
Hindari Website Error! Kenali Penyebab dan Cara Atasinya

Hai DomaiNesians! Pernahkah kamu membuka sebuah website, tapi yang muncul malah error? Atau mungkin website yang biasanya lancar tiba-tiba jadi lambat dan sulit diakses? Rasanya pasti menyebalkan, apalagi kalau website itu sedang dibutuhkan untuk mencari informasi, berbelanja, atau mengakses layanan penting.
Masalah website error ini bisa terjadi kapan saja dan disebabkan oleh banyak hal, mulai dari server yang bermasalah, kode yang bug, hingga serangan hacker. Kalau dibiarkan, bukan hanya pengunjung yang frustasi, tapi pemilik website juga bisa kehilangan traffic, pelanggan, bahkan pendapatan. Nah, supaya website tetap berjalan lancar tanpa gangguan, yuk bahas cara mencegah website error secara efektif!

Apa Itu Website Error?
Website error adalah kesalahan atau gangguan yang terjadi saat seseorang mencoba mengakses sebuah halaman atau fitur di dalam situs web, tetapi situs tersebut tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Error ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti kesalahan kode, server bermasalah, atau koneksi internet yang tidak stabil.
Ketika terjadi error, pengguna bisa melihat pesan kesalahan seperti “404 Not Found” atau “500 Internal Server Error”, yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan dengan baik di balik layar situs tersebut.
Jenis-jenis kesalahan situs web yang umum terjadi:
- 404 Not Found – halaman yang dicari tidak ditemukan, mungkin karena URL salah atau halaman sudah dihapus. Contohnya pengguna mengklik link lama yang sudah tidak tersedia.
- 500 Internal Server Error – ada masalah di server situs web yang membuat halaman tidak bisa dimuat. Contohnya kesalahan dalam kode pemrograman atau server yang sedang down.
- 403 Forbidden – pengguna tidak memiliki izin untuk mengakses halaman tersebut. Contohnya halaman khusus admin, tapi pengguna biasa mencoba membukanya.
- 502 Bad Gateway – server yang menghubungkan ke situs web mengalami masalah komunikasi. Contohnya situs menggunakan layanan pihak ketiga yang sedang error.
- 503 Service Unavailable – server sedang sibuk atau dalam perawatan, sehingga tidak bisa diakses sementara waktu. Contohnya situs e-commerce yang overload saat ada promo besar-besaran.
- 408 Request Timeout – server terlalu lama merespons permintaan dari pengguna. Contohnya koneksi internet pengguna lambat, sehingga halaman tidak bisa dimuat dengan cepat.
Website error adalah hal yang bisa terjadi pada semua website, tetapi penting untuk segera mengatasinya agar pengguna tetap nyaman dan bisnis tidak mengalami kerugian. Jika memiliki situs web, pastikan untuk rutin mengecek performa dan memperbaiki error secepat mungkin agar pengunjung tidak kecewa.
Faktor Penyebab Website Error dan Penjelasannya
Website error bisa terjadi karena banyak faktor, mulai dari kesalahan teknis hingga masalah eksternal yang sulit dikendalikan. Memahami penyebab website error sangat penting agar bisa cepat diperbaiki dan tidak mengganggu pengalaman pengguna. Berikut adalah beberapa faktor utama yang sering menyebabkan website error:
1. Kesalahan pada Kode (Bug dalam Pemrograman)
Website dibangun menggunakan berbagai bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, JavaScript, dan PHP. Jika ada kesalahan dalam kode (bug), website bisa mengalami error seperti tampilan yang berantakan, fitur yang tidak berfungsi, atau bahkan tidak bisa diakses sama sekali. Contohnya formulir pendaftaran yang tidak bisa dikirim karena ada kesalahan script di backend.
