Kenali STP Marketing, Strategi Pemasaran yang Bermanfaat bagi Bisnis
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan pebisnis pemula adalah menargetkan semua orang. Meskipun memperluas cakupan pasar bisa berpotensi menguntungkan, penting diingat bahwa produkmu tidak akan bisa memenuhi kebutuhan semua orang. Keterbatasan sumber daya perusahaan dalam mengejar segmen pelanggan yang terlalu luas merupakan salah satu alasan mengapa menargetkan semua konsumen tidak dianjurkan dalam dunia bisnis.
Bisa-bisa kamu kehilangan target pelanggan “nyata” produkmu karena mereka berhenti melihat nilai spesial dari brand yang kamu kembangkan dan tidak mampu membangun loyalitas terhadap produk yang akan menguntungkan usahamu dalam jangka panjang. Oleh karena itu, dalam dunia marketing ada yang namanya model STP marketing. Penasaran bagaimana apa itu STP marketing, cara kerja, contoh dan keuntungannya? Mari kita selami lebih dalam topiknya!
Apa Itu STP Marketing?
STP marketing merupakan salah satu model dalam marketing yang mengacu pada penggunaan model STP, atau yang juga dikenal sebagai Segmentasi (Segmentation), Penargetan (Targeting), dan Pemosisian (Positioning). Tujuan model STP dan penggunaannya dalam pemasaran adalah untuk menemukan segmen pembeli yang menguntungkan dan mengidentifikasi target audiens terbaik untuk kegiatan pemasaran yang lebih terfokus dan efisien.
Model STP marketing sangat efektif dalam membantu kita mengembangan bisnis jangka panjang. Dengan membuat strategi pemasaran menggunakan model STP marketing, kita bisa fokus pada target audiens yang paling ingin kita jangkau dan mengembangkan serta memposisikan produk dengan cara yang paling optimal, tanpa perlu menghambur-hamburkan dana serta sumber daya untuk menarik lebih banyak pelanggan setia.
Selain itu, STP marketing dapat membantu kita menerapkan prinsip-prinsip pemasaran, bauran pemasaran, dan merancang rencana pemasaran yang lebih konsisten dan terukur.
“Perang iklan” antara Coca-Cola dan Pepsi pada tahun 1980-an adalah contoh STP marketing yang bagus untuk dipelajari. Kedua perusahaan tersebut berjuang untuk menjadi pembuat minuman ringan yang paling unggul dan peopuler, jadi mereka harus memposisikan diri mereka dengan benar di pasar target mereka.
Coca-Cola mengeluarkan beberapa varian Cola baru seperti Diet Coke untuk bersaing dengan Pepsi yang berhasil menguasai pangsa pasar Coca-Cola dengan “Pepsi Challenge” mereka. Coca-Cola juga mempromosikan produk mereka dengan mempekerjakan bintang-bintang besar seperti Michael Jackson dan Madonna.
Kesuksesan Apple pun tidak luput dari STP marketing. Merek ini menjanjikan dengan menjanjikan user experience terbaik di pasaran. iPhone diluncurkan pada tahun 2007 dan digemari banyak orang. Hal ini dikarenakan desain-nya yang fresh serta “ekslusivitas” produk-produk Apple, yang diposisikan di pasaran sebagai produk yang inovatif dan trendi. Semua orang ingin mendapatkan iPhone dan mempelajari lebih lanjut tentang fitur-fiturnya.
Nah, sekarang setelah mengetahui tentang apa itu STP dan beberapa contoh STP marketing yang sukses, kamu mungkin penasaran bagaimana cara mengembangkan teknik STP marketing yang cocok bagi brand kamu. Bagian berikutnya akan membahas lebih lanjut mengenai metode Segmentasi, Penargetan, dan Pemosisian serta langkah-langkahnya.
Apa yang Dimaksud dengan Segmentasi dalam STP Marketing?
Singkatnya, segmentasi dalam STP marketing mengacu pada metode dan tindakan yang kita gunakan untuk mengerucutkan peluang pasar yang lebih luas ke dalam segmen yang lebih rinci, baik dengan meneliti atau menganilisis target demografis suatu produk.
Sebuah bisnis akan dapat mencapai keunggulan kompetitif jika mereka memahami secara jelas kepada siapa mereka berjualan, serta kebutuhan spesifik apa yang orang cari dari produk tersebut. Alasan kenapa semua bisnis membutuhkan segmentasi sangatlah jelas; sumber daya perusahaan terbatas dan oleh karena itu kita tidak akan bisa secara realistis mengincar semua konsumen secara merata.
