Churn Rate : Tips dan Rumus Menghitung Pelanggan Yang Tiba-Tiba Berhenti
Menjalankan suatu bisnis memang tidaklah mudah. Ada kalanya pelanggan yang biasa beli produk bisnismu, tiba-tiba berhenti seketika.
Dalam teori marketing kondisi yang seperti itu sebenarnya disebut dengan Churn Rate. Dengan menggunakan churn rate kamu jadi mengetahui berapa persen pelanggan yang berhenti membeli produk bisnismu.
Tenang saja! Kondisi ini dapat diselesaikan DomaiNesians. Nah pada artikel ini akan dijelaskan terkait kondisi tersebut beserta tips mengurangi churn rate dalam bisnis. Simak hingga akhirnya !
Pengertian Churn Rate
Churn rate, juga dikenal sebagai suatu kondisi tingkat perputaran pelanggan, adalah metrik bisnis yang digunakan untuk mengukur jumlah pelanggan yang berhenti menggunakan produk atau layanan suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu.
Tingkat churn rate yang tinggi dapat menjadi indikasi bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam mempertahankan pelanggan dan membangun loyalitas.
Sebaliknya, tingkat churn rate yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan berhasil mempertahankan pelanggan dan memberikan pengalaman yang memuaskan.
Kondisi ini sangat penting bagi perusahaan karena dapat berdampak pada pendapatan dan keuntungan jangka panjang. Tingkat churn rate yang tinggi dapat menyebabkan penurunan pendapatan dan keuntungan karena perusahaan harus terus mencari pelanggan baru untuk menggantikan pelanggan yang hilang.
Selain itu, tingkat churn rate yang tinggi juga dapat mengurangi citra perusahaan dan mempengaruhi kepercayaan pelanggan di masa depan.
Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan churn rate dan melakukan tindakan untuk mempertahankan pelanggan dan meningkatkan loyalitas mereka.
Rumus dan Cara Menghitung Churn Rate
Churn rate merupakan persentase pelanggan atau pengguna yang berhenti menggunakan produk atau layanan kamu dalam jangka waktu tertentu.
Hal ini merupakan salah satu metrik penting dalam bisnis karena dapat memberikan gambaran tentang seberapa sukses bisnis kamu dalam mempertahankan pelanggan.
Pada perhitungannya, kamu perlu tahu jumlah pelanggan yang berhenti menggunakan produk atau layanan kamu selama periode waktu tertentu (misalnya satu bulan) dan jumlah total pelanggan pada awal periode waktu tersebut.
Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:
Sebagai contoh, jika pada awal bulan kamu memiliki 100 pelanggan dan dalam bulan tersebut 10 pelanggan berhenti menggunakan produk atau layanan kamu, maka presentase bisnismu adalah sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan tersebut berarti bahwa kamu kehilangan 10% dari pelanggan kamu dalam satu bulan.
Mengapa Churn Rate Penting
Memantau churn rate secara berkala sangat penting bagi suatu perusahaan karena memiliki beberapa alasan, diantaranya:
Mengukur kesehatan bisnis perusahaan
Tingkat churn rate yang tinggi dapat menjadi tanda bahwa perusahaan mengalami masalah dalam mempertahankan pelanggan dan membangun loyalitas.
Jika kamu dapat memantau churn rate secara berkala, perusahaan kamu dapat memperoleh informasi tentang kesehatan bisnisnya dan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja bisnis.
Menentukan kebutuhan pelanggan
Kondisi dimana pelanggan tiba-tiba berhenti dapat memberikan wawasan kepada pelaku bisnis tentang kebutuhan dan preferensi pelanggan.
Hal ini akan membantu kamu untuk mengidentifikasi alasan mengapa pelanggan meninggalkan produk atau layanan mereka dan mengembangkan strategi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut.
Meningkatkan retensi pelanggan
Memantau kondisi tersebut secara berkala dapat membantu kamu untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pelanggan untuk tinggal atau pergi.
Apabila kamu memahami faktor-faktor ini, maka kamu dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan retensi pelanggan dan mempertahankan loyalitas mereka.
Mengoptimalkan pengeluaran pemasaran
Tingkat churn rate yang rendah dapat membantu kamu untuk mengoptimalkan pengeluaran pemasaran.
Sebaliknya, tingkat churn rate yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa perusahaan kamu harus mengalokasikan lebih banyak sumber daya ke upaya pemasaran untuk mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan baru.
Tips Mengurangi Churn Rate
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu perusahaan mengurangi churn rate dan mempertahankan pelanggan:
Memahami kebutuhan pelanggan
Perusahaan harus memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan dan mengembangkan produk atau layanan yang memenuhi kebutuhan tersebut.
Hal ini akan membuat perusahaan dapat membangun hubungan yang kuat dan mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang.