2. Masalah pada Server (Server Down atau Overload)
Server adalah tempat penyimpanan semua file dan data website. Jika server mengalami masalah, website tidak akan bisa diakses atau akan berjalan sangat lambat. Penyebabnya bisa karena gangguan teknis, pemeliharaan rutin, atau lonjakan pengunjung yang terlalu banyak dalam waktu bersamaan. Contohnya website e-commerce mengalami down saat ada flash sale besar karena terlalu banyak pengunjung yang mengakses sekaligus.
3. Kesalahan Konfigurasi Hosting atau Domain
Jika ada pengaturan yang salah dalam hosting atau domain, website bisa mengalami error. Bisa terjadi saat mengubah pengaturan DNS, salah memilih server, atau tidak memperbarui langganan hosting. Contohnya domain tidak diperpanjang, sehingga website tidak bisa diakses dengan alamat yang biasa digunakan.
4. Gangguan pada Jaringan atau Koneksi Internet
Terkadang website error bukan karena masalah di website itu sendiri, tetapi karena koneksi internet pengguna yang lambat atau tidak stabil. Jika koneksi internet bermasalah, website bisa mengalami loading lama atau bahkan gagal dimuat sama sekali. Contohnya pengguna tidak bisa membuka website saat menggunakan Wi-Fi publik yang sinyalnya lemah.
5. Kesalahan dalam Pembaruan (Update Website yang Bermasalah)
Website sering memerlukan update untuk meningkatkan keamanan dan menambah fitur baru. Namun, jika pembaruan dilakukan tanpa pengujian yang cukup, bisa menyebabkan website error, seperti tampilan yang rusak atau fitur yang tidak berjalan. Contohnya setelah update plugin di WordPress, website tiba-tiba menjadi putih kosong karena ada plugin yang tidak kompatibel.
6. Serangan Siber (Hacking dan Malware)
Website yang tidak memiliki keamanan yang baik rentan terhadap serangan hacker, seperti malware, phishing, atau DDoS attack. Serangan ini bisa menyebabkan website error, lambat, atau bahkan dialihkan ke situs lain yang berbahaya. Contohnya website tiba-tiba menampilkan konten aneh atau pengguna mendapatkan peringatan “Website ini tidak aman” dari browser.
7. Masalah pada Database
Database menyimpan semua informasi penting di dalam website, seperti data pengguna, artikel, dan produk. Jika terjadi error dalam koneksi database atau file database rusak, website bisa menampilkan pesan seperti “Error establishing a database connection”. Contohnya website tidak bisa menampilkan halaman produk karena database mengalami error atau overload.
8. Plugin atau Tema yang Tidak Kompatibel
Jika website menggunakan CMS seperti WordPress, pemilik website sering menginstal plugin atau tema tambahan. Plugin atau tema yang tidak kompatibel atau bermasalah bisa menyebabkan website error. Contohnya setelah memasang tema baru, website menjadi lebih lambat atau bahkan tidak bisa diakses.
9. Kapasitas Hosting yang Penuh
Setiap website memiliki batas penyimpanan dan bandwidth. Jika kapasitas sudah penuh, website bisa menjadi lambat atau bahkan tidak bisa diakses. Contohnya website blog dengan banyak gambar mengalami error karena penyimpanan sudah melebihi batas.
10. Cache yang Bermasalah
Cache adalah data yang disimpan sementara agar website bisa dibuka lebih cepat saat dikunjungi kembali. Namun, jika cache sudah usang atau bermasalah, bisa menyebabkan tampilan website error atau tidak memperbarui konten terbaru. Contohnya pengguna masih melihat tampilan lama setelah website diperbarui karena cache belum di-refresh.
Website error bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kesalahan kode, masalah server, gangguan jaringan, hingga serangan siber. Jika website mengalami error, penting untuk segera mencari tahu penyebabnya dan memperbaikinya agar pengguna tetap nyaman dan bisnis tidak terganggu.
Dengan memahami berbagai penyebab website error ini, pemilik website bisa lebih siap dalam mencegah dan mengatasi masalah sebelum berdampak besar.
