Mengenal Apa Itu Top Level Domain dan Kegunaannya
Selain domain, aspek penting lainnya dalam membuat sebuah situs website adalah TLD.
Perlu kamu ketahui bahwa TLD adalah kependekan dari Top Level Domain yang contohnya seperti .com atau .co.id.
Meskipun terlihat sederhana, tetapi pemilihan TLD ini juga memegang peranan penting. Agar lebih jelas, berikut ini penjelasan lengkap apa itu TLD.
Pengertian Top Level Domain (TLD)
Memahami pengertian Top Level Domain adalah suatu bagian akhir dari sebuah nama domain tertentu.
Jika melihat nama domain apapun, kamu akan melihat rangkaian kata, huruf, atau angka yang dihubungkan dengan titik.
Setiap titik ini yang nantinya akan mewakili segmen berbeda dan membantu komputer menemukan konten yang tepat.
Misalnya, dalam nama domain google.com, berarti bagian akhir TLD nya adalah .com. Hingga beberapa TLD populer lainnya yang juga sering digunakan seperti .org, .uk, dan .edu.
Top Level Domain adalah salah satu aspek penting yang memegang peranan dalam proses pencarian Domain Name System (DNS).
Ketika pengguna memasukkan nama domain seperti ‘google.com’ ke jendela browser, resolver DNS akan mulai melakukan pencarian dengan berkomunikasi melalui server TLD.
Dalam hal ini, TLD pada domain tersebut adalah ‘.com’, sehingga resolver akan menghubungi server DNS TLD, yang kemudian memberikan alamat IP server asal Google kepada resolver.
Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) memiliki wewenang atas semua TLD yang digunakan di internet, dan mendelegasikan tanggung jawab TLD ini ke berbagai organisasi.
Contohnya seperti, perusahaan AS bernama VeriSign mengoperasikan semua TLD ‘.com’ dan ‘.net’.
Tujuan lain dari TLD adalah untuk membantu mengklasifikasikan dan mengkomunikasikan nama domain. Berikut ini beberapa kegunaan TLD:
- .com ditujukan untuk bisnis komersial.
- .gov adalah untuk entitas pemerintah AS.
- .uk adalah untuk domain dari Inggris Raya.
Jenis-jenis TLD
TLD sendiri sebenarnya memiliki tiga jenis lainnya, seperti yang ditetapkan oleh IANA/ICANN. IANA secara resmi mengakui tiga jenis TLD, yaitu:
1. Generic Top Level Domain (gTLD)
Kategori gTLD ini berisi semua TLD yang paling dikenal. Artinya, ini adalah kategori dengan opsi umum seperti .com, dan .org.
Di luar nama-nama terkenal ini, kamu juga akan menemukan opsi umum lain yang cukup populer seperti .xyz, .biz, dan .info.
Meskipun Generic Top Level Domain ini seharusnya terikat secara longgar dengan tujuan situs web, tetapi siapa pun dapat mendaftarkan sebagian besar nama domain.
Sekitar pada tahun 2011, ICANN membuka pintu bagi perusahaan dan organisasi untuk mendaftarkan gTLD mereka sendiri, seperti: .oldnavy, .google, .oracle, dan .mitsubishi.
Selain mendaftarkan gTLD untuk nama bisnis, organisasi juga mendaftarkan lebih banyak gTLD yang sifatnya generik seperti .mom, .money, .motorcycle, .realestate, .republican dan .democrat.
Kamu juga akan menemukan gTLD untuk wilayah geografis tertentu.
Pada kasus ini biasanya akan disebut sebagai GeoTLD, meskipun sebenarnya hanya sebagian dari gTLD.
Contohnya seperti .nyc yang hanya tersedia untuk penduduk New York City saja.
Sebelum perubahan kebijakan ICANN, hanya ada 22 gTLD yang tersedia.
Tetapi pada saat, ternyata sudah ada lebih dari 1.200 gTLD yang tersedia. Kamu pun juga dapat melihat semuanya di situs web IANA.
2. Sponsored Top Level Domain (sTLD)
Grup sTLD berisi TLD yang disponsori oleh entitas tertentu. Umumnya dapat berupa bisnis, pemerintahan, atau bisa juga dari grup lain. Beberapa contoh paling umum dalam sTLD adalah:
sTLD – .gov
Jenis satu ini termasuk dalam Sponsored Top Level Domain (sTLD) karena umumnya akan digunakan oleh pemerintah AS.
sTLD – .edu
Selanjutnya ada sTLD .edu yang digunakan untuk institusi pasca sekolah menengah dan telah diakreditasi oleh Departemen Pendidikan AS.
sTLD – .mil
Terakhir aa juga sTLD .mil yang akan digunakan oleh militer AS.
Namun tak hanya itu saja, kamu juga akan menemukan sTLD yang lebih kecil. Contohnya seperti .museum, .jobs, .post, dan .travel.
Berbeda dengan jumlah gTLD yang sangat besar, sTLD hanya ada sekitar 14 saja.
3. Country Code Top Level Domain (ccTLD)
ccTLD adalah domain tingkat atas yang mewakili negara tertentu. Sebagian daftar contoh umum adalah:
- .us untuk AS.
- .uk untuk Inggris Raya.
- .eu untuk Uni Eropa.
- .de untuk Jerman.
- .fr untuk Prancis.
- .cn untuk Cina.
- .es untuk Spanyol.
- .ru untuk Rusia.
- .ca untuk Kanada.
- .nl untuk Belanda.
- .di untuk India.
- .ch untuk Swiss.
- .jp untuk Jepang.
- .cn untuk Cina.
- .br untuk Brasil.
- .id untuk Indonesia.
