
Migrasi Website ke Drupal Tanpa Drama, Simak Caranya!

Halo DomaiNesians! Pernah kepikiran buat pindah website ke Drupal tapi bingung mulai dari mana? Tenang, kamu nggak sendirian! migrasi website ke Drupal memang bisa terasa rumit, apalagi kalau website lama sudah berjalan lama dengan banyak konten dan fitur. Tapi jangan khawatir, dengan langkah yang tepat, proses ini bisa lebih lancar dan nggak bikin stres.
Di artikel ini, kami bakal bahas cara migrasi website ke Drupal dengan langkah-langkah sederhana, mulai dari persiapan hingga eksekusi. Jadi, kalau kamu mau upgrade ke Drupal tanpa drama, yuk simak panduannya!

Persiapan Migrasi Website ke Drupal
Migrasi website ke Drupal bukan sekadar memindahkan data dari satu tempat ke tempat lain. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dipertimbangkan agar prosesnya berjalan lancar tanpa merusak pengalaman pengguna atau performa situs. Berikut ini adalah langkah-langkah penting yang perlu diperhatikan:
1. Analisis Website Lama
Sebelum memulai migrasi website ke Drupal, pahami dulu struktur dan konten website yang sudah ada. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan termasuk:
- Jenis konten (artikel, produk, galeri, dll.)
- Struktur URL (permalink, slug, dsb.)
- Modul atau plugin yang digunakan
- User roles dan permission
Dengan memahami ini, kamu bisa menentukan bagaimana data akan dipindahkan dan apakah ada yang perlu dioptimalkan.
2. Menentukan Versi Drupal
Drupal memiliki beberapa versi, dan setiap versi punya fitur serta metode migrasi yang berbeda. Jika ingin migrasi ke Drupal 9 atau 10, pastikan modul yang diperlukan kompatibel. Menggunakan versi terbaru juga lebih aman dan mendapat dukungan lebih lama.
3. Menyiapkan Server dan Hosting
Pastikan server atau hosting yang digunakan memenuhi kebutuhan Drupal. Beberapa hal yang harus diperiksa:
- PHP & database – Drupal biasanya membutuhkan PHP versi terbaru dan database seperti MySQL atau PostgreSQL.
- Kapasitas hosting – pastikan cukup ruang untuk menyimpan file dan database.
- Kecepatan server – gunakan hosting yang mendukung caching dan optimasi performa agar website tetap cepat.
4. Strategi Migrasi (Manual atau Otomatis?)
Migrasi website ke Drupal bisa dilakukan secara manual atau menggunakan modul otomatis seperti Migrate API. Jika website lama berbasis CMS lain (WordPress, Joomla, dll.), pertimbangkan apakah perlu skrip kustom untuk migrasi data atau bisa menggunakan tool bawaan Drupal.
5. Backup Data Sebelum Migrasi
Ini penting! Sebelum memulai proses migrasi, lakukan backup database dan file dari website lama. Simpan salinan di tempat yang aman agar bisa dikembalikan jika terjadi masalah.
6. Mapping Struktur Konten
Setiap CMS punya cara sendiri dalam mengatur konten. Pastikan kamu sudah menentukan bagaimana data dari website lama akan ditempatkan di Drupal, misalnya:
- Post dan halaman statis – apakah masuk sebagai node atau custom entity di Drupal?
- Kategori dan tag – akan menjadi taxonomy atau tetap menggunakan metode lama?
- User dan role – pastikan hak akses pengguna tetap sesuai dengan kebutuhan.
7. Pengujian Sebelum Go Live
Setelah migrasi dilakukan, jangan langsung mengaktifkan website! Lakukan uji coba di staging environment terlebih dahulu untuk memastikan semua berfungsi dengan baik. Beberapa hal yang perlu dites:
- Tampilan & Layout
- Fungsi Form, Login, dan Modul Kustom
- Kecepatan dan Performa Website
- Cek Error dan Broken Links
8. Go Live dan Monitoring
Setelah yakin semua sudah siap, saatnya go live! Tapi migrasi website ke Drupal belum selesai di sini. Pantau performa website selama beberapa hari pertama, cek error log, dan pastikan pengguna tidak mengalami masalah.
Dengan perencanaan yang matang, migrasi website ke Drupal bisa berjalan lebih lancar dan tanpa hambatan besar. Jangan ragu untuk melakukan testing berkali-kali agar hasilnya optimal!
Panduan Migrasi Website ke Drupal
Migrasi website ke Drupal bisa menjadi proses yang kompleks, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, kamu bisa memastikan transisi berjalan lancar. Berikut adalah panduan lengkapnya:
1. Instal Drupal dengan Composer
Jika belum, gunakan Composer untuk mengunduh versi terbaru Drupal (misalnya Drupal 10.2.6) beserta dependensinya. Setelah itu, ikuti instruksi pemasangan Drupal di lingkungan hosting kamu. Selain itu, ada beberapa modul dasar yang sebaiknya kamu instal untuk mempermudah pengelolaan:
- admin_toolbar – memperbaiki pengalaman admin dengan tampilan yang lebih ramah.
- ctools – menyediakan API tambahan untuk pengembangan di Drupal.
- webform – digunakan untuk membuat formulir web.
- pathauto – dembantu membuat URL yang lebih bersih.
- redirect – berguna untuk mengarahkan URL lama ke halaman baru.
- drush – alat command-line untuk mengelola Drupal lebih efisien.