Tools dan Cara Menangani Website Error
Ketika terjadi website error, pemilik situs harus segera mencari tahu penyebabnya dan memperbaikinya agar pengunjung tidak terganggu. Untuk itu, ada berbagai tools dan teknik yang bisa digunakan untuk menganalisis dan memperbaiki masalah pada website. Berikut ini adalah penjelasan mendetail tentang beberapa tools terbaik dan langkah teknis untuk menangani website error.
1. Tools untuk Mendeteksi dan Menganalisis Website Error
- Google Search Console berfungsi mengecek apakah website mengalami error yang berpengaruh pada SEO, seperti halaman yang tidak bisa diindeks oleh Google atau error 404. Cara menggunakannya sebagai berikut:
- Masuk ke Google Search Console. Tambahkan website kamu dan verifikasi kepemilikan.
- Cek laporan Coverage untuk melihat halaman yang mengalami error.
- Perbaiki halaman yang bermasalah, lalu gunakan fitur Validate Fix untuk memastikan error sudah diatasi.
- Google PageSpeed Insights berfungsi menganalisis kecepatan website dan menemukan error yang membuat loading lama. Cara menggunakannya sebagai berikut:
- Buka Google PageSpeed Insights. Masukkan URL website dan klik Analyze.
- Periksa bagian Diagnostics untuk melihat error yang memperlambat website.
- Perbaiki berdasarkan rekomendasi, seperti mengkompres gambar atau menghapus script yang tidak perlu.
- GTmetrix berfungsi menganalisis performa website, termasuk waktu loading dan error pada elemen halaman. Cara menggunakannya sebagai berikut:
- Masuk ke GTmetrix. Masukkan URL website dan jalankan analisis.
- Cek bagian Performance Issues untuk melihat error yang menyebabkan website lambat.
- Pingdom Website Speed Test berfungsi mengecek waktu loading website dan menemukan bagian yang menyebabkan website error. Cara menggunakannya adalah:
- Buka Pingdom. Masukkan URL website dan klik Start Test.
- Lihat bagian Performance Insights untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki.
- UptimeRobot berfungsi memantau apakah website mengalami downtime (tidak bisa diakses). Cara menggunakannya sebagai berikut:
- Buka UptimeRobot. Daftarkan akun dan tambahkan website untuk dipantau.
- Jika website down, UptimeRobot akan memberi notifikasi agar bisa segera diperbaiki.
- Screaming Frog SEO Spider berfungsi mendeteksi error seperti 404 Not Found, link rusak, dan masalah teknis lainnya. Cara menggunakannya sebagai berikut:
- Download dan install Screaming Frog SEO Spider. Jalankan software dan masukkan URL website.
- Cek bagian Response Codes untuk menemukan error pada halaman website.
2. Teknik Menangani Website Error
Setelah menemukan error, langkah berikutnya adalah memperbaikinya. Berikut beberapa cara menangani website error sesuai dengan penyebabnya:

- Mengatasi Error 404 (halaman tidak ditemukan) dengan periksa URL yang bermasalah melalui Google Search Console atau Screaming Frog. Jika halaman sudah dihapus, buat redirect 301 ke halaman lain yang relevan. Pastikan tidak ada link yang mengarah ke halaman yang sudah tidak ada.
- Mengatasi Error 500 (internal server error) dengan cek log server untuk mengetahui penyebab error. Periksa apakah ada kesalahan dalam kode atau database yang rusak. Restart server jika perlu.
- Mengatasi website yang lambat dengan kurangi ukuran gambar dengan tools seperti TinyPNG atau ImageOptim. Gunakan layanan Content Delivery Network (CDN) seperti Cloudflare. Hapus plugin yang tidak diperlukan jika menggunakan CMS seperti WordPress.