Namun patut diingat, meskipun segmentasi pasar sangatlah ampuh dalam membantu memahami karakteristik inti segmen yang diincar, jika tidak dilakukan secara benar, bisa-bisa kita malah membatasi peluang pasar potensial kita. Jika segmen pasar yang dituju terlalu kecil dan spesifik, produk kita mungkin tidak memiliki kesempatan untuk menggaet lebih banyak pelanggan dengan kebutuhan yang lebih umum. Oleh karena itu, sebelum melakukan segmentasi, kita perlu pahami dulu peran tujuan bisnis, dan apakah suatu segmen dapat membantu kita mencapai tujuan tersebut.
Kamu perlu mengidentifikasi segmen pelanggan menggunakan data yang dikumpulkan dari suatu target demografis.Data-data tersebut berupa informasi seperti usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, pendapatan, kepribadian, gaya hidup, minat, serta lingkungan. Secara umum,ada beberapa cara berbeda yang dapat kamu lakukan untuk mengumpulkan data guna membantu membentuk profil pelanggan, berikut beberapa contohnya:
- Wawancara: Bicaralah dengan beberapa orang yang secara umum mewakili target audiensmu. Wawancara mendalam memungkinkan pebisnis mengumpulkan data kualitatif yang berguna untuk benar-benar memahami apa yang dibutuhkan pelanggan. Sayangnya, mewawancarai satu per satu orang bisa memakan waktu dan uang. Ukuran sampel yang kecil juga berisiko tidak selalu mewakili orang-orang yang ingin kamu targetkan.
- Survei: Survei memungkinkanmu untuk menjangkau lebih banyak orang daripada wawancara, tetapi bisa jadi lebih sulit untuk mendapatkan jawaban yang mendalam.
- Data pelanggan: Kamu mungkin memiliki data tentang apa yang cenderung dibeli pelanggan Anda dari Anda, seperti data yang berasal dari transaksi fisik atau riwayat pembelian online jika Anda adalah bisnis e-commerce. Kamu bisa menggunakan data ini untuk mendapatkan wawasan mengenai jenis produk apa yang diminati pelanggan Anda dan apa yang kemungkinan akan membuat mereka membeli. Misalnya, apakah diskon dapat meningkatkan kecenderungan mereka untuk membeli? Selain mengumpulkan informasi dari sektor penjualan, pelayanan, serta pemasaran, kamu juga bisa memperkaya data set kamu lewat riset sosial media, website, forum pelanggan, serta demografis kompetitor.
Hal-hal tersebut dapat membantumu membangun brand persona yang paling sesuai dengan demografis yang diincar, serta memilih kampanye pemasaran digital dan tradisional yang terbaik.
Apa yang Dimaksud dengan Penargetan dalam STP Marketing?
Setelah membuat profil pembeli, langkah selanjutnya adalah memilih segmen mana yang paling menjanjikan. Penargetan dalam model STP marketing mengacu pada pemilihan segmen yang tepat untuk ditargetkan dan direncanakan kegiatan pemasarannya. Tujuan penargetan adalah untuk meneliti peluang bisnis setiap segmen dan memilih salah satu yang paling selaras dengan tujuan kita.
Meskipun kamu mungkin tergoda untuk memancing pertumbuhan bisnis dengan mengincar beberapa segmen secara bersamaan, hal ini seringkali tidak praktis dan efektif untuk dilakukan. Oleh karena itu, kita harus berfokus pada salah satu target segmen utama. Dengan menargetkan satu segmen pada satu waktu, kita dapat membangun strategi yang lebih terukur untuk menentukan apakah segmen tersebut memberikan hasil yang kita pikirkan. Terutama karena pemasaran online bergerak secepat mungkin, memungkinkan kita untuk menargetkan berbagai segmen yang berbeda dengan cepat.
Untuk menganalisis segmen yang kamu buat, kamu dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk menentukan seberapa baik segmen tersebut dari berbagai segi dan apakah segmen tersebut layak untuk diincar:
- Keterukuran:
- Berapa ukuran segmennya?
- Bagaimana perilaku pembelian segmen tersebut?
- Adakah kebutuhan spesifik segmen tersebut?
- Jika ada, bagaimana produk kita bisa memenuhi kebutuhan tersebut?
- Aksesibilitas:
- Dapatkah kitta membangun komunikasi (dengan kampanye iklan, misalnya) dengan segmen?
- Seberapa sering kita bisa berkomunikasi dengan mereka?
- Seberapa mahal biayanya?
