Panduan Memcached
Punya keinginan agar akses website kamu lebih cepat dan nggak lemot? Pengen punya website dengan performa tinggi? Coba pasang dan aktivasi Memcached di Hosting sekarang!
Apa itu Memcached
Memcached atau Memory Object Caching System adalah salah satu teknologi untuk mempercepat aplikasi web dinamis. Teknologi ini bekerja dengan cara menyimpan dan mendistribusikan data ke dalam memory server (RAM) sehingga beban database menjadi ringan. Jadi, anda tidak perlu khawatir apabila suatu website diakses oleh banyak orang. Memcached juga merupakan salah satu software yang berbasis Open Source yang simpel, powerful dan memiliki performa tinggi. Dikutip dari website resminya www.memcached.org, Memory Object Caching System ini cepat dan mudah dikembangkan, serta sangat efisien dalam menyelesaikan masalah mengenai cache data besar.
Manfaat Memcached Bagi User
Adapun manfaatnya yaitu,
1. Mempercepat aplikasi web dinamis hingga berkali-kali lipat.
2. Meringankan load (beban) database
3. Melayani lebih banyak pengunjung
Fitur Memcached di DomaiNesia
Tentu saja ada. Anda hanya perlu memiliki hosting dan akses cPanel, cukup lakukan aktivasi maka fitur Memcached akan segera aktif.
Cara Melakukan Aktivasi Memcached
Untuk melakukan aktivasi Memcached, anda cukup melakukan langkah- langkah ini,
1. Login cPanel Hosting
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah login ke cPanel. Login cPanel dapat melalui https://namadomain/cpanel, sesuai email yang dikirim dari DomaiNesia mengenai Informasi Account Hosting. Bagi anda yang belum tahu cara login cPanel, silahkan baca di Cara Mudah Login cPanel Hosting.
2. Memilih Menu Memcached
Maka anda akan masuk pada halaman cPanel. Fitur Memcached ini hanya tersedia minimal paket hosting super ke atas. Memcached merupakan salah satu fitur eksklusif DomaiNesia. Untuk mengaktifkan fitur Memcached di DomaiNesia, silahkan klik Memcached
.
3. Mengaktifkan Memcached
Maka akan terlihat seperti gambar di bawah ini. Untuk mengaktifkan fitur Memcached, kamu bisa klik Enable
.
Setelah anda melakukan aktivasi maka akan muncul gambar seperti di bawah ini. Anda dapat langsung menggunakan fitur memcached dengan direktori sock file yaitu /home/websites/memcached.sock
.
Perlu diketahui bahwa hampir semua CMS (Content Management System) seperti WordPress, Joomla, Magento, dan Drupal telah support Memcached, sehingga anda tidak perlu khawatir.
4. Mematikan Memcached
Selain mengaktifkan, kamu juga bisa mematikan atau me-nonaktifkan fitur Memcached. Caranya dengan meng-klik tombol Disable
pada gambar di bawah ini.
Baca Juga : Cara Setting Memcached di Moodle
Mengelola Fitur Memcached di WordPress
Sebagai contoh untuk menggunakan memcached pada WordPress anda harus melakukan instalasi plugin seperti W3 Total Cache. Adapun langkah- langkahnya dapat anda baca di Panduan Cara Install W3 Total Cache. Pastikan Plugin W3 Total Cache yang anda gunakan merupakan versi terbaru atau minimal W3 Total Cache versi 0.9.5. Plugin W3 Total Cache ini berfungsi untuk mengelola Memcached itu sendiri. Oiya, pastikan juga option memcache
danmemcached
pada versi php telah aktif! Apabila belum aktif, maka silahkan login cPanel. Kemudian, pada form pencarian, silahkan ketik “php version
“. PilihSelect PHP Version
. Silahkan beri tanda centang padamemcache
. Setelah itu, klik Save
.
Konfigurasi Dasar
Setelah instalasi W3 Total Cache berhasil, maka anda akan menemukan Menu Performance
pada sidebar (sebelah kiri). Nah sebenarnya fitur Memcached sangat beragam. Namun ada 3 fitur yang wajib diperhatikan. Yaitu Database Cache, Object Cache dan Page Cache. Untuk itu anda perlu mengaktifkan ketiga fitur tersebut terlebih dahulu. Caranya silahkan klik Performance
lalu klik General Settings
. Setelah itu cari tulisan Page Cache. Kemudian beri tanda centang pada tulisan “Enable”. Lalu pada bagian Page Cache Method silahkan pilih Memcached. Setelah selesai, klik Save all settings. Anda juga harus melakukan konfigurasi sama persis seperti ini pada bagian Object Cache
dan Database Cache
. Scroll aja hingga menemukan tulisan “Object Cache” dan “Database Cache” lalu ubah sesuai contoh.
Mengelola Database Cache
Salah satu keuntungan Memcached yaitu dapat meringankan beban/ load database. Nah caranya yaitu silahkan klik Menu Performance
lalu pilih Database Cache
. Pada bagian Memcached hostname:port /IP:port : silahkan isi dengan URL pada saat melakukan start memcached tadi. Kemudian klik Test
. Apabila muncul Test Passed dan berwarna hijau itu berarti Database Cache berhasil. Jangan lupa klik Save all settings
.
Mengelola Page Cache
Fitur yang harus diaktifkan yaitu Page Cache. Caranya hampir sama yaitu silahkan klik Performance
lalu klik Page Cache
. Pada bagian Memcached hostname:port /IP:port : silahkan isi dengan URL pada saat melakukan start memcached tadi. Kemudian klik Test
. Apabila muncul Test Passed dan berwarna hijau itu berarti Page Cache berhasil. Jangan lupa klik Save all settings
.
Mengelola Object Cache
Ketiga yaitu Object Cache. Silahkan klik Performance
lalu klik Object Cache
. Pada bagian Memcached hostname:port /IP:port : silahkan isi dengan URL pada saat melakukan start memcached tadi. Kemudian klik Test
. Apabila muncul Test Passed dan berwarna hijau itu berarti Object Cache berhasil.
Jangan lupa klik Save all settings ketika selesai konfigurasi ya 🙂
Kesimpulan
Dengan fitur Memcached di DomaiNesia, anda dapat meringankan load database serta dapat menyelesaikan masalah mengenai cache data yang cukup besar. Memcached ini dapat digunakan diberbagai CMS salah satunya WordPress. Untuk mengelola Memcached di WordPress, anda harus melakukan instalasi plugin W3 Total Cache. Gimana? Semakin tertarik menggunakan Hosting di DomaiNesia? Yuk cek Hosting Murah dan cek domain di DomaiNesia.