- .vn untuk Vietnam
Secara total, ada sekitar 312 ccTLD yang berbeda.
Beberapa memberlakukan pembatasan residensi untuk membeli domain di area tersebut, sementara yang lain bersifat publik dan dapat dibeli oleh orang-orang dari mana saja di dunia.
Fakta terakhir ini telah menyebabkan penggunaan di luar label untuk beberapa ccTLD.
Misalnya, .io TLD sangat populer di kalangan perusahaan teknologi dan perusahaan rintisan.
Namun, terlepas dari nama teknologinya, .io sebenarnya adalah ccTLD yang ditugaskan ke wilayah Samudra Hindia Britannia.
Selain dapat memberitahu pengunjung negara mana yang dilayani situs web milikmu, Google juga bisa menggunakan ccTLD untuk penargetan geografis situs.
Oleh sebab itu, kamu akan menemukan banyak merek besar menggunakan ccTLD untuk melokalkan situs mereka untuk pasar yang berbeda.
Sebagai contoh Amazon.com, Amazon.co.uk, Amazon.de, dan lainnya.
Namun, jangan khawatir, Google juga cukup pintar untuk mengetahui bahwa nama domain .io tidak hanya melayani Samudra Hindia.
Faktanya, ada beberapa ccTLD yang biasanya digunakan untuk alasan non-geografis, Google memiliki daftar ccTLD khusus yang mereka perlakukan sebagai gccTLD (Generic Top Level Domain).
Selain domain .io, daftar gccTLD Google menyertakan opsi lainnya, yaitu .fm, .me, .tv, dan .co.
Kegunaan memiliki TLD
Gagasan umum tujuan memiliki TLD atau Top Level Domain adalah dapat membantu mengkomunikasikan informasi tentang situs web melalui nama domain.
Secara lengkapnya kegunaan memiliki Top Level Domain adalah untuk memperkuat identitas website yang kamu punya sehingga sangat perlu memilih TLD yang tepat.
Dengan pemilihan TLD yang tepat, tentu kamu dapat menunjukkan isi atau dari suatu website.
Salah satu contohnya seperti TLD .gov yang menunjukkan bahwa websitenya merupakan milik pemerintahan atau government.
Kegunaan lain memiliki TLD adalah juga untuk menunjukkan asal website tersebut.
Website yang memiliki TLD .id mengindikasikan bahwa website tersebut berbahasa Indonesia.
Contoh kegunaan TLD untuk situs web WordPress
Sebagai contoh yang sederhana adalah WordPress. Sebenarnya ada dua kegunaan TLD dalam situs WordPress yaitu:
WordPress.com
Apabila kamu menemukan situs WordPress dengan TLD .com di belakangnya berarti ini adalah situs untuk komersial, usaha mencari keuntungan dari Automattic.
WordPress.org
Selanjutnya dengan TLD .org ini adalah situs untuk perangkat lunak WordPress sumber terbuka yang dikelola oleh organisasi nirlaba WordPress Foundation.
Apakah TLD situs WordPress dapat diubah?
TLD situs WordPress dapat diubah dengan menyiapkan sesuatu yang disebut 301 redirect.
Ini pada dasarnya mengalihkan semua lalu lintas dari TLD lama ke TLD baru dan memberitahu Google bahwa perubahan itu permanen.
Namun, sebenarnya sangat disarankan untuk mencoba menghindari mengubah TLD WordPress ini karena kemungkinan akan berdampak negatif pada SEO dan trafik website, setidaknya dalam jangka pendek.
Siapa yang bertanggung jawab untuk mengelola TLD?
Internet Corporation for Assigned Names and Numbers atau disebut juga sebagai ICANN adalah sebuah organisasi nirlaba yang bertanggung jawab untuk mengelola TLD melalui Internet Assigned Numbers Authority atau IANA.
Artinya, IANA ini merupakan divisi dari ICANN.
Tak hanya itu saja ICANN atau IANA akan mendelegasikan tanggung jawab untuk beberapa TLD ke organisasi lain.
Apakah TLD mempengaruhi SEO?
Walaupun Top Level Domain adalah bagian penting dalam membuat sebuah situs website, tetapi TLD yang kamu pilih tidak akan mempengaruhi SEO pada google.
Perlu kamu tahu bahwa google hanya berusaha menemukan konten terbaik, terlepas dari TLD.
Dengan itu, TLD yang sudah dipilih mungkin memiliki beberapa efek tidak langsung pada SEO.
Misalnya, jika memilih TLD yang aneh dan tidak dikenal, pengunjung mungkin kesulitan mengingat situs dan dapat menyebabkan lebih sedikit tautan masuk.
Diketahui melalui sebuah penelitian bahwa Top Level Domain .com 33% lebih mudah diingat.
Demikian pula, jika kamu menggunakan TLD yang tidak dikenal, pengunjung mungkin cenderung mengklik situs karena persepsi spam, yang dapat menurunkan tingkat CTR.
Kesimpulan
Seperti penjelasan di atas, TLD adalah bagian penting lainnya dari domain.
Dalam memilih TLD sendiri kamu harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
Jadi, agar tidak salah dalam pemilihan TLD, ada baiknya untuk terlebih dahulu membaca secara rinci pengertian hingga jenis-jenisnya.
TLD yang kamu pilih, pastikan sudah sesuai dengan tujuan dan tema website.
Tak hanya sekadar TLD, kamu juga bisa mulai mempelajari tentang domain secara jelas dan lengkap hanya dengan mengunjungi artikel di situs website DomaiNesia.
Tetapi jika kamu sudah memahaminya dan tertarik untuk membeli domain dengan harga terjangkau DomaiNesia menyediakan domain murah.