SSH Adalah : Fungsi & Cara Kerjanya!
SSH adalah salah satu hal penting saat kamu ingin mengakses server seperti VPS. Dengan menggunakan SSH, kamu bisa mengakses server tanpa harus berinteraksi secara fisik. Bayangkan saja, jika server hosting atau Cloud VPS yang kamu punya ada di Singapura ataupun Amerika. Apakah kamu harus kesana untuk melakukan restart server? Hmm tentu tidak! Nah, begitulah tugas SSH. Yuk, ketahui lebih dalam apa itu SSH dan cara menggunakan SSH untuk pemula!
SSH Adalah
Menurut Wikipedia, Secure Shell atau SSH adalah sebuah protokol jaringan kriptografi untuk komunikasi data yang aman, login antarmuka baris perintah, perintah eksekusi jarak jauh, dan layanan jaringan lainnya antara dua jaringan komputer. SSH berfungsi untuk mengakses server secara remote melalui koneksi yang terenkripsi. Oleh karena itu, dengan SSH kamu bisa melihat aktivitas server, memonitor server, melihat direktori server, merestart server, melihat job server, serta melakukan instalasi software pada server. Jadi intinya dengan melalui SSH ini, kamu dapat melakukan segala aktivitas di server. Tidak peduli server tersebut berada di belahan dunia manapun. Sepanjang server terhubung dengan internet, kamu dapat mengaksesnya dengan mudah melalui SSH.
Perlukah Menggunakan SSH?
Jadi, perlukah kamu menggunakan SSH? Tentu saja! Dengan SSH kamu bisa mengakses server hosting dan Cloud VPS tanpa harus berinteraksi secara fisik dengan server. Coba bayangkan, jika server yang kamu punya ada di Singapura ataupun Amerika. Apakah kamu harus pergi ke sana hanya untuk melakukan instalasi aplikasi tertentu? Nah, dengan hadirnya teknologi SSH ini, kamu tidak perlu mengelola server secara langsung. Namun kamu bisa meremote server layaknya berada di depan monitor server sungguhan. Remote server via SSH biasanya berbasis konsol dan tanpa GUI. Jadi, pengetahuan tentang perintah Linux sangat diperlukan agar bisa melakukan aktivitas apapun terhadap server.
Apa Itu SSH Client?
Seperti yang kamu ketahui pada penjelasan diatas, dengan menggunakan SSH kamu dapat melihat aktivitas server, memonitor server, melihat direktori server, merestart server, melihat job server, serta melakukan instalasi software pada server.
SSH Client atau biasa disebut Client SSH adalah aplikasi yang digunakan untuk mendukung akses SSH. Untuk sistem operasi Linux dan MacOS sudah disediakan melalui terminal.
Sedangkan apabila kamu pengguna Windows, wajib menggunakan ssh client salah satu contohnya adalah PuTTY. PuTTy merupakan suatu software yang dapat digunakan untuk membuat koneksi SSH antara client dan server.
Bagaimana cara menggunakan PuTTy? Langung saja ikuti panduan akses ssh dengan cara menggunakan PuTTy.
Baca Juga : Enkripsi Adalah Teknik Mengamankan Data, Yuk Cari Tahu Contohnya!
Fungsi dan Manfaat SSH
Berikut fungsi dan manfaat SSH adalah :
1. Akses Server/Perangkat Jarak Jauh
Fungsi utama pada SSH adalah memberikan akses khususnya akses jarak jauh ke server atau komputer lain. Dengan menggunakan SSH, kamu dapat mengakses server dimanapun dengan aman asalkan ada koneksi internet. Biasanya SSH digunakan system administrator untuk mengontrol dan mengelola server jarak jauh tanpa harus berada di tempat fisik yang sama.
2. Enkripsi Data
Fungi dan manfaat SSH adalah SSH dapat mengenkripsi semua data yang dikirimkan. Sehingga dengan adanya ekripsi data via SSH dapat mencegah pihak yang tidak bertanggung jawab untuk bermain-main hingga mencuri informasi.
