3 Langkah Mudah Cek Pemilik Domain
Ketika ingin membuat sebuah situs website, tentu hal pertama yang harus dilakukan adalah mendaftarkan nama domain.
Namun terkadang, mendaftarkan nama domain ini bisa jadi harus mengalami beberapa kendala.
Biasanya hal itu terjadi karena nama domain sudah dimiliki oleh orang lain. Tetapi tak perlu langsung mengganti pilihanmu, karena bisa cek pemilik domain terlebih dahulu.
Meskipun nama domain sudah dimiliki oleh orang lain, tapi masih ada kemungkinan untuk mengambil alihnya. Jadi pastikan terlebih dahulu dengan cek pemilik domain tersebut.
Cara cek pemilik domain
Sebelum membeli domain, ada baiknya kamu mencari tahu terlebih dahulu apakah nama tersebut sudah dimiliki oleh orang lain atau belum.
Jika memang sudah, sebaiknya segera cek pemilik domain dan mengetahui siapa yang harus dihubungi tentang hal itu. Berikut ini cara cek pemilik domain yang bisa kamu lakukan:
1. Kunjungi situs web
Jika pemilik membeli domain sebagai investasi atau dengan kata lain agar dapat dijual kembali ke orang lain, tentu akan lebih memudahkan kamu untuk bisa memilikinya.
Jadi mulailah dengan cek pemilik website tersebut.
Apabila memang pemilik mengatakan bahwa domain tersebut untuk dijual, biasanya akan langsung menyertakan informasi kontak atau formulir yang bisa kamu isi.
Dalam beberapa kasus juga terjadi di mana domain sedang digunakan secara aktif, tetapi kamu akan tetap dapat menemukan informasi kontak di halaman ‘tentang situs website’.
Apabila cukup beruntung karena pada langkah ini sudah berhasil memiliki nama domain, berarti kamu tidak perlu melewati dua langkah berikutnya.
2. Periksa direktori WHOIS
Seseorang yang mendaftarkan nama domainnya, pasti akan dicatat untuk mengumpulkan informasi kontak.
Kemudian, informasi tersebut akan dikirimkan ke direktori WHOIS, dan di dalamnya mencakup tentang tentang siapa yang menjalankan setiap situs website secara online.
Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan direktori WHOIS adalah langkah berikutnya untuk cek pemilik domain.
Cara cek pemilik domain dengan direktori WHOIS, kamu bisa memasukkan nama domain yang dicari dan scroll atau gulir ke bawah untuk menemukan semua data yang tercantum dalam direktori WHOIS domain tersebut.
Data-data yang tercantum, biasanya berisi informasi kontak pemilik domain.
Meskipun terkadang data yang ditampilkan tidak selalu lengkap, tetapi akan selalu ada informasi tentang siapa pendaftar domain dan tanggal kadaluarsanya.
Jadi, kamu juga bisa mengetahui apakah domain akan segera diperbarui.
Jika demikian, kamu mungkin dapat mengambilnya dengan harga lebih murah saat kedaluwarsa daripada membelinya secara langsung.
3. Hubungi pendaftar domain
Saat ini sudah banyak pendaftar yang menawarkan privasi nama domain, sehingga informasi pribadi pemilik tidak terdaftar di direktori WHOIS.
Hal itu tentu saja, membuat kamu tidak dapat mengetahui langsung siapa pemiliknya melalui direktori WHOIS.
Tetapi jangan khawatir, kamu akan tetap dapat mengetahui dengan siapa mereka mendaftarkan domain tersebut.
Buka situs website pendaftar domain, dan cari informasi kontak mereka.
Hubungi atau tulis email untuk memberi tahu terkait dengan domain apa yang ingin kamu beli, dan minta untuk memberikan informasi milikmu kepada pemiliknya.
Itulah beberapa cara mengetahui pemilik domain website yang bisa kamu lakukan.
Namun tak hanya sampai disitu, ada beberapa langkah selanjutnya agar kamu bisa sampai menghubungi pemilik domain.