Menyediakan konten yang menarik
Perusahaan dapat menyediakan konten yang menarik untuk pelanggan seperti tutorial, artikel atau panduan, yang dapat membantu pelanggan memaksimalkan penggunaan produk atau layanan mereka.
Konten yang berkualitas dapat mempertahankan pelanggan setia dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap merek perusahaan.
Memberikan layanan pelanggan yang responsif
Perusahaan harus memberikan layanan pelanggan yang responsif dan efektif dalam menyelesaikan masalah pelanggan.
Layanan pelanggan yang baik dapat membantu memperkuat hubungan antara perusahaan dan pelanggan dan mempertahankan pelanggan setia.
Menjaga kualitas produk atau layanan
Perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produk atau layanan mereka untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Produk atau layanan yang berkualitas dapat mempertahankan pelanggan setia dan mengurangi kemungkinan pelanggan beralih ke pesaing.
Memperkenalkan fitur baru
Perusahaan dapat memperkenalkan fitur baru dan perbaikan pada produk atau layanan mereka yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan mempertahankan pelanggan setia.
Menawarkan program loyalitas
Perusahaan dapat menawarkan program loyalitas untuk memotivasi pelanggan untuk tetap menggunakan produk atau layanan mereka.
Program ini dapat berupa diskon, hadiah, atau keuntungan lainnya yang diberikan kepada pelanggan setia.
Menjaga komunikasi dengan pelanggan
Perusahaan harus menjaga komunikasi yang teratur dengan pelanggan dan memastikan bahwa mereka merasa dihargai.
Komunikasi yang baik dapat membantu perusahaan memperoleh umpan balik dan memecahkan masalah dengan cepat sebelum pelanggan meninggalkan produk atau layanan.
Memantau dan menganalisis churn rate
Perusahaan harus memantau churn rate secara berkala dan menganalisis alasan mengapa pelanggan meninggalkan produk atau layanan mereka.
Hal ini dapat membantu perusahaan mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan retensi pelanggan dan mengurangi kondisi ini.
Apakah Cohort Analysis Bagian Dari Churn Rate
Cohort Analysis dapat digunakan sebagai bagian dari menganalisis churn rate. Cohort Analysis adalah teknik analisis data yang membagi pelanggan atau pengguna ke dalam kelompok yang sama berdasarkan karakteristik atau periode waktu tertentu.
Penggunaan Cohort Analysis dapat membantu perusahaan untuk memahami perilaku pelanggan dan menemukan pola atau tren dalam penggunaan produk atau layanan kamu.
Jika kamu mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku pelanggan, perusahaan kamu dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan retensi pelanggan dan mengurangi churn rate.
Berikut contoh penerapan Cohort Analysis untuk meningkatkan retensi pelanggan:
Sebuah perusahaan yang menyediakan layanan langganan streaming musik ingin memahami perilaku pelanggannya.
Perusahaan tersebut membagi pelanggan ke dalam kelompok berdasarkan bulan pertama mereka bergabung dengan layanan, dengan menghasilkan kohort bulanan.
Perusahaan tersebut kemudian memantau perilaku pengguna dalam setiap kohort dari bulan ke bulan untuk melihat bagaimana mereka menggunakan layanan dan tingkat churn mereka.
Setelah melakukan analisis, perusahaan tersebut menemukan bahwa pelanggan yang bergabung di bulan tertentu cenderung lebih setia daripada pelanggan yang bergabung di bulan lainnya.
Pelanggan yang bergabung pada bulan Januari, misalnya, cenderung lebih setia daripada pelanggan yang bergabung pada bulan Maret.
Perusahaan tersebut kemudian memutuskan untuk fokus pada kohort pelanggan Januari dan mengembangkan strategi untuk meningkatkan retensi pelanggan dalam kohort ini.
Perusahaan tersebut kemudian meluncurkan program loyalitas yang ditargetkan kepada pelanggan Januari, menawarkan keuntungan seperti diskon dan akses ke konten eksklusif.
Selain itu, perusahaan tersebut meningkatkan kualitas layanan dan mengembangkan fitur baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam kohort tersebut.
Akibatnya, tingkat churn dalam kohort pelanggan Januari menurun, dan perusahaan berhasil mempertahankan pelanggan setia dan meningkatkan customer retention.
Segera Lakukan Tips Diatas Agar Pelanggan Tetap Mengalir!
Sebagai orang yang menjalankan bisnis pemula pastinya selalu berusaha bagaimana cara meningkatkan pelanggan serta membuat pelanggan loyal dengan produk bisnis.
Nah, untuk menghindari atau mengurangi kondisi churn rate, kamu bisa mengikuti beberapa tips yang telah disampaikan diatas.
Masih ada kondisi lain yang akan kamu temui saat kamu berbisnis, seperti customer retention, customer journey, customer experience, dan masih banyak lagi.
Demi bisnis, tetap semangat meningkatkan pengetahuan terkait bisnis ya DomaiNesians!