Mengenal Apa Saja Perbedaan Web Statis dan Web Dinamis
Tanpa kamu sadari, website terus berevolusi untuk meningkatkan pengalaman bagi brand dan pengguna internet.
Puncak evolusi website yang sempat membuat website semakin disadari keberadaannya adalah munculnya sifat web statis dan web dinamis.
Tentu saja antara web statis dan web dinamis adalah dua wujud teknologi sekaligus kegunaan website yang berbeda.
Keduanya sangat berdampak pada cara orang dalam menikmati konten online melalui jaringan internet dan platform browser.
Walaupun pada dasarnya web statis dan web dinamis adalah jenis website yang sama-sama bertujuan untuk menampilkan informasi yang dikemas dalam sebuah halaman web.
Memahami perbedaan web statis dan web dinamis bisa dibilang susah-susah gampang.
Untungnya kami akan merinci apa saja perbedaan keduanya sehingga kamu bisa tahu kapan harus memilih salah satu diantaranya untuk kebutuhan proyek website.
Apa Itu Web Dinamis?
Web dinamis adalah jenis website yang menampilkan berbagai jenis konten setiap kali pengguna melihatnya secara real-time.
Konten dan struktur akan bersifat fleksibel yang mana memungkinkan halaman web untuk menyesuaikan apa yang dialami pengguna, baik berdasarkan permintaan mereka atau browser yang mereka gunakan.
Untuk lebih tepatnya, tampilan halaman web bisa berubah tergantung pada sejumlah faktor seperti:
- Demografi pengguna
- Waktu
- Lokasi
- Bahasa
- Ukuran layar device yang digunakan
- Pengaturan cookies pada website
Website ini dibuat melalui kombinasi client-side scripting (HTML, CSS, dan JavaScript) dan server-side scripting (PHP, C#, atau Python).
Kedua jenis scripting inilah yang memungkinkan website modern mampu beradaptasi dengan tampilan halaman web setiap pengguna sekaligus mengurangi waktu buka (load time) server.
Biasanya, web dinamis adalah halaman web yang memproses permintaan dan menarik konten dari database eksternal atau content management system (CMS).
Baca juga: 15 Rekomendasi Template Personal Website Modern Terbaik
Manfaat Web Dinamis
Adapun beberapa manfaat website dinamis bagi proses bisnis dan target audience kamu adalah sebagai berikut
1. Personalized Browsing
Salah satu manfaat terbesar memiliki web dinamis adalah memberikan pengalaman browsing yang dipersonalisasi kepada pengguna setelah mereka mengunjungi website.
Saran konten dan produk, fitur untuk item yang baru dilihat, dan bahkan menawarkan konten berdasarkan lokasi dan demografi, semuanya dapat berfungsi untuk membuat pengunjung tetap berada di dalam website sebagai bentuk strategi brand.
2. Perawatan (Maintaining) Lebih Mudah
Seperti yang sudah kami jelaskan pada bagian definisi bahwa web dinamis adalah jenis situs yang menggunakan content management system (CMS) yang menyediakan database untuk konten dan elemen lain di halaman web.
Situs-situs ini juga menggunakan bahasa skrip yang berinteraksi dengan informasi dalam database, membuatnya lebih mudah untuk membuat perubahan di seluruh situs tanpa harus membuat perubahan satu per satu.
Kamu juga dapat mengunggah konten dengan mudah, mengedit background dan elemen desain lainnya, dan bahkan membuat perubahan pada halaman web tanpa pengetahuan tentang pengkodean.
3. Menghasilkan UX yang Lebih Baik
Manfaat ini berkaitan dengan kemampuan website dinamis untuk mengedit halaman kontennya sesuai kebutuhan pengguna dan bertujuan untuk membangun navigasi yang lebih intuitif.
Dengan begitu, web dinamis adalah penerapan website yang baik untuk meningkatkan pengalaman pengguna (user experience) secara keseluruhan.
4. Membuat Situs Tampil Lebih Profesional
Website dinamis tidak hanya menyediakan fungsi dan interaktivitas yang dinikmati pengunjung, tapi juga memiliki kemampuan pengeditan yang mudah untuk membantu membawa tampilan profesional ke tingkat berikutnya. Untuk itu kamu perlu membeli hosting agar selain tampilan menarik, website kamu akan lebih cepat diakses
Contoh Web Dinamis
Ibaratkan kamu membuka website e-commerce seperti Shopee atau Tokopedia.
Jika kamu sadar, setiap kali kamu mengunjungi websitenya, kamu akan melihat rekomendasi barang berdasarkan pembelian sebelumnya, bukan?
Selain itu, kamu juga dapat mengubah informasi tentang akun atau pesanan sebelumnya.
Nah, itulah bukti bahwa kamu sedang menggunakan website dinamis.
Hal ini membuat web dinamis adalah situs yang menghasilkan pengalaman unik untuk penggunanya berdasarkan tindakan sebelumnya.
Selain web e-commerce, kamu bisa menemukan sifat website dinamis pada media sosial berbasis website dan website blog suatu organisasi atau perusahaan yang mana pengunjung bisa komen pada suatu konten.
Apa Itu Web Statis?
Nah, tadi itulah penjelasan singkat mengenai web dinamis. Sekarang kita beralih ke web statis.
Jadi, web statis adalah jenis website yang terdiri dari sejumlah halaman web yang telah dirender sebelumnya dengan memuat hardcoded, konten dan struktur bersifat tetap.
Hal ini membuat pengguna hanya akan melihat konten yang sama terlepas dari siapa mereka, dari mana asalnya, dan browser apa yang mereka gunakan.
Web developer biasanya membuat halaman web statis adalah dengan menggunakan HTML dan JavaScript sebagai struktur dasar web dan CSS sebagai skrip pengatur warna dan elemen visual web.