2. Buat Tipe Konten di Situs Baru
Tinjau situs lama kamu dan identifikasi tipe kontennya. Misalnya, situs kamu mungkin memiliki:
- Halaman statis dengan teks dan gambar.
- Artikel blog dengan teks, gambar, tag, dan konten terkait.
- Untuk setiap tipe konten, buatlah tipe konten yang sesuai di Drupal.
3. Aktifkan Modul Migrasi Inti
Drupal 10 sudah menyediakan beberapa modul migrasi bawaan:
- Migrate – API utama untuk mengimpor data dari berbagai sumber.
- Migrate Drupal – untuk migrasi dari Drupal 6 atau 7 ke Drupal 10.
- Migrate Drupal UI – menyediakan antarmuka pengguna untuk migrasi via browser.
Aktifkan modul “Migrate” terlebih dahulu melalui admin panel.
4. Instal Modul Migrasi Tambahan
Agar migrasi lebih lancar, instal modul tambahan berikut:
- migrate_tools – diperlukan untuk menjalankan migrasi di Drupal.
- migrate_plus – memperluas fungsionalitas migrasi dengan entitas YAML.
- migrate_devel – membantu debugging saat terjadi masalah migrasi.
Tambahan lainnya berdasarkan sumber data:
- migrate_file – untuk impor file seperti CSV, PDF, atau Excel.
- migrate_source_csv – jika data sumber berbentuk CSV.
- migrate_source_html – untuk migrasi dari halaman HTML.
- migrate_spreadsheet – untuk mengimpor dari file spreadsheet (Excel).
5. Buat Entitas Migrasi
Sebelum membuat entitas migrasi, buatlah grup migrasi terlebih dahulu melalui Structure > Migrations di menu admin. Setelah itu, buat file YAML yang berisi konfigurasi migrasi, seperti:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 |
id: migrate_wordpress_resources title: Migration of WordPress Resources group: site_migration source: plugin: spreadsheet path: files/resources.xlsx worksheet: Resources header_row: 1 |
Simpan file ini di direktori config/sync/ lalu impor konfigurasi menggunakan Drush.
6. Jalankan Proses Migrasi
Setelah entitas migrasi siap, jalankan migrasi dengan:
- Klik Execute di panel admin.
- Gunakan perintah Drush: drush migrate:import migrate_wordpress_resources
Pastikan proses berjalan dengan baik dan tidak ada error.
7. Bersihkan dan Verifikasi Data
Tinjau kembali konten yang telah dimigrasikan, pastikan semua data masuk dengan benar. Periksa log database untuk melihat jika ada error selama migrasi. Jika ada kendala, kamu dapat mencoba metode lain seperti:
- Migrasi dari HTML menggunakan plugin url.
- Migrasi dari API REST jika data bersumber dari endpoint API.
Migrasi ke Drupal membutuhkan perencanaan yang matang, tetapi dengan langkah-langkah ini, kamu bisa memastikan proses berjalan lancar. Pastikan kamu tidak hanya memindahkan data, tetapi juga meningkatkan performa dan fleksibilitas situs baru kamu.
Jika mengalami kesulitan atau ingin bantuan profesional, tim ahli siap membantu kamu dalam merancang dan menjalankan strategi migrasi yang optimal.

Saatnya Migrasi Website ke Drupal!
Migrasi website ke Drupal memang butuh perencanaan yang matang, tapi dengan langkah yang tepat, prosesnya bisa lebih lancar dan hasilnya maksimal. Mulai dari evaluasi website lama, pemetaan data, hingga uji coba setelah migrasi, semuanya penting untuk memastikan website tetap berjalan optimal tanpa kendala.
Kalau kamu butuh bantuan untuk migrasi website ke Drupal atau ingin punya website profesional yang cepat, aman, dan fungsional, kami siap membantu! Dengan tim berpengalaman, kami bisa memastikan proses migrasi berjalan mulus tanpa mengganggu performa website kamu.
Yuk, konsultasikan kebutuhan website kamu sekarang! Hubungi kami dan wujudkan website impianmu dengan Drupal!