Inilah Rekomendasi Framework CSS Terbaik. Front-end Wajib Tahu!

Dalam ranah pengembangan website, perlu adanya kerjasama antara tim front-end dengan back-end. Keduanya harus mampu saling mengimbangi terutama dalam hal waktu dalam provide kebutuhan yang diperlukan. Berbicara mengenai waktu dalam pengembangan website, terdapat sebuah cara yang sudah cukup banyak digunakan oleh pengembang untuk memangkas waktu pengerjaan agar lebih efisien yaitu menggunakan kerangka kerja atau framework yang ada. Salah satunya adalah menggunakan CSS. Barangkali ini sudah bukan hal asing lagi bagi kamu.

Ya, CSS adalah sebuah kerangka kerja atau framework yang mampu mengontrol format tampilan sebuah halaman membuat website yang ditulis dengan menggunakan penanda atau yang biasa disebut markup language. Framework CSS saat ini banyak digunakan untuk membuat pengerjaan lebih efisien. Framework CSS sangat penting untuk pekerjaan pengembang front-end. Framework CSS terbaik juga mempermudah penulisan CSS yang kompatibel di semua jenis dan versi browser. Jadi, inilah daftar 12 framework CSS terbaik dan terpopuler yang bisa jadi rekomendasi buat kamu.

Apa itu Framework CSS?

Framework CSS adalah tools yang digunakan oleh pengembang front-end untuk mempermudah pekerjaan mereka. Dalam mengembangkan sebuah tampilan website, tentu akan ada moment saat kamu menemukan sebuah elemen atau bagian yang harus kamu ulang penggunaannya. Nah, daripada membuat lagi elemen atau template yang pernah kamu gunakan lebih baik untuk menggunakan kembali dengan cara yang cepat dan mudah. Framework CSS memberi pengembang tools untuk menggunakan kembali antarmuka pengguna dengan cepat yang dapat diubah dan diulang di seluruh proyek agar tidak menghabiskan waktu. 

Namun, seringkali website dengan kerangka kerja CSS sedikit ambigu untuk diselesaikan pemula karena CSS penuh dengan kata kunci dan deskripsi yang hanya akan dipahami oleh pengembang yang sudah berpengalaman minimal pernah menggunakannya sebelumnya, dan sulit bagi pemula untuk menentukan kapan dan kerangka kerja mana yang harus mereka mulai pelajari. Memang, ada banyak framework CSS terbaik yang dapat kamu gunakan. Lalu apa saja framework CSS terbaik yang bisa kamu jadikan rekomendasi dan referensi? Yuk simak penjelasan rekomendasi framework CSS terbaik berikut ini.

Rekomendasi Framework CSS Terbaik

Salah satu manfaat utama menggunakan CSS di website kamu adalah untuk mengotomatiskan sebagian besar tugas yang berantakan, mengotomatiskannya dan dalam prosesnya, memberikan stabilitas yang sangat dibutuhkan website mu. Selain itu, CSSjuga dilengkapi dengan kompatibilitas lintas browser yang merupakan alasan lain mengapa sebagian besar desainer dan developer memilih CSS. Berikut ini adalah koleksi kerangka kerja CSS terbaik:

Paling banyak digunakan

Bootstrap

Bootstrap adalah salah satu kerangka kerja CSS paling populer saat ini; mudah digunakan dan dilengkapi dengan fungsionalitas lengkap. Selain itu, Bootstrap juga memiliki platform standar yang hebat, dikemas dengan semua gaya dan komponen dasar yang pastinya kamu perlukan.

Lebih penting lagi, Bootstrap juga dilengkapi dengan kompatibilitas ke semua browser utama yang membantu membuatnya menonjol. Bootstrap juga hadir dengan tampilan baik dan dapat diubah dengan mudah untuk membantu memperbaiki semua masalah kompatibilitas CSS. Muncul dengan struktur responsif dan hadir dengan gaya yang lebih baik yang pasti akan membantu meningkatkan pengalaman seluler.

Tailwind

Tailwind adalah kerangka kerja CSS terbaik selanjutnya. Tailwind dapat membantumu dalam membuat desain khusus dengan sangat cepat. Ini memungkinkan kamu untuk membuat desain dengan gaya yang unik dan menyesuaikan desain seperti yang kamu inginkan.

Tailwind terus menjadi pengembang kerangka kerja CSS yang paling memuaskan. Tailwind berfokus pada kelas utilitas, yang kamu terapkan langsung di HTML. Meskipun mungkin terlihat jelek pada awalnya (sesuatu yang Tailwind dengan mudah mengakuinya), mereka mendorongmu untuk mencobanya dan melihat betapa lebih mudahnya hal itu.