Langkah selanjutnya setelah cek pemilik domain
Ketika sudah mengetahui informasi pemilik domain, lalu ada beberapa hal yang harus kamu lakukan selanjutnya:
1. Hubungi pemilik nama domain
Jika salah satu langkah di atas mengarahkan kamu ke pemilik situs website, inilah saatnya untuk menghubungi mereka.
Kirimkan sebuah email yang memberi tahu mereka bahwa kamu tertarik untuk membeli nama domain tersebut.
Agar tidak terlihat seperti spam, pastikan email yang kamu kirimkan disampaikan dengan cara yang profesional.
Setidaknya persiapkan alamat Gmail yang terlihat sedikit lebih formal. Pastikan isi email yang kamu kirim mencakup beberapa hal ini:
Informasi kontak pribadimu
Kamu harus dengan jelas dan lengkap sertakan informasi kontak pribadi, baik itu berupa email maupun nomor telepon, sehingga mudah bagi mereka untuk menghubungi kembali.
Sampaikan kamu bersedia untuk membayar nama domain
Kemudian juga sertakan pada email bahwa kamu bersedia untuk membayar nama domain.
Hal ini karena pemilik domain, cenderung merespons jika tahu ini adalah tawaran bisnis.
Tunjukkan legitimasi
Satu-satunya cara agar pemilik domain percaya bahwa kamu serius ingin membelinya dengan menunjukkan legitimasi milikmu.
Contohnya seperti tautan ke situs web yang sudah kamu jalankan atau profil LinkedIn.
2. Pertimbangkan nama domain baru
Namun, ada juga kemungkinan besar bahwa setelah kamu melakukan semua langkah ini, pemilik domain tersebut tidak ingin menjualnya, atau hanya akan menerima harga yang lebih tinggi daripada penawaran yang kamu buat.
Jadi, tak ada salahnya untuk kembali mempertimbangkan ekstensi nama domain yang berbeda.
Apabila .com sudah diambil, pilihan nama domain lain seperti .net atau .co mungkin masih tersedia.
Apakah pemilik domain dan pemilik website sama?
Secara teknis pemilik domain dan website sebenarnya berbeda. Lalu, siapakah pemilik domain dan website tersebut?
Situs website bisnis adalah bagian dari perusahaan, yang dapat dimiliki oleh kemitraan atau korporasi.
Sama seperti domain, kamu juga bisa cek pemilik website tertentu.
Namun, pemilik domain biasanya terdaftar untuk satu individu saja. Ketika sebuah domain terdaftar, itu akan memuat beberapa informasi.
Data-data yang ada seperti nama pendaftar, admin, teknis, dan penagihan. Kontak pendaftar adalah pemilik sah domain tersebut.
Jika kamu menemukan pemilik domain, maka akan dengan mudah untuk mengetahui pemilik situs website.
Cara cek pemilik website
Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk cek pemilik website, yaitu:
1. Cari situs website
Jika ingin tahu cara menemukan pemilik domain, sebaiknya mulailah dengan mencari situs website.
Situs website itu sendiri dapat menjadi sumber informasi yang paling utama.
Jika domain telah terdaftar, tetapi situs website belum aktif, kamu bisa langsung melihat riwayat pendaftaran domain saja.
Namun, apabila situs website sudah aktif, berikut adalah beberapa tempat untuk mencari pemilik situs website
- Hubungi pemilik website dengan melihat halaman contact us.
- Alternatif lain, kamu juga bisa mencari informasi di halaman about page.
- Terakhir, kamu juga bisa membaca kebijakan pribadi yang tertera pada halaman website tersebut.
Situs web profesional seringkali memiliki informasi kontak, dan begitu juga situs web penjualan.
Namun, jika pemilik situs web tidak mencantumkan informasi kontak apa pun di halaman contact us atau about page, ada beberapa tempat lain yang dapat kamu lihat.
Pertama, gulir ke bawah ke footer situs website.