- Mengatasi website down karena server bermasalah dengan gunakan UptimeRobot untuk memantau apakah website sering mengalami downtime. Hubungi penyedia hosting untuk memastikan server dalam kondisi baik. Upgrade paket hosting jika website sering overload.
- Mengatasi error pada database dengan gunakan phpMyAdmin untuk mengecek apakah ada tabel yang rusak dan perbaiki dengan fitur “Repair”. Pastikan koneksi database di file konfigurasi sudah benar. Gunakan backup database terbaru jika ada data yang hilang.
- Mengatasi serangan hacker atau malware dengan scan website dengan Sucuri SiteCheck atau Wordfence (untuk WordPress). Update semua plugin, tema, dan sistem website ke versi terbaru. Pasang firewall seperti Cloudflare untuk meningkatkan keamanan.
- Membersihkan cache yang bermasalah, jika website tidak menampilkan perubahan setelah diperbarui, coba hapus cache browser. Gunakan plugin cache seperti WP Super Cache atau W3 Total Cache untuk mengelola cache dengan lebih baik.
Website error adalah hal yang bisa terjadi kapan saja, tetapi dengan tools dan teknik yang tepat, masalah bisa segera diidentifikasi dan diperbaiki. Menggunakan alat seperti Google Search Console, GTmetrix, dan UptimeRobot sangat membantu dalam memantau dan mengatasi error. Selain itu, menerapkan langkah-langkah seperti memperbaiki 404 error, mengoptimalkan server, dan meningkatkan keamanan akan membuat website tetap berjalan dengan lancar dan tidak mengganggu pengalaman pengguna.
Menangani website error dengan cepat dan efektif akan membantu meningkatkan kepercayaan pengunjung serta mencegah kerugian bisnis akibat website yang tidak berfungsi dengan baik.
Cara Mencegah Terjadinya Website Error
Website error bisa sangat mengganggu, baik bagi pengguna maupun pemilik bisnis. Jika website sering mengalami error, pengunjung bisa pergi dan bisnis bisa kehilangan pelanggan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan langkah-langkah pencegahan agar website error tidak terjadi atau setidaknya bisa dikurangi. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah website error:
1. Gunakan Hosting yang Stabil dan Berkualitas
Salah satu penyebab utama website error adalah server yang tidak stabil atau sering mengalami downtime. Pilih penyedia hosting yang memiliki uptime tinggi (minimal 99,9%) agar website tetap online tanpa gangguan. Pastikan hosting memiliki kapasitas yang cukup untuk menangani jumlah pengunjung yang banyak agar tidak terjadi server overload. Jika website berkembang dan trafik meningkat, upgrade paket hosting ke yang lebih besar.
2. Rutin Melakukan Backup Website
Website bisa mengalami error karena serangan hacker, pembaruan yang gagal, atau kesalahan manusia. Dengan backup, website bisa segera dipulihkan jika terjadi masalah besar. Gunakan layanan backup otomatis seperti JetBackup, UpdraftPlus (untuk WordPress), atau layanan backup dari penyedia hosting. Simpan backup di lokasi yang berbeda, seperti di cloud (Google Drive, Dropbox) atau hard drive eksternal.
3. Update CMS, Plugin, dan Tema Secara Berkala
Website yang menggunakan CMS seperti WordPress, Joomla, atau Drupal harus selalu diperbarui agar tetap aman dan stabil. Plugin atau tema yang tidak diperbarui bisa menyebabkan website error karena bug atau ketidakcocokan dengan versi terbaru dari CMS. Sebelum melakukan update, selalu lakukan backup agar bisa mengembalikan website jika terjadi error setelah pembaruan.
4. Optimalkan Kecepatan Website
Website yang lambat bisa menyebabkan website error, seperti halaman yang gagal dimuat atau timeout error. Gunakan Google PageSpeed Insights atau GTmetrix untuk mengecek kecepatan website dan melakukan optimasi. Cara meningkatkan kecepatan website sebagai berikut:
- Kompresi gambar dengan tools seperti TinyPNG atau ImageOptim.
