10+ Kelebihan dan kekurangan Topologi Bus
Dunia teknologi dari waktu ke waktu berkembang semakin pesat. Demikian halnya saat melihat koneksi antara jaringan pada sebuah komputer generasi kedua. Sering kali dalam sebuah perusahaan besar, beberapa komputer terkoneksi dengan baik untuk mencapai kebutuhan dan tujuan tertentu.
Tentu saja bagi sebagian masyarakat awam, hal ini merupakan sesuatu yang kurang familiar. Jaringan yang sering disebut pula dengan topologi bus tersebut memang bukan hal yang banyak dipahami masyarakat pada umumnya.
Sehingga kebanyakan akan menjawab tidak tahu jika ditanya mengenai hal yang satu ini. Maka dari itu, mencari informasi mengenai topologi bus tentu tidak ada salahnya.
Selain menambah pengetahuan tentu juga dapat memberi pencerahan seperti apa itu topologi bus, kelebihan dan keuntungan topologi bus, serta bagaimana proses aplikasinya.
Lebih lengkapnya, berikut ini penjelasan lengkap mengenai topologi bus, mulai dari pemahaman, hingga tips-tips sederhana dalam pemasangan system koneksi topologi bus.
Pengertian Topologi Bus
Sebagai masyarakat yang kurang paham dunia IT dan jaringan komputer tentu kesulitan mengetahui maknanya.
Adapun topologi bus adalah salah satu metode dalam menghubungkan dua atau lebih komputer secara serial.
Yang mana jaringan ini umumnya dipasang dengan menggunakan kabel utama yang dapat saling disambungkan. Sehingga perpindahan dan transfer data menjadi lebih mudah serta sederhana.
Dalam topologi bus, setiap komputer terhubung dengan server supaya dapat membagikan informasi ke komputer yang lain. Maka dari itu, topologi bus adalah salah satu sistem yang membutuhkan satu jalur utama yang kemudian akan dibagi menurut percabangan jumlah perangkat yang ada.
Apabila digambarkan maka akan mirip dengan denah kursi pada transportasi bus pada umumnya.Demikian juga dengan sistem yang satu ini, di mana secara umum menggunakan denah yang sederhana dalam melakukan koneksi antar jaringan dan perangkat yang terkait.
Tentu saja bagi perusahaan besar yang memerkukan konektivitas tinggi dan kinerja yang optimal akan membutuhkan hal ini.
Sehingga tidak mengherankan jika topologi bus adalah salah satu sistem yang banyak digunakan oleh para pekerja jaringan dalam perusahaan-perusahaan yang besar di Indonesia.
Tentunya kebutuhan pembagian data hingga optimalisasi jaringan antar pengguna merupakan tujuan utama yang biasanya ingin ditempuh dalam sebuah perusahaan saat melakukan hal ini.
Cara Kerja Topologi Bus
Mungkin tidak mudah memahami bagaimana cara kerja dari topologi bus jika hanya melihat penjelasan di atas.
Pengertian topologi ini memang sangat sederhana, namun cara kerjanya tidak sesederhana seperti yang dimaksudkan.
Tetap saja dalam melakukan pembagian jaringan serta pembagian informasi dari server ke komputer maupun antar komputer ada detil khusus yang harus dipahami. Sehingga untuk pemasangan topologi bus diperlukan pemahaman terkait cara kerjanya.
Secara khusus topologi ini membantu komputer agar dapat terhubung pada server menggunakan kabel utama. Prinsip yaitu, informasi dan pertukaran data akan menggunakan kabel utama tersebut.
Sehingga saat proses berlangsung sebisa mungkin kabel utama tidak terbebani oleh aktivitas jaringan yang lain, atau harus cukup bebas untuk digunakan sebagai lalu lintas data.
Dengan demikian, nantinya data yang diakses akan terbagi melalui koneksi bus antara ujung kabel yang terdapat pada jaringan komputer. Untuk pemasangan topologi bus, diperlukan langkah dan teknik yang tepat untuk menghindari kemungkinan data yang saling bertabrakan. Sehingga, biasanya akan dilakukan protokol CSMA atau Carrier Sense Multiple Access serta CD atau Collision Detektif.
Dengan protokol ini maka potensi adanya data yang bertabrakan dapat diidentifikasi secara optimal dan dapat dihindari sedini mungkin. Selain itu, melalui sistem topologi bus, tiap koneksi bus nantinya dapat bekerja seperti penghubung. Sehingga biasanya pada bagian ujung akan membutuhkan komponen berupa resistor terminating.
