Apa itu Network File System? Simak Penjelasan dan Penerapannya!
Teknologi manajemen sistem direktori saat ini sudah semakin canggih, mulai dari sistem direktori yang berada di cloud dan dapat diakses oleh siapa saja menggunakan manajemen akses yang sudah ditentukan. Contoh yang paling sering digunakan adalah Google Drive, semua orang pasti pernah menyimpan dokumen atau file pada Google Drive dengan tujuan kemudahan pembagian akses kepada orang lain.
Sebelum sistem direktori yang terintegrasi dengan cloud, sebenarnya kamu bisa mengakses sistem direktori lokal orang lain dengan menggunakan Network File System, kamu juga bisa menerapkan network file system pada VPS untuk mendukung produk yang menggunakan server pribadi seperti sebuah website. Jadi, apa itu Network File System? Untuk lebih jelasnya, yuk kita bahas terkait apa itu network file system, fungsi network file system dan cara mengaktifkan NFS di VPS. Simak hingga akhir artikel ya!
Apa itu Network File System (NFS)?
NFS atau Network File System adalah sebuah protokol komunikasi yang dikembangkan oleh Sun Microsystems Inc. pada awal tahun 1980-an yang akhirnya menjadi patokan dalam urusan sistem berkas terdistribusi. Network File System dirancang sedemikian rupa untuk memudahkan perizinan pengeksporan sistem berkas terhadap jaringan yang bersifat campuran atau terdiri dari sistem-sistem operasi yang berbeda dan juga melalui platform yang juga berbeda.
NFS atau Network File System adalah protokol komunikasi atau aplikasi klien/server berbentuk sistem berkas yang memungkinkan komputer dapat membagikan berkas/file ke komputer lain melalui sebuah jaringan. NFS tidak memperdulikan sistem operasi apa yang digunakan, selama masih ada di jaringan yang sama dan dapat dijangkau. Dengan adanya NFS ini, kamu dapat lebih mudah mengakses file-file yang berada di perangkat lain selain komputer kamu. Network File System adalah protokol yang akan bekerja dengan menyiapkan direktori yang akan di share, kemudian melakukan konfigurasi sharing direktori yang sudah disiapkan.
Baca Juga : Network Administrator: Ini Pengertian & Tugas Admin Jaringan
Bagaimana Network File System (NFS) Bekerja?
Bagaimana NFS bekerja dalam memindahkan satu file dari satu direktori ke direktori lain? Yang harus dipersiapkan adalah dua perangkat yang ingin mengirimkan dan menerima sebuah file, selanjutnya simak langkah-langkah berikut untuk mengetahui bagaimana NFS bekerja
1. Identifikasi Server NFS
Pertama, kamu harus mengidentifikasi server apa saja yang berada di satu jaringan. Kamu harus menentukan server yang akan membagikan direktorinya. Karena server ini akan membagikan satu atau lebih direktori atau sistem berkas untuk diakses oleh komputer-komputer lainnya.
2. Melakukan Konfigurasi Direktori
Kedua, kamu harus melakukan konfigurasi pada server mana yang akan melakukan perpindahan direktori. Kemudian administrator server NFS menentukan direktori atau sistem berkas mana yang akan dibagikan dan mengkonfigurasi hak akses yang diberikan kepada klien-klien di jaringan. Hal ini bertujuan agar direktori mempersiapkan konfigurasi yang tepat dalam menerima dan mengirimkan file.
3. Aktivasi NFS Server
Ketiga, yang harus kamu lakukan adalah aktivasi NFS server. Aktivasi ini dilakukan agar dapat membaca server mana yang dapat melakukan pengiriman data melalui NFS. Proses aktivasi ini sangat penting karena server tidak bisa mengirimkan ke sembarang server yang tidak memiliki NFS yang aktif.
4. Konfigurasi Client NFS
Keempat, melakukan konfigurasi klien NFS. Sebelum melakukan pengiriman file, Komputer-komputer yang ingin mengakses berkas dari server NFS diatur sebagai klien NFS. pastikan kamu sudah melakukan konfigurasi klien NFS untuk mengatur pengiriman dan penerimaan file sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
5. Eksekusi Pemindahan Direktori
Kelima, yaitu eksekusi pemindahan file ataupun direktori. Tahapan ini paling penting dan terdiri dari beberapa langkah. Pertama, kamu harus melakukan permintaan dari klien ke server. Ketika klien ingin mengakses berkas dari server, ia membuat permintaan menggunakan protokol RPC atau Remote Procedure Call. Permintaan tersebut mencakup akses berkas yang diinginkan, contohnya seperti membaca, menulis, atau menghapus berkas.
Kemudian, Server NFS menerima permintaan dan menjalankan operasi berkas yang diminta pada berkas atau direktori yang dibagikan. Setelah server menyelesaikan pengiriman berkas, hasilnya dikembalikan kepada klien melalui protokol RPC. Hasil yang dimaksud ini mencakup data yang diminta dan konfirmasi keberhasilan bahwa berkas telah terkirimkan.
6. Pemutusan Koneksi
Tahapan terakhir yaitu pemutusan koneksi. JIka pengiriman file telah sukses, maka koneksi antara klien dan server dapat diputuskan.
Fungsi Network File System
Setelah memahami network file system adalah sebuah protokol komunikasi, dan bagaimana network file system bekerja, selanjutnya kamu harus memahami apa saja fungsi dari network file system yang dapat membantu kamu dalam melakukan pengiriman file antar komputer, berikut penjelasannya
1. Memindahkan Direktori dari Satu Komputer ke Komputer Lain
Tentu saja fungsi utama dari network file system ini adalah memindahkan direktori dari satu komputer ke komputer lain. Dengan kemudahan pemindahan direktori dari satu kompute rke komputer lain, membuat pekerjaan dapat lebih cepat dan efisien. Kamu tidak memerlukan third party atau aplikasi lain untuk membantu kamu dalam memindahkan direktori di jaringan yang masih dapat dijangkau.
2. Melakukan Akses Jarak Jauh
Dengan salah satu fitur dari network file system yaitu transparansi lokasi, jadi klien dapat mengakses berkas dari server tanpa perlu mengetahui lokasi fisik server tersebut berada. Hal Ini akan memudahkan pengelolaan fleksibilitas dan efisiensi dalam suatu jaringan yang berskala cukup besar.
3. Melakukan Kontrol Akses pada Direktori
Selanjutnya, kamu juga dapat melakukan kontrol akses pada sebuah direktori. Kamu dapat mengatur akses yang dilakukan oleh perangkat lain kepada direktori yang kamu miliki. Contohnya kamu dapat mengatur perangkat tersebut bisa melihat, menulis ataupun menghapus berkas tersebut. Kontrol akses ini sangat penting agar tidak sembarang orang dapat mengubah direktori kamu secara diam-diam.
4. Mencegah Kehilangan Data
Sesuai penjelasan kontrol akses di atas, dampak yang dapat dirasakan yaitu peningkatan keamanan pada direktori dan mencegah adanya kehilangan data. Kehilangan data sangat rawan terjadi jika kontrol akses tidak digunakan secara optimal. Jika kontrol akses diterapkan pada network file system maka potensi kehilangan data seseorang juga akan menurun dan keamanan data terjaga dengan baik.
Bagaimana Cara Mengaktifkan NFS di VPS?
Selanjutnya kita akan membahas terkait cara mengaktifkan NFS di VPS atau Virtual Private Server. Biasanya, kamu bisa menerapkan VPS jika ingin membangun website pribadi maupun perusahaan dengan kecepatan yang lebih optimal. Jika kamu mencari layanan hosting murah yang bisa menggunakan VPS, maka DomaiNesia adalah jawabannya. Layanan hosting yang ada di DomaiNesia juga memiliki cara mengaktifkan NFS di VPS DomaiNesia. Bagaimana caranya? Yuk simak penjelasan berikut ini!
1. Buka Settings pada Menu VPS
2. Klik Enable NFS
Bagaimana? Mudah bukan cara mengaktifkan BFS di VPS? Network File System adalah sebuah teknologi yang sudah cukup lama digunakan oleh para developer untuk memudahkan mereka memindahkan berkas atau direktori. Dengan dapat mengirim dan menerima dari jarak jauh, eksistensi Network File System masih belum terlupakan hingga saat ini. Yuk terapkan NFS pada VPS kamu agar lebih mudah mengakses direktori dan meningkatkan efisiensi waktu dalam pekerjaan kamu!