SRS adalah: Pahami Apa Itu Dokumen SRS dan Apa Saja Isinya
SRS atau Software Requirements Specification adalah dokumen penting dalam pengembangan perangkat lunak. Bagi Kamu yang terlibat dalam industri teknologi atau pengembangan perangkat lunak, memahami SRS adalah langkah awal yang krusial dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan.
Dokumen ini merupakan fondasi dari seluruh proyek pengembangan perangkat lunak, karena merangkum secara rinci kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sebuah sistem yang akan dibangun. Yuk, selami lebih dalam tentang apa itu SRS, fungsi-fungsinya, apa saja yang tercakup di dalamnya, cara menyusunnya, dan berbagai pembahasan terkait yang relevan.
Apa itu SRS?
SRS adalah singkatan dari Software Requirements Specification, yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Ini merupakan dokumen yang mendefinisikan secara rinci kebutuhan fungsional dan non-fungsional dari sebuah sistem perangkat lunak yang akan dikembangkan. Dalam konteks pengembangan perangkat lunak, SRS adalah salah satu dokumen awal yang dibuat setelah analisis kebutuhan dilakukan.
Lalu apa itu kebutuhan fungsional dan non-fungsional? Berikut ini secara singkat hal yang perlu kamu ketahui tentang kebutuhan fungsional dan non-fungsional:
Fungsional:
- Fungsionalitas: Ini menjelaskan apa yang sistem harus lakukan, seperti fitur-fitur yang harus ada dan fungsi-fungsi yang harus dilakukan.
- Interaksi Pengguna: Merincikan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem, termasuk antarmuka pengguna dan proses navigasi.
- Proses Bisnis: Menjelaskan alur kerja atau proses bisnis yang harus diotomatiskan oleh sistem.
- Kinerja: Merujuk pada kecepatan, responsivitas, dan ketersediaan sistem dalam menjalankan fungsi-fungsinya.
- Kebutuhan Data: Menyebutkan kebutuhan terkait pengolahan dan penyimpanan data, termasuk format data dan operasi-operasi yang diperlukan.
Non-fungsional:
- Keamanan: Menjelaskan kebutuhan terkait perlindungan data dan sistem dari ancaman keamanan.
- Penggunaan: Merincikan batasan-batasan terkait penggunaan sistem, seperti jumlah pengguna yang bisa diakomodasi atau tingkat kerumitan tugas yang harus dijalankan.
- Kinerja: Merujuk pada waktu respons, kecepatan pengolahan, dan ketersediaan sistem dalam kondisi tertentu.
- Kemudahan Pemeliharaan: Menyebutkan kebutuhan terkait kemudahan perbaikan, pemeliharaan, dan upgrade sistem.
- Kemudahan Penggunaan: Merincikan kebutuhan terkait kejelasan antarmuka pengguna, dokumentasi, dan dukungan yang diberikan kepada pengguna.
Tujuan Dokumen SRS adalah
Tujuan utama dari pembuatan Software Requirements Specification (SRS) adalah untuk menyediakan kerangka kerja yang jelas dan terinci bagi pengembang perangkat lunak serta pemangku kepentingan lainnya untuk memahami, mengkomunikasikan, dan mengevaluasi kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. SRS tidak hanya menjadi panduan bagi tim pengembang, tetapi juga menjadi dokumen resmi yang menjadi dasar perjanjian antara klien atau pemangku kepentingan dengan tim pengembang.
SRS berperan penting dalam komunikasi antara seluruh pihak yang terlibat dalam proyek pengembangan perangkat lunak. Dokumen ini menciptakan bahasa yang seragam dan terstandarisasi yang memungkinkan pengembang, manajer proyek, klien, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memiliki pemahaman yang sama tentang kebutuhan sistem. Dengan demikian, SRS membantu mengurangi risiko kesalahpahaman yang dapat terjadi selama proses pengembangan.
Selain itu, SRS juga berfungsi sebagai alat pengukuran kinerja proyek. Dengan memiliki spesifikasi kebutuhan yang jelas dan terinci, tim pengembang dapat menggunakan SRS sebagai panduan untuk mengevaluasi kemajuan proyek dan memastikan bahwa hasil akhir memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dokumen ini juga memberikan dasar yang jelas untuk mengidentifikasi dan menilai risiko yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak.