Berkat adanya terminator tersebut proses pembacaan informasi bahwa jaringan telah terkoneksi hingga terminator dapat terbantu, untuk kemudian dilanjutkan pada jaringan utama yang telah tersambung.
Gambar Topologi Bus
Secara umum, topologi jaringan memiliki beberapa tipe yang dibedakan berdasarkan bentuknya. Adapun gambar topologi bus sendiri hampir sama seperti nama penyebutannya, yakni berbentuk memanjang seperti tempat duduk yang ada di Bus kota.
Gambar topologi bus lebih sederhana jika dibandingkan dengan gambar jenis topologi jaringan lainnya, karena letak komputer biasanya disusun secara berurutan memanjang mengikuti kabel backbone utama.
Ciri-Ciri Topologi Bus
Topologi bus mayoritas digunakan untuk membuat sebuah jaringan skala kecil dan tidak memerlukan pengaturan rumit. Ada beberapa ciri topologi bus yang bisa dijadikan sebagai patokan, misalnya seperti penggunaan konektor BNC atau T dan juga terminator, penggunaan kabel jenis Coaxial, serta bentuknya yang mirip seperti ruangan pada bus kota. Berikut merupakan beberapa contohnya:
- Terdapat satu kabel utama sebagai backbone yang terhubung dengan setiap komputer
- Setiap komputer tidak tersambung dengan komputer lain secara langsung, namun melalui kabel tunggal sebagai transmisi yang menghubungkan beberapa komputer
- Memiliki komponen terminator di ujung kabel jaringan yang berperan menghentikan sinyal agar tidak berbalik arah.
- Susah melakukan pelacakan sumber masalah jika suatu waktu terdapat gangguan
- Saat kabel backbone putus seluruh jaringan akan lumpuh
- Tidak perlu adanya peralatan aktif untuk bisa menyambungkan komputer
- Sudah tidak ada dukungan teknologi lagi
Itulah beberapa ciri dari jaringan topologi bus yang bisa membedakan dari topologi jaringan lain dengan sistem yang relatif lebih kompleks.
Jenis Topologi Bus
Terdapat dua buah jenis topologi bus yang biasa digunakan untuk mengatur jaringan komputer di rumah atau gedung perkantoran yang tidak terlalu luas. Keduanya yakni topologi bus linier dan topologi bus distributed.
Kira-kira apa yang membedakan antara keduanya? Berikut merupakan penjelasan lebih lengkap yang membedakan antara jenis topologi linier bus dan distributed bus.
Linier Bus
Topologi bus linear memiliki ciri khusus yang bisa dilihat dari penggunaan satu buah sistem kabel (backbone) sebagai penghubung semua komputer dengan dua buah titik pada tiap-tiap ujung kabel. Ibarat sebuah lintasan, topologi bus linier hanya memiliki satu jalur yang digunakan oleh semua orang. Jadi, jika suatu saat kabel jaringan mengalami kerusakan maka seluruh komputer tidak akan bisa saling terhubung satu sama lain. Inilah salah satu bentuk kekurangan topologi bus yang perlu kamu ketahui.
Distributed Bus
Sementara itu, pada jenis topologi distributed bus ciri khususnya yakni menggunakan cabang yang dibuat dari jalur kabel utama, dimana setiap cabang memiliki titik akhir masing-masing. Bisa dibilang sistem distributed bus adalah gabungan antara beberapa jaringan linear bus menjadi satu jaringan yang lebih besar bernama distributed bus.
Penggunaan sistem distributed bus sendiri lebih cocok untuk menghubungkan komputer antar ruangan yang masih berada dalam satu gedung. Jadi, jalur utama bisa lebih mudah didistribusikan menuju ke ruangan-ruangan yang berisi karyawan antar divisi.
Kelebihan Topologi Bus
Melakukan sistem koneksi antar komputer dengan topologi bus ini dapat memberikan manfaat yang cukup banyak. Sehingga tidak heran jika koneksi dengan sistem topologi bus banyak dipilih oleh berbagai pihak.
Di sebuah instansi atau perusahaan yang besar, koneksi antar jaringan pastinya akan memerlukan hal ini. Secara lengkap, berikut ini beberapa manfaat menggunakan topologi bus, terutama untuk perusahaan atau instansi berskala besar maupun pekerjaan-pekerjaan jaringan lainnya.
Lebih Optimal
Menggunakan skema topologi akan menghasilkan jaringan yang akan bekerja secara lebih optimal.
Tidak hanya dapat menghubungkan satu atau dua komputer saja, namun topologi bus adalah salah satu sistem yang juga dapat menghubungkan sejumlah komputer dengan mudah.