- Saluran pemasaran yang diperlukan:
- Apakah kampanye pemasaran ini bisa kerkelanjutan?
- Apakah segmen cukup menguntungkan untuk mempertahankan upaya pemasaran?
- Apakah segmen tersebut selaras dengan sasaran bisnis kita?
- Dapatkah kita secara realistis menawarkan nilai kepada segmen secara berkelanjutan?
- Keunggulan kompetitif
- Dapatkah kita mempertahankan keunggulan kompetitif untuk segmen tersebut?
- Dapatkah kita mengkomunikasikan dengan cara yang diinginkan segmen?
Apa yang dimaksud dengan Positioning dalam STP Marketing?
Pemosisian atau positioning dalam STP marketing adalah upaya untuk menciptakan produk yang kegunaannya serta pemasarannya sesuai dengan segmen pemasaran yang Anda buat. Dan ini adalah langkah terakhir dari model STP marketing.
Dan sebagai langkah terakhir, ini adalah metode yang paling penting. Karena jika kita tidak memahami bagaimana memposisikan penawaran kita ke segmen yang dipilih, kita tidak dapat berhasil dengan strategi pemasaran kita. Ada beberapa tolak ukur yang bisa kamu gunakan untuk mengetahui posisi kompetitif merekmu di pasaran:
- Pahami Unique Selling Proposition (USP) atau nilai jual unik produkmu. Kamu bisa mengidentifikasi hal ini dengan berfokus pada pengalaman konsumen, nilai-nilai bisnismu, kelebihan produkmu, serta membandingkan produk atau layanan merekmu dengan kompetitor. Proposi nilai produk kita harus mendorong keunggulan kompetitif dibanding pesaing dalam segmen yang dituju.
- Gunakan peta pemosisian. Kamu bisa menciptakan peta ini dari informasi yang sudah kamu kumpulkan dari dua langkah sebelumnya dan gunakan wawasan yang kamu dapat dari nilau jual unik produkmu. Dalam fase ini kamu dapat mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan berbagai perusahaan dan merek pesaing untuk menentukan posisi Anda terhadap mereka ketika melihat segmen yang dipilih. Ini akan membantumu dalam mengidentifikasi nilai jual unik produk secara lebih mendalam, dan apakah kamu perlu mengatur ulang strategi pemasaran yang dipilih.
- Pastikan produk yang kamu tawarkan tepat sasaran. Merekmu harus dapat menjawab keinginan dan kebutuhan segmen yang ditargetkan.
Ketika kita memahami bagaimana memposisikan diri kita di segmen dan memodifikasi penawaran kita untuk kebutuhan audiens target, kita akan menciptakan fondasi yang kuat untuk mendorong upaya pemasaran dan mengembangkan bisnis ke depannya. Karena perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan segmen akan mampu menarik pelanggan setia dan membangun loyalitas merek.
Seberapa Berguna STP Marketing dalam Pemasaran Digital?
STP marketing dapat membantumu mencari tahu audiens dan segmen pasar terbaik digital secara lebih mudah dan efisien. Pemasaran digital yang dilakukan secara tepat sasaran dapat sangan menguntungkan bisnismu, karena kamu dapat menargetkan demografis utama secara cepat tanpa memerlukan terlalu banyak biaya.
Terlebih lagi, pemasaran digital memungkinkanmu mengumpulkan data secara lebih akurat dan aktual, yang akan semakin membantumu dalam menemukan segmentasi target yang tepat dan pemosisian merek yang lebih kompetitif.
Siap Kembangkan Bisnismu dengan Metode STP Marketing?
Untuk mengembangan suatu usaha, produk yang baik saja tidak cukup, kamu membutuhkan model STP untuk mengidentikasi gambaran yang jelas mengenai pelanggan potensial serta memverifikasinya dengan data yang dapat diuji.
Peggunaan model Segmentasi, Penargetan, dan Pemosisian (STP marketing) untuk membangun target audiens entah itu untuk pemasaran tradisional atau digital, adalah strategi yang efektif dan patut dicoba oleh semua pebisnis untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Intinya adalah menemukan segmen yang paling menguntungkan dan memposisikan produk Anda di pasaran sesuai dengan kebutuhan segmen tersebut.
Startup dan perusahaan kecil dapat menggunakan model ini untuk menemukan segmen yang unggul dan menemukan jalur pertumbuhan yang paling optimal dengan sumber daya yang terbatas. Setelah memahami apa itu STP dan contoh-contoh STP apa kamu siap mengembangkan bisnismu dengan model STP marketing ini?
Terimakasih, sangat banyak membantu informasinya. semoga sukses