Bulma

Bulma belum tentu merupakan kerangka kerja CSS yang ringan tetapi tentu saja salah satu yang lebih menarik. Bulma adalah pendatang baru. Kerangka kerja khusus ini hadir dengan fungsionalitas tingkat lanjut yang dengan cepat mendapatkan popularitas di antara para desainer dan pengembang. Kebetulan, itu juga merupakan salah satu dari sedikit yang dilengkapi dengan kotak fleksibel terintegrasi yang memungkinkanmu mengembangkan desain mewah.

Semantic UI

Semantic UI mirip dengan Boostrap dan dilengkapi dengan semua fungsi lanjutan yang kamu butuhkan. Tetapi lebih dari bootstrap, kerangka kerja ini hadir dengan lebih banyak hal menarik, itulah yang membuatnya menonjol. Ini sangat mudah digunakan, sehingga membuatnya lebih populer di kalangan pengembang dan desainer. Terlebih lagi, ini juga secara resmi mendukung beberapa library yang lebih populer untuk kerangka kerja dan CMS seperti Angular dan WordPress. 

Perbedaan terbesar antara Bootstrap dan Semantic UI adalah bahwa Semantic UI menggunakan sintaks dari bahasa alami untuk membuat kelas. Ini membuat nama kelas mudah dibaca dan dipahami. Semantic UI memiliki lebih dari 3.000 variabel tema dan 50+ komponen UI. Tata letak defaultnya terlihat cukup bagus, terutama jika dibandingkan dengan tata letak Bootstrap default yang agak hambar.

Rekomendasi Lainnya

Foundation

Foundation adalah kerangka kerja yang responsif, mobile-first yang bekerja sangat baik untuk proyek Ruby on Rails. Muncul dengan grid responsif dan komponen HTML dan CSS UI, template, dll. Sebenarnya, ada lebih dari itu karena Foundation juga memiliki komponen email yang memungkinkan kamu membuat email HTML yang tampak bagus.

Website Foundation memiliki banyak tutorial untuk membantumu menguasai kerangka kerja ini. Foundation adalah salah satu kerangka kerja CSS yang lebih komprehensif yang tersedia, yang berarti kuat, tetapi mungkin juga perlu waktu untuk mempelajarinya.

Baca Juga : Email Hosting Indonesia

Skeleton

Skeleton adalah kerangka kerja CSS responsif minimal yang hanya berisi 400 baris kode sumber. Meskipun ukurannya relatif kecil, ia menawarkan banyak opsi (kisi, tipografi, tombol, formulir, daftar, tabel, kode, dll.) yang memungkinkanmu membuat website yang kompleks. 

Jika kamu melakukan proyek yang lebih kecil atau tidak perlu menggunakan semua utilitas kerangka kerja yang lebih besar, maka Skeleton adalah pilihan terbaik. Skeleton hanya menampilkan elemen HTML standar dalam jumlah terbatas, tetapi itu sudah cukup untuk memulai mengembangkan website.

UI Kit

UI Kit adalah kerangka kerja desain CSS dan UI web yang ringan, yang menawarkan hampir semua fitur kerangka kerja lain. Kamu dapat membuat antarmuka website yang sederhana, bersih, dan modular dengan set ikon SVG, banyak komponen, gaya terpadu, dan opsi penyesuaian. Selain itu, kamu juga dapat mendesain layout berbasis flexbox yang kompleks dengan UI Kit menggunakan HTML biasa.

Muncul dengan gaya yang hebat dan juga dapat disesuaikan belum lagi fakta bahwa ini juga dilengkapi dengan kemampuan animasi. Dengan kerangka kerja ini, Kamu harus dapat menganimasikan halaman beranda mu dan membuatnya menonjol.

Materialize

Kerangka kerja Materialize dibangun berdasarkan pada desain material Google dan tentu saja mudah digunakan. Belum lagi fakta bahwa itu pasti menarik. Ini juga salah satu dari sedikit kerangka kerja yang sangat memperhatikan tentang UX serta elemen desain UI.

Muncul dengan gaya yang hebat memungkinkan kamu untuk mengembangkan desain material dengan cepat. Tentu ini akan membuat website terlihat  trendi dan juga dilengkapi dengan fleksibilitas dan ekstensibilitas, bersama dengan tampilan modern baru yang membuat kerangka kerja ini menonjol.

Efisienkan Waktu Kerjamu dengan Framework CSS

Itu adalah rekomendasi framework CSS terbaik yang dapat kamu jadikan referensi. Efisiensi dalam mengembangkan website adalah pilihan masing-masing developer. Namun memilih untuk bekerja secara efisien adalah sebuah keharusan. Framework CSS adalah salah satu solusi dalam melakukan efisiensi dalam pengembangan sebuah website. Framework CSS adalah tools yang digunakan oleh pengembang front-end untuk mempermudah pekerjaan mereka. Dalam mengembangkan sebuah tampilan website, tentu akan ada moment saat kamu menemukan sebuah elemen atau bagian yang harus kamu ulang penggunaannya. Tertarik untuk mencobanya?