Lebih dari sekadar dokumen komunikasi dan pengukuran, SRS juga berperan sebagai dasar perjanjian antara klien atau pemangku kepentingan dengan tim pengembang. Dengan menyetujui SRS, kedua belah pihak secara resmi menyetujui lingkup, fitur, dan fungsi yang akan disertakan dalam sistem yang akan dikembangkan. Hal ini membantu menghindari perubahan yang tidak terduga atau sengketa selama proses pengembangan.
Fungsi-fungsi SRS adalah
Fungsi-fungsi utama dari SRS adalah untuk memberikan kerangka kerja yang jelas dan terinci bagi pengembang perangkat lunak serta pemangku kepentingan lainnya. Dalam konteks ini, beberapa fungsi kunci yang dimiliki oleh dokumen SRS adalah:
1. Komunikasi
Salah satu fungsi utama dari SRS adalah sebagai alat komunikasi yang efektif antara tim pengembang, klien, dan pemangku kepentingan lainnya. Dokumen ini menyajikan kebutuhan sistem secara terstruktur dan rinci, memungkinkan semua pihak terlibat untuk memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan dan lingkup proyek. Dengan SRS, kesalahpahaman dapat diminimalkan, dan semua pihak dapat bekerja dengan arah yang sama.
2. Panduan Pengembangan
SRS adalah dokumen yang juga berfungsi sebagai panduan yang mengarahkan langkah-langkah yang harus diambil oleh tim pengembang dalam merancang, mengembangkan, dan menguji sistem. Dokumen ini memberikan gambaran umum tentang kebutuhan fungsional dan non-fungsional sistem serta batasan-batasan yang harus dipatuhi dalam pengembangan. Dengan demikian, SRS adalah dokumen yang membantu tim pengembang untuk tetap fokus pada tujuan akhir proyek dan memastikan bahwa semua kebutuhan dipenuhi.
3. Dasar Perjanjian
Selain sebagai alat komunikasi dan panduan pengembangan, SRS juga berfungsi sebagai dasar perjanjian antara klien atau pemangku kepentingan dengan tim pengembang. Dengan menyetujui SRS, kedua belah pihak secara resmi menyetujui lingkup, fitur, dan fungsi yang akan disertakan dalam sistem yang akan dikembangkan. Hal ini membantu menghindari perubahan yang tidak terduga atau sengketa selama proses pengembangan.
4. Pengukuran Kinerja
SRS juga berperan sebagai alat pengukuran kinerja proyek. Dengan memiliki spesifikasi kebutuhan yang jelas dan terinci, tim pengembang dapat menggunakan SRS sebagai panduan untuk mengevaluasi kemajuan proyek dan memastikan bahwa hasil akhir memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dokumen ini juga memberikan dasar yang jelas untuk mengidentifikasi dan menilai risiko yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak.
5. Dokumentasi
Terakhir, SRS adalah dokumen yang juga berfungsi sebagai dokumen referensi yang menyajikan informasi penting tentang kebutuhan sistem. Dokumen ini dapat digunakan sebagai panduan bagi pengembang yang baru masuk ke proyek untuk memahami kebutuhan sistem secara mendalam. Selain itu, SRS juga dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan perubahan atau peningkatan sistem di masa depan.
Isi Dokumen SRS adalah
Sebenarnya tidak ada panduan umum terkait isi dari dokumen SRS ini, namun pada umumnya isi dari dokumen ini adalah sebagai berikut:
Pendahuluan
- Tujuan Dokumen: Menjelaskan maksud dan tujuan pembuatan SRS.
- Lingkup: Menggambarkan cakupan proyek dan batasan-batasan yang berlaku.
- Definisi, Akronim, dan Singkatan: Menyajikan daftar istilah dan singkatan yang digunakan dalam dokumen.
Deskripsi Umum Sistem
- Perspektif Produk: Menjelaskan bagaimana sistem berinteraksi dengan sistem lainnya atau dengan pengguna.
- Fungsi-fungsi Sistem: Menguraikan secara rinci fitur dan fungsi yang akan dimiliki oleh sistem.
- Karakteristik Pengguna: Menyajikan informasi tentang jenis-jenis pengguna yang akan menggunakan sistem serta kebutuhan dan preferensi mereka.
Kebutuhan Khusus
- Kebutuhan Fungsional: Mendefinisikan secara terperinci fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh sistem.