Tentunya hal ini memberikan manfaat pada bisnis atau perusahaan yang membutuhkan banyak perangkat untuk mengakses satu informasi terpusat secara bersamaan.
Skema Sederhana
Berkat topologi bus, skema jaringan akan terbentuk lebih sederhana. Para pekerja teknologi jaringan pun tidak akan mengalami kesulitan untuk menghubungkan komputer yang satu dan yang lain. Skema ini memudahkan pemahaman sistem koneksi yang harus dilakukan, sehingga dapat meminimalisir kesalahan koneksi. Bahkan untuk para pekerja jaringan pemula sekalipun, konsep yang ditawarkan tidak sulit untuk diaplikasikan.
Lebih Efisien Dan Ekonomis
Dilihat dari skemanya, topologi bus adalah salah satu sistem yang jauh lebih efisien serta ekonomis dari sisi biaya. Karena topologi tersebut terbukti hemat biaya dan tenaga dalam pemasangannya.
Proses penghubungan antara konektor dan kabel ke tiap jaringan komputer juga cenderung cepat. Selain itu, kebutuhan konektivitasnya minim dan sederhana. Maka dari itu, tidak heran jika topologi bus adalah salah satu sistem yang paling banyak digunakan perusahaan besar.
Mudah Dikembangkan
Keuntungan lainnya yaitu sistem yang mudah untuk dikembangkan oleh para pekerja jaringan. Konsep desainnya yang sederhana juga tidak mengganggu perangkat yang dihubungkan.
Apabila di waktu yang akan datang membutuhkan Anda tambahan perangkat, maka cukup mengubah skema dan menambahkan koneksi jaringan pada perangkat yang ingin ditambahkan tersebut.
Minim Gangguan Pada Perangkat Lainnya
Pada praktiknya, setiap jaringan komputer tentu saja ada risiko kerusakan. Namun dengan menggunakan topologi bus, kerusakan yang terjadi pada satu komputer tidak akan mempengaruhi perangkat lain. Sehingga jelas bahwa sistem ini cukup aman diterapkan.
Contohnya, bila terdapat kerusakan pada perangkat komputer A, maka tidak akan menimbulkan kerusakan pada perangkat komputer B yang saling terhubungkan.
Kekurangan Topologi Bus
Meskipun memiliki banyak kelebihan menarik seperti yang tertera di atas, namun belum tentu topologi bus adalah salah satu sistem yang selalu memberikan hasil yang terbaik.
-
Pelemahan jaringan
Salah satu kekurangan topologi bus adalah potensi pelemahan jaringan, terutama jika ada banyak perangkat yang ditambahkan untuk memperluas jaringan baru. Dan apabila ada kesalahan akan sangat sulit terdeteksi. Tentunya hal ini perlu diwaspadi sejak awal sebelum memutuskan jumlah perangkat yang akan dikoneksikan.
-
Sulit menemukan sumber masalah
Topologi ini menyulitkan pengguna atau pekerja jaringan dalam mencari informasi mengenai lokasi kesalahan yang terjadi. Apabila saat dilakukan akses terdapat kerusakan atau masalah, maka sulit untuk mengetahui lokasi masalah tersebut secara rinci.
-
Kerusakan pada lokasi jaringan utama
Kekurangan lain yang mungkin terjadi yakni, jika terjadi kerusakan pada lokasi jaringan utama. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa jaringan utama harus bebas dari aktivitas yang lain dan sebisa mungkin tidak mengalami masalah. Sekali jaringan utama mengalami kerusakan, otomatis semua jaringan yang menghubungkan dengan tiap komputer lainnya akan mengalami masalah juga.
-
Memerlukan perangkat tambahan
Akibat potensi pelemahan jaringan yang sering terjadi saat menggunakan banyak perangkat sekaligus, maka biasanya dibutuhkan perangkat tambahan. Dengan demikian, kualitas dari jaringan tersebut bisa tetap terjaga. Perangkat pendukung yang dimaksud di sini yaitu repeater.
Karakteristik Topologi Bus
Topologi bus adalah salah satu sistem memiliki karakteristik yang cukup jelas.
Seperti apakah karateristik topologi bus? Berikut beberapa diantaranya:
- Sistem instalasi sederhana yang mudah dipahami dan diaplikasikan. Prinsipnya seperti jaringan bus yang sesungguhnya, yakni terdapat kabel utama dengan beberapa komputer yang saling terhubung layaknya kursi dalam sebuah bus.
