Subdomain Adalah Komponen Pembeda & Fungsinya
Subdomain adalah jenis hierarki web site di bawah direktori root. Subdomain memungkinkan kamu mengatur beberapa web site menggunakan satu domain.
Subdomain juga biasa digunakan untuk memisahkan bagian situs web dari situs utama. Penggunaan subdomain akan ideal jika bisnis kamu menampung banyak konten yang akan sulit dikelola semuanya di satu web site.
Selain itu, subdomain juga bagus untuk digunakan sebagai tempat uji coba untuk setiap perubahan pada web site kamu sebelum meluncurkannya.
Subdomain yang paling umum adalah www (World Wide Web). Subdomain ini berisi beranda web site dan halaman terpentingnya.
Subdomain www sangat banyak digunakan sehingga sebagian besar pendaftar domain menyertakannya dengan pembelian domain name.
Fungsi Subdomain
Subdomain memiliki berbagai macam fungsi yang bermanfaat baik bagi pemilik web site maupun pengunjungnya. Berikut beberapa fungsi subdomain yang wajib kamu ketahui :
Memisahkan bagian web site
Fungsi utama subdomain adalah untuk mengatur dan memisahkan berbagai macam bagian website sekaligus memudahkan pengguna menemukan bagian-bagian tersebut.
Makin banyak bagian yang ada di dalam website kamu, maka akan makin banyak subdomain yang ada.
Sebagai contoh, apabila website kamu memiliki blog dan ingin dipisahkan dari bagian website yang lainnya, maka subdomain blog. dapat digunakan.
Tidak hanya blog saja, kamu juga dapat memisahkan berbagai macam bagian website lainnya, seperti toko online, forum, dan lain sebagainya. Sesuaikan saja dengan fungsi dari bagian tersebut.
Menguji website baru
Selain berfungsi sebagai pemisah bagian-bagian web site, biasanya developer web site akan memanfaatkan subdomain untuk melakukan testing.
Developer bisa mengedit dan membangun ulang web site tanpa harus mengaktifkan mode maintenance pada domain utama.
Meluncurkan versi lain website dalam bahasa yang berbeda
Subdomain juga dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan bahasa atau wilayah.
Salah satu perusahaan yang menggunakan subdomain untuk meluncurkan versi lain web site dalam bahasa yang berbeda adalah Wikipedia.
Pada Wikipedia, subdomain en berarti artikel ditulis dalam bahasa Inggris, es berarti bahasa Spanyol, dan seterusnya.
Jika kamu mencoba mengganti subdomain untuk artikel Wikipedia dengan ‘simple’.
Kamu mungkin akan melihat artikel versi bahasa Inggris yang disederhanakan untuk mereka yang mempelajari bahasa dan mereka yang memiliki kebutuhan berbeda.
Membuat website versi mobile
Fungsi subdomain selanjutnya adalah membuat website versi mobile. Biasanya subdomain yang muncul pada versi mobile diawali huruf ‘m’ di URL-nya.
Tampilan situs web site pada desktop dan perangkat seluler tentu saja memiliki perbedaaan. Agar tampilan web site kamu tetap terlihat lebih nyaman dilihat pada saat dibuka di perangkat seluler, maka kamu bisa membuat subdomain versi mobile yang terpisah, misalnya seperti m.qwertyui.com.
Penggunaan subdomain yang berbeda pada versi mobile akan menambah kenyamanan pengunjung saat browsing web site di perangkat seluler tanpa mengurangi fitur yang tersedia di versi desktop.
Menawarkan produk dan layanan yang berbeda
Subdomain juga dapat kamu gunakan untuk menawarkan berbagai produk atau layanan yang lebih beragam.
Setiap subdomain akan mengarahkan pengunjung website kamu untuk melihat produk atau layanan apa saja yang kamu tawarkan.
Kamu bisa membuat forum, toko, blog, pusat bantuan, dan konten unik lainnya yang terpisah dari domain utama walaupun sebenarnya masih saling berkaitan.
Membuat desain yang unik
Kamu juga dapat melakukan hosting subdomain pada platform yang menawarkan layanan lebih baik untuk kebutuhan kamu.
Misalnya seperti CMS, website builder, atau website builder e-commerce yang lain.
Pengelolaan website yang lebih baik
Terakhir, subdomain juga bisa menjadikan pengelolaan website lebih baik.