Di sinilah kamu dapat mengetahui siapa yang memiliki hak cipta, dan terkadang juga terdapat mengetahui agensi mana yang membuat situs tersebut.
Salah satu dari ini dapat mengarahkan kamu untuk menemukan informasi pemilik website.
Terakhir untuk cek pemilik website kamu dapat memeriksa halaman kebijakan privasi.
Jika sebuah situs web mengumpulkan informasi pengguna apa pun, itu diwajibkan secara hukum untuk memiliki kebijakan privasi.
2. Periksa riwayat pendaftaran domain
Cara cek pemilik website lainnya, kamu dapat mencari melalui riwayat pendaftaran domain.
Riwayat pendaftaran domain juga dikenal sebagai riwayat WHOIS karena mengumpulkan semua catatan yang berkaitan dengan domain, dimulai dengan pendaftaran pertama.
Untuk menemukan pemilik website melalui riwayat pendaftaran domain, kamu harus melakukan pencarian seperti berikut:
- Kunjungi laman https://whois.icann.org/ .
- Masukkan nama domain yang kamu cari.
- Klik search atau cari.
- Jika domain terdaftar, maka kamu akan menemukan informasi kontak pemilik webiste.
Riwayat kepemilikan domain akan membantu mengidentifikasi kontak yang tepat untuk pertanyaan tentang domain atau situs website tertentu.
Namun sayangnya, beberapa layanan penyedia domain menawarkan pendaftaran pribadi yang berarti pemilik dapat mempertahankan anonimitasnya.
3. Hubungi broker domain
Jika penelusuran riwayat pendaftaran domain tidak memberikan hasil apa pun, kamu mungkin bisa mendapatkan informasi dari pialang domain.
Pialang domain adalah individu yang memfasilitasi penjualan nama domain.
Beberapa broker bekerja atas nama pembeli domain, dan salah satu layanan yang ditawarkan adalah menemukan pemilik domain sebagai bagian dari proses pembelian dan penjualan.
4. Mencari dari search engines dan media sosial
Tempat lain untuk mencari informasi pemilik website adalah melalui pencarian dari google atau platform media sosial.
Untuk menemukan pemilik domain, kamu bisa mencarinya di departemen teknologi atau pemasaran.
Orang-orang ini biasanya yang bertanggung jawab atau paling mungkin terlibat dalam pengelolaan situs website.
Setelah menemukan orang yang tepat, coba hubungi mereka secara langsung melalui media sosial atau LinkedIn.
Jika tidak, kamu dapat menggunakan search engines atau alat penjualan lainnya untuk melihat apakah mereka memiliki informasi kontak yang terdaftar secara online.
5. Menemukan email yang terkait dengan domain
Ketika mencari pemilik website melalui riwayat pendaftaran domain dan media sosial gagal, kamu dapat menggunakan domain untuk mencari email kontak.
Saat seseorang mendaftarkan domain, mereka juga dapat membuat alamat email dengan nama tersebut.
Jika pemilik domain menggunakan nama tersebut untuk membuat email kontak, kamu dapat mencarinya dengan alat atau tools online.
Cukup masukkan domain yang kamu cari, dan itu akan memberikan daftar email terkait.
Secara umum, cara ini berfungsi lebih baik dengan domain bisnis daripada domain pribadi.
Kesimpulan
Dalam proses mendaftarkan sebuah domain untuk kebutuhan websitemu memang bukanlah hal yang mudah.
Namun apabila mengalami kendala seperti nama domain sudah digunakan, jangan terburu-buru ganti pilihanmu.
Sebaiknya cek pemilik domain terlebih dahulu untuk mengetahui apakah masih memungkinkan untuk memilikinya dan kamu bisa mencoba untuk mengikuti beberapa cara di atas.
Tetapi akan lebih baik jika kamu mempersiapkan nama domain baru dan segera mendaftarkannya agar tidak diambil oleh orang lain.
Untuk itu, kamu bisa langsung cek ketersediaan domain di DomaiNesia dan pilih jenis layanan hosting yang diinginkan.