3. Autentikasi yang Kuat
SSH adalah akses yang menyediakan berbagai metode autentikasi yang kuat, seperti menggunakan kunci publik dan privat, serta kata sandi yang kuat. Ini membantu memastikan bahwa hanya pengguna yang sah yang dapat mengakses server atau komputer yang diinginkan.
4. Tunneling
SSH memungkinkan pengguna untuk membuat terowongan (tunnel). Melalui SSH Tunneling, akses server lebih aman. Biasanya SSH Tunneling digunakan untuk mengakses server database. Buat kamu yang ingin mengakses server database MySQL dari jarak jauh kamu bisa mengikuti panduan Cara Remote MySQL melalui SSH Tunneling (dengan HeidiSQL).
5. Manajemen Server
Bagi system administrator, melakukan manajemen server merupakan tugas utamanya. Pada umumnya system administrator menggunakan SSH adalah untuk mengelola server, termasuk konfigurasi, pemantauan, pembaruan perangkat lunak, dan pemecahan masalah. Hal ini karena SSH memungkinkan untuk me-manajemen server dari jarak jauh dengan aman.
6. Keamanan Shell
Selain akses ke server, SSH juga dapat berfungsi dan bermafaat sebagai shell. Shell ini digunakan untuk menjembatani interaksi dengan sistem operasi secara aman.
7. Penggunaan yang Luas
SSH adalah juga dapat digunakan dalam berbagai konteks, termasuk transfer file aman (SFTP), pengaksesan basis data, dan masih banyak lagi. Ini adalah salah satu alat yang paling penting dan umum digunakan dalam dunia TI untuk keamanan dan akses jarak jauh yang aman.
Cara Kerja SSH
SSH adalah protokol keamanan yang digunakan untuk mengamankan komunikasi jarak jauh baik antara dua komputer dan juga server. SSH bekerja dimulai dengan permintaan koneksi dan diakhiri penutupan koneksi.
Proses-proses cara kerja dibawai ini memastikan bahwa komunikasi antara pengguna dan server terjamin keamanan dan privasi. Bahkan jika ada pihak yang mencoba memata-matai atau mengganggu koneksi, data yang dienkripsi dengan kunci sesi yang kuat akan sulit atau hampir tidak mungkin dibaca atau dimanipulasi.
Cara kerja SSH dimulai ketika pengguna atau sistem yang ingin terhubung secara jarak jauh menginisiasi permintaan koneksi SSH. Setelah permintaan koneksi diterima oleh server, maka tahap autentikasi dimulai.
Pengguna harus membuktikan identitas agar bisa terhubung ke server. Ada beberapa metode autentikasi yang mungkin digunakan. Pertama adalah menggunakan kata sandi.
Pengguna memasukkan kata sandi yang sesuai dengan akun SSH mereka. Kedua atau dengan Kunci Publik-Privat. Kunci Publik-Privat adalah metode autentikasi yang lebih aman di mana pasangan kunci publik dan privat digunakan.
Sebelumnya kunci publik telah disimpan di server terlebih dahulu, sementara kunci privat disimpan di komputer pengguna. Setelah autentikasi berhasil, kunci sesi acak akan melakukan regenerate untuk mengenkripsi data selama sesi.
Kunci ini akan digunakan untuk mengenkripsi data yang dikirimkan dari pengguna ke server dan sebaliknya. Setiap paket data yang dikirim selama proses, SSH akan dienkripsi menggunakan kunci sesi.
Ini mencegah pihak yang tidak sah dari membaca atau memanipulasi data yang dikirimkan melalui koneksi SSH. Setelah sesi selesai atau pengguna memutuskan koneksi, koneksi SSH dapat ditutup dengan aman.