- Gunakan Content Delivery Network (CDN) seperti Cloudflare untuk mempercepat akses website di berbagai lokasi.
- Kurangi penggunaan plugin yang tidak diperlukan, terutama jika menggunakan WordPress.
5. Lindungi Website dari Serangan Hacker dan Malware
Serangan siber bisa menyebabkan website error, seperti website yang tidak bisa diakses atau tampilan yang berubah. Cara mencegah serangan berikut:
- Gunakan SSL Certificate untuk mengenkripsi data.
- Install plugin keamanan seperti Wordfence (untuk WordPress) atau gunakan layanan keamanan seperti Sucuri.
- Ingat untuk menggunakan password yang kuat dan menggantinya secara berkala.
- Aktifkan two-factor authentication (2FA) untuk login ke admin website.
6. Hindari Kesalahan dalam Kode Pemrograman
Jika website dikembangkan sendiri, pastikan tidak ada bug dalam kode yang bisa menyebabkan website error. Lakukan pengujian sebelum menerapkan perubahan besar pada website. Gunakan error logging untuk mendeteksi dan memperbaiki bug lebih cepat.
7. Perbaiki Link Rusak dan Error 404
Link yang rusak bisa menyebabkan 404 Not Found error, yang buruk bagi pengalaman pengguna dan SEO. Untuk menemukan dan memperbaiki link yang rusak, gunakan tools seperti Google Search Console atau Broken Link Checker. Jika ada halaman yang sudah dihapus, buat redirect 301 ke halaman yang relevan agar pengunjung tidak menemui error.
8. Gunakan Monitoring Tools untuk Memantau Website
Gunakan alat seperti UptimeRobot atau Pingdom untuk memantau website dan mendapatkan notifikasi jika terjadi website error. Jika ada downtime, segera hubungi penyedia hosting atau periksa server untuk mencari tahu penyebabnya.
9. Bersihkan Cache Secara Berkala
Cache yang sudah usang bisa menyebabkan website error, seperti tampilan yang tidak berubah setelah update. Gunakan plugin caching seperti WP Super Cache atau W3 Total Cache untuk mengelola cache dengan lebih baik. Jika ada perubahan yang tidak terlihat, coba hapus cache browser atau cache website.
10. Pastikan Koneksi Database Stabil
Jika website sering mengalami Error Establishing a Database Connection, periksa apakah database sudah dikonfigurasi dengan benar. Gunakan phpMyAdmin untuk mengecek dan memperbaiki database yang bermasalah. Batasi jumlah query yang berat agar tidak membebani server database.
Mencegah website error adalah langkah penting agar website tetap berjalan dengan lancar dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna. Dengan memilih hosting yang stabil, rutin backup, memperbarui sistem, mengoptimalkan kecepatan, meningkatkan keamanan, dan memantau website, risiko website error bisa dikurangi secara signifikan.
Jika website error tetap terjadi, langkah terbaik adalah segera mencari penyebabnya dengan tools yang tepat dan memperbaikinya secepat mungkin agar tidak mengganggu pengunjung dan bisnis.

Stop Website Error Sekarang!
Website error itu ibarat jalan berlubang di tengah perjalanan, menghambat, bikin kesal, dan kalau dibiarkan bisa merugikan. Tapi kabar baiknya, semua masalah ini bisa dicegah! Dengan hosting yang stabil, update rutin, perlindungan dari serangan hacker, dan optimasi kecepatan, website kamu bisa tetap berjalan lancar tanpa gangguan.
Daripada pusing menghadapi error yang bikin frustasi, lebih baik serahkan urusan website ke ahlinya! Kami siap membantu kamu membangun dan mengelola website profesional yang aman, cepat, dan anti-error. Yuk, segera order jasa website profesional sekarang dan pastikan bisnismu selalu online tanpa hambatan!