• Home
  • Tips
  • 9 Hal yang Harus Ada Dalam Website Footer Kamu

9 Hal yang Harus Ada Dalam Website Footer Kamu

Oleh Ratna Patria

Semua masalah itu bisa teratasi dengan mengakses bagian website footer.

Footer website adalah bagian konten website yang terletak di bagian paling bawah halaman web.

Umumnya, dalam satu desain footer website berisi beberapa informasi tambahan website yang tidak bisa pengguna temukan melalui navigasi utama.

Dengan menyediakan link ke beberapa halaman web penting seperti privacy policy dan form kontak, kamu bisa mencegah pengunjung untuk tidak segera meninggalkan website.

Meskipun begitu, masih ada web designer yang menganggap remeh penggunaan footer pada websitenya.

Padahal ada beberapa bagian dan informasi standar website yang sebaiknya ada dalam sebuah desain footer website dan dapat berguna dalam mengoptimalkan kinerja website secara keseluruhan.

Penasaran apa saja? Makanya langsung saja baca artikel berikut sampai habis!

Website footer
Sumber: Envato

Penting untuk kita pahami bersama bahwa satu-satunya langkah untuk merancang desain footer website yang bagus adalah mengetahui apa yang pasti dicari pengunjung.

Sehingga kemungkinan besar footer satu website akan berbeda dengan footer website lainnya. Oleh karena itu, mari kita lihat beberapa bagian standar website footer yang perlu kamu gunakan.

Bisa dibilang, elemen terpenting dari desain footer website adalah pemberitahuan copyright atau hak cipta.

Walaupun kadang tidak digubris oleh pengguna web, tapi perannya cukup krusial untuk website.

Sebab, copyright bertujuan untuk mencegah siapapun menyalin (copy) gambar, animasi, paragraf, atau mencoba mencuri konten dari website kamu.

Unsur copyright dalam website footer biasanya hanya dinotasikan dengan simbol copyright © (beberapa menambahkan kata-kata ‘Copyright’, ‘Hak Cipta’, atau ‘Copr.’).

Selain itu, ditambahkan pula tahun penerbitan website atau tahun pembaruan substansial terbaru dan nama pemilik copyright, dengan kata lain adalah nama website.

Kamu bisa mencantumkan copyright hanya di satu halaman utama website (misal homepage) atau di beberapa halaman web sesuai kebutuhan visibilitas informasi.

Contoh sederhananya bisa kamu lihat pada desain footer website HubSpot ini.

Mereka memasang copyright di paling akhir halaman beranda website utamanya.

HubSpot membuat elemen copyright-nya lebih mencolok dengan menyandingkan copyright dengan logo dan link policy mereka.

Terlebih copyright juga tampil kontras di atas background footer yang berwarna biru navy.

Jika website kamu mengumpulkan data pribadi dari pengguna, seperti alamat email atau informasi pembayaran, maka pastikan kamu memiliki dan memasang Privacy Policy ke dalam desain footer website.

Privacy policy adalah sekumpulan “perjanjian” antara website dengan pengguna tentang bagaimana website akan mengumpulkan, menyimpan, dan menggunakan informasi pribadi pengguna yang masuk ke dalam sistem database web.

Keberadaan link privacy policy tidak hanya sebagai upaya memenuhi persyaratan hukum, tapi juga akan memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna dalam menemukan informasi keamanan privasi dengan mudah di website footer.

Beberapa perusahaan seperti milik Conde Nast dengan website The New Yorker memilih untuk menyertakan kutipan privacy policy mereka alih-alih hanya mencantumkan link.

  1. Sitemap

Desain footer website yang paling banyak digunakan adalah footer dengan sitemap.

Kamu bisa menambahkan sitemap ke dalam website footer Anda dengan dua cara.

Pertama, kamu berikan beberapa link ke tiap bagian website yang sesuai atau kedua, kamu cukup berikan satu link yang mengarah ke sitemap XML web.

Sitemap XML adalah sitemap yang murni digunakan untuk indexing dan crawling website di search engine.