- Kebutuhan Non-Fungsional: Menjelaskan aspek-aspek seperti kinerja, keamanan, dan ketersediaan sistem.
- Kebutuhan Antarmuka Pengguna: Merincikan tampilan dan interaksi pengguna dengan sistem.
Kasus Penggunaan (Use Case)
- Main Use Case: Menyajikan skenario-skenario penggunaan utama sistem.
- Secondary Use Case: Mendeskripsikan skenario-skenario penggunaan tambahan yang mungkin terjadi.
Kebutuhan Data
- Model Data: Menjelaskan struktur dan jenis data yang akan digunakan oleh sistem.
- Kebutuhan Penyimpanan Data: Menguraikan kebutuhan terkait penyimpanan, pemrosesan, dan pengelolaan data.
Kebutuhan Lingkungan
- Kebutuhan Perangkat Keras: Menjelaskan spesifikasi perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan sistem.
- Kebutuhan Perangkat Lunak: Merincikan perangkat lunak atau sistem operasi yang dibutuhkan oleh sistem.
Batasan-batasan dan Kebijakan
- Batasan-batasan Sistem: Menyatakan batasan-batasan yang diterapkan pada sistem.
- Kebijakan Keamanan: Mendeskripsikan kebijakan-kebijakan yang harus diikuti untuk menjaga keamanan sistem.
Persyaratan Tambahan
- Persyaratan Legal atau Regulasi: Menyajikan persyaratan hukum atau regulasi yang harus dipatuhi oleh sistem.
- Persyaratan Kinerja: Mendeskripsikan standar atau metrik yang harus dipenuhi oleh sistem dalam hal kinerja.
Baca juga: Tertarik Menjadi WordPress Developer? Inilah 6++ Hal Yang Harus Kamu Persiapkan!
Cara Menyusun Dokumen SRS
Proses menyusun dokumen Software Requirements Specification (SRS) melibatkan beberapa langkah. Berikut langkah dalam menyusun dokumen SRS adalah:
1. Identifikasi Kebutuhan
Mulailah dengan menganalisis kebutuhan pengguna, tujuan bisnis, dan batasan teknis yang akan memengaruhi desain dan pengembangan sistem. Pastikan untuk mendokumentasikan setiap kebutuhan yang teridentifikasi dengan jelas dan terinci.
2. Pengumpulan Informasi
Lakukan wawancara dengan pengguna, pemangku kepentingan, dan ahli domain untuk memahami kebutuhan mereka secara mendalam. Selain itu, gunakan teknik seperti observasi langsung atau studi literatur untuk memperoleh informasi tambahan. Dokumentasikan hasilnya dengan jelas dan pastikan tidak ada informasi yang terlewat.
3. Penyusunan Dokumen
Susunlah dokumen SRS dengan format yang jelas dan terstruktur, mencakup bagian-bagian seperti pendahuluan, deskripsi umum sistem, kebutuhan fungsional dan non-fungsional, kasus penggunaan, kebutuhan data, dan lainnya. Pastikan untuk mengorganisasi informasi dengan baik agar mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat.
4. Validasi dan Revisi
Setelah menyusun SRS, lakukan validasi dengan meminta masukan dari berbagai pihak terkait, termasuk pengguna, pemangku kepentingan, dan tim pengembang. Tinjau dokumen secara menyeluruh dan perbarui sesuai dengan umpan balik yang diterima untuk memastikan bahwa dokumen mencerminkan kebutuhan dengan akurat dan tidak ada kekurangan atau kesalahan.
5. Persetujuan
Terakhir, pastikan dokumen SRS disetujui oleh semua pihak yang terlibat sebelum memulai tahap pengembangan perangkat lunak. Ini akan menjadi dasar yang jelas dan terstandarisasi untuk proyek yang akan datang, serta memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang kebutuhan sistem yang akan dikembangkan.
Pentingnya Software Requirements Specification (SRS)
Dalam pengembangan perangkat lunak, SRS adalah dokumen yang tidak hanya menjadi panduan tetapi juga alat komunikasi yang penting antara tim pengembang, klien, dan pemangku kepentingan. Dengan menyusun SRS secara cermat, tim dapat memastikan kebutuhan sistem dipahami dan dipenuhi dengan akurat. Dokumen ini tidak hanya menjadi dasar perjanjian resmi, tetapi juga fondasi bagi kesuksesan proyek pengembangan perangkat lunak.