- Menggunakan satu kabel utama yang merupakan pusat dan sebagai sarana untuk arus lalu lintas koneksi data dari satu komputer ke komputer lain, atau dari satu server ke beberapa komputer.
- Umumnya dipasang dengan model seri serta ada terminator penutup yang diberikan pada bagian ujung kabel utamanya.
- Sistem ini memiliki potensi adanya persimpanan data dalam kabel. Hal ini akibat percabangan dari kabel UTP utama pada komputer lain yang terhubung.
Selain itu, topologi bus adalah salah satu sistem yang juga sering kali menimbulkan lalu lintas data yang padat terutama pada kabel utama, sehingga kerap terjadi waktu perolehan data yang lambat saat semua pengguna mengakses jaringan di waktu yang bersamaan. - Dibutuhkan konektor tipe T dan tipe BNC dalam kartu jaringan.
- Ada potensi kelemahan jaringan jika kerusakan terjadi pada jaringan utama atau node penghubungnya.
Cara Memasang Topologi Bus Secara Optimal
Melihat sejumlah manfaat yang sudah disebutkan di atas, cukup jelas bahwa topologi bus adalah skema koneksi yang layak dipertimbangkan untuk menghubungkan jaringan yang satu dengan lainnya secara optimal.
Namun melihat kekurangan dan potensi kerusakan yang dapat terjadi, maka sebaiknya pahami betul apa saja kiat-kiat penting dalam pemasangan topologi bus.
Nah, berikut ini beberapa tips penting dalam pemasangan topologi bus.
-
Pilih teknologi yang tepat
Dalam mendukung pembuatan jaringan yang baik tentu saja diperlukan teknologi yang tepat. Demikian halnya jika ingin menerapkan topologi bus pada jaringan di dalam perusahaan.
Sebaiknya gunakan teknologi yang sesuai untuk mendukung sistem yang lebih baik dan optimal. Supaya ke depan tidak terjadi masalah dan gangguan yang bisa menghambat proses lalu lintas jaringan utamanya.
-
Sediakan seluruh komponen yang diperlukan
Sebelum memulai memasang jaringan, menyiapkan seluruh komponen adalah hal yang harus dilakukan. Identifikasi apa saja komponen yang akan dibutuhkan dalam pengaplikasian topologi ini. Usahakan untuk menggunakan komponen selengkap mungkin dengan kualitas terbaik. Sehingga, setelah proses pemasangan jaringan berhasil dilakukan, tidak ada kendala yang menyulitkan.
-
Perhatikan potensi risiko yang terjadi
Seperti yang telah diberitahukan sebelumnya, jika jenis topologi ini tetap memiliki kelemahan dan kekurangan. Hal inilah yang sebisa mungkin harus dipahami sejak awal, sehingga Anda dapat melakukan pencegahan risiko sedini mungkin. Contohnya dengan penggunaan sistem maupun material kabel kualitas terbaik. Alhasil, risiko yang telah diprediksi tadi dapat dihindari semaksimal mungkin saat jaringan diakses atau dijalankan.
-
Optimalkan dengan sistem yang tepat
Setiap sistem tentu saja memiliki sistem pendukung lain yang dapat mengoptimasikan pekerjaan pada jaringan. Maka dari itu, sebaiknya lakukan identifikasi untuk mengetahui system pendukung mana yang terbaik dan mampu mengoptimalkan hasil dari koneksi jaringan topologi bus ini.
-
Hindari terjadinya overload data pada sistem
Sebaiknya jangan paksakan untuk menggunakan konektivitas yang minim untuk memperoleh hasil yang maksimal. Contohnya menggunakan spesifikasi kabel yang kurang tepat atau memaksakan akses pada jaringan yang berlebihan alias overload.
Sedapat mungkin hal semacam ini harus dihindari untuk mempertahankan sistem secara lebih baik dan fungsi system dapat berfungsi dalam jangka waktu yang lama.
Kesimpulan
Demikian penjelasan lengkap tentang topologi bus, termasuk seluruh kelebihan yang dapat diperoleh serta potensi kekurangan yang dapat dialami.
Pada dasarnya, dengan menggunakan topologi ini maka koneksi antar komputer di dalam perusahaan akan menjadi lebih baik dan lebih optimal. Aktivitas transfer data atau file dalam suatu perusahaan pun menjadi lebih mudah, cepat dan aman.
Namun perlu diingat, jika beban pada jaringan utama topologi bus sebaiknya jangan berlebihan. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko kerusakan pada seluruh jaringan, mengingat kerusakan pada arus utama dapat berakibat fatal terhadap seluruh system jaringan.