secara bersamaan, SQLite mungkin memiliki keterbatasan yang membuat Anda perlu mempertimbangkan pilihan lain seperti MySQL atau PostgreSQL.

SQLite menawarkan solusi sederhana dan praktis tanpa perlu pengaturan yang rumit, tetapi jika aplikasi Anda berkembang dan mulai memerlukan fitur lebih canggih, kamu mungkin perlu mempertimbangkan database yang lebih kuat.

SQLite
Sumber: Canva

SQLite, Pilihan Sederhana untuk Kebutuhan Data

Jadi, sekarang Anda tahu bahwa SQLite adalah solusi sederhana dan ringan yang dapat diandalkan untuk mengelola data tanpa perlu server. Cara kerjanya yang langsung, tanpa ribet, membuatnya ideal untuk aplikasi kecil hingga menengah. Namun, meskipun sangat praktis, SQLite juga memiliki keterbatasan, terutama ketika menangani data besar dan banyak pengguna secara bersamaan.

Bagi Anda yang sedang merancang aplikasi atau website dan mulai membutuhkan basis data yang lebih kuat dan andal, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan upgrade ke solusi yang lebih besar, seperti MySQL atau PostgreSQL. Jika begitu, paket VPS Managed berkualitas bisa menjadi solusi sempurna. Dengan VPS Managed, Anda bisa fokus pada pengembangan, tanpa harus repot mengelola server sendiri. Serahkan urusan teknis kepada kami, dan nikmati performa yang lebih baik serta fleksibilitas maksimal untuk kebutuhan kamu!

VPS Managed

 

Hazar Farras

Hi ! I'm a Technical Content Specialist in DomaiNesia. Passionate about challenges, technology enthusiast, and dedicated K-pop lover always exploring new horizons and trends


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds