Upgrade Website: Cara Migrasi dari Shared Hosting ke VPS
Hai DomaiNesians! Jika kamu sedang mencari cara untuk meningkatkan performa website, kamu berada di tempat yang tepat. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah cara migrasi shared hosting ke VPS. Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih perlu pindah ke VPS?
Nah, VPS (Virtual Private Server) menawarkan banyak keuntungan dibandingkan shared hosting. Dengan VPS, kamu mendapatkan kinerja yang lebih baik karena sumber daya server yang lebih stabil. Selain itu, kamu punya kontrol penuh atas server, sehingga bisa menginstal dan mengkonfigurasi sesuai kebutuhan. Keamanan juga lebih tinggi karena lingkungan server yang terisolasi. Plus, VPS lebih mudah untuk diskalakan saat website kamu berkembang.
Untuk memulai, pastikan kamu memilih paket VPS yang sesuai dengan kebutuhanmu. Jika website kamu masih dalam tahap pengembangan atau memiliki lalu lintas sedang, paket Cloud VPS 1GB sudah cukup. Namun, jika website kamu sudah ramai pengunjung, pilihlah paket dengan lebih banyak RAM dan CPU seperti Cloud VPS 4GB, untuk memastikan performa tetap optimal.
Yuk, mulai petualangan migrasi website ke VPS dan rasakan perbedaannya!
Apa saja Keunggulan VPS?
Berikut adalah beberapa keunggulan VPS (Virtual Private Server) dibandingkan dengan shared hosting dengan penjelasannya:
- Kinerja yang lebih baik – kamu mendapatkan sumber daya server yang lebih stabil dan konsisten. Ini berarti website akan lebih cepat dan responsif, bahkan saat lalu lintas tinggi.
- Akses penuh – kamu memiliki akses root atau administrator penuh, memungkinkan untuk menginstal dan mengkonfigurasi perangkat lunak sesuai kebutuhan.
- Keamanan yang lebih baik – lingkungan virtual yang terisolasi berarti keamanan lebih baik, karena masalah pada satu VPS tidak mempengaruhi VPS lain.
- Skalabilitas – lebih mudah untuk menambah sumber daya seperti RAM, CPU, atau ruang penyimpanan sesuai kebutuhan bisnis.
- Stabilitas – karena sumber daya yang terjamin dan isolasi lingkungan, situs kamu lebih stabil dan jarang mengalami downtime.
- Kustomisasi – kamu bisa mengatur server sesuai kebutuhan spesifik, termasuk memilih sistem operasi, kontrol panel, dan pengaturan lainnya.
Dengan memahami keunggulan-keunggulan ini, kamu bisa melihat mengapa VPS sering menjadi pilihan yang lebih baik untuk bisnis atau proyek yang membutuhkan kinerja tinggi, keamanan, dan fleksibilitas. Mari lanjutkan dengan cara migrasi shared hosting ke VPS, untuk pastikan keunggulan tersebut!
Baca juga: Cara Mudah Transfer Hosting Gratis!
Berikut cara migrasi shared hosting ke VPS, dengan langkah mudah dan cepat:
1. Install Web Server di VPS
Langkah pertama untuk cara migrasi shared hosting ke VPS adalah install web server. Agar website dapat dikelola dan akses menggunakan VPS, maka perlu dilakukan Install Nginx di Ubuntu.
Menggunakan Ubuntu dan Nginx untuk cara migrasi website dari shared hosting ke VPS memberikan kombinasi yang kuat antara kemudahan penggunaan, performa tinggi, dan fleksibilitas. Dengan banyaknya dukungan komunitas dan dokumentasi yang tersedia, kamu bisa memastikan migrasi website berjalan lancar dan mendapatkan kinerja optimal di lingkungan VPS.
2. Install MySQL
Setelah proses instalasi web server berhasil, selanjutnya dalam cara migrasi shared hosting ke VPS adalah install MySQL. Agar website dapat berjalan dengan baik, maka perlu dilakukan instalasi MySQL mengikuti panduan Install MySQL VPS.
3. Buat Backup Website
Selanjutnya dalam cara migrasi shared hosting ke VPS adalah membuat backup website secara manual dengan melakukan compress file website melalui File manager seperti berikut:
Kemudian pilih tar sebagai compression type.
Sesuaikan nama file arsip dan lokasi backup.
4. Buat Backup Database
Setelah backup file website berhasil dibuat, kemudian untuk cara migrasi shared hosting ke VPS yaitu, melakukan backup database, dengan Cara Backup Database.
Setelah mendapatkan file backup database, upload file sql ke File manager hosting agar dapat di akses melalui VPS. Upload file sql dapat dilakukan Cara Upload File ke Hosting.
Pastikan file backup web sudah tersedia pada list File manager.
5. Download Data dari Hosting ke VPS
Setelah backup di upload pada hosting, selanjutnya dalam cara migrasi shared hosting ke VPS adalah download file backup. Mendownload file backup pada direktori yang dikehendaki, melalui VPS Ubuntu dapat dilakukan dengan menggunakan perintah berikut:
wget urldomain.com/namafile
Contoh pada panduan ini dilakukan dengan perintah berikut:
wget http://dnva.us.to/wordpress.tar
wget http://dnva.us.to/wordpress_wp321.sql
Pastikan file sudah ada pada VPS dengan menjalankan perintah ls
, sebagai berikut:
Extract file yang sudah didownload pada dengan menggunakan tar, menggunakan perintah berikut:
tar -xv namafile.tar
6. Membuat Database
Setelah proses download data dari share hosting berhasil dilakukan, selanjutnya untuk cara migrasi shared hosting ke VPS adalah membuat database pada VPS. Berikut tahapannya:
- Masuk ke shell mysql dengan user root.
mysql -u root -p
- Buat database yang dibutuhkan.
CREATE DATABASE nama_db;
- Buat User dan tambahkan akses.
GRANT ALL ON nama_db.* TO 'wpuser'@'localhost' IDENTIFIED BY 'Passw0rd!' WITH GRANT OPTION;
sesuaikan nama_db
dengan nama database yang dibuat, wpuser
dengan username database yang ingin digunakan dan Passw0rd!
dengan password yang aman
- Keluar dari shell mysql.
exit
7. Import Database
Setelah database dibuat, selanjutnya untuk cara migrasi shared hosting ke VPS, saatnya melakukan import backup database yang sebelumnya dibuat ke database baru dengan Cara Import Database.
Pastikan database sudah di import dengan menjalankan perintah berikut:
mysql -e 'USE nama_db;SHOW TABLES'
8. Konfigurasi NGINX untuk WordPress
Selanjutnya dalam cara migrasi shared hosting ke VPS, agar website dapat di akses melalui internet, maka file website yang sebelumnya sudah di download pada VPS, perlu dikonfigurasi agar dapat ditampilkan dengan menggunakan web server.
- Buat root folder website.
mkdir -p /var/www/html/namawebsite/public_html
namawebsite
dapat diubah sesuai dengan kebutuhan.
- Pindahkan data website. File website yang sebelumnya sudah di download, dapat dipindahkan ke dalam root folder yang sebelumnya dibuat.
cp /path/to/website /var/www/html/namawebsite/public_html
- Sesuaikan konfigurasi database website. Agar website dapat terhubung ke database, sesuaikan konfigurasi database pada file wp-config.php dengan nama database, username, dan password yang sebelumnya dibuat.
- Sesuaikan permission dan ownership file website. Ubah permission pada file website agar dapat diakses oleh web server.
cd /var/www/html/wordpress/public_html
chown -R www-data:www-data *
chmod -R 755 *
- Hapus welcome page default Nginx. Agar website dapat tertampil sempurna, hapus konfigurasi default Nginx dengan.
rm /etc/nginx/sites-enabled/default
- Buat file konfigurasi Nginx untuk website. Buat file pada folder /etc/nginx/sites-available dengan nama namawebsite.conf. namawebsite dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
nano /etc/nginx/sites-available/namawebsite.conf
Maka akan muncul text editor nano, selanjutnya tambahkan konfigurasi berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 |
server { listen 80; root /var/www/html/NAMAWEBSITE/public_html; index index.php index.html; server_name dnva.us.to; access_log /var/log/nginx/dnva.access.log; error_log /var/log/nginx/dnva.error.log; location / { try_files $uri $uri/ =404; } location ~ \.php$ { include snippets/fastcgi-php.conf; fastcgi_pass unix:/run/php/php-fpm.sock; } location ~ /\.ht { deny all; } location = /favicon.ico { log_not_found off; access_log off; } location = /robots.txt { allow all; log_not_found off; access_log off; } location ~* \.(js|css|png|jpg|jpeg|gif|ico)$ { expires max; log_not_found off; } } |
Sesuaikan NAMAWEBSITE
dengan nama folder yang sebelumnya dibuat pada tahap 4. Sesuaikan DOMAIN
dengan nama domain yang digunakan.
Setelah disesuaikan, simpan file konfigurasi dengan menekan tombol CTRL + X kemudian pada konfirmasi tekan Y untuk menyimpan,
kemudian tekan ENTER pada prompt berikut:
- Periksa apakah konfigurasi sudah benar. Untuk memastikan apakah konfigurasi yang dibuat sudah benar dapat dilakukan dengan menjalankan perintah berikut:
nginx -t
- Aktifkan website, agar website dapat di akses melalui internet, konfigurasi yang sebelumnya perlu diaktifkan dengan membuat symbolic link pada folder /etc/nginx/sites-enabled, dengan perintah berikut:
cd /etc/nginx/sites-enabled
ln -s ../sites-available/namawebsite.conf
- Selanjutnya, lakukan restart web server Nginx agar dapat membaca konfigurasi yang sebelumnya dibuat, dengan perintah berikut:
systemctl restart nginx
9. Update DNS Record Domain
Setelah konfigurasi Nginx selesai dilakukan, selanjutnya dalam cara migrasi shared hosting ke VPS, saatnya untuk merubah dns record domain agar mengarah ke ip VPS dengan Cara Update DNS Domain.
10. Website sudah dapat di akses
Langkah terakhir dalam cara migrasi shared hosting ke VPS yaitu akses domain dengan server VPS. Kamu bisa pastikan untuk domain sudah menggunakan VPS atau belum dengan memeriksa hasil ping IP domain.
VPS Menawarkan Lebih Banyak Keuntungan
Selamat! Kamu sudah berhasil mengikuti cara migrasi website dari shared hosting ke VPS. Seperti yang telah dibahas, VPS menawarkan banyak keuntungan: kinerja lebih baik, kontrol penuh, keamanan lebih tinggi, dan skalabilitas yang mudah. Dengan VPS, website kamu jadi lebih cepat, aman, dan siap menangani lebih banyak pengunjung tanpa masalah.
Selain itu, migrasi ke VPS memberikan kamu fleksibilitas untuk menyesuaikan server sesuai kebutuhan spesifik website kamu. Mulai dari instalasi software khusus hingga optimasi performa, semuanya bisa kamu atur sendiri. Ini tentunya memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengunjung website kamu.
Oh ya, sebelum diakhiri, ada satu hal lagi yang perlu dipertimbangkan: domain murah untuk website kamu. Domain yang bagus bisa membantu meningkatkan branding dan mudah diingat oleh pengunjung.
Terima kasih sudah mengikuti panduan ini. Semoga website kamu semakin sukses di VPS baru!