Contohnya, Saat kamu membuat subdomain baru untuk customer support yang mempunyai fungsi khusus untuk FAQ, komunitas, dokumentasi, dan halaman bantuan lainnya.
Perbedaan Subdomain dan Subdirektori
Hampir sama dengan subdomain, subdirektori juga bisa digunakan untuk mengelola web site dan kontennya agar lebih rapi.
Perbedaan paling mendasar di antara subdomain dan subdirektori terletak pada penempatannya. Saat pengguna mengakses website tentunya pengguna tersebut akan mengetikkan nama domainnya. Misalnya seperti www.(nama domain).com.
Penempatan subdomain terletak sebelum nama domain. Jadi, penulisannya menjadi www.(namasubdomain).(nama domain).com.
Sedangkan subdirektori penulisannya berada di belakang nama domain yang dipisahkan dengan tanda garis miring.
Misalnya www.(nama domain).com/subdirektori.
Secara teknis, web site dapat menggunakan struktur subdomain dan subdirektori. Subdomain biasanya memiliki setidaknya beberapa subfolder di dalamnya untuk mengatur konten, tetapi kemungkinan tidak sebanyak subdirektori.
Itu karena variasi konten yang tercakup dalam subdomain lebih sedikit daripada domain root dengan subfolder.
Contoh Subdomain
Setelah menyimak pembahasan sebelumnya, tentunya kamu sudah sedikit memahami seperti apa contoh subdomain yang pernah kamu akses.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya ditunjukkan bahwa subdomain adalah bagian dari domain induk yang terletak di depan nama domain yang dipisahkan oleh titik.
Lebih jelasnya, berikut ini contoh subdomain beserta penjabarannya.
Google Image
URL milik google image terdiri dari domain google.com dengan subdomain https://images.google.com/ dan ekstensi domainnya adalah .com.
Situs ini akan lebih fokus pada kumpulan image atau gambar yang dimuat oleh google.
Youtube Music
Sama seperti google, youtube juga menawarkan berbagai topik yang beragam seperti youtube kids, youtube music, youtube creator studio, youtube TV, youtube go, dan lain sebagainya.
Pada contoh gambar diatas, dapat kita lihat bahwa youtube music terdiri dari domain youtube.com, subdomain https://music.youtube.com/.
Developer Facebook
Masih sama dengan contoh sebelumnya situs developer facebook juga akan berfokus pada topik developer yang ada pada platform facebook, dimana situs ini dikhususkan untuk menjadi wadah bagi para developer untuk saling terhubung satu sama lain.
Pada situs tersebut dapat kita ketahui domainnya yaitu facebook.com dan subdomainnya https://developers.facebook.com/.
Contoh subdomain selanjutnya adalah mobile twitter. Situs ini akan terlihat berbeda jika kamu menggunakan perangkat seluler yang standar. Situs tersebut memiliki domain yang bernama twitter.com dan subdomain https://mobile.twitter.com/.
Outsite
Terakhir, contoh subdomain yang dapat kita lihat adalah outsite. Pada situs ini menunjukkan ekstensi subdomain yang berbeda.
Sebab ekstensi domain tidak melulu menggunakan .com. Ekstensi ini bisa juga berupa .net, .org, .co, dan lainnya.
Pada situs app outsite, kita dapat melihat domainnya bernama outsite.co, subdomainnya https://app.outsite.co/login?redirect=%2F dan ekstensi domainnya .co.
Cara Membuat Subdomain
Hal yang penting saat kamu ingin membuat subdomain adalah dengan memiliki hosting terlebih dahulu. Apabila kamu belum mempunyai hosting, kamu bisa cek hosting terbaik yang sesuai dengan kebutuhan.
Di hosting DomaiNesia, ada 2 metode jika kamu ingin membuat subdomain yaitu melalui MyDomaiNesia atau cPanel. Keduanya sama- sama mudah untuk dilakukan.
Nah buat kamu yang ingin membuat subdomain melalui MyDomaiNesia, langsung saja ikuti tutorial pada panduan Cara Membuat Subdomain di Client Area.
Sedangkan apabila kamu ingin membuat melalui cPanel Hosting, silakan ikut step by step nya pada panduan Cara Membuat Subdomain Melalui cPanel.
Baca Juga : Cara Mengarahkan Subdomain ke Cloud VPS