Semua aktivitas yang terjadi terdapat catatan atau log SSH. Hal ini penting untuk pemantauan, audit, dan analisis keamanan.
Teknik Enkripsi SSH
Berikut ini 3 teknik enkripsi SSH yang biasa digunakan dalam SSH adalah :
1. Enkripsi Simetris (Symmetric Encryption)
Enkripsi simetris adalah jenis teknik enkripsi di mana kunci yang sama digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Singkatnya, proses enkripsi dan deskripsi data nantinya menggunakan kunci yang sama.
Keuntungan dar enkripsi simetris adalah kecepatan dan efisiensi saat mengenkripsi dan mendekripsi data. Namun, kekurangnnya adalah mengamankan pertukaran kunci tersebut antara pengirim dan penerima.
Apabila kunci tersebut jatuh ke tangan yang salah, data yang dienkripsi dapat dengan mudah diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, manajemen kunci yang aman menjadi sangat penting dalam penggunaan enkripsi simetris.
2. Enkripsi Asimetris (Asymmetric Encryption)
Berbeda teknik sebelumnya, teknik yang satu ini dirasa lebih aman. Teknik ini disebut dengan teknik enkripsi asimetris. Enkripsi asimetris adalah teknik enkripsi di mana terdapat dua kunci berbeda yang digunakan, yaitu kunci publik (public key) dan kunci privat (private key).
Kunci publik digunakan untuk mengenkripsi pesan atau data, sedangkan kunci privat digunakan untuk mendekripsi pesan yang telah dienkripsi dengan kunci publik.
Enkripsi asimetris juga dikenal sebagai kriptografi kunci publik. Keuntungan dari teknik enkripsi ini adalah keamanan yang tinggi dan pengelolaan kunci yang lebih mudah.
Kunci publik dapat dibagikan dengan bebas tanpa mengorbankan keamanan, sementara kunci privat tetap aman di tangan pemiliknya.
Enkripsi asimetris umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk keamanan email, protokol keamanan web (HTTPS), autentikasi dua faktor, dan banyak lagi. Salah satu algoritma enkripsi asimetris yang paling umum digunakan adalah RSA.
3. Hashing
Teknik hashing merupakan bagian dari dunia kriptografi. Biasanya disebut dengan Cryptography Hash, atau kriptografi hash.
Teknik hashing adalah teknik kriptografi yang berfokus pada penggunaan fungsi hash dalam berbagai aplikasi keamanan dan keintegritasan data.
Fungsi hash merupakan suatu algoritma matematis yang mengambil input (pesan atau data) dan menghasilkan nilai hash (seringkali berupa string bilangan heksadesimal) yang bersifat unik untuk setiap input yang berbeda.
Enkripsi ini tentu saja untuk mengamankan setiap data yang sedang dipertukarkan selama proses koneksi SSH berlangsung. Hal ini karena string heksadesimal yang unik dan tidak boleh terbalik saat menggunakannya saat enkripsi maupun deskripsi.
Mengakses SSH Untuk Remote Cloud VPS
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu cara menggunakan SSH yaitu untuk melakukan remote server via jarak jauh. Lalu, bagaimana cara mengakses SSH untuk remote Cloud VPS? Untuk mengakses SSH tergantung dengan jenis sistem operasi yang kamu digunakan.
Misalnya jika kamu menggunakan Linux, kamu bisa mengakses SSH melalui Terminal. Namun, apabila kamu menggunakan Windows, kamu bisa menginstall PuTTy terlebih dahulu. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca Panduan Akses SSH Melalui Terminal Linux dan PuTTy.
Jika akses SSH sudah berhasil, maka selanjutnya ikuti setiap langkah pada panduan Cara Remote di Cloud VPS untuk melakukan remote Cloud VPS.