Cara paling mudah dalam membedakannya dengan web dinamis adalah struktur halaman web statis dibuat secara independen, tanpa terhubung ke database.
Alhasil, setelah web statis dipublikasikan, situs tetap sama atau tidak akan berubah berdasarkan tindakan yang pengguna berikan.
Apabila kamu ingin melihat sesuatu yang berbeda dari isi website, maka kamu harus mengedit source code HTML secara manual di setiap halaman web.
Meskipun begitu, web statis tidak kehilangan pamornya. Banyak pemilik bisnis membuat website perusahaan yang bersifat web status.
Terlebih sekarang web statis bisa kamu buat dengan mudah menggunakan beberapa developer tools (bahasa dan perpustakaan) terbaru.
Manfaat Web Statis
Sama seperti web dinamis, kamu juga perlu tahu bahwa manfaat web statis adalah:
1. Membuat Website Lebih Cepat
Kecepatan halaman web lebih cepat dibandingkan website dinamis karena web statis adalah web yang mana dirender sebagai file HTML statis yang ringan.
Hal ini membuat pengunjung web cenderung tidak mengalami masalah seperti gambar rusak atau halaman yang tidak dapat dimuat.
Halaman web yang punya page load time cepat juga akan mempengaruhi peringkat SEO yang lebih baik di search engine.
2. Web Development yang Lebih Fleksibel
Tak hanya web dinamis yang bisa dibuat dengan sistem CMS, web statis juga dapat dibuat dan di render menggunakan banyak jenis bahasa pemrograman dan framework.
Mulai dari bahasa pemrograman JavaScript, Ruby, React, Vue, dan lain-lain yang secara tak langsung membuat proses developing dan maintaining web lebih mudah.
Keuntungan lain dari membuat dan menggunakan web statis adalah dapat memanfaatkan infrastruktur cloud dengan lebih baik dan menyederhanakan pengembangan situs berkat ketergantungan (dependencies) yang lebih sedikit. Namun jika Anda sudah profesional bisa menggunakan VPS (virtual private server)
3. Skalabilitas
Web statis memungkinkan kamu dapat menyajikan konten di beberapa channel tanpa harus menulis ulang konten.
Terlebih lagi, struktur web statis adalah mudah beradaptasi dengan perubahan kebutuhan website atau aplikasi kamu.
4. Keamanan
Perlu kamu ketahui bahwa kelemahan web dinamis adalah kerap menjadi sasaran empuk hacker untuk membobol data karena seluruh sistem back-end dan front-end web saling terhubung.
Namun beda halnya dengan web statis yang mana database konten web diletakkan secara independen dari antarmuka front-end web kamu.
Pengunjung web juga tidak terhubung ke database konten setiap kali mereka mengunjungi website sehingga segala proses akses web lebih aman dibandingkan dengan website berbasis database.
Hal ini menjadikan hacker memiliki lebih sedikit pilihan untuk menemukan celah keamanan web sehingga data lebih aman.
Baca juga: 8+ Jenis Website Terpopuler Berdasarkan Fungsi, Apa Saja Ya?
Contoh Web Statis
Website statis menggunakan halaman web HTML sebagai cache mereka untuk menghindari traffic data yang terlalu padat dan untuk meningkatkan kinerja situs web.
Contoh paling umum dari web statis adalah mengembangkan halaman web tanpa adanya bagian belakang.
Struktur blog, dokumentasi, dan desain web adalah aspek-aspek yang pasti ada dalam web statis.
Kamu bisa lihat contoh web statis dalam website blog personal, landing page, web konten berita, website profil perusahaan, dan web portofolio.
Jadi, Apa Perbedaan Web Statis dan Web Dinamis?
Bila disimpulkan, perbedaan yang paling signifikan antara web statis dan web dinamis adalah konten di web statis tetap sama, kecuali jika web developer-nya mengubah source code website.
Sedangkan segala konten dan informasi di website dinamis dapat berubah berdasarkan keinginan, lokasi, dan waktu pengguna yang berbeda.
Konten web statis biasanya diunggah bersama dengan halaman web. Dengan begitu, apa yang dilihat pengguna akan diunduh dan disajikan dalam format yang sama, apa pun aktivitas online yang pengguna lakukan.
Tapi format konten web dinamis adalah akan berbeda berdasarkan kontrol yang ditetapkan oleh administrator web dan tindakan pengguna.
Tak sampai disitu karena perbedaan signifikan lain antara web statis dan web dinamis adalah konten web statis langsung berasal dari server dan tidak dari resources lain.
Di sisi lain, konten web dinamis harus melewati lapisan program bernama application logic layer yang berbeda sebelum diunduh dari server.
Jenis Website Mana yang Akan Kamu Buat? Statis atau Dinamis?
Singkatnya, jumlah web statis yang ada di internet tidaklah sebanyak web dinamis.
Apalagi banyak web developer menyadari bahwa web dinamis adalah sebagian bentuk dari website modern, responsive, dan dapat lebih menarik perhatian target audience.
Tapi jika kamu ingin memulai perjalanan pengembangan website secara mandiri, mungkin tanpa sadar kamu akan membuat banyak web statis pada awalnya.
Don’t worry, DomaiNesians! Dengan web statis, kamu jadi bisa belajar lebih dalam bagaimana cara terbaik untuk memahami sisi klien.
Selain itu, kamu juga akan lebih siap karena memiliki konsep jenis website dasar yang kuat sebelum memutuskan membuat web dinamis.
Demikian penjelasan lengkap seputar perbedaan website statis dan dinamis versi DomaiNesia.
Jika kamu berencana akan membuat website, buatlah sebaik mungkin yang menyesuaikan kebutuhan kamu sebagai pengembang dan target audience. Happy coding!