Dengan kata lain, sitemap ini akan mendukung SEO website kamu. Sitemap tersebut akan berupa file dengan URL beserta informasi halaman dan file media yang penting untuk kinerja website.

Khususnya pada cara pertama, para web developer mengenalnya sebagai membuat “footer sitemap”.

Footer ini terdiri dari navigasi yang tidak sesuai atau belum tercantum pada bar navigasi tingkat atas atau global dari website utama yang lebih besar.

Desain footer website ini juga menjadi titik navigasi yang mendorong pengunjung untuk menelusuri website kembali secara detail.

Website footer sitemap milik blog DomaiNesia misalnya.

Disana kamu bisa melihat bahwa DomaiNesia menyertakan link navigasi lengkap untuk semua halaman layanan yang dimiliki yang mana tidak semua ditampilkan secara gamblang di website induk.

Selain itu, footer blog DomaiNesia juga menambahkan detail kontak perusahaan yang bertujuan untuk transparansi dan keterjangkauan pengunjung dalam satu langkah lebih mengenal DomaiNesia.

  1. Informasi Kontak

Sejatinya semua pemilik website ingin leads potensialnya dapat menghubungi mereka dengan mudah.

Cara terbaik untuk mencapai target tersebut adalah dengan membuat desain footer website yang dilengkapi detail kontak perusahaan.

Contohnya seperti alamat email bisnis, nomor telepon, nomor fax, atau sekedar menyertakan link yang mengarah ke contact form.

Coba amati website milik hotel butik mewah Bellevue Syrene ini.

Para web developernya mendedikasikan satu bagian dari grid website footer sebagai tempat informasi kontaknya.

Untuk memastikan calon pelanggannya dapat menghubungi hotel melalui berbagai cara sesuai kemampuan, footer mencantumkan kontak yang cukup lengkap.

Mulai dari alamat, nomor telepon, nomor faks, dan alamat email.

  1. Ikon Media Sosial

Tahukah kamu jika ada lebih dari 72% website menggunakan desain footer website yang menyertakan ikon link media sosial bisnis?

Media sosial adalah cara ampuh lain agar calon leads potensial bisa terhubung dengan kamu.

Bahkan menyertakan link profil media sosial dianggap sebagai praktik terbaik untuk brand awareness dan tingkat kepercayaan calon pelanggan dengan perusahaan.

Tak heran jika dengan mencantumkan informasi akun sosial media pada website footer adalah cara mudah untuk menumbuhkan followers di seluruh platform bisnis kamu.

Bukan asal tempel ikon platform media sosial dan attach link ke setiap akun, Flatstudio memberikan efek hover untuk setiap ikon yang menjadi daya tariknya.

Bahkan dari bagian footer lain seperti informasi kontak, layanan, dan logo, ikon media sosial tampak menonjol dengan ukurannya yang cukup besar untuk berada di footer.

Tertarik untuk meniru gaya footer Flatstudio?

Website footer
Sumber: Envato

Berdasarkan poin sebelumnya, memang benar bahwa logo bisa kamu letakkan pada website footer.

Sebab pada dasarnya footer adalah tempat terbaik untuk memperkuat brand identity website selain di header.

Tentu saja bentuk penyajian logo perlu kamu sesuaikan untuk desain footer website yang bagus.

Misalnya, kamu bisa perbesar ukuran font logo, mengubah warna font, atau menyertakan statement misi atau nilai brand di bawah logo.

Contoh website yang menambahkan logo pada footernya adalah website perusahaan skin care Superfluid.

Dengan logo text uniknya, footer website tampak sederhana namun eye catching dengan poin-poin statement singkat yang mendeskripsikan sifat produk brand mereka.

Disamping itu, footer Superfluid juga tampil profesional dengan menyertakan link informasi halaman FAQ, Return Policy, Payment, Privacy Policy, Terms & Conditions, dan media sosial bisnis.

  1. Form Sign-up Email

Pada dasarnya, penggunaan form sign-up email pada desain footer website bertujuan untuk memfasilitasi pelanggan yang memahami konten website agar mendapatkan informasi lain.

Fitur ini juga sangat membantu bisnis kamu untuk mendapatkan leads potensial dengan tepat sasaran dan mudah.