Baca Juga : Cara Install Ubuntu di Cloud VPS
Cara Menggunakan SSH Untuk Pemula
Selain remote Cloud VPS jika kamu seorang pemula pengguna Cloud VPS, ada beberapa cara menggunakan SSH yang perlu kamu ketahui. Sebelum kamu mengetahui cara menggunakan SSH untuk pemula, pastikan kamu telah memilih server VPS terbaik ya DomaiNesians.
Cara Install SSH Keys di Cloud VPS
Cara menggunakan SSH untuk pemula yang pertama adalah install SSH Keys. Apa tujuannya? Instalasi SSH Keys bertujuan agar saat kamu ingin melakukan akses SSH ke Cloud VPS tidak perlu memasukkan password dan sebagainya.
Jadi, kamu tidak perlu ribet untuk memasukkan username dan password saat ingin mengakses SSH. Yang harus kamu lakukan hanya membuat public key dan private key terlebih dahulu.
Kemudian public key dan private key dibuat di komputer kamu. Nantinya, public key akan disalin ke server. Sehingga, kamu tidak perlu repot dalam melakukan remote Cloud VPS. Secara teknisnya, silahkan ikuti panduan Cara Membuat SSH Keys di Cloud VPS step by step ya DomaiNesians.
Baca Juga : Cara Menggunakan SSH Keys di Hosting
Cara Mengganti Port SSH di Cloud VPS
Selanjutnya, cara menggunakan SSH untuk pemula yang kedua adalah mengganti port SSH. Apakah kamu tahu mengapa sebagai pemula pengguna Cloud VPS kamu harus mengganti port SSH di Cloud VPS? Nah, penggantian port SSH ini dilakukan bertujuan agar Cloud VPS lebih aman atau tidak mudah dihack oleh hacker.
Port SSH bisa diibaratkan seperti gembok pagar pada sebuah rumah. Secara default, port SSH dari server adalah port 22. Jadi untuk meningkatkan keamanan lebih, kamu perlu mengganti port SSH di Cloud VPS. Kamu bisa menggunakan nilai port yang kategori dynamic/private dengan rentang nilai 49152-65535.
Penentuan nilai port dilakukan secara random ya DomaiNesians! Untuk lebih lengkapnya silahkan baca panduan Cara Mengganti Port SSH di Cloud VPS.
Cara Mengatasi Remote Host Identification Has Changed Pada SSH
Cara menggunakan SSH untuk pemula yang terakhir adalah mengatasi permasalahan saat kamu ingin mengakses SSH.
Apakah permalasahan itu? Permasalahan yang dimaksud adalah kondisi dimana kamu tidak bisa masuk ke Cloud VPS melalui SSH dengan error “WARNING : REMOTE HOST IDENTIFICATION HAS CHANGED”.
Penyebab munculnya error itu karena kamu pernah melakukan remote ke Cloud VPS atau server melalui SSH sebelumnya.
Sehingga IP server sebelumnya sudah tersimpan di dalam file known_hosts
. Ditambah lagi jika kamu melakukan install ulang sistem operasi pada Cloud VPS atau server.
Misalnya kamu reinstall Cloud VPS Ubuntu ke CentOS. Karena melakukan install ulang maka terdapat perubahan key dari SSH Server.
Nah bagaimana cara mengatasi error diatas? Tenang DomaiNesians! Jangan panik, gampang kok caranya, ikuti saja step by step panduan Cara Mengatasi Remote Host Identification Has Changed Pada SSH ya.
Kesimpulan
Buat kamu pengguna pemula Cloud VPS jangan bingung ya! Ada beberapa cara menggunakan SSH yang bisa kamu lakukan di Cloud VPS. Pastinya kamu harus sudah familiar dengan syntax perintah Linux terlebih dahulu. Tenang! Kamu bisa belajar 10 Perintah Linux yang harus kamu ketahui. Jangan menyerah buat terus belajar tentang Cloud VPS ya DomaiNesians!
terima kasih atas informasinya, artikel nya sangat membantu
wah cocok nih buat referensi kedepannya.