Cara Meningkatkan Conversion Rate Untuk Bisnis Baru
Conversion rate adalah persentase yang berasal dari rasio pengunjung website yang berhasil menjadi konversi terhadap sebuah penawaran. Nah, penawaran disini bisa bermacam-macam bentuknya Domainesians. Bisa merupakan sebuah penawaran produk atau jasa yang memang dijual di website tersebut. Atau bisa juga mengisi kolom email untuk trial produk, yang bisa juga dikategorikan sebagai konversi.
Tentunya conversion rate selalu berujung pada berhasil tidaknya konten atau kampanye dalam sebuah website dijalankan. Nah, bagaimana cara meningkatkan conversion rate untuk bisnis baru di di website? Yuk kita ulas kali ini.
Bagaimana Menghitung Conversion Rate?
Sebelum mengarah ke cara meningkatkan conversion rate, ada baiknya Domainesians tahu bagaimana cara menghitungnya terlebih dahulu. Sebagai penggambaran, yuk kita menggunakan contoh sebuah website dengan jumlah pengunjung 3000 orang, dengan jumlah konversi 150.
Pada contoh kasus ini, Domainesians bisa menggunakan rumus seperti dibawah ini:
Dengan hasil akhir 5 persen untuk rata-rata konversi pada website tersebut.
Disini Domainesians juga bisa mengetahui conversion rate berdasarkan referensi domain. Jika Domainesians menjalankan dua kampanye sekaligus, misalnya Facebook ads dan Google ads. Maka ada perlunya untuk menghitung keduanya, agar bisa ditemukan mana metode terbaik untuk meningkatkan conversion rate pada website.
Bagaimana Cara Meningkatkan Conversion Rate Untuk Website
Nah, sekarang bagaimana cara meningkatkan conversion rate untuk website yang dikelola oleh Domainesians?
Untuk meningkatkan conversion rate website milik Domainesians, kalian perlu untuk mengetahui apa yang sebenarnya efektif untuk audiens kalian, dan mana yang kurang efektif. Misalnya, Domainesians harus mengetahui apa yang diharapkan, diinginkan, dibutuhkan dan apa yang tidak diperlukan oleh customer yang ingin kalian tembak. Sehingga pada akhirnya kalian bisa membuat sebuah penawaran yang tidak bisa mereka tolak, atau setidaknya mereka tidak ingin menolaknya.
Dan sebenarnya sangat wajar apabila seorang customer atau pengunjung tidak berhasil menjadi konversi untuk pertama kalinya. Mungkin memang mereka sedang tidak ingin membeli atau mencoba produk milik Domainesians untuk saat itu. Atau memang tidak sedang ingin menjadi konversi pada saat itu.
Namun, yang perlu diperhatikan Domainesians adalah bagaimana kita menyampaikan informasi terkait bisnis kita, bagaimana tulisan yang disampaikan, gambar yang merepresentasikan, atau bentuk tombol Call To Action. Selama syarat-syarat tersebut bagus dan menarik, Domainesians hanya butuh bersabar sebentar saja untuk menunggu traffic tersebut kembali lagi untuk melakukan konversi pada kedatangan mereka yang kedua. Nah, berikut ini adalah cara meningkatkan conversion rate yang bisa dilakukan:
1. Menjalankan Strategy Conversion Rate Optimization Berdasarkan Data yang Ada
Jika Domainesians sudah memiliki data pengunjung website yang bersal dari Google Analytic atau tools lainnya, maka kalian sudah berada dijalur yang benar. Kalian hanya perlu mengolah data tersebut dengan strategi conversion rate. Untuk mengolahnya kalian bisa dengan menggunakan data perilaku audiens atau “behavior”.
Pada bagian ini kalian bisa mendapatkan informasi mengenai halaman-halaman mana yang memiliki tingkat bounce rate yang tinggi. Dengan menggunakan data ini, kalian bisa menemukan halaman mana yang paling “disukai” oleh pengunjung website bisnis kalian. Dari sini pula Domainesians bisa mengoptimalkan halaman yang dirasa tidak memiliki performa yang baik.
Baca Juga: Contoh Website yang Menarik Pengunjung
2. Mengoptimalkan Conversion Funnel
Ada empat pokok utama dalam funnel konversi yang harus dipahami Domainesians sebelum jauh meningkatkan conversion rate. Keempat hal tersebut adalah, awareness, interest, consideration, dan conversions. Dari empat ini Domainesians bisa menentukan kapan harus membuat audiens memahami penawaran, menggugah ketertarikan mereka, mengajak mereka untuk mempertimbangkan, dan meyakinkan mereka untuk melakukan sesuatu.