Jika kamu ingin meningkatkan jumlah pelanggan, maka form sign-up email adalah pilihan yang tepat untuk menghadirkan website footer yang mengayomi pelanggan.

Kamu bisa ambil inspirasi dari footer website milik perusahaan makanan olahan Chobani ini. Sebagai website bisnis, Chobani cukup menyenangkan untuk dijelajahi.

Selain karena skema warna website yang lembut, mereka sangat totalitas dalam melayani pelanggan onlinenya dengan informasi lengkap sekaligus menyaring lead potensialnya melalui fitur form sign-up email tersebut.

Tagline “Get the freshest Chobani news” membantu menetapkan harapan pelanggan tentang apa sebenarnya yang mereka daftarkan.

Baca juga : VPS Murah DomaiNesia

  1. Call to Action (CTA)

Sangat kami sarankan untuk juga menyertakan Call to Action (CTA) pada website footer kamu.

Pasalnya, dengan CTA kamu seolah-olah mengajak pengunjung untuk menjelajahi website lebih jauh sehingga bisa menambah ketertarikan mereka dengan brand kamu.

Selain itu, CTA berguna untuk meningkatkan konversi website dengan membantu pengguna yang ragu-ragu untuk mengambil keputusan atau mendukung produk atau informasi atau layanan bisnis kamu.

Website yang menerapkan CTA pada desain footer website dengan sempurna adalah milik perusahaan engineering Spline Group.

Hal pertama yang akan mencuri perhatian adalah kalimat ajakan bertuliskan “Let’s Talk”, karena siapa sangka jika itu adalah tombol CTA.

Uniknya lagi, ukuran footer yang mereka gunakan juga setara dengan halaman utama konten website sehingga membuat footer punya banyak whitespace.

Desain ini sangat cocok untuk kamu yang suka desain minimalis namun punya performa mengundang pengunjung web.

  1. Widget Recent Posts

Widget adalah aplikasi kecil yang dapat membantu kamu menyisipkan berbagai konten ke website footer, salah satunya adalah recent posts.

Widget ini sangat berguna bagi website yang rutin membuat konten blog dengan harapan menambah wawasan informasi pengguna.

Desain footer website yang memasang widget ini tidak melulu menampilkan sinopsis konten seperti judul dan meta deskripsinya.

Tapi kamu bisa meringkasnya dengan mencantumkan kategori blog. Seperti yang website Awwwards lakukan ini.

Dengan background putih polos, footernya terkesan sederhana namun memiliki kemenarikan tersendiri yang disebabkan oleh widget recent posts-nya.

Awwwards menyediakan navigasi ke setiap postingan terbarunya yang lengkap dengan jumlah postingan.

Walau terkesan biasa saja, tapi widget ini cukup ampuh untuk menumbuhkan rasa penasaran pengguna terhadap website sehingga mereka akan terus menjelajahi website.

Website footer
Sumber: Envato

Dalam merancang website footer, kamu membutuhkan perencanaan yang matang.

Sebab, footer adalah bagian di mana pengguna web dan bot search engine akan mencari informasi penting yang tidak mereka temukan di bagian website utama.

Hal ini senada dengan tujuan pembuatan website untuk menyediakan konten dan elemen yang pengguna cari di internet.

Maka dari itu, kami pertegas kembali bahwa jangan mengabaikan pembuatan desain footer website sedikitpun.

Ratna Patria

Hi! Ratna is my name. I have been actively writing about light and fun things since college. I am an introverted, inquiring person, who loves reading. How about you?


Berlangganan Artikel

Dapatkan artikel, free ebook dan video
terbaru dari DomaiNesia

{{ errors.name }} {{ errors.email }}
Migrasi ke DomaiNesia

Migrasi Hosting ke DomaiNesia Gratis 1 Bulan

Ingin memiliki hosting dengan performa terbaik? Migrasikan hosting Anda ke DomaiNesia. Gratis jasa migrasi dan gratis 1 bulan masa aktif!

Ya, Migrasikan Hosting Saya

Hosting Murah

This will close in 0 seconds