Cara Mengaktifkan Redis di cPanel Hosting
Redis adalah teknologi penyimpanan struktur data dalam memori yang bersifat open source. Redis adalah singkatan dari Remote Dictionary Server. Redis berfungsi sebagai database, pengelolaan cache serta message broker. Redis mendukung beberapa jenis data struktur abstrak seperti strings, list, map, set, bitmap, streams maupun spatial indexes (indeks spasial). Fitur Redis di DomaiNesia dapat digunakan untuk pengelolaan cache seperti Memcached. Selain itu Redis juga dapat membantu mempercepat loading website karena memiliki fitur penundaan waktu pencarian dan dapat mengakses data dalam mikrodetik. Redis dapat diaktifkan di semua hosting DomaiNesia secara gratis. Pada panduan ini akan dijelaskan cara mengaktifkan Redis di cPanel Hosting.
Baca Juga : Apa Itu cPanel dan Cara Menggunakannya
Apa itu Redis?
Redis adalah teknologi penyimpanan stuktur data dalam memori yang berfungsi sebagai database, pengelolaan cache, message broker dan thread. Redis singkatan dari Remote Dictionary Server, bersifat open source dan memungkinkan respon cepat dalam mengakses berbagai layanan game, layanan finansial, layanan kesehatan atau IoT secara real-time.
Redis dapat digunakan diberbagai bahasa pemrograman dan dapat dibangun di atas replikasi, script Lua, LRU eviction dan memberikan high availability serta kemudahan dalam automatisasi sistem. Redis juga mendukung adanya asychronous replication.
Selain Redis, pengelolaan cache juga dapat menggunakan Fitur Memcached di DomaiNesia. Ketahui Apa itu Memcached lebih lanjut.
Cara Mengaktifkan Redis di cPanel Hosting
Agar website lebih cepat, kamu harus mengikuti cara mengaktifkan Redis di cPanel Hosting berikut,
1. Login cPanel Hosting
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah login ke cPanel. Login cPanel dapat melalui https://namadomain/cpanel, sesuai email yang dikirim dari DomaiNesia mengenai Informasi Account Hosting. Bagi kamu yang belum tahu cara login cPanel, silahkan baca di Cara Login cPanel Hosting.
2. Memilih Menu Redis
Setelah berhasil, maka kamu akan masuk pada halaman cPanel. Fitur Redis ini hanya tersedia minimal paket hosting super ke atas dan tersedia di kolom DomaiNesia. Semua fitur terbaru dan unggulan dari Tim DomaiNesia tersedia disini. Kamu juga bisa cek status server realtime.
Kemudian pilih menu Redis
dan klik menu tersebut.
3. Mengaktifkan Redis
Secara default, Redis memang belum aktif. Jika Redis belum aktif, terdapat tulisan Redis is not installed
. Kamu harus mengaktifkannya terlebih dahulu agar dapat digunakan. Silakan klik Enable
.
Tunggu sebentar hingga tombol Enable
berubah menjadi Disable
berwarna merah serta path socketnya. Pada contoh, path socket adalah home/websites/redis.sock
. Path socket inilah yang nantinya dimasukkan pada konfigurasi sistem lainnya.
Mengelola Fitur Redis di WordPress
Untuk kamu pengguna WordPress, penggunaan Redis dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan cache dan mempercepat loading website. Namun kamu butuh melakukan instalasi plugin W3 Total Cache. Adapun langkah- langkahnya dapat anda baca di Panduan Cara Install W3 Total Cache. Pastikan Plugin W3 Total Cache yang anda gunakan merupakan versi terbaru atau minimal W3 Total Cache versi 0.9.5. Plugin W3 Total Cache ini berfungsi untuk menghubungkan sock Redis dengan website WordPress itu sendiri.
Oiya, pastikan juga option Redis
pada versi php telah aktif! Apabila belum aktif, maka silahkan login cPanel. Kemudian, pada form pencarian, silahkan ketik “php version“. Pilih Select PHP Version
.
Silahkan beri tanda centang pada Redis
. Setelah itu, klik Save
.
Konfigurasi Dasar
Setelah instalasi W3 Total Cache berhasil, maka kamu akan menemukan Menu Performance
pada sidebar (sebelah kiri). Ada 2 menu yang wajib diperhatikan. Yaitu Page Cache
dan Object Cache
. Untuk itu kamu hanya perlu mengaktifkan fitur Redis pada kedua menu tersebut terlebih dahulu.
- Page Cache
Silahkan klikPerformance
lalu klikGeneral Settings
. Setelah itu cari tulisan Page Cache. Kemudian beri tanda centang pada tulisanEnable
.
Lalu pada bagian Page Cache Method
silahkan pilih Redis
.
Maka akan muncul tampilan seperti ini. Pastikan pada bagian Page Cache Method
sudah muncul Redis
. Setelah selesai, klik Save all settings
.
- Object Cache
Silahkan klikPerformance
lalu klikGeneral Settings
. Setelah itu cari tulisan Object Cache. Kemudian beri tanda centang pada tulisanEnable
. Lalu pada bagianObject Cache Method
silahkan pilihRedis
. Setelah selesai, klikSave all settings
.
Catatan: Untuk versi W3 Total Cache terbaru, ketika pertama kali install akan muncul seperti ini. Untuk pengaturan secara manual sesuai dengan panduan ini, silakan klik
skip this setup guide
. Setelah itu, kamu baru bisa klik padaPage Cache
maupunObject Cache
. Jika tidak di skip, maka menu tersebut tidak akan dapat di klik.
Mengelola Page Cache
Redis berfungsi untuk pengelolaan cache yang lebih scalable. Untuk itu, kamu harus menghubungkan Redis dengan WordPress melalui plugin W3 Total Cache, pada menu Page Cache
. Silakan klik Performance
lalu klik Page Cache
.
Kemudian pada bagian Redis hostname:port /IP:port :
silahkan isi dengan path sock yang ada pada cPanel Hosting tadi.
Kemudian klik Test
. Apabila muncul Test Passed
dan berwarna hijau itu berarti Page Cache berhasil. Jangan lupa klik Save all settings
.
Mengelola Object Cache
Kedua, kamu harus menghubungkan Redis dengan menu Object Cache
. Silakan klik Performance
lalu klik Object Cache
. Kemudian pada bagian Redis hostname:port /IP:port :
silahkan isi dengan path sock yang ada pada cPanel Hosting tadi.
Kemudian klik Test
. Apabila muncul Test Passed
dan berwarna hijau itu berarti Object Cache berhasil. Jangan lupa klik Save all settings
.
Baca Juga: Panduan Setting Redis Laravel di Hosting
Kesimpulan
Fungsi Redis adalah pengelolaan cache, message broker, penyimpanan data dalam memori serta memudahkan load database agar website lebih cepat. Cara mengaktifkan Redis di cPanel dapat dilakukan seperti mengaktifkan fitur Memcached di Hosting. Jika Memcached lebih menekankan pada kesederhanaan dan kemudahan bagi pemula, Redis memiliki berbagai fitur yang membuatnya efektif untuk digunakan berbagai usecase. Selengkapnya, kamu bisa baca Perbedaan Memcached dan Redis.