3. Mempertimbangkan Penawaran Apa yang Paling Ideal
Jangan pernah membuat sebuah penawaran yang hanya berdasar pada keinginan pribadi Domainesians. Hal tersebut tidak akan pernah cukup untuk meningkatkan conversion rate. Kalian harus mempertimbangkan keinginan para audiens yang menjadi target kalian. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa audiens akan menjadi konversi ketika penawaran yang diberikan bertemu dengan kebutuhan mereka.
4. Melakukan Test Pada Halaman Penawaran
Untuk menemukan formula paling tepat untuk meningkatkan conversion rate, Domainesians bisa menggunakan beberapa halaman penawaran sebagai perbandingan. Halaman penawaran ini bisa ditayangkan secara acak selama periode testing. Dari sini Domainesians bisa mempertimbangkan desain mana yang lebih menghasilkan konversi, atau informasi seperti apa yang mudah diserap audies sehingga menghasilkan konversi yang lebih besar.
Baca Juga: Cara Membuat Landing Page dengan Elementor
5. Mengoptimalkan Desain Halaman Penawaran
Desain halaman juga sangat berpengaruh terhadap tingkat konversi para audiens yang datang ke website milik Domainesians. Elemen yang ada pada desain ini adalah peletakan informasi utama, bagian testimoni, bagian ajakan, atau tombol call to action. Desain juga tentunya berpengaruh pada kecepatan halaman tersebut untuk dimuat. Semakin cepat halaman tersebut dimuat, tentunya akan memudahkan audiens untuk segera mengetahui penawaran yang ada pada halaman tersebut.
Baca Juga: Cara Membuat Landing Page dengan Mudah
6. Mencoba Beberapa Tombol Call To Action
Cara meningkatkan conversion rate selanjutnya adalah memaksimalkan tombol CTA. Dalam hal ini tidak ada standart yang bisa diterapkan untuk semua jenis bisnis. Namun, seringkali sebuah statement yang digunakan sebagai call to action bisa meningkatkan conversion rate. Misalnya untuk sebuah penawaran diskon hosting murah, Domainesians bisa menggunakan kalimat “YA! Saya ingin dapat diskon spesial!”.
7. Menampilkan Testimonial Pada Halaman Penawaran
Salah satu hal yang dapat mengkonversi audiens adalah menghilangkan segala keraguan mereka pada penawaran yang Domainesians berikan. Dan testimoni audiens lain yang sudah menjadi konversi menjadi hal yang bisa ditampilkan. Testimonial akan mendorong audiens mempertimbangkan penawaran yang mereka terima. Berikut ini adalah contoh testimoni yang bisa digunakan sebagai acuan Domainesians.
8. Garansi Uang Kembali
Salah satu hal yang menarik, jika yang ditawarkan Domainesians pada halaman penawaran adalah sebuah produk atau jasa berbayar adalah garansi uang kembali. Garansi ini membuat orang lebih tertarik untuk mencoba, dengan asumsi dasar bahwa uang mereka akan kembali jika produk atau layanan tidak sesuai dengan informasi yang ada. Namun, selain menarik audiens hal ini juga merupakan tantangan untuk Domainesians untuk memberikan produk atau layanan terbaik agar audiens tidak kecewa.
Kesimpulan
Mempelajari cara meningkatkan conversion rate untuk sebuah bisnis baru tidaklah susah. Domainesians bisa menggunakan checklist dibawah ini untuk jalan yang lebih cepat:
- Membuat strategi conversion rate berdasar data yang sudah dikumpulkan
- Mengoptimalkan conversion funnel berdasarkan perilaku audiens
- Mempertimbangkan jenis penawaran yang paling ideal
- Membuat sebuah test pada halaman penawaran
- Mengoptimalkan desain halaman penawaran untuk memudahkan informasi diterima audiens
- Mencoba beberapa jenis tombol call to action dan menggunakan yang paling baik performanya
- Menghilangkan keraguan audiens dengan menayangkan testimonial para audiens yang sudah terkonversi
- Memancing konversi dengan memberikan penawaran garansi uang kembali
Selamat mencoba, Domainesians! 🙂
Begitu susah untuk mendapatkan nilai hijau PageSpeed Scored dan YSlow Score. Moga setelah membaca artikel ini loading blog saya bisa secepat web domainesia ini. Makasih, salam.
Mantull Kak :thumbsup: